Bab 16 - Underworld

“Underworld?” ulang Ezra. Cedric dan Elara menganggukkan kepalanya. “Maksud kalian, tempat kembalinya para arwah yang sudah meninggal?”

“Bukan. Underworld tempat kami berbeda dengan akhirat tempat kembalinya para arwah, karena tempat ini adalah tempat suci dimana para makhluk istimewa berkumpul. Selain itu, Underworld adalah tempat dimana keseimbangan yang sesungguhnya ada, sekaligus tempat dimana apa yang dianggap hanya legenda urban benar-benar nyata. Tempat ini bukanlah akhirat.”

“Tapi, kenapa aku bisa ke sini? Dan kenapa kalian memanggilku pangeran?” tanya Ezra yang masih belum juga paham dengan situasi yang sebenarnya dia hadapi. Ini terlalu membingungkan. Situasinya tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat, dan banyak hal tidak terduga yang tidak dia bayangkan tiba-tiba terjadi.

“Karena anda adalah pangeran yang selama ini hilang. Anda adalah putra mahkota dari raja penguasa Netherland.”

“Memangnya, duke Bruce belum menjelaskan semua ini pada anda?” Elara kali ini yang balik bertanya. Melihat dari reaksinya, sepertinya Ezra memang tidak mengetahui apa-apa mengenai Netherland dan dunia bawah. Cedric yang mendengar wanita itu membawa-bawa nama Bruce seketika beralih pandang padanya. Dia seolah mengisyaratkan padanya untuk tidak menanyakan mengenai hal itu.

Sayangnya apa yang dia lakukan sudah terlanjur terjadi, dan Ezra sudah terlanjur mendengarkan pertanyaannya. “Duke Bruce…?”

Ezra mengulang kalimatnya, dia terdiam sambil mencerna ucapan Elara barusan. “Apakah yang kalian maksud adalah paman Bruce? Kalian juga kenal dengan paman?”

“Tentu saja, beliau adalah adik dari yang mulia raja. Duke Bruce selama ini dipercaya untuk menjaga yang mulia pangeran hingga saatnya tiba,” jawab Cedric cepat. Dia tidak ingin membuat Elara menanyakan hal yang seharusnya tidak dia tanyakan.

“Itu artinya, paman Bruce juga dari sini?”

Cedric menganggukkan kepalanya. Sementara Elara masih tidak mengerti kenapa Ezra tampak bingung, dan dia masih merasa penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. “Jadi, anda sungguh tidak tahu? Dan duke memang tidak menjelaskan apa-apa pada anda?”

Cedric mendengus kesal. Wanita itu masih tidak juga mengerti dengan kode yang sudah dia berikan untuk tidak terus mengungkit mengenai hal itu. “Paman tidak pernah mengatakan apapun padaku mengenai hal ini… tapi jika apa yang kalian katakan benar, maka mungkin paman akan mengatakannya seandainya dia masih hidup…”

“Ja-jadi… duke Bruce sudah meninggal?”

“Dia mengalami kecelakaan saat umurku berusia lima tahun, dan dia tewas—“

“Tidak.” Cedric memotong. Sepertinya memang tidak ada pilihan lain selain menjelaskan semuanya. Cedric sebenarnya tahu apa yang terjadi pada Bruce dan alasan kenapa Ezra bingung sejak awal. “Duke Bruce tidak meninggal karena kecelakaan.”

“Apa maksudmu?” Ezra dan Elara tampak penasaran dengan apa yang dimaksud oleh Cedric.

“Kau juga tahu bahwa paman sudah meninggal?”

“Sepertinya anda memang harus mengetahui hal ini lebih awal. Sebenarnya duke Bruce tidak meninggal karena kecelakaan seperti apa yang anda ketahui. Saat anda berusia lima tahun, peperangan di Netherland kembali pecah. Saat itu, para penduduk desa berkumpul dan berusaha untuk melakukan serangan balasan. Mereka sudah membuat rencana yang matang dan bersiap untuk menyerang kerajaan. Namun apa yang terjadi adalah para rakyat yang melakukan pemberontakan kalah dalam peperangan. Dan ini berimbas pada rakyat lain yang tidak bersalah dan tidak ikut dalam perang. Karena perang inilah, aku berusaha untuk melindungi rakyat yang lain, sayangnya kekuatanku saja tidak cukup. Maka dari itu, aku meminta bantuan pada duke Bruce untuk membantu mengamankan sebagian dari rakyat yang tersisa. Sayangnya di akhir pertempuran, aku berhasil membawa membawa sebagian dari rakyat keluar dari desa, namun sebagian lagi gagal selamat.”

...***...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***