Bab 3 - Tikus

“Ini semua adalah salahmu. Coba saja kalau kau tidak membuat masalah, maka aku tidak akan ikut terseret, kan!” Augustine menatap Ezra penuh kesal. Sejak kejadian tadi siang, dia jadi dihukum bersama dengan Ezra dan yang lainnya. Ezra hanya diam dan tak mendengarkan ucapannya sama sekali. Lelaki itu memilih untuk terus berjalan hingga akhirnya mereka tiba di depan pintu rumah. Dengan wajah gusar, Augustine mendahuluinya dan langsung membuka pintu. Saat mereka membuka pintu, Marceline sudah ada di sana. Wanita itu langsung menghampiri Augustine dengan wajah cemas.

“Kau tidak apa-apa, sayang? Mama tadi mendapatkan telepon dari pihak sekolah. Mereka bilang kau terlibat masalah dengan Ezra? Apa yang terjadi?”

“Dia mendorongku hingga punggungku menabrak meja. Rasanya sungguh sakit, ma…” adunya seperti seorang anak SD. Mendengar hal itu, Marceline marah besar. Dia langsung mendelik ke arah Ezra yang sejak tadi hanya diam tanpa berkomentar. Lelaki itu sama sekali tidak peduli dengan apa yang mereka ucapkan.

“EZRA! BERANINYA KAU MENYERANG SEPUPUMU SENDIRI. KAU INI SEMAKIN HARI MEMANG SEMAKIN BERANI, YA!” Marceline mengamuk padanya. Dengan malas, Ezra berjalan meninggalkan ruangan tersebut hingga mengundang amarah Marceline. Wanita itu bahkan sampai mengikutinya dan memarahinya habis-habisan. Tiba di depan basement yang menjadi kamarnya, Ezra hanya masuk dan langsung mengunci pintu. Dia sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk Marceline bicara lebih banyak. “POKOKNYA TIDAK ADA MAKAN MALAM UNTUKMU!”

Wanita itu akhirnya pergi setelah jengkel karena ucapannya sama sekali tidak dihiraukannya. Sepeninggalan wanita itu, Ezra terduduk di lantai dengan lesu. Wajahnya tampak tak bersemangat, dan pikirannya tampak penuh dengan berbagai hal. Ezra bukan sedang memikirkan perkataan menyakitkan dari bibinya, bukan pula memikirkan tuduhan dari sepupunya, dan bukan pula sedang memikirkan hari yang berjalan dengan buruknya. Yang membuatnya sejak tadi diam dan tidak menghiraukan perkataan mereka adalah karena sejak dihukum, dia terus teringat akan kejadian di kafetaria.

Dia masih ingat betul dengan tatapan orang-orang di sana yang langsung berubah seratus delapan puluh derajat begitu mereka mendengar ucapan dari Augustine yang menuduhnya sebagai pembunuh ayahnya. Tatapan mereka masih terekam dengan jelas di benaknya. Bahkan perlakuan orang-orang disekitar berubah setelah mereka mendengar semua itu. Termasuk perlakuan Jodie. Lelaki itu bahkan hanya diam sepanjang pelajaran terakhir. Saat pulang pun, dia sama sekali tak menyapanya.

Ezra beranjak dari sana dan berjalan menghampiri ranjang tidurnya. Dia berbaring sembari menatap langit-langit kamarnya yang tampak begitu gelap dan lembab. Kenapa aku memiliki kehidupan yang tidak pernah beruntung? Orang tuaku meninggal, dan membuatku harus tinggal di keluarga ini. Lalu paman juga harus meninggal, padahal hanya dia satu-satunya orang yang memperlakukanku dengan baik… sepertinya aku memang tidak pernah ditakdirkan untuk memiliki kehidupan yang baik, dan sepertinya kehadiranku di dunia ini memanglah sebuah kesalahan. Kesalahan untuk aku dilahirkan, dan kesalahan untuk aku hidup di antara orang-orang ini. Bahkan karena itu, setiap orang yang aku sayangi mati…

Ezra menghela napas dalam-dalam. Di tengah renungannya itu, tiba-tiba saja dia mendengar suara dari arah tumpukan kardus berisi barang milik mendiang pamannya. Hal itu membuatnya terkejut. Ezra bangkit dari tempatnya dan memandang ke arah salah satu kotak yang sejak tadi terus bergerak dan mengeluarkan suara yang begitu berisi. Dia tidak mengerti ada apa dan kenapa benda itu bisa bergerak. Merasa penasaran, Ezra lalu beranjak dan menghampiri kotak tersebut. Begitu di cek, ternyata ada tikus di dalam sana yang sedang asyik menggerogoti pakaian milik mendiang pamannya. Menyadari adanya hama di dalam sana. Ezra tidak bisa tinggal diam.

Pria itu mengambil sebuah pemukul baseball tua yang kemudian dia ayunkan ke arah si tikus. Sayangnya hama itu malah melarikan diri ke dalam kotak lain yang sudah dia lubangi dengan giginya. Menyadari hal itu, Ezra bergegas menurunkan beberapa kotak yang ada dan terus memukulkan tongkat di tangannya hingga membuat semua tumpukan itu berjatuhan dan berantakan. Puncaknya dia berhasil memukulnya hingga tikus itu tidak bergerak setelah dia memukulnya sekeras mungkin di antara tumpukan buku tua milik sang paman yang sempat jatuh dan berserakan di lantai.

Begitu memastikan tikus itu mati, Ezra memungutnya. Dia menarik ekor si tikus dan membawanya menuju pintu lain di dalam basement itu yang mengarah langsung ke kebun belakang rumah mereka yang gelap dan sunyi. Dia mengeluarkan makhluk itu dan membiarkannya tergeletak cukup jauh dari pintu setelah dia melemparkannya. Tapi apa yang terjadi setelahnya membuat dia tersentak. Tikus itu mendadak bangkit lagi dan berlari menuju arah semak-semak.

Ezra berusaha untuk menganggap apa yang dilihatnya tidak pernah terjadi. Lelaki itu menarik pintu dan siap untuk menutupnya kembali, namun sekali lagi perhatiannya beralih ketika dia mendengar suara dari arah dalam kamarnya. Begitu berbalik, dia melihat setumpuk buku yang bergerak-gerak. Awalnya dia pikir itu adalah tikus lain yang mungkin bersembunyi di dalam buku itu. Tapi ketika dia mendekat, sesuatu yang tidak terduga mendadak dialaminya.

Salah satu buku itu bergerak. Mengeluarkan cahaya yang begitu terang hingga membuat seluruh ruangan menjadi tampak silau. Ezra menggunakan kedua tangannya untuk menutupi pandangan. Otaknya masih berusaha untuk memproses apa yang baru saja terjadi. Sejurus kemudian hal aneh lain dialaminya. Buku itu terbang di udara dan melesat dengan begitu cepatnya menuju arah pintu.

Ezra tersentak begitu melihat buku tebal bergerak tepat menuju kepalanya. Dengan refleks, lelaki itu merunduk dan bukunya bergerak menuju keluar. Ezra berbalik, dan tanpa pikir panjang langsung mengejar benda itu guna memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Dalam benaknya semua itu memang terasa tidak masuk akal, dan satu-satunya hal yang muncul dalam dugaannya hanyalah mungkin saja di dalam buku itu ada seekor burung yang membawanya terbang? Entahlah. Tapi yang pasti Ezra harus memastikannya dan membawa buku milik pamannya itu kembali.

Buku itu terus mengapung menuju hutan. Semakin lama dia mengejarnya, benda itu bergerak semakin dalam hingga membuat Ezra mau tidak mau harus berlari. Tepat di tengah hutan, dia melihat sesuatu terjatuh dari dalam buku tersebut. Ezra berhenti sejenak dan memandangi sesuatu yang tergeletak di tanah.

“Ini… kalung?” Ezra terdiam untuk sesaat. Detik berikutnya lelaki itu berjongkok dan memungut kalung yang dilihatnya. Namun baru saja dia menyentuh benda itu, sebuah cahaya menyilaukan kembali muncul. Kali ini lebih menyilaukan dari sebelumnya. Ezra mengambil kalung itu cepat. Setelahnya, dia berjalan menghampiri cahaya yang posisinya tidak terlalu jauh dari tempatnya berada. Ezra termangu menatap buku yang kini masih dalam keadaan bersinar dan melayang di udara. Hanya saja benda itu kini sama sekali tidak bergerak.

“Apa yang sebenarnya terjadi? Ada apa di dalam buku itu? Kenapa buku itu bisa terbang?” Ezra melangkah mendekat ke arah buku itu. Baru saja dia bergerak satu langkah, secara tiba-tiba cahaya lain muncul dari arah tanah yang di pijaknya. Hal itu membuatnya terkejut dan spontan bergerak mundur. Cahaya yang dilihatnya bergerak membentuk sebuah lingkaran di sekitar tanah kosong di tengah hutan tempat buku itu terapung. Cahaya itu membentuk sebuah simbol sihir yang tampak begitu jelas, sampai akhirnya tanah yang tadi diinjaknya berubah menjadi sebuah lantai marmer putih dengan simbol emas yang sama yang dilihatnya terukir di lantai. “Ini… apa yang terjadi?”

...***...

Terpopuler

Comments

Elang Putih

Elang Putih

Ezra /Cry/ kasian bgt kmu syg, sini aku peluk

2023-12-05

0

Elang Putih

Elang Putih

nyebelin ya, ini orang/Left Bah!/

2023-12-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!