Aksa baru saja pulang dari kantornya, saat memasuki kamar dia terlihat bingung saat melihat istrinya tertidur padahal belum waktunya makan malam.
Dengan langkah pelan, Aksa menghampiri sang istri. Dia mengerutkan keningnya ketika melihat wajah Kayla yang tampak pucat, bukan itu saja Aksa melihat mata sang istri bengkak belum lagi sudut bibir yang terluka.
Aksa melempar tas kerjanya ke atas kasur karena panik dan langsung mengelus pipi sang istri.
"Hei ada apa denganmu? kamu kenapa sayang?" Panik Aksa.
"Eunghh ...,"
Manik indah sang istri kembali terbuka, netranya menatap sang suami yang tengah menatapnya khawatir.
"Mas, kamu udah pulang. Maaf aku ketiduran," ujar Kayla dan mendudukkan dirinya.
Kayla memegangi kepalanya yang terasa berdenyut, sepertinya dia habis menangis karena merasa sakit hati karena ulah keluarganya
"Kamu kenapa hm?" Tanya Aksa dengan lembut.
Aksa duduk di tepi kasur dan mengelus kepala sang istri dengan sayang. Dia tak tahu jika mertuanya datang dan bahkan memberi istrinya luka.
"Siapa yang membuat luka di sudut bibirmu ini hm?" Tanya Aksa sambil mengelus luka tersebut.
"Shh,"
Kayla menggeleng, dia tak ingin sang papa di salahkan oleh Aksa walau itulah kejadian gang sebenarnya.
"Gak, aku gak sengaja jatuh di kamar mandi tadi." Jawab Kayla.
Aksa memicingkan matanya, dia curiga terjadi sesuatu saat ia berada di kantor tadi.
"Kau berbohong? katakan dengan jujur!" Sentak Aksa.
Kayla menunduk, tangannya meremas kuat selimut yang ia gunakan. Dia ragu dan takut, dia ingin sekali bertanya apakah sang suami sebenarnya sudah tahu tentang Vania yang ternyata anak angkat.
"Mas,"
"Apa?" Sahut Aksa.
"Apa kamu sudah tahu kalau Vania itu adalah anak angkat?" Tanya Kayla sambil menatap wajah suaminya yang terlihat sangat terkejut.
Aksa bukan terkejut karena mengetahui fakta itu, dia terkejut karena sang istri sudah mengetahuinya.
"Dari mana kamu tahu?" Pertanyaan Aksa membuat netra Kayla mengembun, air matanya luruh begitu saja.
Ketakutan dalam dirinya membuat Kayla menatap sang suami dengan ragu. Apakah ini berarti suaminya juga menjalin hubungan dengan sang adik? kisah tragisnya di kehidupan sebelumnya membuat Kayla khawatir jika ternyata sang suami sudah menjalin hubungan dengan sang adik.
"Ka-kalau gitu apakah mas juga punya hubungan dengan Vania? jawab yang jujur mas." Desak Kayla.
Raut wajah Aksa berubah, bukan panik melainkan datar. Dia seperti tak suka dengan pertanyaan istrinya, berbeda dengan Kayla yang mengira apa yang di bicarakannya benar adanya. Apakah di sudah terlambat?
"Hiks ... hiks ... su-sudah cukup, aku tahu jawabannya. Ceraikan aku, dan berikan hak asuh Arvian padaku mas." Pinta Kayla yang tampa sesenggukan, dia meremas kuat tangannya karena merasakan sakit yang berlipat di hatinya.
Tangis Kayla semakin keras, dia tak siap menghadapi kenyataan yang ada. Aksa memejamkan matanya, sesaat kemudian dia menarik Kayla ke dalam pelukannya.
"Lepaskan aku mas hiks ... setidaknya jika aku kehilangan kamu, aku bisa menyelamatkan anak kita. AKu bisa hidup tanpa kamu, tapi aku tak bisa tanpa putraku hiks ... berbahagialah dengannya ... aku akan ... humppp ...,"
Kayla terkejut saat Aksa menciumnya, dia menatap Aksa saat kedua wajah mereka menjauh.
"Sudah bicaranya hm?" Tanya Aksa.
Kayla mengerjapkan matanya, dia masih mencerna apa yang terjadi.
"Siapa yang selingkuh? aku dan Vania hanya sebatas adik dan kakak, tidak lebih. Dan tentang aku mengetahui perkara Vania yang ternyata adalah anak angkat itu sudah lama sebelum aku menikah denganmu. Tolong jangan bertanya bagaimana, aku belum bisa jelaskan apapun padamu saat ini," ujar Aksa dengan menatap tepat di manik mata sang istri.
Apa maksud perkataan suaminya? Kayla benar-benar tak mengerti, perkataan suaminya seperti menyimpan sebuah rahasia.
"Apakah ada yang belum aku ketahui sebelumnya tentang mas Aksa?" Batin Kayla.
"Jangan katakan cerai, aku tidak suka," ujar Aksa.
Kayka merasakan tangan besar Aksa mengelus wajahnya, dia terpana saat melihat ketampanan sang suami.
"Sekarang istirahatlah, aku akan membawakan makan malam untukmu," ujar Aksa dan beranjak dari duduknya dan pergi keluar kamar.
Aksa menuju ruang makan, dia sana sudah tersaji beberapa makanan. Namun, biasanya Vania sudah duduk di sana sebelum dirinya datang. Itu artinya Vania sudah kembali ke rumah orang tuanya.
"Tuan mau makan malam? biar bibi siapkan," ujar pembantu.
"Tidak bi Ani, saya mau menyiapkan makan malam untuk istri saya. Dia sedang tidak enak badan," ujar Aksa.
Bi Ani yang merupakan. pembantu Aksa pun mengangguk, dia paham apa yang terjadi pada majikannya setelah keributan siang tadi.
"Eh anu tuan, apakah tuan tahu jika tadi siang orang tua non Kayla datang?" Tanya Bi Ani dengan ragu.
Aksa yang sedang menyendokkan nasi pun terhenti, dia menatap Bi Ani dengan satu alisnya yang terangkat.
"Papa mama kesini?" Tanya Aksa.
"Iya tuan, tadi papa nya non Kayla marah sampe nampar. Kasihan saya sama non Kayla," ujar Bi Ani.
Apakah luka di bibir istrinya akibat ulah papa mertuanya? dia lupa menanyakan kembali tentang luka itu, dan Bi Ani mengatakan hal yang membuatnya sedikit kaget.
"Terus mereka ngapain lagi bi, selain nampar istriku papa ngapain lagi?" Tanya Aksa.
"Non di marahi habis-habisan tuan, tapi non Vania hanya dia sambil nangis. Sepertinya non Vania yang ngadu karena di usir sama non Kayla." Terang Bi Ani.
Aksa menghela nafasnya pelan, dia sudah tahu sedari dulu hubungan ayah dan anak itu kurang baik.
"Terus Bi saat Kayla di tampar, Arvian dimana? dia gak liatkan? saya takut dia trauma," ujar Aksa.
"Enggak tuan, non suruh aden masuk kamar saat bertemu papa non." ujar Bi Ani sambil menggeleng.
Aksa sedikit lega, setidaknya putranya itu tak trauma melihat adegan kekerasan itu. Sedari dulu putranya tampak takut melihat papa mertuanya, entah karena apa anak itu sidah merasa jika Arga mempunyai hubungan yang tak baik dengan sang anak.
***
"Mau kemana?" Tanya Aksa saat melihat sang istri akan keluar kamar padahal jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.
"Eum itu ... aku mau ke kamar Arvian." Cicit Kayla.
AKsa mengusap wajahnya pelan, dia masih sangat mengantuk. Namun, saat ada pergerakan dari sang istri Aksa terbangun dan memergoki istrinya akan keluar kamar.
"Arvian pasti sudah tidur, tadi aku sempat ke kamarnya sebentar," ujar Aksa.
"Aku gak tenang, aku mau lihat Arvian," ujar Kayla.
AKsa menggaruk kepalanya yang tak gatal, semenjak istrinya terbangun dari pingsannya sang istri selalu protect pada putra mereka. Seperti ketakutan akan sesuatu, tetapi Aksa tak bisa menebak apa itu.
"Besok pagi yah, sekarang kembali tidur. Ayo, aku mengantuk sekali." Bujuk Aksa.
Kayla terlihat ragu, dia sangat khawatir pada keadaan putranya.
"Bagaimana jika ternyata Vania sudah meracuni Arvian lebih dulu? bagaimana jika pagi-pagi nanti Arvian ...,"
Kayla membatin ketakutan, dengan segera ia keluar kamar dan menghiraukan panggilan sang suami.
Aksa pun langsung menghemoaskan selimut yang ia kenakan, dia mengejar istrinya yabg keluar kamar dengan berlari tergesa-geas.
Sesampainya di kamar sang putra, dia menghentikan langkahnya di ambang pintu saat melihat sang istri memeluk erat Arvian yang kini sudah terbangun.
Dengan langkah pelan, Aksa mendekat ke arah mereka. Arvian yang melihat sang ayah pun mencoba menjauh dari ibunya.
"Daddy, mommy napa ci? ganggu tidul Alvi, Alvi tadet jadina." Adu Arvian.
Kayla kembali memeluk putranya, dia sampai mengecek suhu putranya beberapa kali. Hal yang Kayla lakukan tak luput dari pandangan Aksa.
"Mas, panggil dokter! Aku harus memastikan Arvian baik-baik saja," ujar Kayla dengan wajah yang sedikit panik.
"Sayang, Arvian baik-baik saja. Kau lihat kan dia baik," ujar Aksa dengan bingung.
"Telfon saja mas, suruh dia kesini buat pastikan kondisi Arvian. Aku takut Vania telah meracuni putra kita," ujar Kayla.
Aksa di buat semakin bingung, sikap istrinya seperti seorang yang tampak frustasi sehingga membuatnya halusinasi.
"Aku harus memeriksakan keadaannya ke dokter besok, dia semakin aneh " Gumam Aksa.
"Mas!"
"Iya-iya, aku akan menelponnya," ujar Aksa dan kembali ke kamar untu mengambil ponselnya.
LIKE, KOMEN, VOTE DAN HADIAHNYA JANGAN LUPAA ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Kayla takut dengan kejadian sebelum dia pingsan.....
2024-11-17
0
Hilmiya Kasinji
terlalu parno dg kehidupan sebelumnya. malah terlihat aneh memang bagi yg melihat
2024-07-27
1
Ruby Jane
tktnya di racuni secara perlahan
2024-05-02
0