Hei kau yang di sana! Iya kamu... Aku peringatkan bab ini akan sulit membuatmu berkedip! - Auraliv.
...༻∅༺...
Zidan berhenti membekap bibir Zerin. Ia menatap gadis itu lamat-lamat.
"Berjanjilah kau tidak akan mempermainkanku..." ujar Zerin. Dia dapat merasakan tubuh Zidan menempel lekat di badannya. Zerin melemah karena gairahnya perlahan kembali. Apalagi wajah tampan Zidan begitu dekat. Ditambah tubuh lelaki itu sangat atletis. Dengan dihiasi tato di beberapa bagian tubuh.
"Aku tidak akan mempermainkanmu jika kau tidak mempermainkanku," sahut Zidan sembari menyunggingkan senyuman. Lalu segera melu-mat bibir Zerin. Keduanya memulai dengan pergulatan lidah.
Zidan memberikan ciuman liar hingga membuat Zerin kewalahan. Tetapi gadis itu justru menyukainya. Dua tangan Zerin berpegang kuat ke punggung Zidan. Ia sesekali mengangkat kepala demi membalas ciuman lelaki yang sekarang berada di atas badannya.
Nafas Zerin dan Zidan mulai menderu-deru. Tubuh keduanya sudah merespon aktifitas intim yang terjadi.
Perlahan Zidan mengalihkan cumbuannya ke leher Zerin. Kemudian berpindah ke buah dada gadis tersebut. Secara bergantian Zidan mengulum dalam bagian tubuh berbentuk kembar itu.
Satu tangan Zidan perlahan bermain ke alat vital Zerin. Menyebabkan gadis itu sontak melenguh pelan.
Merasa Zerin mulai bergairah, Zidan segera membuka lebar dua kaki gadis itu. Dia siap memasukkan senjata pribadinya.
Sementara Zerin hanya bisa pasrah. Entah kenapa dia juga mengharapkan Zidan untuk segera menggaulinya.
"Aakhh!!" Zerin reflek memekik ketika Zidan sudah berhasil menyatukan tubuh. Gadis itu merasakan sakit yang parah di organ intim. Ringisan wajah Zerin memperlihatkan betapa sakitnya apa yang dia rasakan.
"Sial! Kau benar-benar masih perawan. Aku percaya sekarang. Malam ini sepertinya akan menjadi malam yang panjang," ucap Zidan. Dia mulai bergerak maju mundur. Memegangi kedua tangan Zerin dengan erat.
"Pelan-pelan! Kau tidak tahu rasa sakit yang kurasakan..." keluh Zerin lirih. Dahinya berkerut dalam. Rasa sakit itu belumlah pudar.
"Tidak apa-apa. Rasa sakitnya akan berkurang dari waktu ke waktu," desis Zidan. Berbicara ke telinga Zerin. Lalu menggigit kuping Zerin dengan pelan.
Zerin mende-sah. Terutama saat Zidan kian bergerak cepat. Untuk pertama kalinya Zerin mencapai puncak gairah. Ia merasakan kenikmatan tiada tara. Namun rupanya rasa nikmat itu tidak kunjung berhenti karena Zidan masih melakukan pergerakan.
Alhasil erangan Zerin kian menjadi-jadi. Wajahnya memerah padam. Entah sudah berapa lama mulutnya harus menganga akibat suara lenguhan yang tak tertahan.
"Sudah tidak sakit bukan?" tanya Zidan dalam keadaan nafas yang tersengal-sengal. Dia juga terdengar mulai mende-sah. Walau lebih pelan dibanding Zerin.
Zidan tahu Zerin sudah merasakan puncak berulang kali. Ia dapat mengetahuinya dari erangan yang tidak kunjung berhenti.
"Enak bukan?" tanya Zidan sembari terus memaju mundurkan pinggulnya. Sebagian wajahnya dan Zerin sudah basah dengan keringat.
Zerin yang lelah melenguh, segera menyatukan bibirnya dengan mulut Zidan. Sekarang keduanya melenguh sambil berciuman. Di iringi suara tepukan daging yang sukses menggetarkan badan mereka. Seprai kasur bahkan terlihat sudah acak-acakan.
Merasa hampir mencapai puncak, Zidan melepas tautan bibirnya dari Zerin. Dia segera mengerang panjang sembari memberikan hantaman dalam yang mengharuskan Zerin ikut mende-sah panjang.
Persenggamaan Zidan dan Zerin berakhir untuk sekarang. Zidan perlahan melepaskan dirinya dari penyatuan. Lalu merebahkan diri ke samping Zerin.
Sedangkan Zerin sendiri, dia berusaha mengontrol nafas. Sungguh, tubuhnya terasa sangat lemas.
"Ini belum berakhir, Rin..." kata Zidan seraya meletakkan satu tangan ke atas jidat. Dia memejamkan mata sambil meredakan nafas yang bergerak cepat.
"Kapan kau akan memberiku uangnya?" tanya Zerin. Dia tentu merasa dirugikan. Mengingat Zidan sudah merampas keperawanannya sebelum memberikan uang.
Zidan tergelak. Sampai menampakkan gigi-gigi putihnya yang rapi. "Satu-satunya orang yang memiliki posisi untung di sini hanyalah aku. Karena aku mengetahui semua rahasiamu," sahutnya.
Zerin merubah posisi menjadi duduk. Mempelototi Zidan yang masih telentang.
"Jadi kau sengaja mempermainkanku?!" timpal Zerin.
"Anggap saja ini bayaranmu untuk rahasia yang harus kusimpan. Apalagi aku sekarang juga sudah punya foto telanjangmu. Wow, aku yakin para lelaki akan kegirangan jika aku menyebarkannya," balas Zidan. Dia telentang miring menghadap Zerin. Menjadikan satu tangan sebagai penopang kepala.
"Dasar keparat!" geram Zerin. Dia melayangkan kepalan tinju ke arah Zidan. Namun lelaki tersebut sigap menangkap tangannya.
"Lebih baik kau cemaskan dirimu dahulu. Sepertinya lubang buayamu mengeluarkan banyak darah," ujar Zidan sambil menyeringai. Menggerakkan bola mata ke bagian bawah perut Zerin.
Zerin lantas ikut menatap ke arah tatapan Zidan. Benar saja, dia menemukan organ intimnya mengalami pendarahan cukup banyak. Zerin bergegas pergi ke toilet. Ia membersihkan diri di sana.
Tangan Zerin gemetaran. Dia membersihkan dirinya sambil meringiskan wajah. Air mata Zerin akhirnya berjatuhan. Ia tidak hanya merasa ditipu, tetapi juga terhina. Zerin tidak menyangka sosok Zidan merupakan lelaki yang bejat.
Zerin menghabiskan waktu cukup lama di kamar mandi. Dia memutuskan mandi. Pasrah dengan segala yang sudah terlanjur terjadi.
'Tidak apa, Zerin. Lagi pula ini semua demi mimpimu untuk menjadi seorang dokter. Kau tidak akan membiarkan rahasia terbesarmu tersebar begitu saja.' Zerin mencuci otaknya sendiri. Mencoba bersikap kuat.
Setelah merasa hatinya sudah membaik, Zerin membuka pintu kamar mandi. Kebetulan saat itu dia sedang mengenakan handuk kimono.
Langkah Zerin terhenti ketika Zidan sudah menunggu di depan pintu. Lelaki itu terlihat bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek.
"Kau kenapa lama sekali? Menangis? Kau tidak menganggap apa yang kulakukan tadi sebagai pemerkosaan bukan?" tukas Zidan sambil menyilangkan tangan di dada.
"Memang bukan! Tapi kau menipuku!" bentak Zerin.
Zidan memutar bola mata jengah. Dia malah terkekeh geli. "Dengar! Kalau aku tidak menawarkan uang, aku yakin kau tidak akan mau menerima kesepakatanku dengan mudah," katanya sembari berjalan kian mendekat.
Zerin otomatis melangkah mundur. Dia kembali masuk ke kamar mandi.
"Lupakan masalah uang! Tapi bersumpahlah kalau kau tidak akan pernah menyebarkan rahasiaku!" tegas Zerin. Mengacungkan jari telunjuk ke depan wajah Zidan.
"Kau tidak perlu cemas. Aku orang yang ahli menyimpan rahasia," tanggap Zidan. Tangan nakalnya sigap melepas tali handuk kimono Zerin.
"Hei!" protes Zerin sembari mencoba menghentikan Zidan. Tetapi lelaki itu sigap memegangi satu tangannya. Lalu melepas handuk kimono Zerin. Kini handuk tersebut jatuh ke lantai.
"Aku tadi sudah bilang padamu, kalau malam ini akan menjadi malam yang panjang!" Zidan membelenggu tangan Zerin ke balik punggung. Kemudian menggigit bibir bawah perempuan itu.
Zerin reflek memejamkan mata. Dia merasakan darah disekujur badannya berdesir hebat. Saat itulah Zidan menenggelamkan wajah ke ceruk leher Zerin.
Usai memberi banyak tanda merah di kulit Zerin, Zidan memutar tubuh perempuan tersebut. Memposisikan Zerin berdiri membelakanginya.
"Zidan... Sakit!" Zerin merasakan tangannya terpelintir hebat. Namun Zidan tak peduli. Lelaki itu justru mulai menciumi punggungnya.
"Diamlah! Rasa sakit itu akan hilang sebentar lagi!" kata Zidan. Dia menyatukan tubuh dari arah belakang. Lalu melakukan pergerakan.
Benar yang dikatakan Zidan, rasa sakit Zerin seketika berubah jadi kenikmatan. Kini dia kembali melenguh tanpa henti. Terlebih dirinya dan Zidan tengah berada di depan cermin. Zerin dapat melihat semuanya dari sana.
"Akh! Bajingaaannnn!!!" umpat Zerin di tengah-tengah erangannya yang terus berlanjut. Dia membenci Zidan, tetapi menikmati kegiatan intim yang terjadi. Perasaan yang aneh namun terasa memuaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Cara kehidupan Zerin lah yg menjebak dirinya sendiri dlm kehidupan kelam nya,Padahal dia sudah cantik dan cerdas,Kenapa harus bersikap kayak org kaya,Jujur pada diri sendiri dan org lain itu lebih baik..
2023-08-31
0
lovely
si Zidan dah ahli gtuan diakan punya penyakit kelamin 🥵
2022-12-25
0
Whidie Arista 🦋
si Zidan udah pro banget yaw🤭
2022-10-09
1