Gairah Cinta Zerin & Zidan

Gairah Cinta Zerin & Zidan

Bab 1 - Rahasia Zerin

Setiap manusia pasti memiliki sisi gelap. Sisi itu seringkali disembunyikan dalam kotak pandora yang rapi - Auraliv.

...༻∅༺...

Cantik jelita. Itulah Zerin Anindita. Sering disapa dengan panggilan Zerin. Bahkan ada banyak lelaki di kampus yang menganggap Zerin gadis sempurna.

Zerin memiliki wajah berbentuk oval dengan kulit putih bersih, hidung mancung, bibir tipis dan berambut pendek sebahu. Ia juga dikenal sebagai gadis yang memiliki segudang prestasi. Semenjak sekolah dasar, Zerin selalu meraih juara satu. Tidak heran dia dapat dengan mudah meraih beasiswa di Fakultas Kedokteran.

Selain cantik, Zerin juga selalu tampil modis. Dia populer dan mempunyai banyak teman di kampus. Semua orang menganggap Zerin berasal dari keluarga konglomerat. Tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu.

Semua orang mungkin melihat Zerin adalah sosok sempurna. Namun siapa yang menduga? Dibalik kecantikan, prestasi, dan sikap baiknya, Zerin sebenarnya hanyalah putri seorang pembantu rumah tangga.

Zerin berusaha keras menutupi fakta bahwa dirinya adalah anak orang miskin. Lalu bagaimana dengan tampilan modis dan barang bermerek yang selalu dipakainya ke kampus?

Ada satu lagi rahasia Zerin. Bahkan lebih besar dibanding gayanya yang selalu bersikap seperti anak orang kaya. Yaitu pekerjaannya sebagai sugar baby.

Zerin terpaksa bekerja di malam tertentu demi mendapat uang tambahan yang banyak. Selain tidak mau merepotkan ibunya, dia juga butuh uang untuk menunjang penampilannya saat ke kampus. Walaupun begitu, fakta mengenai pekerjaannya sebagai sugar baby juga dirahasiakan dari sang ibu.

Meski menjadi sugar baby, Zerin masih perawan. Dia selalu melayani para lelaki hidung belang dengan cara tertentu. Satu hal yang pasti, Zerin bertekad melindungi keperawanannya bagaimanapun caranya.

Sekarang adalah semester kedua kuliah. Zerin baru saja selesai mandi. Dia bersiap mengantar sang ibu ke rumah majikan.

"Rin, kamu sebaiknya nggak usah ikut. Bukankah hari ini ada jam kuliah?" tanya Lia. Wajah keriputnya tersebut menunjukkan kekhawatiran.

"Enggak apa-apa, Bu. Lagian jam kuliahnya siang. Aku bisa bantuin Ibu dulu," jawab Zerin. Ia sebenarnya sangat menyayangi sang ibu. Namun lingkungan pertemanan serta tuntutan zaman membuatnya harus melakukan banyak hal buruk.

"Ya sudah. Ayo kita pergi." Lia tersenyum bangga sembari memegang lembut pipi Zerin. Dia segera pergi dibonceng oleh Zerin menggunakan motor.

Ketika Zerin nyaris menjalankan motor, Lia tiba-tiba mencegat. Atensinya terfokus ke rok mini yang dikenakan sang anak. Lia baru sadar kalau rok yang dikenakan Zerin sangat pendek. Sebab rok tersebut menyusut saat putrinya duduk mengangkang di atas motor.

"Rin, kamu sebaiknya ganti rokmu sama yang lebih panjang. Nggak baik kalau dilihat orang. Apalagi sama lelaki. Kalau mengundang syahwat orang jahat bagaimana?" tegur Lia.

Zerin justru terkekeh. Dia tetap menjalankan motornya. "Astaga, Bu... Ini sudah biasa. Lagian kalau ada yang gangguin kan tinggal aku tonjok mukanya. Ibu tahukan aku jago karate," tanggapnya santai.

Lia lantas geleng-geleng kepala. Dia tahu bagaimana keras kepalanya Zerin saat diberi nasehat.

Lia bekerja di rumah keluarga Dirgantara. Perusahaan bisnis keluarga Dirgantara sendiri adalah salah satu yang terbesar di Asia. Wira Dirgantara yang merupakan pemilik perusahaan bahkan masuk sebagai salah satu orang terkaya se-Asia Tenggara.

Keluarga Dirgantara sudah cukup mengenal Zerin. Hubungan mereka cukup akrab. Keluarga Dirgantara memang dikenal dermawan dan ramah. Bahkan kepada pembantu-pembantu di rumahnya. Terutama Arni Dirgantara yang tidak lain adalah istri dari Wira Dirgantara.

Kini Zerin sedang sibuk memotong sayuran. Dari balik pintu, muncullah Arni dengan senyuman. Auranya sangat menenangkan. Walau sudah paruh baya, Arni tetap terlihat awet muda.

"Hai, Nyonya Arni." Zerin menyapa sambil sedikit membungkuk.

"Santai aja, Rin. Kamu nggak kuliah hari ini?" tanya Arni.

"Kuliah, tapi jam dua nanti. Masih lama," jawab Zerin.

"Oh iya, Rin. Aku lupa bilang kalau Tuan Zidan akan pulang besok. Katanya dia mau kuliah di jurusan yang sama kayak kamu," cetus Lia. Masuk ke dalam pembicaraan. Dia membicarakan putra Arni yang sudah lama tinggal di luar negeri.

"Iya, aku paksa Zidan biar lanjutin kuliah di sini. Dia terlalu lama di luar negeri. Takut nggak kenal lagi sama orang tuanya sendiri. Ini aja dia selalu lupa telepon sama ibunya sendiri," tanggap Arni sekaligus bercurah hati.

Deg!

Jantung Zerin dibuat kaget. Sebab jika Zidan berkuliah di sini, maka otomatis dia pasti akan kuliah di Universitas Wijaya Dirgantara. Kampus yang tidak lain adalah tempat Zerin berkuliah sekarang.

Bila Zidan memang akan kuliah di kampus yang sama, maka otomatis rahasia Zerin akan ketahuan. Gadis itu takut teman-temannya mengetahui jati dirinya.

"Ka-kapan Tuan Zidan-nya kuliah ya, Nyonya?" tanya Zerin memastikan. Dia agak tergagap.

"Lusa nanti dia sudah bisa kuliah. Kebetulan Papahnya sudah mengurus semuanya ke Universitasmu," sahut Arni. Membuat Zerin harus menenggak salivanya sendiri.

Mata Zerin meliar ke segala arah. Dia harus memikirkan sesuatu agar rahasianya tetap terjaga.

...***...

Hari dimana Zidan datang ke Indonesia akhirnya tiba. Dia baru saja menjejakkan kaki di bandara. Menunggu jemputan dari kedua orang tuanya.

Zidan Dirgantara, digadang-gadang akan menjadi pewaris bisnis keluarga Dirgantara. Selain tajir, Zidan berwajah rupawan.

Zidan berambut cepak, berbadan tinggi semampai, dan berkulit putih bersih. Dia memiliki tatapan mata tajam yang akan membuat banyak gadis bertekuk lutut.

Mungkin definisi sempurna cocok untuk seorang Zidan. Namun setiap manusia selalu memiliki rahasia bukan? Zidan pun begitu. Dia juga tak jauh berbeda dari Zerin. Tetapi pastinya rahasia Zidan jelas berbeda dengan milik Zerin.

Belum cukup lama menunggu, Arni dan Wira akhirnya datang. Mereka memeluk Zidan dengan bergantian. Lalu membawa sang putra pulang ke rumah.

"Zidan, kamu mau makan dulu?" tawar Arni sembari merangkul sang putra. Kebetulan mereka sudah tiba di rumah.

"Nanti aja, Mah. Aku mau istirahat ke kamar. Bikinkan aku minuman segar aja ya," ujar Zidan.

"Beristirahatlah, Dan. Besok kamu harus bersiap untuk kuliah," sahut Wira. Ia menepuk pundak Zidan.

Sejak kecil, Wira memang bertekad menjadikan Zidan dokter. Hal itu karena semua bisnisnya berkaitan dengan kebutuhan medis. Dari alat bahkan sampai obat-obatan. Wira juga memiliki rumah sakit sendiri yang tersebar di sepuluh kota. Pendidikan yang dibangunnya juga selalu mengutamakan ilmu medis.

Wira ingin Zidan memahami dunia medis lebih banyak darinya. Karena dia tahu bisnis dibidang itu sangat menguntungkan dibanding makanan dan lainnya. Saham Wira bahkan hampir tidak pernah mengalami penurunan. Ia berharap saat Zidan menjadi direktur nanti, sang putra dapat bekerja lebih baik darinya.

Sekarang Zidan baru memasuki kamar. Senyuman cerahnya tadi seketika berubah menjadi cemberut. Dia menendang kasar kopernya sendiri. Zidan segera memanggil seseorang melalui ponsel.

"Sial! Baru beberapa detik di sini aku sudah nggak betah!" keluh Zidan. Pada teman dekatnya bernama Reza.

"Bwahaha! Pasti karena takut nggak bisa bebas kan? Kasihan sekali. Harusnya kau bikin alasan apa gitu," tanggap Reza dari seberang telepon. Dia merupakan teman Zidan dari Indonesia yang kebetulan tinggal di luar negeri. Keduanya akrab saat tinggal bersama di Amerika.

"Pastinya itu sih! Aku--" ucapan Zidan terhenti saat mendengar pintu diketuk. Dia lantas mengakhiri panggilan telepon. Lalu menyuruh orang yang datang untuk masuk.

Sosok Zerin muncul dari balik pintu. Dia datang membawakan Zidan minuman segar. Gadis itu sempat terkesiap menyaksikan sosok Zidan.

'Ganteng juga. Tapi dari penampilan, yakin sih lelaki kayak gini playboy,' komentar Zerin dalam hati. Meskipun begitu, dia berusaha bersikap senormal mungkin.

Hal serupa sebenarnya juga dipikirkan Zidan. Naluri kejantanannya aktif saat melihat sosok Zerin. Lelaki itu bahkan mengamati Zerin dari ujung kaki sampai kepala. Ia sempat terpana dengan kecantikan Zerin. Tetapi pakaian yang dikenakan gadis tersebut membuatnya memikirkan hal lain.

'Cantik tapi... Terlihat lusuh. Dia jelas anak orang miskin. Aku yakin pasti anak pembantu Mamah,' batin Zidan.

"Selamat datang ke rumah, Tuan Zidan..." ucap Zerin seraya meletakkan minuman ke atas nakas. Dia segera memutar tubuhnya menghadap Zidan.

"Terima kasih," sahut Zidan. Dia mengira Zerin akan segera pergi. Tetapi gadis itu masih diam di tempat sambil menggigit bibir bawahnya.

"Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?" tanya Zidan.

"Iya... Ini mengenai kampus tempat anda akan berkuliah besok," gagap Zerin. Dia meragu. Sebab kedatangannya menemui Zidan karena ingin membicarakan sesuatu. Tentu saja berkaitan dengan reputasinya di kampus. Zerin ingin semua itu tetap terjaga. Namun apakah Zidan bersedia membantunya?

..._____...

..._____...

Terpopuler

Comments

Indri Ani40

Indri Ani40

visual zerin+zidan Artis Korea y...

2023-09-24

0

Imas Maela

Imas Maela

cuco...

2022-12-12

0

zeaulayya

zeaulayya

Omg .. visualnya zerin dan zidan 😍 mana liatnya si rambut cepak heemm gemess dech , thor aku kaburr kesni juga🤭

2022-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Rahasia Zerin
2 Bab 2 - Berbeda 180°
3 Bab 3 - Keperawanan Bernilai 1 Milyar
4 Bab 4 - Kelicikan Zidan
5 Bab 5 - Penghargaan Dari Zidan
6 Bab 6 - Bersikap Normal
7 Bab 7 - Antrian Lelaki Pemuja Zerin
8 Bab 8 - Terjebak Permainan
9 Bab 9 - Noda Lipstik
10 Bab 10 - Pembalasan Bar-Bar Zerin
11 Bab 11 - Bermulanya Kesepakatan
12 Bab 12 - Money & Naked Women
13 Bab 13 - Larangan Zidan
14 Bab 14 - Bertemu Di Gym
15 Bab 15 - Pil Untuk Zerin
16 Bab 16 - Semalaman Di Mobil
17 Bab 17 - Gigitan Vampir
18 Bab 18 - Bogem Zerin
19 Bab 19 - Kekhawatiran Zerin
20 Bab 20 - Sakit
21 Bab 21 - Ketika Dirimu Diam
22 Bab 22 - Berhenti Saja?
23 Bab 23 - Bertemu Pamannya Adi
24 Bab 24 - Jati Diri Zerin Yang Sebenarnya
25 Bab 25 - Hati Nurani Yang Telah Lama Terkubur
26 Bab 26 - Bantuan Zidan
27 Bab 27 - Ancaman Zidan
28 Bab 28 - Sama-Sama Bingung
29 Bab 29 - Kopi
30 Bab 30 - Music, Making Love, & Mothers
31 Bab 31 - Di Restoran Jepang
32 Bab 32 - Ketahuan Ibu
33 Bab 33 - Kekhawatiran Zerin
34 Bab 34 - Zidan Selalu Punya Cara
35 Bab 35 - Cemburu?
36 Bab 36 - Model Kampus Baru
37 Bab 37 - Dibuang Seperti Sampah
38 Bab 38 - Pengakuan
39 Bab 39 - Teman Makan Teman
40 Bab 40 - Alasan Zidan Tidak Melawan
41 Bab 41 - Perdebatan Di Telepon
42 Bab 42 - Gairah Zerin & Zidan
43 Bab 43 - Nasib Ernest
44 Bab 44 - Ruang Gelap
45 Bab 45 - Rencana Awal Go Publik
46 Bab 46 - Reaksi Orang Tua Zidan
47 Bab 47 - Malaikat Itu Kekasih Kakakku
48 Bab 48 - Rencana Balas Dendam Yang Gagal
49 Bab 49 - Ciuman Zidan
50 Bab 50 - Tentang Bali
51 Bab 51 - Amira Menghilang
52 Bab 52 - Minuman Mahal Untuk Zerin
53 Bab 53 - Gairah Di Tengah Hujan
54 Bab 54 - Gila!
55 Bab 55 - Nonton Berduaan
56 Bab 56 - Perjalanan Ke Bali
57 Bab 57 - Senjata Makan Tuan
58 Bab 58 - Zidan Berbuat Ulah Lagi
59 Bab 59 - Permainan Zidan
60 Bab 60 - Wira Tahu!
61 Bab 61 - Perihal Nikah
62 Bab 62 - Pengawasan Orang Tua
63 Bab 63 - Mata-Mata Dari Wira
64 Bab 64 - Gangguan
65 Bab 65 - Rencana Lamaran Zidan
66 Bab 66 - Lamaran Yang Terasa Begitu Tiba-Tiba
67 Bab 67 - Kamar 301
68 Bab 68 - Hari Pertunangan
69 Bab 69 - Pesan Teror Misterius
70 Bab 70 - Bisikan Kinar
71 Bab 71 - Pernikahan Super Mewah
72 Bab 72 - Masa Koas
73 Bab 73 - Akhirnya Tetap Ketahuan
74 Bab 74 - Tersebar!
75 Bab 75 - Bulan Madu Menjadi Pelarian
76 Bab 76 - Pesta Di Rumah Reza
77 Bab 77 - Insiden Setelah Pesta
78 Bab 78 - Membuat Tato
79 Bab 79 - Pasien Yang Meninggal
80 Bab 80 - Tidak Berfungsi
81 Bab 81 - Karma [1]
82 Bab 82 - Karma [2]
83 Bab 83 - Karma [3]
84 Bab 84 - Jebakan Ernest
85 Bab 85 - Lupakan Semuanya
86 Bab 86 - Mengadopsi Anak
87 Bab 87 - Seorang Anak Bernama Defan
88 Bab 88 - Aktif Kembali
89 Bab 89 - Kembalinya Gairah Cinta Zerin & Zidan
90 Bab 90 - Kematian & Kelahiran [Ending]
91 Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
92 Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
93 Bonus Chapter - Giana Pelita Dirgantara
94 Novel Genre Pria
95 Novel Genre Dark Terbaru
96 NOVEL BARU
97 Novel Baru Genre Dewasa
98 Novel Baru [Bukan Sugar Baby Biasa]
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Rahasia Zerin
2
Bab 2 - Berbeda 180°
3
Bab 3 - Keperawanan Bernilai 1 Milyar
4
Bab 4 - Kelicikan Zidan
5
Bab 5 - Penghargaan Dari Zidan
6
Bab 6 - Bersikap Normal
7
Bab 7 - Antrian Lelaki Pemuja Zerin
8
Bab 8 - Terjebak Permainan
9
Bab 9 - Noda Lipstik
10
Bab 10 - Pembalasan Bar-Bar Zerin
11
Bab 11 - Bermulanya Kesepakatan
12
Bab 12 - Money & Naked Women
13
Bab 13 - Larangan Zidan
14
Bab 14 - Bertemu Di Gym
15
Bab 15 - Pil Untuk Zerin
16
Bab 16 - Semalaman Di Mobil
17
Bab 17 - Gigitan Vampir
18
Bab 18 - Bogem Zerin
19
Bab 19 - Kekhawatiran Zerin
20
Bab 20 - Sakit
21
Bab 21 - Ketika Dirimu Diam
22
Bab 22 - Berhenti Saja?
23
Bab 23 - Bertemu Pamannya Adi
24
Bab 24 - Jati Diri Zerin Yang Sebenarnya
25
Bab 25 - Hati Nurani Yang Telah Lama Terkubur
26
Bab 26 - Bantuan Zidan
27
Bab 27 - Ancaman Zidan
28
Bab 28 - Sama-Sama Bingung
29
Bab 29 - Kopi
30
Bab 30 - Music, Making Love, & Mothers
31
Bab 31 - Di Restoran Jepang
32
Bab 32 - Ketahuan Ibu
33
Bab 33 - Kekhawatiran Zerin
34
Bab 34 - Zidan Selalu Punya Cara
35
Bab 35 - Cemburu?
36
Bab 36 - Model Kampus Baru
37
Bab 37 - Dibuang Seperti Sampah
38
Bab 38 - Pengakuan
39
Bab 39 - Teman Makan Teman
40
Bab 40 - Alasan Zidan Tidak Melawan
41
Bab 41 - Perdebatan Di Telepon
42
Bab 42 - Gairah Zerin & Zidan
43
Bab 43 - Nasib Ernest
44
Bab 44 - Ruang Gelap
45
Bab 45 - Rencana Awal Go Publik
46
Bab 46 - Reaksi Orang Tua Zidan
47
Bab 47 - Malaikat Itu Kekasih Kakakku
48
Bab 48 - Rencana Balas Dendam Yang Gagal
49
Bab 49 - Ciuman Zidan
50
Bab 50 - Tentang Bali
51
Bab 51 - Amira Menghilang
52
Bab 52 - Minuman Mahal Untuk Zerin
53
Bab 53 - Gairah Di Tengah Hujan
54
Bab 54 - Gila!
55
Bab 55 - Nonton Berduaan
56
Bab 56 - Perjalanan Ke Bali
57
Bab 57 - Senjata Makan Tuan
58
Bab 58 - Zidan Berbuat Ulah Lagi
59
Bab 59 - Permainan Zidan
60
Bab 60 - Wira Tahu!
61
Bab 61 - Perihal Nikah
62
Bab 62 - Pengawasan Orang Tua
63
Bab 63 - Mata-Mata Dari Wira
64
Bab 64 - Gangguan
65
Bab 65 - Rencana Lamaran Zidan
66
Bab 66 - Lamaran Yang Terasa Begitu Tiba-Tiba
67
Bab 67 - Kamar 301
68
Bab 68 - Hari Pertunangan
69
Bab 69 - Pesan Teror Misterius
70
Bab 70 - Bisikan Kinar
71
Bab 71 - Pernikahan Super Mewah
72
Bab 72 - Masa Koas
73
Bab 73 - Akhirnya Tetap Ketahuan
74
Bab 74 - Tersebar!
75
Bab 75 - Bulan Madu Menjadi Pelarian
76
Bab 76 - Pesta Di Rumah Reza
77
Bab 77 - Insiden Setelah Pesta
78
Bab 78 - Membuat Tato
79
Bab 79 - Pasien Yang Meninggal
80
Bab 80 - Tidak Berfungsi
81
Bab 81 - Karma [1]
82
Bab 82 - Karma [2]
83
Bab 83 - Karma [3]
84
Bab 84 - Jebakan Ernest
85
Bab 85 - Lupakan Semuanya
86
Bab 86 - Mengadopsi Anak
87
Bab 87 - Seorang Anak Bernama Defan
88
Bab 88 - Aktif Kembali
89
Bab 89 - Kembalinya Gairah Cinta Zerin & Zidan
90
Bab 90 - Kematian & Kelahiran [Ending]
91
Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
92
Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
93
Bonus Chapter - Giana Pelita Dirgantara
94
Novel Genre Pria
95
Novel Genre Dark Terbaru
96
NOVEL BARU
97
Novel Baru Genre Dewasa
98
Novel Baru [Bukan Sugar Baby Biasa]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!