Aksa dudu termenung di balkon kamar, setelah memastikan Kayla tertidur Aksa memutuskan untuk menyendiri.
Aksa menyesap rokok sambil menatap langit-langit yang penuh bintang. Setelah rokok itu tinggal sedikit, Aksa pun mematikannya.
Dia buka perokok aktif, hanya jika ada masalah yang berat saja dia merokok. Dirinya sedang stres memikirkan Kayla yang menuntut cerai darinya.
"Haah ... kenapa kau tidak bisa sabar sebentar lagi Kay." Lirih Aksa.
Aksa kembali mengingat kejadian 5 tahun lalu, dimana dia dan Kayla adalah sahabat sementara statusnya sudah menjadi tunangan Vania.
Flashback On.
Aksa dan Kayla sedang rapat, selesai rapat Aksa mengajak Kayla untuk makan siang di Restoran.
"Kay, ada yang kau aku bicarakan," ujar Aksa.
Kayla yang tadinya sedang memakan makan siangnya pun menjeda sejenak kegiatannya.
"KAtakan saja, kau ini ... tumben sekali serius seperti ini," ujar Kayla sedikit bercanda.
Aksa tampak berat memulai pembicaraan, sehingga Kayla menjadi serius saat membaca raut wajah Aksa.
"Katakan! jangan membuatku penasaran!" Pinta Kayla.
Aksa menegakkan duduknya, dia menatap Kayla dengan sorot mata sendu.
"Kay, se-sebenarnya aku dan Vania akan segera tunangan." Jelas Aksa.
Tak ada kata terkejut, tak ada ekspresi apapun. Kayla hanya menunjukkan raut wajah yang dingin dan datar, melihat itu Aksa menjadi sangat bersalah.
"Maaf Kay, ayah menjodohkan kami. Aku pun baru tagu jika ternyata Vania adalah adikmu, maafkan aku," ujar Aksa.
Aksa menundukkan kepalanya, dia siap menerima kemarahan Kayla.
"Selamat," ujar Kayla dengan memaksakan senyumnya.
Aksa tertegun, dia mengangkat wajahnya dan memandang Kayla dengan sedikit tidak percaya.
"Kau marah?" Tanya Aksa takut.
"Marah? Untuk apa? aku ... aku turut bahagia," ujar Kayla berusaha santai.
Kayla tampak salah tingkah, dia meminum jus jeruknya sambil menatap ke arah lain.
"Se-selamat yah, akhirnya sahabatku otw nikah juga," ujar Kayla mencoba santai.
Aksa tak menjawab, dia tetap diam sambil mengamati gerak-gerik Kayla yang tidak biasa.
"Kamu gak marah?" Tanya Aksa.
"Ma-marah? marah kenapa? kita cuman sahabat kan?" Ujar Kayla sedikit tertawa untuk mengusir kecanggungan mereka.
Bukannya ikut tertawa, Aksa malah terlihat sedih. Kayla pikir mungkin saja Aksa ada masalah dengan Vania.
"Kenapa? kok mukanya sedih gitu? ada masalah sama Vania?" Tanya Kayla mencoba santai.
"KAmu enggak sedih Kay?" Tanya kembali Aksa.
Kayla terdiam sesaat, kenapa Aksa kembali bertanya seperti itu. Seakan-akan meledek dirinya yang masih sendiri hingga saat ini.
Alasan Kayla memilih sendiri adakah karena Aksa, dia sudah menyimpan perasaan pada pria itu. Namun, sepertinya status sahabat lebih nyaman untuk keduanya.
"Yaelah! gak usah sedih-sedih, nanti aku cari calon deh biar kita bisa nikah bareng." Seru Kayla.
Flashback Off.
"Andai kamu tahu jika sedari dulu aku sudah mencintaimu, tetapi karena aku tak ingin persahabatan kita hancur begitu saja aku memilih untuk memendamnya." Lirih Aksa.
Saat AKsa asik memikirkan tentang masa lalu, tiba-tiba saja telponnya berdering. Aksa kembali masuk ke kamarnya dan mengambil ponselnya yang ada di nakas. Dia segera menjauh agar tak mengganggu tidur sang istri.
Melihat siapa yang menelpon, AKsa menggeser tombol hijau sebelum telpon itu. mati.
"Halo, apa ada perkembangan?" Tanya Aksa sambil sesekali melirik ke arah sang istri yang tertidur.
"BAru saja tuan muda kedua merespon dengan menggerakkan tangannya, dokter mengatakan jika itu sebuah kemajuan yang baik,"
Wajah Aksa berubah senang, dia pun mendekati pagar balkon.
"Kapan dia akan bangun?" Tanya Aksa kembali.
"Kata dokter dalam waktu dekat tuan muda kedua akan terbangun,"
"Hem, besok pagi aku akan kesana. Tolong terus pantau keadaannya, perketat penjagaan," ujar Aksa.
Sambungan telpon pun terputus, senyum Aksa terbit setelah mendapatkan telpon itu. Hatinya terasa bahagia, karena sebentar lagi apa yang dia tunggu akan usai.
Bahkan suruhannya tadi mengirimkannya sebuah foto yang membuat senyumannya mengembang.
Sementara itu, Kayla terbangun dan mengernyit bingung saat pintu balkon terbuka. Saat ia akan menutup pintu itu, dia tertegun melihat sang suami yang tersenyum sambil menatap ponselnya.
"Apa mereka sedang saling berbalas pesan hingga mas Aksa sebahagia itu." Sendu Kayla.
***
Pagi harinya, Kayla menyiapkan sarapan untuk putranya. Wajahnya terlihat sangat pucat, mungkin karena kelelahan dan banyak pikiran.
"Mommy cakit?" Tanya Arvian saat melihat wajah pucat sang mommy.
"Ehm enggak sayang, ayo cepat habiskan sarapanmu," ujar Kayla.
Walau khawatir, Arvian tetap memakan sarapan nya.
Terlihat Aksa turun ke ruang makan dengan pakaian kantornya, dia sudah siap untuk sarapan dan berangkat ke kantor.
Sesampainya di ruang makan, AKsa mendudukkan dirinya di kursi. Dia menanti Kayla menyiapkannya sarapan, tetapi wanita itu malah duduk di tempatnya.
"Sarapan ku mana?" Tanya Aksa sambil menatap ke arah Kayla.
"Itu." Unjuk Kayla pada mangkok besar nasi goreng yang tersaji.
Aksa merengut kesal, dia menatap putranya yang asik makan dengan santai. Sementara dirinya merasa iri dengan sang putra.
"Kok Arvian doang yang di siapin? kok aku enggak." Protes Aksa.
"Minta sama yayang kamu sana!" Ketus Kayla.
Entah mengapa Kayla merasa sangat kesal dengan Aksa, bahkan ingin rasanya dia menjambak dan mencakar AKsa saat ini juga. ENtahlah.
"Kamu masih cemburu?" Tanya Aksa.
"Cemburu nenek moyangmu! ambil sendiri, jangan manja! ingat! bentar lagi kita akan berpisah!" Sentak Kayla.
Kayla melupakan keberadaan putranya, maka dari itu Arvian dapat mendengar pertengkaran orang tuanya.
Dengan netra berkaca-kaca dan bibir melengkung ke bawah Arvian pun angkat bicara.
"Janan picah hiks ... hiks ... mommy janan picah cama daddy hiks ... huaaaa!!"
Aksa dan Kayla yang tadi sedang perang dingin seketika terkesiap dengan tangisan pura mereka.
Tatapan mereka langsung tertuju pada Arvian yang menangis, bahkan anak itu belum selesai mengunyah nasi gorengnya.
"Astaga sayang!" Seru Kayla.
Aksa membawa Arvian ke gendongannya, dia berdiri dan menimang-nimang sang putra.
"Janan picah daddy janan ...,"
Kayla menghampiri AKsa, dia memberi minum Arvian agar anak itu cepat menelan makanannya.
Aksa mengelus punggung sempit putranya yang sedang minum, setelah selesai dia pun duduk kembali.
"Gak, mommy cuman bercanda tadi. Ya kan mommy," ujar Aksa dan menatap Kayla meminta persetujuan.
Kayla yang melihat tatapan AKsa mendengus dalam hati, dia curiga sang suami akan memanfaatkan kepolosan anaknya untuk mempertahankan rumah tangga mereka.
"Mommy ...." Peringat AKsa.
"I-iya tadi itu cuman bercanda hahaha, bener cuman bercanda," ujar Kayla dan mengelus kepala putranya.
Bersyukur, tangisan Arvian mulai reda sehingga Kayla sedikit lebih tenang.
"Udah yah, lanjutin sarapan nya." Pinta Kayla.
Arvian mengangguk. " Tapi pangku cuapi, " ujar Arvian.
"Iya suapi, Arvian turun dulu. Sini sama mommy." Ujar Kayla sambil menepuk pahanya.
Bukannya menurut Arvian malah kembali menangis, dia merasa jika dugaan benar kalau daddy dan mommy nya sedang bertengkar.
"Hiks ... tuh ... mommy benelan belantem camaa daddy huaaa!!"
Kayla kembali panik, sedangkan Aksa tersenyum dalan hati. Dia mempunyai senjata untuk menaklukkan sang istri.
"Iya sini dia suapin sama daddy," ujar Aksa.
Bugh!
"MAUNA DI CUAPI MOMMYY!! DACAL! CUPLIII!!"
Aksa melototkan matanya, siapa yang mengajari sang anak berkata seperti itu.
"Siapa yang kamu maksud." Tanya Aksa dengan tajam.
Wajah Arvian yang tadinya sedih dan masih menangis seketika berubah menjadi datar dan menatap sang daddy sambil menyedot kembali ingusnya yang meler.
"Daddy." Jawabnya polos.
Aku otw buat satu lagi, tapi kalau malam ini belum ada up berarti review nt nya lagi lama. Paling enggak besok pagi.
Mungkin sistemnya juga tidur gaes😭😭 dari kemarin aku up malem lulu reviewnya pasti besok.
Sabar yah, jangan lupa Like, komen, Vote dan hadiahnya.
Maaf banget belum bisa bales kemen, nanti kalau waktu aku senggang aku balas yah😍😘. Jangan bosen beri komen okay, komenan kalian itu bisa jadi ide buat author nya loh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Vera Wilda
Lucu apa gak tau malu kamu Aksa , dengan pengakuan mu yg mengatakan anak yg d kandung vania adalah anakmu , pagi2 kau minta d suapin makan oleh istri mu ,🤣🤣🤣🤣
2025-01-15
0
Ririn
sahabat padahal sama2 cinta gengsi utk mengatakannya
jdnya aksa dijodohkan dgn vania
2024-11-29
0
Nanik Kusno
Uhhh.....lagi gregeten ini ....
2024-11-17
0