Kebingungan Aksa

"Bagaimana dok keadaan istri saya?" Tanya Aksa pada dokter yang memeriksa istrinya.

Dokter tersebut membereskan alat-alatnya sebelum menjawab pertanyaan Aksa. Dia tersenyum saat melihat Kayla yang tak melepas pelukannya pada sang suami.

"Kondisinya membaik, jangan sampai kelelahan lagi. Perbanyak makanan bergizi dan istirahat yang cukup,"

Aksa mengangguk paham, kini dia tengah duduk di tepi ranjang dengan Kayla yang senantiasa memeluknya dengan erat.

"kalau begitu saya permisi dulu tuan," ujar dokter itu.

Aksa berniat akan mengantar dokter itu keluar, tetapi Kayla tak ingin melepas pelukannya membuat Aksa menatap dokter itu dengan pandangan bersalah.

"Tak apa tuan, saya akan keluar sendiri." Ujar dokter itu sambil tersenyum memaklumi sikap Kayla.

Dokter tersebut pun keluar, tak berselang lama masuklah seorang wanita bersama dengan anak kecil yang di gandengnya.

"MOMMY!"

Kayla tersentak mendengar teriakan itu, dia mengerjapkan matanya melihat anak kecil yang ternyata adalah putranya. Dia kembali melihat putranya, putra yang tadinya terbujur kaku kini dengan riang menghampirinya dengan senyuman mengembang.

"Al you okay mommy?" Tanya anak itu seraya melepas gandengannya pada wanita tadi yang tak lain adalah Vania.

"Mom okay prince," ucap Kayla dan melepas pelukannya pada sang suami untuk menyambut pelukan putranya.

saat asik memeluk putranya, suara orang yang dirinya benci membuat dirinya melepas pelukannya dengan sang putra.

"Apa kau sudah membaik kak?" Tanya Vania dengan senyum lembutnya.

Kayla menatap datar Vania, bahkan kini Vania tengah menatap heran Kayla karena merasa jika Kayla marah padanya.

"Keluar." Satu kata yang Kayla ucapkan membuat Vania serta Aksa terkejut.

"Sayang, kenapa kau mengusir Vania?" ujar Aksa dengan bingung.

"AKU BILANG KELUAR!" Bentak Kayla.

Aksa, Vania serta Arvin terperanjat kaget.

"Vania kau keluarlah, mungkin Kayla akan beristirahat," ujar Aksa dengan hati-hati.

Vania mengangguk dan keluar dari kamar Kayla, sedangkan Arvin yang mengira jika dirinya juga di usir pun akan beranjak keluar. Namun, Kayla menahan putranya.

"Kau mau kemana? apa tidak ingin menemani mommy?"

Perkataan Kayla membuat Arvin tersenyum senang, dia naik ke arah ranjang dengan bantuan Aksa dan memeluk erat sang ibu.

"I miss you mom, Velly miss you," ujarnya.

Aksa tersenyum, keluarga nya kembali menghangat. Istri nya kembali memerhatikan sang putra setelah selalu sibuk bekerja. Namun ada satu hal yang mengganggu pikiran Aksa, mengapa istrinya terlihat sangat membenci Vania?

Tok tok tok.

"Permisi tuan, nyonya ... ini waktunya den Arvian makan. Non Vania sudah menunggu di ruang makan," ujar seorang pembantu.

Aksa mengangguk, dia beralih menatap istrinya yang terdiam sambil memeluk putra mereka.

Dia sedikit iri saat melihat istrinya asik menciumi wajah putranya tadi, entah mengapa sifat keibuan istrinya kembali begitu saja.

"Arvian kau harus makan, tante Vania menunggumu di bawah." Ujar Aksa sambil mengelus kepala putranya.

"Alvi mau di cuapi mommy," ujarnya.

"Iya, sekarang sama tante Vania dulu. Kan biasanya juga sama tante Vania," ujar Aksa membujuk.

Raut wajah Kayla berubah, dia tak suka putranya dekat dengan Vania. Dirinya baru sadar jika selama ini dia tak ada untuk sang putra malahan adiknya yang dekat dengan putranya.

"Mas, tolong ambilkan makanan Arvian. Aku akan menyuapinya," ujar Kayla.

Aksa mengangkat satu alisnya, tumben sekali sang istri mau menyuapi Arvian. Mungkin karena Kayla sakit dan mempunyai waktu luang, pikir Aksa.

"Baiklah, aku akan mengambilkannya," ujar Aksa.

Aksa beranjak keluar kamar menuju ruang makan yang berada di lantai satu. Sesampainya di sana, ia melihat Vania yang tersenyum saat melihat kedatangannya.

"Kau akan makan kak, akan ku ambilkan sebentar," ujar Vania dan bersiap menyiapkan makan Aksa.

"Jangan, aku dan Arvian akan makan di kamar. Kau makan saja dulu," ujar Aksa.

Vania terlihat bingung, baru kali ini Aksa menolak tawarannya. Dengan lemas ia menaruh kembali piring yang sempat ia ambil tadi.

"o-oh ya, baiklah," ucap nya dengan sendu.

Aksa mengambil satu piring, ia memasukkan lauk beserta nasi. Dia membawa piring itu ke kamarnya dan menghiraukan tatapan sedih Vania.

Cklek!

Aksa tertegun saat melihat Istrinya yang asik bercanda dengan putra mereka, sudah lama dia tak melihat pandangan seperti saat ini.

"Kau sudah kembali? ayo sini, aku akan menyuapi Arvian," ujar Kayla menyadari kehadiran sang suami.

Aksa mendekat, ia menyerahkan piring tersebut pada sang istri. Kayla mulai menyendokkan nasi, sayur beserta lauk dan menyuapi putranya.

"Ehm mommy, Alvi nda cuka bawang goleng," ujar Arvian saat merasakan rasa yang tidak ia sukai.

Perkataan Arvian membuat hati Kayla tersengat, ia lupa akan hal itu. Hal yang paling tidak di sukai putranya.

"Ma-maaf ... mommy lupa sayang," ujar Kayla merasa bersalah.

Aksa tak menyadari jika sayur tersebut terdapat bawang goreng, dia juga merasa bersalah pada putranya.

"Maafkan daddy, daddy tak menyadarinya," ucap Aksa.

"Heum ... tak apa, makanan dari tangan mommy Alvi cuka. Cuapi lagi mommy!" Serunya seraya tersenyum senang.

Kayla tersenyum sendu, dia kembali menyuapi putranya tanpa sayur.

"Bodohnya aku, kenapa sampai lupa jika putraku tak menyukai nya." Batin Kayla.

***

Malam hari, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Kayla dan Aksa bersiap akan tidur, tetapi entah mengapa mereka kini merasa sangat canggung.

Mereka tidur telentang sambil menatap langit-langit kamar. Keduanya sibuk dengan pikiran masing masing.

"Eum ... maafkan aku selama ini menelantarkan kalian, padahal aku seorang istri sekaligus seorang ibu," ujar Kayla sedikit menoleh pada sang suami.

Aksa menoleh, entah dirinya sangat bingung dengan perubahan istrinya.

"Ada apa denganmu? mengapa setelah kau bangun dari pingsan, kau berubah secara drastis seperti ini?" Bingung Aksa.

"Entahlah, aku bermimpi buruk. Aku bermimpi kalian meninggalkanku seorang diri," ucap Kayla.

Kayla berharap kejadian itu mimpi, tetapi dirinya harus menjaga keluarga kecilnya dari benalu seperti Vania.

AKsa menghela nafas panjang, dia membawa istrinya ke pelukannya. Kayla merebahkan kepalanya di dada kekar sang suami dan mengelusnya pelan.

"Itu hanya mimpi, tenanglah ... kami tak akan meninggalkanmu." Ujar Aksa sambil mengelus punggung istrinya.

"Heum ... aku percaya. AKu mencintaimu," ujar Kayla.

"Aku juga,"

Kayla memejamkan matanya saat Aksa mencium keningnya. Keduanya tampak menikmati waktu berdua hingga ketukan pintu kamar mereka terdengar.

Tok! Tok! Tok!

"Kak Aksa! Arvian menangis dan memanggil mu!" Seru Vania dari luar kamar.

Kayla berdecak kesal, dia bangkit dari duduknya sebelum Aksa yang menemui Vania. Kayla berjalan ke arah pintu dan membukanya dengan kasar.

"Ada apa? kau tak tau ini jam berapa? dasar tidak sopan!" Kesal Kayla.

Vania nampak terkejut, dengan gugup dia menunjuk tak jelas ke arah kamar Arvian.

"I-itu ... Arvian menangis, katanya dia ingin tidur dengan kak Aksa," ujar Vania gugup.

"Ck, Kak Aksa? panggil dia kakak ipar mulai sekarang! mengerti? kau harus sadar posisimu di rumah ini." Sarkas Kayla.

Kayla beranjak pergi ke kamar putranya, saat ia masuk dirinya melihat sang putra tengah duduk anteng sambil memegang sebuah buku.

"Arvian? kata tante kamu menangis, lalu kenapa sekarang kamu ...,"

Arvian menatap ibunya dengan bingung, dirinya tengah melihat buku belajar membaca. Sejak kapan dirinya menangis?

"Tidak, Alvi tidak menangis," ujar Arvian.

Tersadar, Kayla segera kembali ke kamarnya. Namun saat akan sampai ke kamarnya, dia terkejut melihat Aksa menatap tajam ke arah Vania yang kini tengah menundukkan kepalanya.

"Kembali ke kamarmu, jangan melakukan hal yang akan merugikan dirimu sendiri!" Ujar Aksa dan kembali masuk ke kamar.

Kayla bergeming di tempat, dirinya bingung mengapa Aksa memarahi Vania?

"Kenapa? apa ada hal yang tidak ku ketahui?" Batin Kayla.

AYO ... MANA NIH LIKE DAN KOMENNYA😍😍

Terpopuler

Comments

Rina_

Rina_

waduh

2024-01-22

0

Rina_

Rina_

good

2024-01-10

0

andi hastutty

andi hastutty

Vania apa yg di lakukan yah?

2023-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Adikku benalu rumah tanggaku
2 Kebingungan Aksa
3 Mengusir benalu
4 Tamparan menyakitkan
5 Sikap Kayla yang aneh
6 Mulai curiga
7 Vania lagi Vania lagi!
8 Gara-gara testpack
9 Aku tidak akan mundur!
10 Pertengkaran sengit anak dan ayah
11 Melawan Benalu
12 Fakta baru
13 Sahabat berujung cinta
14 kedatangan ayah mertua
15 Kembalinya kepingan Memory
16 Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17 Kesedihan Dimas
18 Kayla tahu jika dirinya hamil
19 Anak vs daddy
20 Aksa mulai menyingkirkan Vania
21 Kamu sudah ingat semuanya?
22 Vania adalah anakku
23 Penyesalan Rosa
24 perhatian Aksa
25 Kemarahan Arvian
26 Garangnya seorang ibu
27 Kemarahan Aksa
28 Bertemu lagi
29 Teman tiga tahun?
30 Aksa marah
31 Milikku bukan milikmu
32 Bukti dari Arvian
33 Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34 Penderitaan Vania.
35 Wartawan yang datang
36 Rahasia Aksa
37 Kesepakatan
38 Pertengkaran keluarga
39 Hubungan ini, cukup sampai disini
40 Siapa Agnes?
41 Marahnya Dara
42 Hancurnya hati seorang ibu
43 Bertemu sang ayah kembali
44 Revisi alur
45 Gudang rahasia Aksa
46 Memori yang hilang
47 Ini semua karenamu!
48 Cerry kangen mommy
49 Kegalauan Arga
50 Orang tua yang buruk?
51 Pertemuan ibu dan anak
52 Arsya sadar
53 Vania kritis
54 Meninggalnya Vania
55 Musuh sebenarnya
56 Dendam Bryan
57 Flashdisk
58 Arga histeris
59 Ungkapan hati Arsya
60 Sidang cerai
61 Ikan miliyaran milik opa
62 Rencana Bryan
63 ?
64 Bukan daddy Al
65 Di culik
66 Selamat
67 Kekhawatiran Aksa
68 Lahirnya sang baby
69 Kematian palsu
70 Pertemuan Alan dengan mommy
71 Rasa rindu yang menggebu
72 Indahnya perjuangan cinta
73 Terakhir
74 2
75 Masih transmigration
76 selesai
77 Satu lagi
78 KARYA BARU I'M COMING DADDY
79 Cinta yang belum usai
80 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Adikku benalu rumah tanggaku
2
Kebingungan Aksa
3
Mengusir benalu
4
Tamparan menyakitkan
5
Sikap Kayla yang aneh
6
Mulai curiga
7
Vania lagi Vania lagi!
8
Gara-gara testpack
9
Aku tidak akan mundur!
10
Pertengkaran sengit anak dan ayah
11
Melawan Benalu
12
Fakta baru
13
Sahabat berujung cinta
14
kedatangan ayah mertua
15
Kembalinya kepingan Memory
16
Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17
Kesedihan Dimas
18
Kayla tahu jika dirinya hamil
19
Anak vs daddy
20
Aksa mulai menyingkirkan Vania
21
Kamu sudah ingat semuanya?
22
Vania adalah anakku
23
Penyesalan Rosa
24
perhatian Aksa
25
Kemarahan Arvian
26
Garangnya seorang ibu
27
Kemarahan Aksa
28
Bertemu lagi
29
Teman tiga tahun?
30
Aksa marah
31
Milikku bukan milikmu
32
Bukti dari Arvian
33
Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34
Penderitaan Vania.
35
Wartawan yang datang
36
Rahasia Aksa
37
Kesepakatan
38
Pertengkaran keluarga
39
Hubungan ini, cukup sampai disini
40
Siapa Agnes?
41
Marahnya Dara
42
Hancurnya hati seorang ibu
43
Bertemu sang ayah kembali
44
Revisi alur
45
Gudang rahasia Aksa
46
Memori yang hilang
47
Ini semua karenamu!
48
Cerry kangen mommy
49
Kegalauan Arga
50
Orang tua yang buruk?
51
Pertemuan ibu dan anak
52
Arsya sadar
53
Vania kritis
54
Meninggalnya Vania
55
Musuh sebenarnya
56
Dendam Bryan
57
Flashdisk
58
Arga histeris
59
Ungkapan hati Arsya
60
Sidang cerai
61
Ikan miliyaran milik opa
62
Rencana Bryan
63
?
64
Bukan daddy Al
65
Di culik
66
Selamat
67
Kekhawatiran Aksa
68
Lahirnya sang baby
69
Kematian palsu
70
Pertemuan Alan dengan mommy
71
Rasa rindu yang menggebu
72
Indahnya perjuangan cinta
73
Terakhir
74
2
75
Masih transmigration
76
selesai
77
Satu lagi
78
KARYA BARU I'M COMING DADDY
79
Cinta yang belum usai
80
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!