Bintang melajukan motornya menuju rumah Bulan. Ia sudah meminta izin pada orang tuanya jika hari ini dirinya akan menginap dirumah Bulan. Dan akan pulang esok hari setelah pulang sekolah.
"Lo kenapa benci banget sih sama si Langit?". Tanya Bulan sedikit berteriak karena saat ini keduanya tengah duduk diatas sepeda motor yang Bintang kendarai.
"Kaga usah pura-pura nanya deh Bul. Lo tau kenapa". Bulan tersenyum, dirinya hanya berbasa-basi.
"Kaga berada jedag jedug gitu digodain cowok ganteng?". Tanya Bulan kembali membuat Bintang menyunggingkan senyum.
"Gantengan bapak gue kemana-mana". Bulan tertawa mendengar ucapan Bintang. Meski benar jika ayah Bintang sangat tampan diusianya, tetap saja lucu rasanya membandingkan Langit yang muda dan penuh pesona dengan Henry yang penuh kharisma.
"Beda konsep dong.." Ucap Bulan masih dengan setengah berteriak.
"Bukan beda konsep. Beda kelas lah, Bapak gue nggak cuma ganteng. Tapi berkharisma, kalo si biawak modal duit mak bapaknya doang". Kembali jawaban Bintang membuat Bulan tertawa.
Tak butuh waktu lama bagi keduanya sampai dikediaman Bulan. Rumah dengan dua lantai yang tidak mewah namun bagi Bintang sangat nyaman.
Dirumah itulah dirinya mendapat kasih sayang seorang ibu setelah kepergian ibunda nya.
Kedatangan mereka sudah disambut oleh wanita berusia 40an tahun. Wanita yang tadinya duduk dikursi teras bangkit saat motor Bintang memasuki gerbang rumah itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 17:00 saat Bulan dan Bintang sampai dirumah.
"Assalamualaikum ibu.." Ucap Bintang dan Bulan kompak.
"Wa'alaikumsalam.."
Bintang dan Bulan bergantian mencium punggung tangan wanita yang mereka sebut ibu itu.
"Habis latihan ya?". Kedua anak gadis itu mengangguk kompak.
"Istirahat dulu, ibu buatkan minum. Baru setelahnya kalian mandi dan bersiap". Dengan patuh keduanya mengangguk.
"Kita mandi dulu aja bu". Ibu mengangguk dan membiarkan dua anak gadisnya membersihkan dirinya terlebih dahulu.
"Gue di kamar sebelah aja bebersihnya ya". Bulan mengangguk mendengar usulan Bintang.
Dirumah itu, Bintang sudah seperti dirumahnya sendiri. Ia bahkan memiliki pakaian ganti yang cukup banyak dirumah Bulan. Benar-benar seperti rumah kedua baginya.
Tak butuh waktu yang lama, kedua gadis itu sudah selesai dengan ritual mandinya. Mereka memang bukan gadis yang senang berlama-lama didalam kamar mandi. Bagi mereka, cukup memastikan tubuhnya bersih saja sudah cukup.
Tepat pukul 18:30 keduanya turun. Keduanya berjalan beriringan menuju ruang keluarga. Disana sudah ada ibu dan bapak yang menunggu.
Tak ada yang spesial dari penampilan keduanya. Bintang hanya mengenakan kaos putih yang sedikit kebesaran dipadukan dengan jeans biru langit dan disempurnakan dengan sneakers berwarna putih. Serta sebuah tas kecil berwarna hitam yang ia selempangkan menyempurnakan penampilannya.
Sementara Bulan, meski bukan gadis yang feminim. Namun Bulan lebih terlihat sedikit feminim jika dibanding Bintang.
Gadis itu mengenakan gaun lengan pendek berwarna soft pink dengan panjang hingga lutut, gaunnya ia padukan dengan sepatu yang sama dengan Bintang. Bahkan warna pun sama.
"Masyaallah..anak-anak ibu cantik sekali". Wajah kedua gadis itu merona. Ibu selalu bisa membuat mereka tersanjung dengan segala pujiannya yang tulus.
Baik Bulan maupun Bintang patut bersyukur dengan anugerah yang diberikan Tuhan untuk mereka. Tanpa harus susah payah memoles banyak make up ke wajahnya, mereka sudah terlihat cantik.
"Bintang pakai ini aja, nggak apa-apa kan bu?". Ibu langsung menggeleng. Baginya Bintang masih terlihat sopan, lebih dari sopan.
"Nggak apa-apa. Anak-anak bapak selalu cantik memakai apapun". Untuk kedua kali ya wajah Bintang merona. Dirinya selalu merasa memiliki dua orang ayah yang memberi dirinya kasih sayang tulus.
"Makasih bapak..ibu.." Kedua orang tua itu mengangguk. Bulan bergelayut manja dilengan kokoh cinta pertamanya itu. Sementara Bintang merengkuh lengan ibu dengan penuh kasih sayang.
"Kalian sudah shalat?". Bintang dan Bulan kompak mengangguk. Membuat bapak dan ibu tersenyum bangga. Ditengah kesibukan keduanya bersekolah, keduanya tak pernah melupakan kewajibannya pada sang pencipta.
"Alhamdulillah..Ayo". Ajak bapak yang disambut antusias oleh dua gadis itu.
Keempatnya berjalan keluar rumah menuju halaman rumah dimana ayah memarkirkan mobilnya. Malam ini ayah akan mengajak istri dan kedua putrinya untuk makan direstoran ternama yang ada disalah satu pusat perbelanjaan.
Sebenarnya makan direstoran mewah bukanlah sesuatu yang istimewa untuk seorang Bintang. Bahkan jika dirinya mau, uang sakunya lebih dari cukup jika hanya ingin makan mewah setiap hari.
Sepanjang perjalanan menuju pusat perbelanjaan yang menjadi tujuan mereka, Bulan dan Bintang terus bercerita apa saja yang mereka lalui disekolah.
Bahkan dengan semangat, Bulan menceritakan jika saat ini seorang pemuda tengah gencar mendekati Bintang. Siapa lagi jika bukan Langit.
"Jangan bahas dia lagi deh. Kita mau seneng-seneng nih Bul.." Rengek Bintang yang sudah malas mendengar nama Langit.
Bulan akhirnya mengakhiri pembicaraan tentang Langit. Takut Bintang badmood dan acara menyenangkan itu jadi menyebalkan.
Tak butuh waktu lama, hanya perlu 15menit untuk mereka sampai dipusat perbelanjaan itu.
"Kalian turun dulu saja, bapak parkir mobilnya dulu". Ketiga wanita itu mengangguk patuh dan lebih dulu turun dari mobil.
Tapi ketiganya tak langsung beranjak. Mereka menunggu bapak di lobby mall, hingga tak lama bapak sudah terlihat menghampiri mereka.
Mereka berjalan beriringan masuk kedalam mall. Masih dengan Bulan yang menggandeng lengan bapak dan Bintang yang menggelayuti lengan ibu.
Tak jauh dari mereka berempat, ada tiga pasang mata yang menatap mereka dengan tatapan yang berbeda.
"Mau makan apa sayang?". Tanya bapak pada dua putrinya dan istrinya. Memilih sesaat kemudian menentukan pilihan menu mereka.
Setelah pesanan mereka ditulis waiters, keempatnya kembali sibuk mengobrol.
"Bapak.." Bapak langsung menatap gadis yang sudah ia anggap sebagai putri kandungnya sendiri itu.
"Ada apa Bintang?". Bintang tersenyum kemudian meraih tangan bapak dan digenggamnya.
"Selamat untuk kenaikan jabatannya ya. Bintang ikut bahagia..semoga bapak selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan". Terharu, itu yang bapak dan ibu Bulan rasakan saat memdengar ketulusan Bintang.
"Terimakasih nak. Terimakasih sudah hadir dalam kehidupan kami. Kamu sudah bapak anggap sebagai putri bapak sendiri". Bintang tersenyum, senyuman tulus yang membuat Bulan menyeka sudut matanya.
Kedekatan Bintang dan kedua orang tuanya tak perlu diragukan lagi. Mereka benar-benar seperti orang tua dan anak kandung. Siapapun yang tidak mengenal mereka, tak akan tahu jika Bintang bukan anak mereka.
"Waaaah...mari makan..." Seru Bintang dan Bulan saat pesanan mereka datang.
Setelah berdoa bersama, mereka makan diselingi canda tawa yang semakin menghangatkan suasana.
"Alhamdulillah..." Ucap semua orang. Bulan dan Bintang mengelus perutnya yang kini terasa penuh.
"Suka??". Kedua anak gadis itu mengangguk cepat membuat ibu dan bapak tertawa melihat kelakuan dua anak gadis itu.
"Kita duduk dulu sebentar ya. Nanti kita jalan-jalan setelah ini". Lagi dan lagi, Bintang dan Bulan mengangguk semangat.
Mereka kembali mengobrol hangat layaknya keluarga harmonis. Bintang dan Bulan banyak membuat bapak dan Ibu tertawa saat keduanya bercerita.
"Mau lanjut jalan-jalan?", Tawaran ibu membuat mata kedua gadis itu berbinar.
Jarum jam di tangan ayah baru menunjukkan angka 20:15. Masih banyak waktu untuk bisa mereka menghabiskan waktu bersama. Mall baru akan tutup pukul 22:00, jadi mereka memutuskan untuk berkeliling mall sebelum pulang.
"Sini sayang.." Ibu menarik Bulan dan Bintang untuk masuk ke salah satu toko sepatu ternama.
"Kalian boleh pilih. Ini hadiah dari bapak dan ibu". Bulan dan Bintang saling menatap, kemudian berlari menghambur kedalam pelukan bapak dan ibu.
"Makasih bapak..ibu..." Seru keduanya bersamaan.
...¥¥¥•••¥¥¥...
...Up lagiiii😅😅 Lagi semangat banget nulis kisah gadis-gadis cantik ini🤭🤭🤭...
...Mumpung di otaknya othor sedang muncul ide-ide briliant yang sebenernya ngga briliant😂😂😂...
...Insyaallah satu lagi kalo masih kuat melek😅...
...Lopelope kalian semuah🥰🥰🥰sarangheo banyakbanyak😘😘😘♥️💐💋...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Rita Riau
keluarga idaman,,, dan nama" yg indah, bintang dan bulan letak nya d langit,,, mungkin nanti nya ada bumi kerja ada samudera 👍🏻👍🏻🥰🥰
2024-03-06
0
abdan syakura
Love love jg kak Thor....
🥰🥰🥰
2023-01-30
0