Pertengkaran sengit anak dan ayah

Makan malam tak seperti biasanya, kini ada sang istri yang melayaninya dengan baik. Aksa sedikit aneh dengan perubahan Kayla yang drastis, bahkan Kayla memasak hanya untuknya. Karena biasanya pembantu lah yang memasak, tapi kini sang istri benar-benar melayaninya.

"Mas mau di ambilkan apalagi? udang? ayam? cumi? tempe?" Kayla menyebut semua menu yang ada, bahkan Aksa sampai bingung ingin makan apa karena sangking banyaknya makanan.

"Emm ...,"

"Dali tadi yang di tanyain daddy telus, Alvi na kapan mommy?" Protes Arvian yang sedari tadi kesal menunggu giliran dirinya.

Aksa menatap bocah yang berada di sebelahnya, hilang sudah kesenangannya karena bocah yang berstatus putranya itu.

"Apa daddy pelelok Al begitu? mau di colok matana?!" Sensi Arvian saat melihat lirikan tajam sang daddy.

"Ar ...." Peringat Kayla.

Arvian mendengus kesal, dia membuang wajahnya sambil bersedekap dada. Sedangkan Aksa, dia menatap istrinya yang tengah menggelengkan kepalanya.

"Lihat, dia sudah berani memonopolimu Kayla," ujar Aksa menyindir sang anak.

"Hais ... sudah-sudah," ujar Kayla menengahi perdebatan mereka.

Kayla pun menaruh lauk sesuai yang Aksa tunjuk, setelahnya dia mengambil makanan untuk Arvian.

Saat piring itu di letakkan di hadapan Arvian, bocah itu malah diam saja sambil memandang ke arah piringnya. Tak lama, ia kembali menatap sang mommy yang tengah mengambil makan juga.

"Alvi mau di cuapi mommy," ujar Arvian yang mana membuat Aksa mendelik tak suka.

"Jangan manja, biasanya juga makan sendiri." kesal Aksa.

Alvian melotot, daddynya tak bisa sebentar saja melihatnya bahagia dengan sang mommy. Selalu saja protes mengenai dirinya yang ingin perhatian dari ibu tercinta.

"Cilik aja cih!" Seru Arvian.

"Eh Ka ....,"

"Hais ... sudah-sudah, oke mommy suapi Arvian okay ...." Ujar Kayla sambil berjalan ke arah kursi Arvian.

Aksa melotot tak terima, dia juga ingin di suapi oleh istrinya itu. Putranya benar-benar merebut perhatian sang istri.

"Mommy cini, duduk cini. Alvi mau makan cambil di pangku!" Seru Arvian sambil yurin dari kursinya.

Kayla menuruti kemauan putranya, selain karena kasih sayang dia juga merasa menyesal dan ingin mengganti masa-masa yang hilang bersama putra kecilnya saat ini.

Sedangkan Aksa? tadi saja dia sudah kesal apalagi sekarang, rasanya dia ingin meledak-ledak saat ini juga.

"DI kasih hati minta jantung kamu ya!" Kesal Aksa.

Arvian tak membalas, ia malah meledek Aksa saat Kayla menyuapinya sambil memangkunya. Aksa semakin meradang, dia juga ingin seperti putranya.

"Sayang! aku juga mau di suapi oleh kamu!" Rengek Aksa.

"Aya tuh di cuapi cama tante Vio aja, ya kan mommy?" Sela Arvian.

Kayla sedikit terkejut dengan perkataan putranya, begitu pula dengan Aksa.

"Kok Arvi ngomong begitu?" Tanya Kayla.

"Kan ayah celingna cama tante Vio, bukan cama mommy," ujar Arvian.

Kayla memandang Aksa begitu pula sebaliknya, anak kecil saja mengamati kejanggalan dalam rumah tangga mereka.

Kayla mengira jika putranya sangat dekat dengan Viona, tetapi mengapa sepertinya tidak? dia kehidupan kedua kali ini Kayla merasa banyak perbedaan dari kehidupan nya yang sebenarnya.

"Apa karena dari awal aku sudah mencegahnya, maka dari itu kini semuanya tampak berbeda." Batin Kayla.

"Sayang, jangan dengarkan Arvian dia ...,"

"Dia hanya anak kecil, aku percaya sama kamu," ujar Kayla menyeka perkataan sang suami.

Kayla berkata sambil tersenyum, walau dalam hati dia tertawa mendengar pembelaaan Aksa yang menurutnya lucu. Sang suami aktor yang handal, dia bisa memasang wajah seolah-olah dirinya tak bersalah.

"Jika semua bukti sudah terkumpul, akan ke perlihatkan padamu hingga kau tak sanggup lagi membela diri mas." Batin Kayla.

Arvian melihat tatapan sang mommy pada daddynya, bukan tatapan cinta melainkan rasa kecewa dan dendam.

"Mommy." Lirih Arvian.

Selesai makan, Kayla pergi menuju kamar Arvian. Dia akan menidurkan sang putra terlebih dahulu, karena jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan besok Arvian harus sekolah.

Saat di tempat tidur, Kayla berbaring di sebelah Arvian yang sudah merebahkan dirinya.

"Mommy, apa itu anak bloken hom?" Tanya Arvian.

Kayla yang tadinya mengelus kepala putranya seketika terhenti, dia menatap sang putra dengan kening mengerut.

"Dati mana Arvian dapat kata itu nak?" Tanya Kayla.

"Dali teman, katana dia anak bloken hom. Daddy cama mommy na picah, nda baleng lagi. Dia di lebutin, kacian," ujar Arvian dengan wajah memelas.

Kayla sempat tertegun, pertanyaan sang anak membuat Kayla merasa sedikit tersindir karena saat ini rumah tangganya sedang tidak baik-baik saja.

"Mommy cama daddy janan picah yah, Alvi mauna tinggal cama mommy cama daddy juga. Bialpun daddy jelek, mommy janan cali daddy balu." ujar Arvian sambil menatap sang mommy yang sedang memikirkan sesuatu.

"Mommy!"

"Eh iya." Kaget Kayla saat tersadar dari lamunannya.

Arvian pun kembali mengatakan tentang keinginannya, mau tak mau Kayla hanya diam dan menyuruh Arvian untuk memejamkan matanya.

"Jawab iya dulu mommy! plomis dulu!" Rengek Arvian saat Kayla memasangkannya selimut yang bergambar kereta.

"Hm, promise." Jawab Kayla dengan terpaksa.

"Mommy nda iklac ngomongna!" Marah Arvian.

Arvian menarik selimut hingga menutupi kepalanya, Kayla jadi bingung sendiri saat ini. Akhirnya, dia menurunkan egonya dan mengulang jawabannya.

"Baiklah, mommy janji. Tak ada kata perpisahan antara mommy dan daddy okay. Sekarang kau senang hm?" Tanya Kayla sambil menatap gundukan selimut itu.

Arvian merasa senang, dia membuka selimutnya dan menghambur memeluk Kayla dengan erat.

"Telimacih mommy, love you folevel!" Seru Arvian dengan wajah bahagia.

Kayal membalas pelukan putranya, walau senyumnya harus luntur sambil menjawab perkataan sang putra.

"Love you to ...,"

"Maaf sayang, jika nantinya mommy tak sanggup mempertahankan daddy. Izinkan mommy mempertahankanmu, karena kamu sumber kekuatan mommy." Batin Kayla.

Kayla menciumi kepala putranya, dan Arvian oun membalas dengan mencium pipi sang mommy.

"Alvi senang momny pelhatian cama Alvi, janan belubah yah mommy. Alvi cedih mommy nda cayang Alvi." Lirihnya saat pelukan mereka terlepas.

Kayla tersenyum, dia kembali mencium pipi putih sang anak.

"Dimana pipi gembulmu hm? besok kau harus makan banyak, mommy akan menyuapimu. Pipi gembulmu harus kembali," ujar Kayla.

Mendengar sang mommy akan menyuapinya, Arvian merasa sangat senang. DIa mengangguk antusias dan kembali memposisikan dirinya untuk tidur.

"Sekarang tidurlah, mommy akan menemanimu sampai tidur," ujar Kayla dan menarik selimut untuk putranya. Dia juga mengelus kepala putranya itu dengan sayang.

Arvian mulai memejamkan matanya, dia juga menikmati elusan di kepalanya. Tak butuh waktu lama, Arvian pun tertidur.

Aksa, sedari tadi dia menyaksikan apa yang di katakan putranya itu. Dia berada di balik pintu dan mendengarkan kata-kata yang membuat dirinya sedikit tersentuh.

"Daddy tidak akan membiarkan itu terjadi boy, bersabarlah. Kita akan hidup bahagia setelah ini, hanya ada mommy daddy dan kau." Lirih Aksa.

Jangan lupa like, vote, hadiah dan komennya ... ayooo author maksa loh🤭🤭

Masih ada lanjutan up yah, sabar okay😉

Terpopuler

Comments

Ruby

Ruby

jijik lah klo msh di pertahankan..

2024-05-02

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

masih menjadi misteri ini

2022-11-09

3

Liswati Angelina

Liswati Angelina

apa sebenarnya yg di sembunyikan oleh aksa.....

2022-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Adikku benalu rumah tanggaku
2 Kebingungan Aksa
3 Mengusir benalu
4 Tamparan menyakitkan
5 Sikap Kayla yang aneh
6 Mulai curiga
7 Vania lagi Vania lagi!
8 Gara-gara testpack
9 Aku tidak akan mundur!
10 Pertengkaran sengit anak dan ayah
11 Melawan Benalu
12 Fakta baru
13 Sahabat berujung cinta
14 kedatangan ayah mertua
15 Kembalinya kepingan Memory
16 Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17 Kesedihan Dimas
18 Kayla tahu jika dirinya hamil
19 Anak vs daddy
20 Aksa mulai menyingkirkan Vania
21 Kamu sudah ingat semuanya?
22 Vania adalah anakku
23 Penyesalan Rosa
24 perhatian Aksa
25 Kemarahan Arvian
26 Garangnya seorang ibu
27 Kemarahan Aksa
28 Bertemu lagi
29 Teman tiga tahun?
30 Aksa marah
31 Milikku bukan milikmu
32 Bukti dari Arvian
33 Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34 Penderitaan Vania.
35 Wartawan yang datang
36 Rahasia Aksa
37 Kesepakatan
38 Pertengkaran keluarga
39 Hubungan ini, cukup sampai disini
40 Siapa Agnes?
41 Marahnya Dara
42 Hancurnya hati seorang ibu
43 Bertemu sang ayah kembali
44 Revisi alur
45 Gudang rahasia Aksa
46 Memori yang hilang
47 Ini semua karenamu!
48 Cerry kangen mommy
49 Kegalauan Arga
50 Orang tua yang buruk?
51 Pertemuan ibu dan anak
52 Arsya sadar
53 Vania kritis
54 Meninggalnya Vania
55 Musuh sebenarnya
56 Dendam Bryan
57 Flashdisk
58 Arga histeris
59 Ungkapan hati Arsya
60 Sidang cerai
61 Ikan miliyaran milik opa
62 Rencana Bryan
63 ?
64 Bukan daddy Al
65 Di culik
66 Selamat
67 Kekhawatiran Aksa
68 Lahirnya sang baby
69 Kematian palsu
70 Pertemuan Alan dengan mommy
71 Rasa rindu yang menggebu
72 Indahnya perjuangan cinta
73 Terakhir
74 2
75 Masih transmigration
76 selesai
77 Satu lagi
78 KARYA BARU I'M COMING DADDY
79 Cinta yang belum usai
80 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Adikku benalu rumah tanggaku
2
Kebingungan Aksa
3
Mengusir benalu
4
Tamparan menyakitkan
5
Sikap Kayla yang aneh
6
Mulai curiga
7
Vania lagi Vania lagi!
8
Gara-gara testpack
9
Aku tidak akan mundur!
10
Pertengkaran sengit anak dan ayah
11
Melawan Benalu
12
Fakta baru
13
Sahabat berujung cinta
14
kedatangan ayah mertua
15
Kembalinya kepingan Memory
16
Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17
Kesedihan Dimas
18
Kayla tahu jika dirinya hamil
19
Anak vs daddy
20
Aksa mulai menyingkirkan Vania
21
Kamu sudah ingat semuanya?
22
Vania adalah anakku
23
Penyesalan Rosa
24
perhatian Aksa
25
Kemarahan Arvian
26
Garangnya seorang ibu
27
Kemarahan Aksa
28
Bertemu lagi
29
Teman tiga tahun?
30
Aksa marah
31
Milikku bukan milikmu
32
Bukti dari Arvian
33
Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34
Penderitaan Vania.
35
Wartawan yang datang
36
Rahasia Aksa
37
Kesepakatan
38
Pertengkaran keluarga
39
Hubungan ini, cukup sampai disini
40
Siapa Agnes?
41
Marahnya Dara
42
Hancurnya hati seorang ibu
43
Bertemu sang ayah kembali
44
Revisi alur
45
Gudang rahasia Aksa
46
Memori yang hilang
47
Ini semua karenamu!
48
Cerry kangen mommy
49
Kegalauan Arga
50
Orang tua yang buruk?
51
Pertemuan ibu dan anak
52
Arsya sadar
53
Vania kritis
54
Meninggalnya Vania
55
Musuh sebenarnya
56
Dendam Bryan
57
Flashdisk
58
Arga histeris
59
Ungkapan hati Arsya
60
Sidang cerai
61
Ikan miliyaran milik opa
62
Rencana Bryan
63
?
64
Bukan daddy Al
65
Di culik
66
Selamat
67
Kekhawatiran Aksa
68
Lahirnya sang baby
69
Kematian palsu
70
Pertemuan Alan dengan mommy
71
Rasa rindu yang menggebu
72
Indahnya perjuangan cinta
73
Terakhir
74
2
75
Masih transmigration
76
selesai
77
Satu lagi
78
KARYA BARU I'M COMING DADDY
79
Cinta yang belum usai
80
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!