Aksa mulai menyingkirkan Vania

Aksa kini memberengut kesal, dia tengah berada di depan ruang rawat Kayla karena istrinya itu mengusirnya akibat ia yang membuat Arvian menangis kencang.

"Haahh ... anak satu aja udah bisa buat drama, gimana nanti anak yang kedua ya?" Lirih Aksa.

"Aksa!"

Aksa mengangkat wajahnya saat dirinya di.oanggil. Ternyata yang memanggilnya adalah mertua beserta tunangan. Tunangan? masih di sebut tunangan kah?

"mama papa." Sambut Aksa.

"Gimana keadaan Kayla?" Tanya Rosa sedikit Khawatir.

"Masuk aja mam, keadaan Kayla sudah membaik. Tapi aku mohon, jangan membebankan dia pikiran dulu." Pinta Aksa.

Rosa mengangguk setuju, dia lun masuk dan di susul oleh Arga. Saat Vania akan ikut kedua orang tuanya masuk, Aksa dengan sigap menariknya dan menyeretnya menjauh.

"A-aw mas sakit!" Ringisa Vania saat Aksa memcengkram tangannya dengan kasar.

Aksa menghempaskan tangan Vania begitu saja membuat mereka kini saling berhadapan.

"Jangan pernah temui Kayla!" Titah Aksa.

"Kenapa? dia kan kakakku mas." Tanya Vania sambil memegangi pergelangannya yang terasa sakit.

"Kakak? kamu masih anggap dia kakak? KAY! Selama ini aku sidah menuruti apa mau kamu, termasuk tunangan dengan kamu! tapi semakin lama kamu semakin melunjak!" Bentak Aksa.

Netra Vania berkaca-kaca saat Aksa membentaknya, hatinya sangat lemah ketika di bentak seperti tadi. Sejak kecil, Arga sudah memanjakannya berbeda dengan Kayla yang berusaha mandiri sejak kecil.

"Aku hanya mau kepastian kamu mas, semakin lama kandunganku akan terlihat. Kapan kamu akan menjelaskan status anak ini!" Ujar Vania sambil menatap Aksa.

"Status? walaupun aku menikah dengan kamu, status anak itu tetap anak di luar nikah! kau tahu itu kan!" Sentak Aksa.

"Tapi kan, kalau kita nikah dia akan lahir dalam pernikahan." Bela Vania.

Aksa meremas rambutnya kesal, wanita di depannya sangat membuatnya emosi. Berusaha terlepas pun percuma, Arga akan selalu membela anak itu.

"AKu tidak akan pernah menikahimu! Cam kan itu!" Tekan Aksa pada Vania yang menataonya tak percaya.

Saat Aksa berbalik dan akan kembali ke ruang rawat istrinya. Vania kembali berkata yang mana membuat Aksa terdiam.

"Aku akan melenyapkan janin ini! sehingga Arsya akan sangat kecewa padamu!" Seru Vania.

Aksa terdiam sejenak, dia berpikir langkah apa yang akan dia ambil agar dirinya tak semakin terjerat dengan Vania.

Melihat keterdiaman Aksa, membuat senyum Vania mengembang. Dia kerasa jika Aksa kali ini pasti akan menuruti kemauannya.

"Lenyapkan saja! aku takut saat bayi itu lahir, kau memintaku untuk membunuh istri beserta putraku. Kau manusia serakah, bahkan melebihi setan! maaf, aku lebih memilih keluargaku. Adikku, masih bisa membuatnya kembali dengan wanita yang memiliki harga diri yang tinggi. Bukan wanita murahan sepertimu."

Vania merasa tertohok mendengar kata penghinaan Aksa terhadap dirinya. Aksa tak peduli, dia sudah cukup sabar menghadapi wanita itu. Namun, Kebaikannya terus di manfaatkan.

Aksa kembali melanjutkan langkahnya, dia segera kembali ke ruang rawat istrinya itu.

Sesampainya di sana, Kayla tengah di kelilingi oleh orang tua serta mertuanya. Terdapat Arvian juga di sana, tetapi bocah gembul itu tengah tertidur pulas di samping sang ibu.

"Jangan sedikit-dikit sakit, Vania saja sakit tidak selebay kamu sampai masuk rumah sakit." Ujar Arga sambil menatap putrinya yang kini tertunduk.

"Pah!" Peringat Rosa.

Kedua mertua Kayla merasa terkejut mendengar kata tak enak dari mulut besan mereka.

"MAafkan putriku yang selalu merepotkan, Kayla memang seperti ini sedari kecil." Jelas Arga pada kedua besannya.

Tentu saja Dimas tidak terima, secara tak langsung Arga sudah menjelekkan menantunya. Padahal, putranya lah yang membuat Kayla seperti sekarang ini.

"Nak Aksa sering mendapat masalah karena Kayla, sekali lagi maafkan putri saya." Ujar Arga sambil menatap Aksa.

"Besan, maaf menyela. Tidak sebaiknya kau berkata seperti itu, hal yang kau katakan akan mengguncangkan kondisi mental Kayla." Sela Dimas yang sudah geram karena sedari tadi tampak nya Arga sering menyindir Kayla.

Arga diam, dia tak menjawab perkataan Dimas. Sementara Rosa, dia mengelus.punggung putrinya sambil membisikkan kata sabar.

"Benar apa yang di katakan ayah pa, kondisi Kayla saat ini sedang lemah. Mohon jangan tambah beban pikirannya," ujar Aksa.

"Papa tidak bermaksud menambah beban pikirannya, jutsru papa tengah menasehatinya." Ucap Arga sambil menunjuk ke arah Kayla.

Aksa dengan pelan mengambil telunjuk papa mertuanya dan menurunkan nya. Dia tak reka jika istrinya di tunjuk seperti itu.

"Pa, dia istriku. Jika papa menunjuknya seperti itu sama saja papa menunjukku. Secara tidak langsung papa merendahkanku yang sebagai pemimpin rumah tangga kami." Terang Aksa.

"Aksa, jangan kamu bela terus dia. Nanti dia semakin melunjak!" Kesal Arga.

Dimas yang sudah tidak tahan lagi segera berjalan mendekat ke arah Arga dan menatapnya tajam.

"Jika kamu tidak bisa berbicara yang lembut, lebih baik diam. Menantuku sedang hamil muda, dia akan banyak pikiran karena mendengar ocehanmu!" Ujar Dimas dengan tegas.

"Ck, kalian akan tahu bagaimana dia! Aksa gagal menikahi Vania yang jelas-jelas wanita baik." Seru Arga.

"Astaga tuan Arga yang terhormat! dia juga putrimu! kenapa kau berkata seakan KAyla adalah anak pungut hah?!" Marah Dara.

Sedari tadi Dara sudah menahan mulutnya yang ingin memarahi Arga. Namun, dia sudah tak tahan lagi saat Arga kembali menyakiti menantunya.

"Benar kata mereka pa, kenapa kau selalu menyakiti Kayla. Dia juga putri kita!" Ucap Rosa sambil menatap suaminya dengan tajam.

Merasa tersudutkan, akhirnya Arga memutuskan untuk keluar. Sementara Rosa, dia masih stay di ruangan putrinya.

"Maafkan papa yah nak," ujar Rosa.

Kayla hanya bisa mengangguk, hatinya sudah terlanjur sakit. Dia sudah sering di rendahkan oleh papa nya. Namun, entah mengapa masih saja terasa sakit.

"Sebaiknya jeng Rosa pulang saja, takutnya suami jeng malah tambah marah." Usul Dara.

Rosa pun menyetujui, dia segera pamit pada putrinya dengan memeluknya sejenak. Setelah itu dia keluar dan mencari suaminya.

Aksa yang melihat kesedihan dari mata sang istri pun memberinya pelukan hangat, dia tahu pasti istrinya sedari tadi ingin sekali menangis.

"Menangislah, aku disini." Ucap Aksa sambil menciumi puncak kepala istrinya.

Benar saja, Kayla menangis sesenggukan. Dimas dan Dara pun memutuskan untuk keluar, membiarkan keduanya saling menguatkan.

"Hiks ... hiks mas hiks ...,"

"Iya, mas ada disini. Mas selalu ada untuk kamu," ujar Aksa.

"Mas hiks ... ketek kamu bau!"

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

nah gitu dong, aturan sblm berani2nya memutuskan "bertunangan" diatas ikatan pernikahan dg istri sahnnya ckckckck klo perlu tambahkan "dan jgn salahkan jika aku laporkan ke Pihak Berwajib kau sengaja melenyapkan nyawa calon bayi tak berdosa" getoooo

2024-03-30

0

Zieya🖤

Zieya🖤

masih sempat sempatnya...
😂😂😂😂

2024-03-16

0

andi hastutty

andi hastutty

masih sempatnya ngelucu Kayla 😂😜🤭....
papanya kaya papa tiri ajha

2023-11-21

1

lihat semua
Episodes
1 Adikku benalu rumah tanggaku
2 Kebingungan Aksa
3 Mengusir benalu
4 Tamparan menyakitkan
5 Sikap Kayla yang aneh
6 Mulai curiga
7 Vania lagi Vania lagi!
8 Gara-gara testpack
9 Aku tidak akan mundur!
10 Pertengkaran sengit anak dan ayah
11 Melawan Benalu
12 Fakta baru
13 Sahabat berujung cinta
14 kedatangan ayah mertua
15 Kembalinya kepingan Memory
16 Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17 Kesedihan Dimas
18 Kayla tahu jika dirinya hamil
19 Anak vs daddy
20 Aksa mulai menyingkirkan Vania
21 Kamu sudah ingat semuanya?
22 Vania adalah anakku
23 Penyesalan Rosa
24 perhatian Aksa
25 Kemarahan Arvian
26 Garangnya seorang ibu
27 Kemarahan Aksa
28 Bertemu lagi
29 Teman tiga tahun?
30 Aksa marah
31 Milikku bukan milikmu
32 Bukti dari Arvian
33 Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34 Penderitaan Vania.
35 Wartawan yang datang
36 Rahasia Aksa
37 Kesepakatan
38 Pertengkaran keluarga
39 Hubungan ini, cukup sampai disini
40 Siapa Agnes?
41 Marahnya Dara
42 Hancurnya hati seorang ibu
43 Bertemu sang ayah kembali
44 Revisi alur
45 Gudang rahasia Aksa
46 Memori yang hilang
47 Ini semua karenamu!
48 Cerry kangen mommy
49 Kegalauan Arga
50 Orang tua yang buruk?
51 Pertemuan ibu dan anak
52 Arsya sadar
53 Vania kritis
54 Meninggalnya Vania
55 Musuh sebenarnya
56 Dendam Bryan
57 Flashdisk
58 Arga histeris
59 Ungkapan hati Arsya
60 Sidang cerai
61 Ikan miliyaran milik opa
62 Rencana Bryan
63 ?
64 Bukan daddy Al
65 Di culik
66 Selamat
67 Kekhawatiran Aksa
68 Lahirnya sang baby
69 Kematian palsu
70 Pertemuan Alan dengan mommy
71 Rasa rindu yang menggebu
72 Indahnya perjuangan cinta
73 Terakhir
74 2
75 Masih transmigration
76 selesai
77 Satu lagi
78 KARYA BARU I'M COMING DADDY
79 Cinta yang belum usai
80 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Adikku benalu rumah tanggaku
2
Kebingungan Aksa
3
Mengusir benalu
4
Tamparan menyakitkan
5
Sikap Kayla yang aneh
6
Mulai curiga
7
Vania lagi Vania lagi!
8
Gara-gara testpack
9
Aku tidak akan mundur!
10
Pertengkaran sengit anak dan ayah
11
Melawan Benalu
12
Fakta baru
13
Sahabat berujung cinta
14
kedatangan ayah mertua
15
Kembalinya kepingan Memory
16
Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17
Kesedihan Dimas
18
Kayla tahu jika dirinya hamil
19
Anak vs daddy
20
Aksa mulai menyingkirkan Vania
21
Kamu sudah ingat semuanya?
22
Vania adalah anakku
23
Penyesalan Rosa
24
perhatian Aksa
25
Kemarahan Arvian
26
Garangnya seorang ibu
27
Kemarahan Aksa
28
Bertemu lagi
29
Teman tiga tahun?
30
Aksa marah
31
Milikku bukan milikmu
32
Bukti dari Arvian
33
Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34
Penderitaan Vania.
35
Wartawan yang datang
36
Rahasia Aksa
37
Kesepakatan
38
Pertengkaran keluarga
39
Hubungan ini, cukup sampai disini
40
Siapa Agnes?
41
Marahnya Dara
42
Hancurnya hati seorang ibu
43
Bertemu sang ayah kembali
44
Revisi alur
45
Gudang rahasia Aksa
46
Memori yang hilang
47
Ini semua karenamu!
48
Cerry kangen mommy
49
Kegalauan Arga
50
Orang tua yang buruk?
51
Pertemuan ibu dan anak
52
Arsya sadar
53
Vania kritis
54
Meninggalnya Vania
55
Musuh sebenarnya
56
Dendam Bryan
57
Flashdisk
58
Arga histeris
59
Ungkapan hati Arsya
60
Sidang cerai
61
Ikan miliyaran milik opa
62
Rencana Bryan
63
?
64
Bukan daddy Al
65
Di culik
66
Selamat
67
Kekhawatiran Aksa
68
Lahirnya sang baby
69
Kematian palsu
70
Pertemuan Alan dengan mommy
71
Rasa rindu yang menggebu
72
Indahnya perjuangan cinta
73
Terakhir
74
2
75
Masih transmigration
76
selesai
77
Satu lagi
78
KARYA BARU I'M COMING DADDY
79
Cinta yang belum usai
80
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!