Kini Aksa berjalan di lorong rumah sakit, dia sepertinya ingin menemui seseorang. Bahkan Aksa memutuskan bolos ngantor hanya demi menemui orang itu.
Dengan sedikit berlari, Aksa menghampiri pria yang sedang berbincang dengan dokter di depan ruang rawat.
"Bagaimana? Bagaimana keadaannya?!" Tanya Aksa sedikit panik.
Pria.yang berbincang sama dokter tadi menarik Aksa pergi, dia seperti ingin berbicara sesuatu yang serius.
"Tuan muda, tadi tuan muda kedua sempat terbangun. Tapi dia hanya menatap lurus ke depan, bahkan berbicara pun tidak bisa. Dokter mengatakan jika tuan muda kedua mengalami kelumpuhan," ujar pria itu yang merupakan bawahan yang Aksa bayar untuk menjaga seseorang.
"A-adikku lumpuh?!" Kaget Aksa.
Tuan muda yang di maksud oleh pengawal Aksa adalah sang adik, dia dan adiknya hanya berbeda 10 menit alias kembar.
Adik Aksa mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu, sang adik sempat koma dan kini bangun dalam keadaan memprihatinkan.
Aksa jatuh terduduk di bangku tunggu, dia meraup wajahnya kasar dan menjambak rambutnya.
"Aku harus bilang apa sama mamah dan ayah? selama ini aku berbohong pada mereka, aku mengatakan jika Arsya sedang membangun proyek di luar negri. Aku harus bilang apa? gak mungkin aku terus membohongi mereka." Frustasi Aksa.
Pengawal Aksa pun turut sedih, dia tahu bagaimana rasanya menjadi Aksa. Sebab, dia pernah kehilangan sang adik.
"Reno, tolong Kamu urus perpindahan ke rumah. Lebih baik aku membawanya pulang ke rumahku," ujar Aksa.
"Tapi ... apa yang akan tuan katakan pada istri tuan?" Tanya Reno.
"Kau benar, aku hampir saja lupa. Kalau begitu, pindahkan perawatannya ke apartemenku. Untuk saat ini kau harus tutup mulut, jangan sampai ayahku tahu tentang keadaannya," ujar Aksa.
Reno mengangguk patuh, dia memang di bayar oleh Aksa. Namun, ayah Aksa lah yang merekrutnya.
Sementara itu, Kayla sedang menyiram tanamannya. Selama dirinya keluar dari kantor, dia menghabiskan waktu dengan tanamannya.
Saat sedang asik menyiram, ada seseorang memanggilnya dari belakang.
"Kayla,"
Kayla tertegun, dia segera berbalik badan dan menatap orang yang memanggilnya. Ternyata seorang pria paruh baya yang merupakan mertianya.
"Ayah Dimas," ujar Kayla.
Kayla masih diam di tempat, sehingga Dimas ayah mertuanya itu berjalan mendekat.
"Bagaimana kabarmu menantu?" Tanya Dimas.
"Ba- baik ayah, ayah apa kabar?" Tanya balik Kayla, walau dirinya masih terkejut dengan kedatangan Dimas yang terkesan mendadak. Namun, Kayla tetap berusaha untuk hormat.
"Ayah juga baik, ayah ke ini ingin menanyakan hubunganmu dengan Aksa," ujar Dimas.
Kayla pun mengangguk, dia mengajak sang ayah mertua masuk ke rumah. Mereka oun duduk di ruang tamu.
"Sebentar yah, aku akan menyiapkan minuman untuk ayah dulu," ujar Kayla dengan sopan.
"Tidak usah, kau punya pembantu. Suruh mereka saja." Tolak Dimas.
"Ba-baik ayah." Patuh Kayla.
Kini mereka berdua duduk berhadapan, Kayla yang tengah gugup hanya bisa meremas tangannya. Sedangkan Dimas menatap ke arah menantunya dengan datar.
Wajah tampan AKsa mewarisi sang ayah, bahkan sifat dingin dan datarnya pun ikut turunan dari sang ayah.
"Apa kau masih sibuk bekerja hingga mengabaikan suami dan anakmu?" Tanya Dimas.
"Tidak yah, aku sudah berhenti dan kini fokus mengurus keluargaku," ujar Kayla.
"Apa itu sebabnya kau memulangkan adikmu?" Tanya kembali Dimas.
Kayla terdiam, apakah ini sebabnya Dimas berkunjung ke rumah setelah sekian lama? Apa mungkin papahnya sudah mengadu dan meminta sang mertua untuk membujuk nya.
"Maaf yah, jika ayah membujukku agar mengizinkan Vania kembali ke rumah ini ... maaf. Maaf sekali, aku tidak akan lagi memasukkan benalu ke rumahku." Tegas Kayla.
Dimas terdiam sejenak sebelum ia menunjukkan senyumnya, netranya yang tadinya menatap Kayla dengan dingin kini menatap Kayla dengan lembut.
"Bagus, memang harusnya seperti itu." Ujar Dimas sambil menegakkan duduknya.
Kayla membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang ayah mertuanya itu katakan. Apakah sang ayah mertua membelanya? dia harap seperti itu.
"Kau pasti mengira jika aku dan mamah mertuamu tidak menyayangimu? kau salah, kami menyayangimu hanya saja karena perubahan sikapmu yang mendadak. Tidak memperdulikan suami beserta putramu kami menjadi kecewa." Terang Dimas.
Kayla menyimak keluhan mertuanya dengan serius, dia juga sudah merasa menyesal.
"Maafkan aku ayah, aku sudah sadar saat ini." ujar Kayla sambil tertunduk.
"Itu artinya kamu sudah ingat semuanya?" Pertanyaan Dimas membuat Kayla kembali teringat perkataan Aksa yang menyebut nya hilang ingatan.
Dengan lemas, Kayla menggeleng pelan. Dimas mengira jika menantunya itu sudah kembali teringat penuh dengan masa lalunya. Namun, di luar dugaan Kayla tak mengingatnya.
"Ayah kira ingatanmu sudah kembali," ujar Dimas dengan satu alisnya yang terangkat.
Kayla menggeleng lemah, Dimas oun menghela nafas berat.
"Bisakah ayah menceritakan padaku tentang apa yang terjadi? aku tak mengingat kejadian 3 tahun belakangan," ujar Kayla dengan wajah memelas.
Dimas berpikir sejenak, bukan tugasnya untuk menceritakan apa yang terjadi. Dia berpikir, mengapa Aksa tak pernah menceritakannya? apa alasan putranya itu merahasiakan kejadian tersebut.
"Jika ayah tidak bisa menjelaskan, tidak apa-apa. Setidaknya tidak ada lagi alasan ku untuk bertahan dengan pernikahan kami." Lesu Kayla.
"Apa maksudnya kalian ingin bercerai?!" Kaget Dimas.
Kayla mengangguk, Dimas sampai memegang dadanya karena merasa sangat terkejut.
"Kenapa?! bukankah kau sangat mencintai Aksa? Setidaknya pikirkan tentang cucuku!" Sentak Dimas.
"Alasanku yakin untum berpisah karena mas Aksa telah berselingkuh dengan Vania. Bahkan kini Vania tengah hamil," ujar Kayla.
"MUSTAHIL!" Bentak DImas sambil berdiri dari duduknya.
Kayla terkesiap, melihat mertuanya yang berdiri sambil menatapnya tajam.
"Ayah selalu mengajarkannya menjadi suami yang setia, biar bagaimana pun kamu menjadi istri ayah tidak pernah mengajarkan Aksa untuk menikah lagi." Jelas Dimas.
"Tapi ... Aksa sidah lama tidak mendapatkan perhatian dariku. Tidak menutup kemungkinan dia selingkuh dengan adikku. Secara selama ini Vania yang memperhatikannya. CInta tumbuh karena rasa nyaman yah," ujar Kayla lirih.
Dimas meraup wajahnya kasar dia beberapa Kali mencoba mengatur nafasnya. Entah kali ini dia harus lebih percaya siapa? tapi Dimas sangat yakin AKsa tak mungkin selingkuh. Namun, di.lihat dari sorot nata sedih Kayla Dimas sangat yakin ada sesuatu yang terjadi.
"Mungkin ada kesalahpahaman," ujar Dimas mencoba menyingkirkan prasangka buruk nya.
Kayla tertawa hambar, anda bisa seperti itu. Namun, kenyataan itu keluar sendiri dari mulut suaminya.
"Aku berharap seperti itu yah, tetapi mas Aksa sendiri yang bilang jika ... jika ...,"
Kayla menghela nafas sebentar, dia sudah tak mampu menahan air katanya yang sejak tadi ingin mengalir.
"Jika Vania hamil anaknya," ujar Kayla dan meneteskan air mata.
"APA?!" Kaget Dimas, tak pernah menyangka sang anak memulai perang dengannya.
Dimas menggulung kemejanya, dia mencoba menahan amarahnya di depan sang menantu.
"Mana dia? mama suamimu?!" Marah Dimas.
Kayla yang sadar jika Dimas sudah marah pun segera bangkit untum menenangkannya.
"A-ayah ... ini semua salah Kayla, Kay yang memulai semuanya. Jika saja Kayla bisa lebih memperhatikan mas Aksa, dia pasti tidak akan selingkuh dengan ...,"
"ITU BUKAN ALASAN UNTUK SELINGKUH KAYLA!"
Up satu dulu yah, author lagi perjalanan ke luar kota. lusa kita crazy up okay😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Aksa kan kembar..... apakah mungkin Vania hamil dengan adik kembarnya???
2024-11-17
0
yuiwnye
Vania naksir Aksa tp hamilnya sama kembaran Aksa sptnya nih 😵💫🤔
2024-11-22
1
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
btl.. selingkuh tu satu penyakit.. selingkuh atas kemauhan sendiri alasan d abaikn cuma kedok untuk menutupi perselingkuhan.
2024-11-21
1