"CUKUP!!"
Bukan terkejut, melainkan terkekeh. Kayla merasa lucu saat Vania membentaknya sambil menatapnya tajam dengan wajah sembab karena menangis.
"Sudah cukup kakak menghinaku! aku hanya korban! jangan karena kakak di selingkuhi, kakak merasa kalau kakaklah korbannya!" Bentak Vania.
Kayla mengangkat satu sudut bibirnya, dia menunjuk tepat di wajah Vania untuk meledeknya.
"Kamu ... korban? sejak kapan pelakor jadi korban?" Tanya Kayla dengan senyum mengejek.
"Kay ...,"
"Shttt diam!" Sentak Kayla pada Aksa sambil mengarahkan telunjuknya.
Kayla kembali terfokus pada Vania yang masih terisak sambil menatapnya tajam. Tidak ada rasa kasihan dalam hati Kayla untuk Vania, walau bersama sejak kecil tetapi persaudaraan mereka hancur begitu saja karena pengkhianatan.
"Aku bukan pelakor!" Isak Vania dan menatap Aksa dengan memohon.
Aksa hanya diam, dia tak berani untuk berkata apapun saat ini. Melihat Kayla yang begitu marah, AKsa memilih diam jika tidak ingin rumah tangganya berhenti sampai di disini.
"Tunangan dengan suami orang, apa itu namanya kalau bukan pelakor? simpanan? ups ... gak beda jauh sih ...," ujar Kayla dengan wajah memelas.
Kayla mengangkat tangannya, dia mencengkram bahu Vania dan menariknya kasar.
"Auuuwww!!" Ringis Vania.
"Dengar! aku bisa bersabar saat kasih sayang papa berlimpah padamu, aku masih bisa mengerti ketika papa terus membelamu. Bahkan, papa sangat mendukungmu untum menjadi perusak rumah tangga putri kandungnya sendiri. Tapi ... kali ini aku tak bisa tinggal diam, aku akan mempertahankan apa.yang sedari awak menjadi milikku!" ucap Kayla.
Vania berusaha melepaskan cengkraman Kayla, tetapi semakin ia berusaha lepas semakin pula Kayla mengeratkan cengkeramannya.
"Lepaskan kak!"
"KAYLA LEPASKAN!" Bentak Aksa dan menarik paksa tangan Kayla hingga membuat ia terdorong.
Aksa membentak Kayla dan mendorongnya karena tak tega melihat Vania yang kesakitan. Wajah wanita itu memerah membuat Aksa kasihan dan merasa sang istri sungguh keterlaluan.
"Hahaha ... kau membelanya mas?" Lirih Kayla sambil menatap Aksa dengan netra berkaca-kaca. Hatinya sangat sakit saat Aksa mendorongnya demi sang adik.
"Kamu sudah keterlaluan Kayla!" Bentak Aksa sambil membawa Vania ke dalam pelukannya.
"Aku? aku keterlaluan?" Unjuk Kayla pada dirinya sendiri.
Sungguh, jika boleh memilih Kayla lebih baik tak kembali dan menyaksikan lagi kejadian pahit ini. Dia mengira jika Aksa dan Vania belum memiliki hubungan dan dia bisa menjaganya. Namun, dia tetaplah manusia yang tak mampu mengubah takdir.
"Disini kamu yang keterlaluan! kamu mengkhianatiku! kamu berselingkuh! kalau aku gak tahu, mungkin kamu sudah menikahi jala ...,"
"KAMU LAH PELAKOR SEBENARNYA KAYLA!!"
Wajah Kayla berubah pucat, dua terkejut mendapatkan fakta baru itu. Apa maksud dari ucapan Aksa? dia tak mungkin menjadi pelakor.
"Sebelum kita menikah, aku dan Vania adalah tunangan. Dan kamu tahu itu! Tapi dengan liciknya kamu menjebakku hingga aku harus menikah denganmu! Vania dengan rela melepasku demi menikahimu! apa kau belum puas hah?!"
JDERRR!!
Hening, Kayla terdiam mencerna perkataan suaminya. Netranya memandang kosong ke arah Aksa yang tengah menenangkan Vania.
"Apa maksudmu? Te-terus bayi ... bayi yang dia kandung, itu bayi kamu mas?" Tanya Kayla dengan suara lirih.
Aksa akan menjawab, tetapi dia merasakan remasan jas nya semakin kuat. Aksa pun akhirnya memejamkan matanya dan menarik nafas pelan.
"Ya," ujar Aksa.
Kayla menganggukkan kepalanya, netranya berkaca dan berusaha untuk menahan tangis. Sejenak, Kayla mendongakkan wajahnya menghalau air mata untuk turun.
Kepalanya terasa sakit, dia berusaha mengingat tentang hubungannya dengan Aksa.
"Kamu kehilangan ingatan sejak 3 tahun lalu, aku terpaksa merahasiakan masa lalu itu demi kesembuhan kamu. Tapi kamu sudah keterlaluan!" Suara AKsa membuat Kayla menatapnya.
Sakit? tentu saja, melihat pemandangan sang suami yang memeluk wanita lain di hadapannya.
Namun, Kayla tidak gentar. Dia menarik nafas pelan sebelum melawan keduanya.
"Sebenarnya aku tahu, di masa depan kalian pasti akan menikah di belakangku. Sekeras apapun aku berusaha, takdir kita seperti nya sampai disini." Batin Kayla.
"Aku kalah, silahkan kamu ambil bekasku Vania." Ujar Kayla dengan datar sambil menatap Vania.
"Dan kamu mas, sepertinya perpisahan lebih baik. Arvian biar aku yang urus, kamu silahkan urus calon istri dan anak kamu. Selamat atas kehancuran yang telah kalian buat." Dingin Kayla.
Mendengar kata cerai seketika Aksa membeku, jantungnya berdegup kencang. Yah ... Aksa sudah mencintai istrinya, sangat. Bahkan perasaannya pada Vania hanya sebatas rasa kasihan.
"Kayla aku ...,"
Aksa akan berkata, tetapi dia menutup kembali mulutnya saat Kayla mengangkat tangannya.
"Aku tidak tahu apakah benar aku kehilangan ingatanku atau tidak, tapi yang jelas ... Cukup sampai disini luka yang kamu torehkan. Aku menyerah mas," ujar Kayla dan beranjak pergi.
Kayla keluar dari ruangan Aksa, saat menutup pintu air mata Kayla jatuh. Hatinya merasa sangat sakit, nagai ribuan jarum menusuk relung hatinya.
Sambil berjalan, Kayla memukul Kepalanya berharap ada sesuatu yang ia ingat.
"AKu harus periksa ke dokter karena kau tak ingat apapun,"
Karyawan kantor yang melihat Kayla keluar sambil menangis pun mulai berbisik-bisik. Mereka sibuk menerka apa yang terjadi di ruangan itu.
"Kan aku sudah bilang pasti dia memergoki CEO kita selingkuh, berarti cewek pertama tadi selingkuhannya dong!" Celetuk satu karyawan wanita.
"Iya yah, padahal istrinya lebih cantik dari selingkuhannya itu." Sahut yang lain.
Setelah memutuskan untuk pulang, Kayla beristirahat sejenak di kamarnya. Kepalanya terasa berat memikirkan nasibnya.
"Kenapa aku tak ingat sama sekali, ayo Kayla ingat ...,"
Kayla berusaha mengingat, tetapi hanya kepingan kejadian tak jelas yang dapat ia ingat. Dia hanya mampu mengingat masa kecilnya saja, masa sebelum ia menikah Kayla tak ingat apapun.
"Huh ... aku harus periksa, jika benar aku yang telah merebut mas Aksa ... mungkin itu memang salahku. Tapi jika ini semua skenario mereka, bagaimana?" Lirih Kayla.
***
Malam hari, Aksa kembali ke rumah. Dia mencari Kayla ke kamar dan betul saja sang istri sedang berada di kamar sambil bermain ponsel.
"Kayla dengarkan aku!" Pinta Aksa sambil berjalan mendekat ke arah Kayla yang sedang duduk di tepi kasur.
Kayla mendongak, dia terkejut melihat AKsa yang sepertinya sedang tidak baik karena penampilan pria itu sangat kusut.
"Aww!!" Kayla meringis saat Aksa menarik tangannya untuk berdiri.
"Lepas mas, sakit!" Sentak Kayla.
Kayla mencoba melepaskan tangan Aksa dari tangannya, dia berusaha meronta-ronta tetapi justru dirinya malah bertambah sakit saat Aksa mengeratkan cengkeramannya.
"Kau tidak akan bisa lepas dariku!" Bentak Aksa.
"Lepas mas, sakit! kalau kamu mau sama dia, ya sudah! kembalikan aku ke papah! aku muak dengan drama yang kamu mainkan!" Marah Kayla.
Aksa mengangkat tangan yang lain dan mencengkram dagu Kayla, sehingga kini tatapan Kayla terfokus padanya.
"Jika kita bercerai, hak asuh Arvian akan jatuh di tanganku. Sehingga kau tidak akan pernah bisa bertemu lagi dengan putramu!" Ancam Aksa.
"Aku yang akan menjadi wali asuh Arvian!" Balas KAyla.
Aksa melihat kegigihan Kayla oun tertawa, cengkeramannya pada dagu Kayla terlepas. Hal itu membuat Kayla bertambah bingung.
"Kayla .. Kayla ... kau lupa aku siapa? kerjaan bisnisku ada dimana-mana, bahkan sampai ke eropa. AKu penerus satu-satunya keluarga Damian, mendapatkan hak asuh Arvian sangat mudah bagiku," ujar Aksa dengan dingin.
Tubuh Kayla melemas, dia melupakan fakta itu. Dirinya harus apa saat ini? Terlepas dari Aksa dirinya tak mampu, bertahan dia semakin hancur.
Mana nih like, komen, vote dan hadiahnya ...
Habis ini chapter penjelasan amnesia Kayla yah, Flashback nya okay😉 sabar ... author nya buat dulu😭. jadi komen yang buanyaaakkk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Vera Wilda
Masih bingung dengan cerita nya, tp gak penasaran juga sich, tp gimana gt 😁😁🙏🙏
2025-01-15
0
aphrodite
kok si Kayla nya gak ingat? aneh
2025-02-01
0
Nanik Kusno
Sebenarnya.... tunangan Aksa ma Vania ini sebelum atau sesudah menikah dengan Kayla sih.....😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫😵💫
2024-11-17
0