Bab 10 - Pangeran Telah Kembali

“Saya ingin menanyakan sesuatu pada, tuan,” kata Ezra begitu dia berhasil mengatur napasnya yang tak beraturan.

“YANG MULIA PANGERAN TELAH KEMBALI!” Tanpa aba-aba, lelaki itu berteriak dengan begitu kencangnya, Mengulang kalimat yang sama hingga mengundang perhatian semua orang. Mendengar teriakan itu, tiba-tiba saja seluruh penduduk berbondong-bondong membuka jendela mereka dan mengintip keluar. Begitu melihat lelaki itu masih berteriak, mereka semua langsung keluar dari rumah masing-masing dan mendekat ke arah Ezra.

Ezra terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Otaknya masih berusaha memproses setiap hal yang baru saja dia alami. Tubuhnya tanpa sadar berjalan secara perlahan, melangkah mundur dengan wajah takut. Dia tidak tahu kenapa lelaki itu mendadak berteriak begitu, tapi yang pasti apa yang dilakukan lelaki itu sungguh membuatnya syok dan panik. Terlebih ketika dia melihat seluruh penduduk desa yang langsung mengepungnya sambil menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Ada apa ini? Kenapa mereka semua mendadak keluar dan menatapku? Apa yang akan mereka lakukan padaku? Ezra dihampiri paranoid. Tatapan mereka dan gerakan mereka yang berkumpul seperti ini mengingatkannya akan kejadian di kafetaria sekolah. Berbagai kenangan buruk itu pun mulai menghampiri kepalanya. Kenangan buruk ketika semua orang menatapnya dengan tatapan yang membuatnya merasa tidak nyaman. Ezra bergerak semakin menjauh. Ketika semua orang sudah benar-benar berkumpul di tengah desa, Ezra yang ketakutan sekaligus panik spontan berlari meninggalkan desa.

“YANG MULIA!” Para penduduk desa berteriak berusaha menahannya. Tapi sayang, lelaki itu lebih dulu menghilang sebelum sempat mereka mengejarnya.

...*...

“Ratusan tahun yang lalu, Beardsley pernah meramalkan bahwa peperangan besar akan terjadi antara dua kerajaan terbesar di Underworld. Dia meramalkan bahwa akan terjadi peperangan antara kegelapan melawan cahaya, dan itu akan menjadi akhir dari keseimbangan Underworld karena kegelapan akan menguasai seluruh negeri. Namun ramalannya berubah setelah yang mulia ratu mengandung pangeran ketiga. Beardsley mengatakan kalau pangeran ketiga akan menjadi cahaya penyelamat bagi Netherland. Bukan hanya itu, Beardsley juga meramalkan bahwa ketika saatnya tiba, beliau akan menjemput keempat ksatria cahaya yang akan ikut berperang melawan kegelapan abadi, dan disaat itulah kegelapan akan hancur. Dikatakan bahwa hanya pangeran ketiga yang bisa melawan kegelapan dengan kekuatannya. Itulah sebabnya aku mengatakan kalau penyihir biasa sepertimu tidak akan bisa menghancurkan dinding itu. Terlebih selama ini kau tertidur selama ratusan tahun, kan?” ujar Cedric menjelaskan kenapa dia berkata demikian sebelumnya. Elara yang mendengar itu terdiam sambil mendengarkan penjelasannya dengan seksama.

“Lalu apa hubungannya dengan bulan? Saat kau melihat bulan tiba-tiba muncul, kau langsung berkata kalau dia telah kembali?” Elara masih tidak mengerti.

“Dalam ramalan itu juga mengatakan bahwa ketika bulan purnama muncul setelah ratusan tahun malam gelap, di saat itulah tandanya bahwa yang mulia pangeran telah tiba di Underworld.”

“Aku mengerti sekarang… jadi selama ini yang mulia pangeran tidak ada di Underworld dan bersembunyi di dunia lain?”

“Benar. Itu sebabnya Morgana tidak pernah bisa menemukan beliau sama sekali. Itu karena keberadaan yang mulia pangeran sebenarnya tidak ada di Underworld.”

“Lalu kapan kira-kira kita bisa bertemu dengan beliau?”

“Aku tidak tahu pasti. Namun aku harap, secepatnya…” Cedric terdiam sambil mengalihkan perhatiannya pada cahaya api unggun yang ada di hadapan mereka.

...*...

“Kau pembunuh! Tidak ada yang ingin bermain dengan seorang pembunuh sepertimu!” teriak Augustine yang kini berdiri di hadapannya. Menatap Ezra dengan tatapan menuduh. Sama seperti temannya yang lain. Semua orang berkumpul dan memandanginya dengan tatapan yang sungguh membuatnya merasa terintimidasi. Ezra hanya bisa diam sambil menundukkan kepalanya. Berbagai kalimat cacian mulai terlontar dari mulut mereka.

Semua kejadian itu kembali terlintas di benaknya. Ezra sama sekali tidak bisa melupakan semua itu. Setiap kali dia menghadapi situasi yang sama, setiap kali itu juga dia seolah kembali teringat akan kejadian yang dialaminya. Saat tubuhnya gemetar dan jantungnya mulai berpacu tanpa bisa dikontrol dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya, Ezra sebisa mungkin untuk menyadarkan dirinya. Dia menampar pipinya sekeras mungkin. Biasanya hal itu selalu bisa membuatnya sadar bahwa itu semua hanya halusinasinya semata.

“Huft~” Ezra menghela napas panjang. Dengan lelah, lelaki itu duduk terhenyak di bawah sebuah pohon besar yang posisinya jauh dari desa yang tadi dia kunjungi. Sekarang dia kembali ke hutan. Lebih tepatnya sisi hutan yang lain.

Tenang! Kau harus tenang Ezra. Semuanya baik-baik saja! Ezra terus merapalkan kalimat itu di kepalanya. Berusaha untuk menghentikan setiap ingatan buruk yang menghampiri kepalanya.

...***...

Terpopuler

Comments

Tri Wibawa

Tri Wibawa

Semangat!

2023-02-04

1

Usman Nirhayat

Usman Nirhayat

semangat thor👍👍👍

2022-12-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!