Bel tanda istirahat berbunyi nyaring. Hampir seluruh siswa keluar untuk sekedar jajan dan mengisi perut mereka yang terasa kosong itu.
Tak terkecuali Bulan dan Bintang, kedua gadis itu sudah ada di kantin sekolah. Hari ini ibu memang tidak membawakan bekal untuk kedua gadis itu.
"Makan apa?". Tanya Bulan menatap Bintang.
"Ehmm...soto". Ucap Bintang sembari mendudukkan diri dikursi.
"Oke.." Bulan berbalik, namun kembali menatap Bintang.
"Minum?".
"Jus jambuu.." Seru Bintang cepat membuat Bulan terkekeh.
"Bosen gue pesenin jus jambu". Bintang terkekeh pelan. Dirinya memang begitu suka nya pada jus jambu, hingga hampir setiap hari selalu meminum jus jambu.
Senyum Bintang memudar saat seseorang duduk dihadapannya. Ia langsung menatap orang yang kini duduk tepat disampingnya.
"Hay sayang.." Bintang mendengus. Hendak berpindah tempat duduk namun ditahan oleh orang yang tak lain adalah Langit.
"Mau kemana sih? Sini aja dong deket-deket aa.." Goda Langit dengan wajah tengilnya.
"Aa aa pala lu.." Ketus Bintang membuat Langit tergelak.
"Galak banget sih lo ama gue". Ucap Langit membuat Bintang mencebik. Tak sadarkah jika kelakuan Langit lah yang membuat Bintang menjaga jarak dari pemuda itu.
Langit terus menggenggam tangan Bintang meski gadis itu memukul lengannya beberapa kali.
Keduanya terus berdebat ketika tiba-tiba lengan Bintang ditarik kasar, dan...
plakkk!!!!
"Catherine!!!". Teriak Langit marah saat tiba-tiba gadis kucing itu datang dan menampar Bintang dengan keras hingga wajah Bintang berpaling.
Keributan itu membuat semua siswa yang ada dikantin memusatkan perhatian mereka pada keributan itu.
Bintang masih diam memegangi pipinya yang terasa panas. Ia masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Selama hidupnya, belum pernah ada yang berani mempermalukannya apalagi menampar dirinya seperti yang Catherine lakukan padanya.
"Lo gapapa Bin?". Bintang tersadar saat mendengar suara Bulan. Entah kapan temannya itu kembali. Kejadiannya terlalu cepat hingga membuat Bintang linglung.
"Hah? Nggak..gue oke". Ucap Bintang disertai senyuman tipis.
Langit menatap khawatir pada Bintang, kemudian menghunuskan tatapan tajam pada Catherine yang nafasnya masih naik turun menandakan emosi gadis itu.
"Apa yang lo lakuin hah?", Tanya Langit mencoba menahan suaranya agar tidak berteriak.
"Harusnya aku yang nanya. Apa yang kamu lakuin deket-deket sama dia!!", Teriak Catherine sambil menunjuk Bintang yang pipinya masih dielus oleh Bulan.
"Lo punya masalah apa sih sebenernya sama Bintang?!". Tanya Bulan dengan tatapan galak yang ditujukan untuk Catherine.
"Bintang udah selalu ngehindar dari elo ya. Berapa kali lo coba mancing keributan dan Bintang nggak pernah ladenin lo! Sekarang lo tampar Bintang! Lo waras nggak sih sebenernya!!". Bintang tersenyum, tidak biasanya sahabatnya itu berbicara panjang lebar apalagi sampai memaki orang lain.
"Lo diem aja deh!!! Nggak usah ikut campur urusan gue ama anak miskin itu!!". Catherine menyentak tubuh Bulan yang berdiri dihadapannya hingga Bulan hampir tersungkur. Untunglah ada Sam yang menahan tubuhnya hingga Bulan tidak sampai terjatuh.
Sam menggeleng saat Bulan hendak kembali mendekati Catherine.
"Ada Langit disana. Percaya sama dia.." Bulan tersenyum miring.
"Lo nggak tau apa pura-pura nggak tau? Bintang bermasalah ama itu kucing gara-gara temen lo". Sengit Bulan yang justru membuat Sam tersenyum.
"Dan lo nyuruh gue diem? Nggak bisa!". Tegas Bulan yang menghempas tangan Sam. Namun tangan Sam tak terlepas karena menggenggam erat pergelangan tangan Bulan.
"Lepas Sam!". Desis Bulan
"Sam!! Lepasin! Gue mau ke Bintang!". Sam tak bergeming dan terus menarik Bulan menjauh dari kerumunan. Ia yakin Langit akan bisa menenangkan situasi. Ditambah lagi, Bintang bukan gadis biasa yang akan bisa Catherine tindas begitu saja.
"Sam!!". Teriak Bulan yang justru membuat Sam tersenyum tipis.
Kita tinggalkan Bulan dan kembali pada Bintang serta Langit. Kini Bintang sudah nampak tenang, menatap datar Catherine yang nampak murka. Wajahnya kian memerah marah saat Langit berdiri kokoh dihadapan Bintang sebagai tameng untuk gadis itu.
"Kamu minggir Lang! Aku mau kasih pelajaran buat cewek kegatelan kaya dia!! Wajahnya aja sok polos, padahal hatinya busuk!!". Catherine terus berteriak seperti orang gila membuat Bintang tersenyum miring.
"Nggak!! Semua bisa diomongin baik-baik. Lagian Bintang juga nggak pernah gangguin elo!", Sentak Langit yang masih berdiri dihadapan Catherine agar gadis itu tak kembali berulah dan melukai Bintang.
"Lo!! Dasar lo cewek murahan!! Lo mau jual wajah polos lo itu? Hah?!!". Tatapan mata Bintang semakin tajam menusuk. Ia biarkan Catherine terus berkoar dan berteriak menjelekkan namanya.
"Cath!!!". Teriak Langit tak terima mendengar Catherine merendahkan Bintang.
"Kamu diem Lang!! Jangan bela dia!". Catherine masih berteriak keras. Teman-temannya semakin terlihat antusias melihat perdebatan seru itu.
"Lo pura-pura jual mahal sama Langit. Padahal lo ada niat busuk!".
"Biar apa?? Biar ap lo kaya gitu hah? Ngimpi lo pengen jadi cinderella??!". Tak tahan melihat Catherine yang seperti orang kesurupan, Bintang akhirnya tergelak pelan.
"Lo ngapain sih Cath?! Nggak malu apa lo diliatin banyak orang gini?!", Tanya Langit geram. Ia hendak menarik Catherine menjauh, namun Bintang lebih dulu menggeser tubuhnya agar menyingkir dari jalannya.
"Bin.." Gumam Langit yang melihat Bintang kini berhadapan langsung dengan Catherine.
"Apa salahnya emang jadi Cinderella?". Bintang bisa melihat tangan Catherine mengepal kuat. Pun Langit yang memasang sikap waspada sambil terus mengawasi kedua gadis itu.
"Cih, orang rendahan pengen kaya dengan cara pintas rupanya lo". Catherine mendecih menatap remeh Bintang yang justru tertawa.
Catherine tak mengerti mengapa Bintang justru tertawa, pun dengan Langit yang sama bingungnya. Namun itu, mata Langit sedikit teralihkan melihat pipi Bintang yang memerah membentuk lima jari.
"Pasti perih banget.." Batin Langit. Ingin sekali ia mengelus pipi Bintang atau mengobati luka gadis itu. Namun situasinya masih belum memungkinkan.
"Siapa yang rendahan? Gue? Atau cinderella?". Suara Bintang terdengar tenang, sangat berbeda dengan Catherine yang selalu berteriak.
"Lo berdua! Lo bodoh? Hah?!!".
Mendengar makian Catherine, Bintang maju satu langkah hingga kini jaraknya dan Catherine hanya satu langkah saja.
"Lo yang bodoh! Cinderella bukan orang rendahan asal lo inget. Dia anak bangsawan yang ketiban sial karena nemu ibu tiri sama sodara tiri modelan elo. Jadi?". Bintang menaikkan sebelah alisnya, menatap Catherine dari rambut hingga ujung kaki.
"Bukan gue apalagi cinderella yang rendahan. Tapi lo..yang kelakuannya kaya sodara tirinya Cinderella". Mata Cath melebar mendengar Bintang berbicara.
Tak ia sangka Bintang akan membalikkan kata-katanya akan dibalas begitu tajam dan menusuk oleh Bintang.
"Berani lo!!!". Catherine sudah mengangkat tangannya, hendak menampar Bintang kembali. Namun gadis itu justru meringis saat pergelangan tangannya dicengkeram kuat oleh Bintang.
Langit yang tadinya akan melindungi Bintang kembali ke posisinya saat melihat Bintang bisa melindungi dirinya sendiri. Semakin besar saja kekaguman dan rasa penasarannya terhadap gadis bernama Bintang itu.
"Jangan pernah berani nyentuh apalagi nyakitin gue pake tangan lo ini!!". Bintang menghempas keras tangan Catherine dan segera berbalik hendak meninggalkan Catherine.
Teman-teman Bintang yang melihat semua yang Bintang lakukan bersorak gembira. Bintang terkenal baik, namun jika ada yang membuat masalah, maka habislah. Dan teman-temannya senang melihat Bintang berani melawan Cath yang notabene nya adalah putri kepala sekolah.
"Sshh..." Bintang mendesis saat merasakan rambutnya ditarik seseorang sekuat tenaga. Ia memejamkan matanya sesaat ketika perih menjalar diseluruh kepalanya.
"Berani-beraninya orang miskin kaya elo ngelawan gue!! Rupanya lo nggak tau siapa gue!!". Cath semakin mencengkeram rambut Bintang hingga kepalanya mendongak, saking kuatnya tarikan Catherine.
"Lepas!!". Ucap Langit sudah memegangi tangan Catherine. Ia tidak bisa langsung menarik tangan Catherine. Karna jika itu ia lakukan, Bintang akan semakin kesakitan.
"Awas Lang!! Biar aku tunjukin ke dia dimana posisi dia!", Catherine tak bergeming, cengkeramannya semakin kuat Bintang rasakan.
Bintang menarik nafas panjang, mencoba mengontrol diri agar tidak sampai menghadiahkan bogem mentah pada Cath.
Perlahan tangan Bintang terulur untuk menggenggam tangan Catherine. Dengan selali sentak, Bintang bisa melepaskan tangan Catherine.
Tak tinggal diam, Langit segera berdiri menghalangi Catherine yang hendak menyerang Bintang kembali.
"Dasar murahan!! Gue yakin ibu lo sama murahannya!!". Bintang yang tadinya tak ingin meladeni Catherine akhirnya terpancing dengan ucapan Cath yang merendahkan ibunya.
"Lo ngelakuin kesalahan besar, s*alan!!". Langit terhuyung kesamping saat Bintang mendorongnya kuat. Saat ia kembali melihat Bintang, gadis itu sudah menarik kasar rambut Catherine.
Jelas pertarungan dua gadis itu tak bisa dihindari. Bintang terus menjambak rambut Cath, pun sama dengan Cath yang tak melepaskan tangannya dari rambut Bintang.
"Dasar cewek gatel!", Teriak Cath sambil mencakar wajah dan leher Bintang dengan kuku-kuku panjangnya.
Perih, itu yang Bintang rasakan. Ingin sekali ia menonjok wajah Catherine. Namun sebisa mungkin ia tahan. Akan panjang urusannya jika sampai ia lakukan itu.
"Bin udah.." Langit memegang tangan Bintang. Mencoba memisahkan namun gagal karena keduanya sama-sama kuat mencengkeram rambut lawan.
Bukan karena Langit membela Cath, namun lebih pada kekhawatiran Langit melihat wajah dan leher Bintang terkena cakaran.
"Lo berdua bantuin anj*r!!! Malah bengong!!". Bentak Langit pada dua teman Catherine yang justru mematung melihat keributan itu.
"Cepet pisahin!!! Malah bengong!". Langit kembali berteriak hingga dua teman Catherine berusaha melepaskan tangan Cath yang ada dirambut Bintang.
...¥¥¥¥¥•••••¥¥¥¥¥...
...Hajar Bin..sekata-kata aja tu kucing garong ngatain anak orang. Kaga tau apa tu kucing kalo yang dijambak tu anak pemilik sekolah. Auto dilempar tuh ama bapaknya Bintang😂😂😂...
...Jangan ditiru tuh yang hobinya gelut-gelut begitu yak. Nggak baik👍🏻✌🏻 Mak othor atuh ya, udah tau nggak baik, ditulis lagi🤦🏼♀️🤭...
...Gimana nih paginya? Semoga menyenangkan dan tentu saja dikasih kesehatan ya, aamiin🤲🏻🤲🏻...
...Tak bosan ku mengingatkan, untuk memberiku like dan komen serta vote tentunya😊😅...
...Sebegitu dulu ah, lopelope kalian semuaaa😘 sarangheo sekebon😘😘🥰💐💋...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Linda Erma
Seru bgt kk critanya 👍👍👍
2022-12-29
0
anonim
lanjut kk
2022-10-23
0