Aku tidak akan mundur!

BRAK!

"Apa maksudmu menaruh testpack di kamar mu hah?!" Bentak Aksa.

Aksa saat ini berada di rumah mertuanya, dia tengah berada di ruang tamu dan menatap tajam Vania.

"Aku sepertinya lupa mas," ujar Vania dengan suara bergetar.

"Lupa? kau lupa apa sengaja? karena mu, Kayla menjadi salah paham denganku!" Sinisnya.

Aksa berdiri dari duduknya, dia berkacak pinggang dan menunjuk tepat di depan wajah Vania.

"Dengan ini Vania, aku memang merasa bersalah padamu tapi bukan berarti kau menghancurkan rumah tanggaku!" Bentak Aksa.

"Mas! Aku Tunangan mas! Kenapa mas Masih Aja Bela Calon Mantan Istri mas Itu!" Sentak Vania sambil berdiri dari duduknya dengan kasar.

Netra Aksa menajam, sorot matanya menatap Vania dengan penuh amarah. Rahangnya mengetat dan juga tangan yang terkepal erat.

"Mana janji mas yang akan menceraikan Kak Kayla? Mana?! mas sudah berjanji padaku akan menceraikannya!" Bentak Vania.

"Dia wanita yang tidak pernah menghargai kamu sebagai suami, dia yang gak pernah ada buat keluarganya! Kenapa kamu masih mertahanin wanita seperti dia hah?!"

"TUTUP MULUTMU VANIA!" Bentak Aksa sambil menunjuk wajah Vania.

Vania menatap Aksa tak percaya, dia tak pernah menyangka Aksa berani membentaknya.

"Mas kamu ...." Ujar Vania dengan suara bergetar.

"Wanita yang kamu sebut itu adalah istriku, dia masih istri sahku. Dan sampai kapanpun dia akan tetap menjadi istri sahku," ujar Aksa dengan suara yang di tekankan.

Vania berusaha meraih tangan Aksa, tetapi laki-laki itu menepisnya sambil membuang wajahnya.

Sungguh, Vania sangat mencintai Aksa. Mereka bertunangan setelah Aksa menikah dengan Kayla. Menjadi duri di dalam rumah tangga sang kakak, dan Vania tak peduli itu.

"Mas tapi bayi ini ...,"

"Aku akan tetap bertanggung jawab, bagaimana pun juga dia adalah keluarga Damian." Ujar AKsa dengan dingin.

Arga dan Rosa sedang tidak ada di rumah sehingga Vania hanya bisa membela dirinya sendiri saat ini.

"Kalau sampai kau berbuat macam-macam dengan istriku, aku tidak akan mengampuni mu Vania. Bahkan aku bisa membencimu seumur hidupku." Ancam Aksa dan beranjak pergi dari rumah mertuanya.

Vania hanya bisa terdiam sambil memegangi perutnya, dia tak menyangka jika Aksa mengancamnya seperti itu.

"Aku mempertahankannya agar bisa mengikatmu, jika itu sia-sia maka aku akan melenyapkannya." Gumam Vania dengan penuh amarah.

Sedangkan Aksa, dia pulang dengan perasaan kesal. Saat sampai di rumahnya, Aksa sudah mendapati mobil Kayla yang terparkir di garasi. Segera Aksa turun dari mobilnya dan memasuki rumahnya.

Cklek!

Tangan Aksa yang tadinya akan membuka pintu seketika terhenti di udara kala pintu tersebut terbuka.

Matanya terbelalak kaget saat melihat Kayla yang berdandan sangat cantik, bahkan wanita itu memakai gaun yang cantik.

"Say-sayang." Ujar Arga dengan suara bergetar.

"Selamat kembali, mas dari mana saja? ayo masuk, aku sudah memasak untuk makan malam kita," ujar Kayla dengan senyum mengembang.

Aksa sedikit loading, sebab sikap sang istri sangat berubah. Padahal tadi sang istri terlihat marah dan kecewa, tapi mengapa mendadak menjadi ramah seperti ini. Sungguh, Aksa tidak mengerti.

"Sayang maaf, aku ...,"

"Ayolah masuk, kau tidak dingin berada di luar hm? Arvian sudah lama menunggu, dia terus mengomelimu," ujar Kayla dan menarik lengan sang suami untuk masuk.

Kayla menutup pintu kembali, tanpa Aksa lihat jika Kayla tengah menyeringai dengan tatapan yang tak dapat di baca.

Kemudian Kayla mengubah kembali ekspresinya dan berbalik menatap Aksa dengan senyuman manisnya.

Kayla berjalan mendekat dengan langkah sangat pelan, kedua tangannya terangkat dan menempelkannya pada dada Aksa.

"Lepas jaketmu, kau pasti sangat lelah," ujar Kayla dengan senyuman terbaiknya.

Seperti terhipnotis, Aksa membuka jaketnya. Kayla pun membantunya dan menyampirkan jaket itu ke lengannya.

"Masuklah ke kamar untuk mandi, aku sudah siapkan air hangat untukmu," ujar Kayla.

"I-iya, baiklah." Gugup Aksa.

Aksa pun melangkah ke kamar mereka, di kepalanya banyak muncul pertanyaan atas sikap Kayla yang sangat aneh. Lebih aneh dari saat Kayla terbangun dari pingsannya.

"Aneh." Gumam Aksa.

Setelah sang suami menghilang dari pandangannya, Kayla menatap jaket sang suami yang berada di tangannya. Dia merogohkan tangannya pada saku jaket tersebut.

Tangannya sibuk mencari, hingga apa yang dia cari pun dia dapatkan. Dengan senyuman mengembang, Kayla menarik kembali tangannya.

Dia melihat benda yang dia dapatkan, satu sudut bibirnya terangkat menciptakan sebuah seringaian.

"Jika kamu licik, aku cerdik mas. Dengan alat ini, aku jadi tahu apa yang kamu dan Vania bicarakan." Gumam Kayla.

Benda itu merupakan alat penyadap yang Kayla masukkan ke dalam saku jaket Aksa, Kayla hanya ingin tahu apa yang selama ini Aksa dan Vania sembunyikan.

"Untung saja Bryan memberikanku alat ini,"

Flashback On.

Bryan dan Kayla mengobrol, mereka membahas tentang rencana untuk mengetahui rahasia Aksa dan juga Vania.

"Jika aku bertanya dia pasti berbohong, Mas Aksa pembohong yang handal. Sedari dulu aku selalu percaya ucapannya jika aku satu-satunya wanita yang ia sangat cintai," ujar Kayla dengan tersenyum sendu.

"Kayla, kau berhak mendapat yang lebih baik dari Aksa. Kau bisa bercerai dengannya dengan cepat," ujar Bryan.

Kayla menghela nafasnya, andaikan semudah itu Kayla pasti akan langsung menceraikan suaminya. Namun, banyak yang harus dia pertimbangkan. Arvian masih terlalu kecil, bisa saja dia hidup tanpa suami sedangkan Arvian? anak itu tidak bisa lepas dari sang ayah.

"Arvian masih kecil, aku tidak ingin dia di dewasakan oleh keadaan. Aku ingin dia tumbuh normal seperti anak pada umumnya, hidup dengan kasih sayang orang tuanya," ujar Kayla.

Perkataan Kayla tidak ada yang salah, Aksa mengkhianatinya tapi tak pernah sama sekali pria itu bermain tangan dengannya. Aksa selalu sabar menghadapi sikap egoisnya.

Dan Kayla merasa salah satu sebab perselingkuhan Aksa adalah dirinya. Dirinya yang dulu tak pernah memperhatikan suami beserta anaknya hingga Vania masuk di celah kesalahannya.

"Justru Arvian masih kecil dia tak mengerti apapun Kay," ujar Bryan.

"Lalu ... Apa yang aku katakan jika dia bertanya 'mommy, kenapa kita tidak tinggal bersama daddy?' 'mommy, kenapa daddy dan mommy harus berpisah?'... Mommy, tidak bisakah kita tinggal bersama daddy lagi?'... 'Mommy, kenapa daddy bersama tante Vania? kenapa tidak bersama kita? apa daddy sudah tidak sayang kita?' Katakan padaku, aku harus menjawab apa jika dia bertanya seperti itu padaku?" Lirih Kayla sambil menatap sendu ke arah Bryan.

Bryan menatap sorot mata kesedihan Kayla, dia tak menyalahkan dan tak juga membenarkan sikap Kayla saat ini.

Bryan sangat menyayangi Kayla sebatas kakak dan adik, dia tak tega melihat Kayla merasa sakit hati karena ulah Aksa.

"Baiklah, bawa alat ini dan letakkan di jaket Aksa. Ini adalah alat penyadap, kau bisa mendengarkan apapun yang mereka bicarakan. Setelah kau mendapatkan apa yang kau mau, ambil kembali alat ini agar tidak ketahuan." Ujar Bryan sambil memberikan alat penyadap itu.

"Terima kasih Bryan!" Bahagia Kayla sambil menerima barang itu.

"Hum, setelah mengetahui fakta itu. Kau mau apa?" Tanya Bryan sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.

"Membuat Vania merasakan sakit sama seperti kehidupan ku sebelumnya." Gumam Kayla dengan sorot mata kebencian.

Bryan tak mengerti arti dari perkataan Kayla, dia juga cukup terkejut melihat raut wajah Kayla yang tegas. Setahu dirinya, Kayla memiliki kepribadian yang lembut dan hangat. Namun, semenjak perselingkuhan itu Kayla menjadi kepribadian yang tegas dan kuat.

"Aku harap kau bahagia Kay." Batin Bryan.

Setelah itu, Kayla pun kembali ke rumah. Dia memasuki kamarnya dan berjalan ke arah kemari pakaian.

"Dimana yah jaket yang biasanya mas Aksa pakai?" Gumam Kayla.

Setelah lama mencari, akhirnya Kayla menemukan jaket milik suaminya itu. KAyla menaruh akat penyadap itu di saku kanan.

Cklek!

Kayla kaget saat mendengar suara pintu yang akan terbuka, segera Kayla menaruh kembali jaket itu dan bersembunyi di samping lemari.

Terlihat, Aksa berjalan ke arah lemari dan menatap lekat lemari itu.

"Kenapa lemarinya terbuka? Apakah Kayla sudah pulang?" Gumam Aksa sambil melirik kesana dan kemari.

"Halah, mungkin aku yang lupa tadi." Batinnya.

Aksa pun memakai jaketnya dan tak lupa kembali menutup pintu lemari. Setelah itu dia keluar kamar sehingga Kayla bisa keluar dari tempat persembunyiannya.

Selama percakapan Aksa dan Vania, Kayla mendengarkan nya. Hatinya berusaha untuk kuat saat mengetahui jika Vania hamil dan status dia dan Aksa adalah tunangan.

Flashback Off

"Bangga sekali kau merebut suamiku Van, aku tidak akan tinggal diam. Kau kira, aku akan menangis dan mundur huh? tidak, aku akan merebut semua yang menjadi milikku." Ujar Kayla dengan sorot mata yang tak dapat di baca.

jangan lupa like, komen, vote dan hadihnya yah ... terima kasih atas dukungannya, dukungan kalian semangat author lohhh

Terpopuler

Comments

Athallah Linggar

Athallah Linggar

bener apa ygdikatakan sm bryan kayla. Ngapain jg pertahanin suami doyan celap celup sm yg haram

2023-11-24

2

andi hastutty

andi hastutty

Aksa rakus

2023-11-20

1

Widi Widurai

Widi Widurai

ya kan mreka uda jalin kasih lama.. bahkan uda tdr bareng

2022-12-06

2

lihat semua
Episodes
1 Adikku benalu rumah tanggaku
2 Kebingungan Aksa
3 Mengusir benalu
4 Tamparan menyakitkan
5 Sikap Kayla yang aneh
6 Mulai curiga
7 Vania lagi Vania lagi!
8 Gara-gara testpack
9 Aku tidak akan mundur!
10 Pertengkaran sengit anak dan ayah
11 Melawan Benalu
12 Fakta baru
13 Sahabat berujung cinta
14 kedatangan ayah mertua
15 Kembalinya kepingan Memory
16 Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17 Kesedihan Dimas
18 Kayla tahu jika dirinya hamil
19 Anak vs daddy
20 Aksa mulai menyingkirkan Vania
21 Kamu sudah ingat semuanya?
22 Vania adalah anakku
23 Penyesalan Rosa
24 perhatian Aksa
25 Kemarahan Arvian
26 Garangnya seorang ibu
27 Kemarahan Aksa
28 Bertemu lagi
29 Teman tiga tahun?
30 Aksa marah
31 Milikku bukan milikmu
32 Bukti dari Arvian
33 Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34 Penderitaan Vania.
35 Wartawan yang datang
36 Rahasia Aksa
37 Kesepakatan
38 Pertengkaran keluarga
39 Hubungan ini, cukup sampai disini
40 Siapa Agnes?
41 Marahnya Dara
42 Hancurnya hati seorang ibu
43 Bertemu sang ayah kembali
44 Revisi alur
45 Gudang rahasia Aksa
46 Memori yang hilang
47 Ini semua karenamu!
48 Cerry kangen mommy
49 Kegalauan Arga
50 Orang tua yang buruk?
51 Pertemuan ibu dan anak
52 Arsya sadar
53 Vania kritis
54 Meninggalnya Vania
55 Musuh sebenarnya
56 Dendam Bryan
57 Flashdisk
58 Arga histeris
59 Ungkapan hati Arsya
60 Sidang cerai
61 Ikan miliyaran milik opa
62 Rencana Bryan
63 ?
64 Bukan daddy Al
65 Di culik
66 Selamat
67 Kekhawatiran Aksa
68 Lahirnya sang baby
69 Kematian palsu
70 Pertemuan Alan dengan mommy
71 Rasa rindu yang menggebu
72 Indahnya perjuangan cinta
73 Terakhir
74 2
75 Masih transmigration
76 selesai
77 Satu lagi
78 KARYA BARU I'M COMING DADDY
79 Cinta yang belum usai
80 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Adikku benalu rumah tanggaku
2
Kebingungan Aksa
3
Mengusir benalu
4
Tamparan menyakitkan
5
Sikap Kayla yang aneh
6
Mulai curiga
7
Vania lagi Vania lagi!
8
Gara-gara testpack
9
Aku tidak akan mundur!
10
Pertengkaran sengit anak dan ayah
11
Melawan Benalu
12
Fakta baru
13
Sahabat berujung cinta
14
kedatangan ayah mertua
15
Kembalinya kepingan Memory
16
Dimas mengetahui Fakta yang sebenarnya
17
Kesedihan Dimas
18
Kayla tahu jika dirinya hamil
19
Anak vs daddy
20
Aksa mulai menyingkirkan Vania
21
Kamu sudah ingat semuanya?
22
Vania adalah anakku
23
Penyesalan Rosa
24
perhatian Aksa
25
Kemarahan Arvian
26
Garangnya seorang ibu
27
Kemarahan Aksa
28
Bertemu lagi
29
Teman tiga tahun?
30
Aksa marah
31
Milikku bukan milikmu
32
Bukti dari Arvian
33
Yang cuka lebut itu Cetan mommy
34
Penderitaan Vania.
35
Wartawan yang datang
36
Rahasia Aksa
37
Kesepakatan
38
Pertengkaran keluarga
39
Hubungan ini, cukup sampai disini
40
Siapa Agnes?
41
Marahnya Dara
42
Hancurnya hati seorang ibu
43
Bertemu sang ayah kembali
44
Revisi alur
45
Gudang rahasia Aksa
46
Memori yang hilang
47
Ini semua karenamu!
48
Cerry kangen mommy
49
Kegalauan Arga
50
Orang tua yang buruk?
51
Pertemuan ibu dan anak
52
Arsya sadar
53
Vania kritis
54
Meninggalnya Vania
55
Musuh sebenarnya
56
Dendam Bryan
57
Flashdisk
58
Arga histeris
59
Ungkapan hati Arsya
60
Sidang cerai
61
Ikan miliyaran milik opa
62
Rencana Bryan
63
?
64
Bukan daddy Al
65
Di culik
66
Selamat
67
Kekhawatiran Aksa
68
Lahirnya sang baby
69
Kematian palsu
70
Pertemuan Alan dengan mommy
71
Rasa rindu yang menggebu
72
Indahnya perjuangan cinta
73
Terakhir
74
2
75
Masih transmigration
76
selesai
77
Satu lagi
78
KARYA BARU I'M COMING DADDY
79
Cinta yang belum usai
80
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!