Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya

Aksa berdiri di depan ruang UGD dengan perasaan cemas, berkali-kali dirinya mondar mandir karena mengkhawatirkan sang istri.

"Tolong bertahan, bertahan sebentar lagi. Aku mohon ... aku akan menyelesaikan dengan cepat," ujar Aksa dengan suara bergetar menahan tangis.

Cklek!

Aksa segera berbalik dan mendapati dokter ke luar sambil membuka maskernya.

"Dok, bagaimana keadaan istri saya?" Panik Aksa.

"Anda suaminya?" Tanya Dokter tersebut.

Ingin rasanya Aksa mengumpat karena pertanyaan dokter tersebut yang tidak ada faedahnya.

"Begini, istri anda mengalami kelelahan dan stres yang berlebih yang mengakibatkan tubuhnya lemah. Untung saja kandungannya kuat sehingga ...,"

Aksa memegang lengan sang dokter dengan refkeks, dia tak menyangka jika dokter menyebut kata kandungan.

"Tunggu, kandungan? maksudnya istri saya jamil?" Tanya Aksa memastikan.

Dengan senyum mengembang, dokter itu oun mengangguk sambil tersenyum dan memaklumi sikap Aksa yang merasa kaget.

"Tapi dok, dia sedang datang bulan," ujar Aksa dengan heran.

"Sepertinya bukan darah mentruasi melainkan flek, hal itu biasa terjadi bagi seorang ibu yang sedang hamil muda." Terang sang dokter.

Tangan Aksa terjatuh di sisi tubuhnya, dia merasa panik sekaligus lega. panik karena tak mengetahui kehamilan sang istri sedari awal, dan lega karena calon anaknya baik-baik saja.

"Mohon untuk tidak membebaninya dengan banyak pikiran. Kami akan memindahkan. istri anda ke ruang rawat " Terang sang dokter.

"Hm, tempatkan istri saya di kamar VIP. Berikan layanan yang terbaik." Pinta Aksa.

"Baik," ujar sang dokter.

Dokter itu pun pamit pergi, dan tak lama setelahnya brankar Kayla keluar dari ruangan tersebut.

"Sayang!" Seru Aksa.

"Maaf pak, kami akan memindahkan pasien ke ruang rawat," ujar salah satu Suster yang mendorong brankar.

Aksa pun menyingkir dan memberi para suster ruang untuk membawa sang istri ke ruang rawat.

"AKSA!"

Saat Aksa akan mengikuti brankar istrinya, dia terkejut mendengar panggilan dari sang mamah. Dia pun menoleh dan mendapati sang mamah dan sang ayah yang berlari menghampiri nya.

"Mana Kayla?" To the point sang mamah.

"Baru aja keluar dari UGD, sekarang lagi di bawa ke ruang rawat." Jawab Aksa.

Dara melirik ke arah samping putranya, dia melihat para suster yang mendorong brankar Kayla. Dengan gerakan cepat, Dara berlari menghampiri brankar itu.

Saat Aksa ingin mengikuti Dara, dia terlebih dahulu di tarik oleh Dimas. Wajah Dimas terlihat serius, sementara wajah Aksa tampan khawatir dengan keadaan istrinya.

"Apa sih yah? aku mau lihat istriku loh," ujar Aksa dengan kesal.

"Jawab jujur! kami punya hubungan apa sama Vania?!" Sentak Dimas dengan menatap tajam putranya.

Aksa tampak membulatkan matanya, tubuhnya tiba-tiba terasa kaku dan sulit bergerak. Ketakutan dalam dirinya menyeruak ke dalam relung hatinya.

"Ayah tahu dari mana?" Tanya Aksa dengan takut.

"Tahu dari mana? berarti benar jika kamu dan Vania memiliki hubungan? bahkan sebentar lagi kalian akan memiliki anak?!" Bentak Dimas.

Aksa tertunduk, dia tak berani menatap sang ayah yang kini sangat marah.

"Kalau begitu, ceraikan Kayla!"

JDERR!!

Jantung Aksa berdetak hebat, bukan karena jatuh cinta melainkan karena rasa takut. Dia tak bisa jauh dari sang istri, dia tak bisa terpisah dari sang istri.

"Eng-enggak yah enggak! aku gak mau!" Tolak Aksa dengan tegas.

Dimas tersenyum miring, dengan tatapan datarnya dia mengejek sang putra.

"Gak mau? jangan rakus Aksa, setidaknya kamu pilih salah satu dari keduanya," ujar Dimas.

"Aku enggak akan mau bercerai dari Kayla yah!" Tegas Aksa.

"Oh, itu artinya kau akan melepaskan Vania beserta bayinya?" Tanya Dimas.

Aksa terdiam, melihat putranya terdiam Dimas sudah tahu jawabannya. Dia oun mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo, ya Tio."

Aksa yang mendengar nama Tio pun seketika melebarkan matanya. Nama itu adalah nama pengacara sang ayah, itu artinya sang ayah serius dengan ucapannya yang ingin memisahkannya dari sang istri.

"Yah, setidaknya dengarkan dulu penjelasan ku," ujar Aksa dengan memelas

Dimas hanya melirik sekilas, setelah itu dia melanjutkan acara menelfonnya.

"Yah!"

Lagi-lagi Dimas tak mendengarkan, Aksa pun menjadi sangat geram. Sejenak dia menutup matanya dan kembali membukanya.

"Vania hamil anaknya Arsya!" Lantang Aksa.

Dimas yang sedang mengobrol pun mendadak terdiam, netranya membulat sempurna menatap putranya. Tangannya melemas hingga dia menyingkirkan ponselnya dari telinganya.

"Apa katamu?" Tanya DImas untuk memastikan perkataan sang putra.

"Ya ... Vania hamil anak Arsya, dia mengancam akan melenyapkan bayinya jika aku tidak mau bertunangan dengannya." Lirih Aksa.

Waktu terasa terhenti, Dimas sungguh merasa terkejut jika Vania mempermainkan kedua putranya.

"Se-sekarang ... mana Arsya? dimana dia!" Bentak Dimas.

Aksa memilih untuk menceritakan apa yang terjadi pada sang kembaran. Dia menarik nafas dan membuangnya untuk menetralkan degup jantungnya.

"Saat itu ...,"

Flashback On.

PLAK!

"Gara-gara kamu, aku tidak bisa mendapatkan kak Aksa! gara-gara janin ini, aku kehilangan semuanya!" Bentak Vania pada seorang laki-laki yang tak lain adalah Arsya.

Wajah Arsya tertoleh ke samping, pipinya terasa sangat perih. Namun, dirinya terasa di rendahkan oleh wanita di depannya.

"Kenapa aku yang kamu salahkan? seharusnya kamu salahin diri kamu sendiri! kamu menjebak kakakku dan si4l nya aku yang kena! DASAR WANITA RUBAH!" Marah Arsya.

"KAU!!"

Keduanya saling menatap tajam, Arsya maupun Vania sama-sama berdiri di atas ego mereka.

"Oke, kita lupakan apa.yang terjadi. Aku akan melenyapkan janin ini, dengan begitu kita sama-sama aman!" Usul Vania.

Arsya tentu saja merasa tak menyangka dengan ide g1la wanita di depannya. Bagaimana oun juga itu adalah anaknya, Arsya juga masih memiliki hati.

"Kamu gak waras? dia bayi kamu! anak kita! dia gak salah!" Sentak Arsya.

"Dia gak salah, tapi dia hadir di waktu yang salah Arsya!" Seru Vania.

Arsya menyisir rambutnya kasar, wanita di depannya benar-benar menguji emosinya.

"Kita akhiri semua! lupakan apa yang terjadi dan jangan pernah kembali mengungkitnya!" Ujar Vania dan berlari ke luar dari kafe yang saat ini mereka tempati.

Karena takut Vania nekat melenyapkan janinnya, Arsya segera lari menyusul. Sesampainya di pinggir jalan raya, Arsya membulatkan matanya saat melihat Vania yang berdiri di tengah jalan sambil merentangkan tangannya.

"VANIAA!!"

Arsya berteriak, tetapi Vania tak menggubrisnya. Hingga netranya melihat mobik truk mengarah pada Vania, seketika Arsya berlari ke arah Vania.

Arsya mendorong Vania, sehingga dirinya lah yang tertabrak dan terpental hingga tubuhnya jatuh di atas mobil yang terparkir karena sangking kencangnya mobik tersebut.

SOpir truk tersebut tak melihat keberadaan Arsya sebab dirinya tengah memainkan ponsel dan tak fokus menyetir.

Sedangkan Vania, dia tampak pingsan dengan kepala yang terbentur pembatas jalan.

Aksa yang baru saja akan menyusul sang kembaran seketika di buat tercengang dengan keadaan mengenaskan sang kembaran.

"ARSYAAA!!"

"ARSYAAA!!"

Aksa berlari, dia melihat Arsya yang masih membuka matanya sambil menatap ke arah langit. Kepala Arsya sudah berlumuran darah, tubuhnya luka-luka terkena serpihan kaca mobil.

"Ar ... Arsya ...." Lirih Aksa.

Dengan tangannya yang gemetar, Aksa menyentuh pipi sang adik.

"Ka-kak ... Van ... Va-nia ha-hamil anakku. To-tolong selamatkan anakku. Ja-jangan sampai dia me-melenyapkannya."

Setelah mengatakan itu, Arsya langsung tak sadarkan diri. Sehingga Aksa menjadi panik bukan main, dia menatap sekitar sekiranya ada orang uang bisa membantunya.

"MENGAPA KALIAN DIAM SAJA! TELPON AMBULAN!!" Teriak Aksa memarahi orang sekitar yang hanya menonton saja.

Aksa menangis di samping tubuh sang adik hingga ambulan.

Flashback Off.

"Arsya di nyatakan koma, aku sengaja menyembunyikannya dari kalian karena aku pikir dia akan sadar tak akan kama lagi. Sejak itu, aku berusaha bernegoisasi dengan Vania untuk menjalankan keinginan Arsya. BAgaimana oun juga anak itu keturunan Damian," Ujar Aksa.

Mendadak oksigen terasa menipis mengetahui fakta tentang sang anak yang mengalami koma.

"Aku mohon yah, sabarlah sebentar lagi. Sebentar lagi Arsya akan sadar dan aku akan menyerahkan urusan tentang Vania padanya. Tolong bantu aku, jangan pisahkan aku dengan anak istriku. Aku hanya menjalankan perintah dari kembaranku." Lirihnya.

HEEE ... ada yang tau cara ngembaliin file yang hilang gak dia microsoft word? Tadi sore sehabis selesai kerja niat hati mau buat up, sengaja nulis di sana supaya sekali up 5 bab eh pas tulis bab yang ke 3 aku ninggalin ponsel sebentar buat ke warung. Balik-balik ternyata udah di mainin sepupu bocil, dengan panik aku ambil dan ternyata beneran hilang gak ke save gimana dong😭😭

aku udah cari cari di daftar gak ada, langsung lemes aku buat tiga jam hilang dalam menit😭😭. Dadakan aku buat lagi, dan hanya ini yang ku ingat.

Sabar yah kawan, besok deh sebagai gantinya aku up 5 bab. Bener deh🥲

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

lah memBeGokan

2024-03-30

0

A Yes

A Yes

bingung deh🤔🤔 mencintai istrinya dan gak mau pisah, tapi tega didepan istrinya memeluk perempuan lain yg mengaku tunangannya dan mrngakui kehamilan perempuan lain sbg anaknya.
haaah lanjut baca aja deh meski binun

2024-03-30

0

Naisah sari

Naisah sari

jamil ga tuh

2024-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Adikku benalu rumah tanggaku
2 Kebingungan Aksa
3 Mengusir benalu
4 Tamparan menyakitkan
5 Sikap Kayla yang aneh
6 Mulai curiga
7 Vania lagi Vania lagi!
8 Gara-gara testpack
9 Aku tidak akan mundur!
10 Pertengkaran sengit anak dan ayah
11 Melawan Benalu
12 Fakta baru
13 Sahabat berujung cinta
14 kedatangan ayah mertua
15 Kembalinya kepingan Memory
16 Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17 Kesedihan Dimas
18 Kayla tahu jika dirinya hamil
19 Anak vs daddy
20 Aksa mulai menyingkirkan Vania
21 Kamu sudah ingat semuanya?
22 Vania adalah anakku
23 Penyesalan Rosa
24 perhatian Aksa
25 Kemarahan Arvian
26 Garangnya seorang ibu
27 Kemarahan Aksa
28 Bertemu lagi
29 Teman tiga tahun?
30 Aksa marah
31 Milikku bukan milikmu
32 Bukti dari Arvian
33 Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34 Penderitaan Vania.
35 Wartawan yang datang
36 Rahasia Aksa
37 Kesepakatan
38 Pertengkaran keluarga
39 Hubungan ini, cukup sampai disini
40 Siapa Agnes?
41 Marahnya Dara
42 Hancurnya hati seorang ibu
43 Bertemu sang ayah kembali
44 Revisi alur
45 Gudang rahasia Aksa
46 Memori yang hilang
47 Ini semua karenamu!
48 Cerry kangen mommy
49 Kegalauan Arga
50 Orang tua yang buruk?
51 Pertemuan ibu dan anak
52 Arsya sadar
53 Vania kritis
54 Meninggalnya Vania
55 Musuh sebenarnya
56 Dendam Bryan
57 Flashdisk
58 Arga histeris
59 Ungkapan hati Arsya
60 Sidang cerai
61 Ikan miliyaran milik opa
62 Rencana Bryan
63 ?
64 Bukan daddy Al
65 Di culik
66 Selamat
67 Kekhawatiran Aksa
68 Lahirnya sang baby
69 Kematian palsu
70 Pertemuan Alan dengan mommy
71 Rasa rindu yang menggebu
72 Indahnya perjuangan cinta
73 Terakhir
74 2
75 Masih transmigration
76 selesai
77 Satu lagi
78 KARYA BARU I'M COMING DADDY
79 Cinta yang belum usai
80 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Adikku benalu rumah tanggaku
2
Kebingungan Aksa
3
Mengusir benalu
4
Tamparan menyakitkan
5
Sikap Kayla yang aneh
6
Mulai curiga
7
Vania lagi Vania lagi!
8
Gara-gara testpack
9
Aku tidak akan mundur!
10
Pertengkaran sengit anak dan ayah
11
Melawan Benalu
12
Fakta baru
13
Sahabat berujung cinta
14
kedatangan ayah mertua
15
Kembalinya kepingan Memory
16
Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17
Kesedihan Dimas
18
Kayla tahu jika dirinya hamil
19
Anak vs daddy
20
Aksa mulai menyingkirkan Vania
21
Kamu sudah ingat semuanya?
22
Vania adalah anakku
23
Penyesalan Rosa
24
perhatian Aksa
25
Kemarahan Arvian
26
Garangnya seorang ibu
27
Kemarahan Aksa
28
Bertemu lagi
29
Teman tiga tahun?
30
Aksa marah
31
Milikku bukan milikmu
32
Bukti dari Arvian
33
Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34
Penderitaan Vania.
35
Wartawan yang datang
36
Rahasia Aksa
37
Kesepakatan
38
Pertengkaran keluarga
39
Hubungan ini, cukup sampai disini
40
Siapa Agnes?
41
Marahnya Dara
42
Hancurnya hati seorang ibu
43
Bertemu sang ayah kembali
44
Revisi alur
45
Gudang rahasia Aksa
46
Memori yang hilang
47
Ini semua karenamu!
48
Cerry kangen mommy
49
Kegalauan Arga
50
Orang tua yang buruk?
51
Pertemuan ibu dan anak
52
Arsya sadar
53
Vania kritis
54
Meninggalnya Vania
55
Musuh sebenarnya
56
Dendam Bryan
57
Flashdisk
58
Arga histeris
59
Ungkapan hati Arsya
60
Sidang cerai
61
Ikan miliyaran milik opa
62
Rencana Bryan
63
?
64
Bukan daddy Al
65
Di culik
66
Selamat
67
Kekhawatiran Aksa
68
Lahirnya sang baby
69
Kematian palsu
70
Pertemuan Alan dengan mommy
71
Rasa rindu yang menggebu
72
Indahnya perjuangan cinta
73
Terakhir
74
2
75
Masih transmigration
76
selesai
77
Satu lagi
78
KARYA BARU I'M COMING DADDY
79
Cinta yang belum usai
80
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!