Kayla terbangun dari tidurnya, tangannya terasa sangat kebas. Segera dia melirik ke samping, tepat di tangannya yang tidak terinfus.
Keningnya mengerut saat melihat Aksa tertidur sambil terduduk. Satu tangan Aksa berada di atas perut Kayla, wajah tampan laki-laki itu terlihat lelah.
"Jam berapa ini." Lirih Kayla.
Kayla melihat jam dinding, ternyata sudah pukul 2 dini hari. Kayla merasa ingin buang air kecil. Perlahan, Kayla menyingkirkan tangan Aksa yang berada di perutnya.
Namun, bukannya menyingkirkan tangan Aksa kembali berada di atas perutnya dan mengelusnya pelan.
"Tidur nak, kasihan mommy capek." Gumam Aksa dalam tidurnya.
Kayla mengira jika Aksa tengah mengigau, maka dari itu pria tersebut berkata seperti itu. Padahal, dirinya tengah berbadan dua. Sayangnya Aksa belum memberitahu hal tersebut pada sang istri.
"Tumben banget dia ngigau, apa mungkin kelelahan yah?" Batin Kayla.
"Pasti dia kelelahan karena bolak balik menjagaku dan calon istri muda nya itu. Cih,"
Kayla menggurutu dalam hati, dia sampai melupakan niat awalnya terbangun.
"Kau sudah bangun?"
Tubuh Kayla menegang karena kaget, dia melihat ke arah samping dan ternyata Aksa sudah terbangun. Kini, pria tampan itu tengah menegakkan tubuhnya dan mengucek matanya.
"Ada apa? kau perlu sesuatu?" Tanya Aksa.
"Tidak." Cuek Kayla.
Aksa melihat gelagat istrinya yang seperti menahan sesuatu, dia pun melihat ke arah jam dinding sejenak.
"Apa kau lapar?" Tanya Aksa sambil kembali menatap Kayla.
"Tidak."
"Kau haus?"
"Tidak."
"Lalu kau mau apa?" Heran Aksa, karena berkali-kali Kayla mengatakan penolakan.
Kayla menggedikkan bahunya acuh, padahal sebenarnya dirinya tengah mati-matian menahan buang air kecil.
"Sana keluar! aku mau tidur!" Ketus Kayla.
Bukannya merasa tersinggung atau bete, Aksa malah tersenyum.
"Kau ingin buang air?" Tampaknya Aksa sudah menemukan jawaban dari pertanyaan nya. DIa melihat jelas jika sang istri seperti tengah menahan sesuatu.
"Eng-enggak!" Elak Kayla.
Tanpa menunggu usiran Kayla kembali, Aksa berdiri dan memasukkan kedua tangannya di celah leher dan kaki Kayla.
"Eh eh, apa yang kau lakukan!" Pekik Kayla saat Aksa menggendongnya.
"Mengantar istriku buang air," ujar Aksa.
Pipi Kayla memanas, dia bisa merasakan degup jantung Aksa. Dia memang merindukan momen romantis antara keduanya. Namun, dirinya kembali teringat saat Aksa dengan terang-terangan mengatakan dirinya telah berselingkuh.
"Biarkan aku berjalan sendiri! lagian aku memakai selang infus." Ketus Kayla sambil turun dari gendongan Aksa.
Aksa terpaksa menurunkan Kayla karena takut istrinya itu berontak dan makah menyakiti dirinya sendiri.
Kayla mengambil botol infusnya dan melangkah ke arah kamar mandi. Aksa dengan setia mengamati langkah sang istri karema khawatir akan terjatuh.
Namun, sebelum masuk kamar mandi. Kayla menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Aksa.
"Pulanglah! calon istri barumu pasti membutuhkanmu, lagi pula kamu akan memiliki ana lagi bukan?" ujar Kayla dan masuk ke dalam kamar mandi.
Aksa masih berdiri di tempat, dia terima dengan tuduhan istrinya.
"Benar, aku akan memiliki anak lagi. Tapi anak itu darimu, dia sudah hadir di dalam rahimmu." Gumam Aksa.
Sementara itu, Kayla yang sedang ada di dalam kamar mandi merasa kesusahan. Dia susah melepas celananya, setiap gerakan di tangan yang terinfus terasa sakit.
"Tanganku bengkak." Lirih Kayla.
Entah mengapa tangan yang terinfus itu bengkak, Kayla meringis menahan sakit.
Tok!
Tok!
Tok!
"Sayang ada apa? kenapa kau terdengar meringis begitu? apa keluar darah lagi?" Panik Aksa.
Kenapa Aksa bisa mendengar ringisannya? ternyata pria itu berdiri di depan pintu kamar mandi karena khawatir dengan keadaan sang istri.
Kayla mendengar teriakan Aksa, dia ingin meminta tolong pada Aksa. Namun, sepertinya dia sangat malu apalagi dirinya akan buang air.
Dia memilih untuk diam, sementara di luar kamar mando Aksa tengah uring-uringan.
TANG!!
Botol infus Kayla jatuh mengenai keran air sehingga menimbulkan bunyi nyaring. Akibat botol infus itu terjatuh, mengakibatkan jarum yang menancap pada punggung tangannya ikut tertarik.
"Awww!!"
AKsa yang mendengar kesakitan sang istri pun memaksa untuk masuk. DIa pikir pintu kamar mandi terkunci, ternyata tidak. Dia pun masuk ke.dalam kamar mandi dan melihat sang istri yang tengah memegangi tangannya.
"Sayang!" Seru Aksa.
Kayla membulatkan matanya, dia merutuki dirinya yang lupa mengunci pintu.
"Tangan jamu kenapa bengkak gini? ini juga kenapa botolnya bisa jatuh?" Khawatir Aksa.
Aksa memegang tangan Kayla, dia mengambil botol infus yang terjatuh dan memegangnya. Namun, Kayla dengan cepat merampas botol itu dan menatapnya tajam.
"Gak usah sok peduli! urusin sana calon istri serta anakmu! aku muak liat kamu!" Bentak Kayla. Karena hormon kehamilan, membuat Kayla tambah kesal melihat Aksa.
"Oke! kamu boleh marah, kamu boleh bentak aku! kamu boleh pukul aku! setidaknya jangan keras kepala! aku khawatir karena kamu sedang hamil! hamil anak aku!" Bentak balik Aksa yang sudah tak sabar dengan penolakan sang istri.
Mendengar kata hamil, Kayla terdiam dengan pandangan kosong. Harapannya bercerai dengan Aksa pupus sudah, bagaimana dia bisa bercerai dengan Aksa sementara dirinya tengah mengandung? pasti mertua dan suaminya akan terus menjeratnya karena bayi yang ia kandung.
"Kenapa aku bisa hamil hah?! kenapa kau tega?! kenapaaa?!!! jika kau sudah membuat hamil Vania, lepaskan aku! kenapa kau egois! kau pasti ingin mempertahankanku tapi kau pasti juga ingin memiliki Vania kan? NGAKU KAMU!!" Marah Kayla.
Aksa menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia keceplosan berkata seperti itu saat sang istri akan buang air kecil. Pasti istrinya itu tengah menahan buang air, Aksa meringis mengingat Hal itu.
"Sudah yah jangan marah-marah, iya aku minta maaf aku salah. Udah yah, sekarang buang air dulu. Gak capek kamu nahan terus, ayo aku bantu." Bujuk Aksa sambil mendekat pada Kayla.
Kayla menepis lengan Aksa yang ingin membantunya buang air. Dia sudah terlanjur kesal dan dengan mudahnya pria itu ingin modus dengannya.
"Gak usah! keluar kamu!" Kesal Kayla.
"Kalau kamu ngompol tambah malu loh." Ancam Aksa.
Kayla terdiam, benar juga. Kalau ngompol dia pasti akan merasa malu. Jadi, dia berusaha untuk menurunkan gengsinya.
"Mas bantu yah." Bujuk kembali Aksa.
Dengan lirikan tajam, Kayla menatap Aksa yang menatapnya dengan lembut. Tumben sekali Aksa menyebut dirinya mas, biasanya Kayla lah yang menyebutnya mas sementara Aksa menyebut dirinya aku.
"Oke! kamu boleh bantu, tapi tutup mata!" Titah Kayla.
"Ha? terus aku ngelihat nya gimana?" Heran Aksa.
"Tuh kan! mau modus! bantuin aku buka celana tinggal di pelorotin doang! biasanya gelap-gelap kamu juga bisa!" Kesal Kayla.
Aksa mengernyit alisnya bingung, dia berusaha memahami perkataan Kayla. Namun, saat dia berhasil memahaminya. Senyum tampannya pun terbit.
"Lagi marah gini kamu masih ingat juga tentang itu," ujar Aksa meledek Kayla.
"MASSS!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Vera Wilda
Jujur lah Aksa, istri lagi hamil jangan d buat stress dg masalah, nanti malah kamu yg kehilangan bayi kamu , baru nyesel 😁
2025-01-15
0
Nanik Kusno
Haishhhhh....lagi marahan tambah ngomongnya random lagi ....🥴🥴🥴🥴🥴
2024-11-17
0
flowers city
😃😃😃😃😃😃😃
2024-11-28
0