Bab 9 - Malam Terang yang Gelap

“Argghhh…” Lelaki itu mengerang menahan sakit saat tubuhnya di tusuk dengan pedang yang digenggamnya. Tubuh lelaki itu tampak begitu kacau, luka menghiasi seluruh tubuhnya, dan darah mengucur keluar dari beberapa luka sabetan pedang yang diterimanya.

“Sekarang kau sudah benar-benar berakhir. Mulai sekarang dan seterusnya, kerajaan ini akan menjadi milikku!” Pria yang menusuknya dengan pedang itu menyeringai. Ini adalah akhir dan kehancuran yang selama ini dia bayangkan dan dia harapkan. Sekarang perjuangannya berbuah hasil yang memuaskan.

“Ka-kau… kau pikir hanya karena kau berhasil membunuhku, itu akan menjadi akhir dari segalanya?” Lelaki itu berucap dengan terbata-bata, berusaha menahan rasa sakit pada bagian tubuhnya yang di tusuk dengan pedangnya. “Ti-tidak… kau salah… suatu saat, cahaya akan kembali dan mengalahkan kegelapan. Da-dan ketika bulan purnama tiba, di saat itulah kau harus be-bersiap untuk kehancuranmu…”

Sinclair tersadar dari lamunannya. Lelaki itu menghela napas panjang sambil berjalan menjauh dari jendela besar yang ada di dalam kastilnya. Melihat bulan purnama yang mendadak muncul, membuatnya resah. Bulan itu mengingatkannya pada kejadian ratusan tahun lalu yang disaksikannya secara langsung dengan kedua mata kepalanya sendiri. “Sudah ratusan tahun berlalu sejak bulan purnama terakhir muncul. Malam ini tampak begitu terang, namun entah kenapa rasanya begitu gelap dan mencekam. Apakah ini sudah saatnya?”

Sinclair menghampiri mejanya dan berdiri di sana sembari memandangi buku kitab kuno yang sedang dipelajarinya. Di dalamnya ada bagian yang menjelaskan tentang sebuah ramalan tentang bulan purnama dan empat kesatria cahaya. “Jika memang sudah saatnya, yang mulia pasti akan sangat resah menyadari berita buruk ini…”

Brakk!

Sinclair tersentak bukan main ketika pintu menaranya di buka dengan begitu kasar. Diambang pintu masuk, dia melihat Morgana yang datang bersama Ilsa dengan wajah yang sulit untuk diartikan. “Yang mulia raja dan yang mulia ratu ingin bertemu dengan tuan. Saya sudah mencoba untuk meminta beliau agar saya sampaikan hal ini terlebih dulu pada tuan. Tapi beliau ingin langsung bertemu,” jelas Montana—anak didik Sinclair yang juga merupakan asistennya.

“Tidak apa-apa. Kembalilah dan ambilkan hidangan serta minuman untuk yang mulia raja dan yang mulia ratu.”

“Baik, tuan.” Montana membungkuk dan beranjak meninggalkan ruang kerja lelaki itu. Meninggalkan Sinclair bersama dengan Morgana dan Ilsa.

“Kau pasti sudah tahu dengan maksud kedatanganku kemari, kan?” Morgana mendekat pada Sinclair yang baru saja membuka mulut, hendak meminta mereka untuk duduk. Sinclair menganggukkan kepalanya pelan.

“Ada apa ini sebenarnya? Apa yang terjadi?” Ilsa meminta penjelasan. Situasi ini masih terasa membingungkan untuk bisa dicernanya. “Sudah ratusan tahun berlalu semenjak kita menggulingkan kekuasaan Roland, dan sejak saat itu juga Netherland tidak pernah disinari oleh setitik pun cahaya. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba langit dipenuhi dengan bintang, dan bulan purnama yang begitu terang?”

“Kau pasti memiliki jawabannya kan? Karena jujur saja, ini membuatku resah. Bahkan aku sampai tidak bisa menikmati minumanku sendiri akibat sinar cahaya bulan itu.” Morgana menambahkan.

“Sepertinya, yang mulia raja lupa dengan kejadian ratusan tahun lalu.”

“Apa maksudmu?”

Sinclair meraih buku yang ada di hadapannya dan mengambil buku itu sembari memandanginya. “Bukankah… raja sebelumnya sudah meramalkan mengenai hal ini?”

“APA?” Morgana membulatkan kedua matanya. Dia terdiam untuk sesaat sambil mengerutkan kening. Berusaha untuk mengingat kembali kejadian ratusan tahun lalu yang dimaksud oleh Sinclair.

...*...

Ezra terus melangkah menyusuri jalanan yang begitu terjal. Dia kini mencoba menghampiri desa yang sebelumnya dia lihat. Ezra pikir dengan dia menghampiri desa dan menemui penduduk di sana, mungkin dia bisa mencoba menanyakan cara untuk kembali ke tempatnya berasal. Sejak tadi, dia juga masih memegang kalung batu safir yang sepertinya adalah kunci pembuka gerbang itu. Ezra mengalungkan benda itu di lehernya agar tidak hilang dan dia terus melangkah sampai akhirnya tiba di desa.

Desa yang dilihatnya tampak kuno. Desa itu dipenuhi dengan rumah-rumah yang berjejer dengan gaya arsitektur abad pertengahan. Selain itu, desanya tidak terlalu besar. Bahkan mungkin terlalu kecil untuk sebuah desa.

Sepanjang yang dilihatnya, dia hanya menemukan beberapa puluh rumah saja dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Saat memasuki desa, dia melihat sebuah benteng tinggi yang sepertinya memang sengaja dibuat agar tidak sembarangan orang bisa masuk ke desa itu. bahkan ada gerbang yang menutup akses masuk ke desa tersebut. Namun beruntungnya takdir sedang berpihak pada Ezra. Karena gerbang itu kini dalam keadaan terbuka. Jadi bisa dengan mudah dia melangkah masuk ke dalam sana.

Ezra melangkahkan kakinya, dan dia langsung tiba di tengah-tengah desa. Di tengah-tengah desa itu adalah sebuah tanah lapang yang cukup luas, sementara di sekelilingnya dipenuhi dengan rumah penduduk yang berjejer dengan tidak beraturan. Keadaan desa tampak sepi, entah kemana semua orang pergi. Tapi hal itu tak lantas membuat Ezra menyerah untuk mencari bantuan.

Aku yakin pasti ada orang yang mendiami tempat ini. Bahkan dari yang aku amati, desa ini tampak begitu terawat… Ezra membatin. Dia mengedarkan pandangannya sambil berjalan perlahan. Matanya lantas tidak sengaja menangkap sosok lelaki tua yang berjalan dari satu bangunan ke bangunan lain, tapi tampaknya dia sama sekali tidak sadar dengan kehadiran Ezra. Melihat ada orang yang keluar, Ezra bergegas lari menghampirinya.

“TUAN! PERMISI!” teriaknya. Lelaki itu menoleh dan berhenti saat Ezra menghentikan langkah. Begitu Ezra tiba di hadapannya, tubuh lelaki itu membeku seketika dengan jantung yang berdebar kencang. Dia membelalakkan kedua matanya, menatap Ezra dengan tatapan yang sama sekali tidak dimengerti oleh Ezra.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!