Bab 14 - Bertemu Di Gym

Di dunia ini tidak hanya Tuan Krab yang gila akan uang. Coba lihatlah orang disekitarmu - Auraliv.

...༻∅༺...

Zerin baru saja melakukan makan malam di cafe bersama Adi. Sekarang dia di antar lelaki itu tepat di depan sebuah rumah mewah. Zerin sendiri mengaku kalau rumah tersebut adalah kediamannya. Adi yang tidak tahu apapun, percaya saja.

"Terima kasih untuk hari ini, Kak. Sampai ketemu besok," ujar Zerin sembari tersenyum tipis. Dia segera membuka pintu mobil.

"Rin!" Adi mencegat kepergian Zerin. "Mulai sekarang jangan panggil aku kakak lagi. Bagaimana kalau sayang?" sambungnya. Memberi usul.

"Iya," sahut Zerin. Mengangguk setuju.

Adi menarik Zerin lebih dekat ke hadapan. Lalu menempelkan bibirnya ke mulut Zerin. Meskipun begitu, ciuman yang terjadi sangatlah singkat.

Ketika Zerin baru membuka mulut, Adi sudah menjauh. Perempuan itu lantas mencoba bersikap normal. Jika dia terlalu berlebihan, kemungkinan Adi akan menganggapnya sebagai wanita yang tidak-tidak.

"Sampai ketemu besok ya, sayang..." ujar Adi seraya mengusap pelan puncak kepala Zerin.

"Iya, sampai ketemu besok!" Zerin keluar dari mobil. Ia sengaja berdiri di depan gerbang untuk melepas kepergian Adi.

Disertai lambaian tangan dan senyuman, Adi pergi dengan mobilnya. Kini Zerin membeku di depan rumah mewah yang selalu diakuinya sebagai rumah sendiri.

Ponsel Zerin bergetar. Dia melihat banyak pesan di grup chat pertemanannya. Kebetulan malam itu Zerin dan tiga temannya ada jadwal untuk belorahraga di gym.

Zerin segera berlari menuju rumah. Bukan rumah mewah yang ada di depannya, melainkan memasuki gang kecil. Di sanalah rumah asli Zerin berada. Sebuah rumah sederhana yang hanya memiliki dua kamar.

Ketika masuk ke rumah, Zerin melihat ibu dan adiknya asyik menonton televisi. Lia dan Amira langsung menoleh ke arah Zerin yang baru datang.

"Kuliahnya memang sampai malam begini, Rin?" tanya Lia.

"Enggak. Tadi aku jalan sama teman dulu," jawab Zerin. "Oh iya. Habis ini aku mau pergi lagi. Aku mau olahraga di gym," lanjutnya sambil berjalan memasuki kamar.

"Kamu memangnya punya uang untuk bayar? Jangan merepotkan teman-temanmu terus, Rin. Kalau kamu nggak bisa bayar, mending nggak usah ikut saja." Lia bangkit dari tempat duduk. Ucapannya sukses membuat langkah Zerin terhenti.

"Ibu tenang saja. Aku punya uang kok. Uang beasiswaku masih banyak," jawab Zerin santai. Dia segera masuk ke kamar. Menutup pintu dengan rapat.

Lia mengerutkan dahi. Ia hanya merasa aneh. Sebab dirinya tahu uang beasiswa Zerin tidak sebanyak itu. Tetapi hingga sekarang uang tersebut belum juga habis.

"Ibu kenapa?" Amira yang melihat raut wajah ibunya tampak masam, menegur.

"Nggak apa-apa." Lia menjawab singkat. Dia kembali duduk. Mencoba membuang rasa anehnya terhadap sang anak sulung.

Sementara di dalam kamar, Zerin mengeluarkan koper dari kolong tempat tidur. Dengan senyuman lebar, dia membuka koper tersebut. Puluhan gepok uang ratusan ribu rupiah terpampang nyata.

"Rasanya aku tidak sanggup memakai kalian. Tapi mau bagaimana lagi. Ada banyak hal yang ingin aku beli." Zerin menyatukan tangan ke depan dada. Bola matanya mengarah ke kanan atas. Jelas dia sedang berkhayal. "Aku ingin satu unit apartemen, segala perlengkapan bermerek, LV, Chanel, Gucci. Semuanya!" sambungnya sambil terkekeh senang. Zerin merebahkan kepala ke atas susunan uang di dalam koper.

Tak lama kemudian, terdengar keributan dari arah pintu depan. Zerin sontak gelagapan. Dia bergegas memasukkan beberapa gepok uang ke dalam tas. Lalu kembali menyembunyikan koper ke bawah ranjang.

Zerin bergegas keluar. Dia menyaksikan Lia tampak memohon kepada seseorang di depan pintu.

"Siapa yang datang?" Zerin bertanya kepada Amira.

"Itu Kak. Pak Bayu, kayaknya dia mau nagih hutang Ibu," sahut Amira dengan mimik wajah takut.

Zerin mendengus kasar. Dia segera bergabung bersama Lia dan Bayu ke depan pintu.

"Saya mohon beri waktu lagi. Saya tidak mungkin bisa mengumpulkan uang lima puluh juta dalam waktu cepat," ujar Lia dengan ekspresi memelas.

"Tidak bisa! Aku sudah memberimu kesempatan tiga kali! Dan sekarang kau tidak bisa menunggak lagi! Aku yakin kau pasti punya tabungan untuk membayar walau hanya sedikit!" tukas Bayu sambil mengacungkan jari telunjuk ke wajah Lia.

"Aku akan bayar!" imbuh Zerin. Lia dan Bayu sontak menoleh ke arahnya.

"Zerin?" Lia tentu heran. Namun Zerin tak hirau. Perempuan tersebut segera mengambil uang ke kamar. Membawakan uang bernilai lima juta untuk membayar hutang kepada Bayu.

"Nah begini dari tadi! Aku tidak perlu membuang tenaga untuk memarahimu! Ingat minggu depan aku akan datang lagi!" Bayu menyambut uang pemberian Zerin. Dia langsung pergi menggunakan motor.

Lia menatap Zerin dengan nanar. Air mata merembes di pipinya. "Rin, harusnya kau simpan saja uang beasiswanya untuk keperluanmu," tuturnya lembut.

"Bu, aku sebenarnya baru saja mendapat rezeki dari kampus. Aku dibayar untuk menjadi model universitas. Anggap saja ini sebagai hadiah dan kasih sayangku sama Ibu," balas Zerin sembari menghapus air mata yang ada di wajah Lia. "Berhentilah menangis..." mohonnya yang merasa tidak tega.

Zerin sebenarnya bisa saja melunasi semua hutang Lia kepada Bayu. Akan tetapi dia tidak sebodoh itu untuk menggunakan uang. Zerin tentu memikirkan kemungkinan kecurigaan Lia dan Amira terhadapnya. Tidak heran dia hanya mengeluarkan uang lima juta saja untuk membayar hutang. Semuanya dilakukan Zerin agar tidak terlalu kentara.

"Ibu sangat bersyukur memiliki anak sepertimu. Terima kasih ya, Rin..." ungkap Lia penuh haru. Dia segera saling berpelukan dengan Zerin.

Dari dalam rumah, Amira mengamati. Ia perlahan menundukkan kepala. Entah kenapa dirinya selalu merasa iri kepada Zerin. Amira merasa kalau kakaknya tersebut sangat sempurna. Dan dia selalu bermimpi agar bisa menjadi seperti Zerin.

Di sisi lain, tepatnya di sebuah gym mewah. Zidan baru saja bergabung bersama Ernest dan Jaka.

"Gimana, Dan? Bagus kan tempatnya. Ini rekomendasi dari kenalanku sih," ucap Ernest.

"Lumayan. Mulai hari ini kalian harus olahraga bareng aku di sini. Kalau mau jadi dokter itu harus punya badan yang sehat," ujar Zidan. Dia segera melepas jaketnya. Kini tampilan lelaki itu hanya mengenakan celana boxer hitam dan baju tanpa lengan. Memperlihatkan otot bisep dan beberapa tato kecil di tubuhnya. Zidan memiliki tubuh yang atletis. Bajunya yang ketat memperlihatkan lekukan abs-nya.

"Parah, Dan! Berapa tahun kau bisa bikin badan begitu?" tanya Jaka. Dia dan Ernest berdecak kagum menyaksikan badan Zidan.

"Sejak SMP aku selalu disuruh berolahraga sama ayahku. Dia akan mengamuk jika aku tidak melakukannya." Zidan menyahut sambil memegang alat pull down. Dia mulai berolahraga.

"Menurut sama orang tua itu sebenarnya selalu memiliki dampak yang baik," komentar Ernest. Dia tampak kesulitan mengangkat barbel seberat sepuluh kilo. Wajahnya bahkan memerah.

Zidan dan Jaka tergelak melihat wajah Ernest. Namun Ernest tiba-tiba melepaskan barbel karena melihat Zerin dari kejauhan.

"Astaga! Ada Zerin di sini!" seru Ernest. Memberitahukan kepada Zidan dan Jaka.

"Itu Zerin?" Jaka ikut terkejut. Dia dan Ernest langsung berhenti berolahraga. Keduanya tampak antusias. Tetapi tidak untuk Zidan. Lelaki itu terlihat tak peduli dan hanya fokus berolahraga.

Zerin terlihat datang bersama Gita dan Kinar. Mereka memang rutin berolahraga ke gym selama dua kali seminggu.

"Oh my god!" Gita membelalakkan mata sambil membekap mulut. Atensinya tertuju ke arah Zidan yang sedang berolahraga.

Kinar otomatis mengalihkan pandangan ke arah yang sama dengan Gita. Dia jadi ikut-ikutan terpaku melihat Zidan.

"Kenapa?" tanya Zerin. Dia masih belum menyadari keberadaan Zidan. Zerin lantas menoleh ke tempat yang sama dengan Gita dan Kinar.

'Sial! Kenapa dari saking banyaknya tempat gym, dia malah memilih tempat ini?' keluh Zerin dalam hati. Dia lekas membuang muka. Tidak seperti kedua temannya. Zerin justru kesal saat melihat Zidan.

Terpopuler

Comments

zeaulayya

zeaulayya

Lanjut thor ,knp berasa dikit banget bab nya🤭 semangat thor🫶🏻💪🏻🥰

2022-10-12

1

Nunu

Nunu

lanjut Thor ..

2022-10-12

2

hana

hana

lanjut thor

2022-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Rahasia Zerin
2 Bab 2 - Berbeda 180°
3 Bab 3 - Keperawanan Bernilai 1 Milyar
4 Bab 4 - Kelicikan Zidan
5 Bab 5 - Penghargaan Dari Zidan
6 Bab 6 - Bersikap Normal
7 Bab 7 - Antrian Lelaki Pemuja Zerin
8 Bab 8 - Terjebak Permainan
9 Bab 9 - Noda Lipstik
10 Bab 10 - Pembalasan Bar-Bar Zerin
11 Bab 11 - Bermulanya Kesepakatan
12 Bab 12 - Money & Naked Women
13 Bab 13 - Larangan Zidan
14 Bab 14 - Bertemu Di Gym
15 Bab 15 - Pil Untuk Zerin
16 Bab 16 - Semalaman Di Mobil
17 Bab 17 - Gigitan Vampir
18 Bab 18 - Bogem Zerin
19 Bab 19 - Kekhawatiran Zerin
20 Bab 20 - Sakit
21 Bab 21 - Ketika Dirimu Diam
22 Bab 22 - Berhenti Saja?
23 Bab 23 - Bertemu Pamannya Adi
24 Bab 24 - Jati Diri Zerin Yang Sebenarnya
25 Bab 25 - Hati Nurani Yang Telah Lama Terkubur
26 Bab 26 - Bantuan Zidan
27 Bab 27 - Ancaman Zidan
28 Bab 28 - Sama-Sama Bingung
29 Bab 29 - Kopi
30 Bab 30 - Music, Making Love, & Mothers
31 Bab 31 - Di Restoran Jepang
32 Bab 32 - Ketahuan Ibu
33 Bab 33 - Kekhawatiran Zerin
34 Bab 34 - Zidan Selalu Punya Cara
35 Bab 35 - Cemburu?
36 Bab 36 - Model Kampus Baru
37 Bab 37 - Dibuang Seperti Sampah
38 Bab 38 - Pengakuan
39 Bab 39 - Teman Makan Teman
40 Bab 40 - Alasan Zidan Tidak Melawan
41 Bab 41 - Perdebatan Di Telepon
42 Bab 42 - Gairah Zerin & Zidan
43 Bab 43 - Nasib Ernest
44 Bab 44 - Ruang Gelap
45 Bab 45 - Rencana Awal Go Publik
46 Bab 46 - Reaksi Orang Tua Zidan
47 Bab 47 - Malaikat Itu Kekasih Kakakku
48 Bab 48 - Rencana Balas Dendam Yang Gagal
49 Bab 49 - Ciuman Zidan
50 Bab 50 - Tentang Bali
51 Bab 51 - Amira Menghilang
52 Bab 52 - Minuman Mahal Untuk Zerin
53 Bab 53 - Gairah Di Tengah Hujan
54 Bab 54 - Gila!
55 Bab 55 - Nonton Berduaan
56 Bab 56 - Perjalanan Ke Bali
57 Bab 57 - Senjata Makan Tuan
58 Bab 58 - Zidan Berbuat Ulah Lagi
59 Bab 59 - Permainan Zidan
60 Bab 60 - Wira Tahu!
61 Bab 61 - Perihal Nikah
62 Bab 62 - Pengawasan Orang Tua
63 Bab 63 - Mata-Mata Dari Wira
64 Bab 64 - Gangguan
65 Bab 65 - Rencana Lamaran Zidan
66 Bab 66 - Lamaran Yang Terasa Begitu Tiba-Tiba
67 Bab 67 - Kamar 301
68 Bab 68 - Hari Pertunangan
69 Bab 69 - Pesan Teror Misterius
70 Bab 70 - Bisikan Kinar
71 Bab 71 - Pernikahan Super Mewah
72 Bab 72 - Masa Koas
73 Bab 73 - Akhirnya Tetap Ketahuan
74 Bab 74 - Tersebar!
75 Bab 75 - Bulan Madu Menjadi Pelarian
76 Bab 76 - Pesta Di Rumah Reza
77 Bab 77 - Insiden Setelah Pesta
78 Bab 78 - Membuat Tato
79 Bab 79 - Pasien Yang Meninggal
80 Bab 80 - Tidak Berfungsi
81 Bab 81 - Karma [1]
82 Bab 82 - Karma [2]
83 Bab 83 - Karma [3]
84 Bab 84 - Jebakan Ernest
85 Bab 85 - Lupakan Semuanya
86 Bab 86 - Mengadopsi Anak
87 Bab 87 - Seorang Anak Bernama Defan
88 Bab 88 - Aktif Kembali
89 Bab 89 - Kembalinya Gairah Cinta Zerin & Zidan
90 Bab 90 - Kematian & Kelahiran [Ending]
91 Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
92 Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
93 Bonus Chapter - Giana Pelita Dirgantara
94 Novel Genre Pria
95 Novel Genre Dark Terbaru
96 NOVEL BARU
97 Novel Baru Genre Dewasa
98 Novel Baru [Bukan Sugar Baby Biasa]
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Rahasia Zerin
2
Bab 2 - Berbeda 180°
3
Bab 3 - Keperawanan Bernilai 1 Milyar
4
Bab 4 - Kelicikan Zidan
5
Bab 5 - Penghargaan Dari Zidan
6
Bab 6 - Bersikap Normal
7
Bab 7 - Antrian Lelaki Pemuja Zerin
8
Bab 8 - Terjebak Permainan
9
Bab 9 - Noda Lipstik
10
Bab 10 - Pembalasan Bar-Bar Zerin
11
Bab 11 - Bermulanya Kesepakatan
12
Bab 12 - Money & Naked Women
13
Bab 13 - Larangan Zidan
14
Bab 14 - Bertemu Di Gym
15
Bab 15 - Pil Untuk Zerin
16
Bab 16 - Semalaman Di Mobil
17
Bab 17 - Gigitan Vampir
18
Bab 18 - Bogem Zerin
19
Bab 19 - Kekhawatiran Zerin
20
Bab 20 - Sakit
21
Bab 21 - Ketika Dirimu Diam
22
Bab 22 - Berhenti Saja?
23
Bab 23 - Bertemu Pamannya Adi
24
Bab 24 - Jati Diri Zerin Yang Sebenarnya
25
Bab 25 - Hati Nurani Yang Telah Lama Terkubur
26
Bab 26 - Bantuan Zidan
27
Bab 27 - Ancaman Zidan
28
Bab 28 - Sama-Sama Bingung
29
Bab 29 - Kopi
30
Bab 30 - Music, Making Love, & Mothers
31
Bab 31 - Di Restoran Jepang
32
Bab 32 - Ketahuan Ibu
33
Bab 33 - Kekhawatiran Zerin
34
Bab 34 - Zidan Selalu Punya Cara
35
Bab 35 - Cemburu?
36
Bab 36 - Model Kampus Baru
37
Bab 37 - Dibuang Seperti Sampah
38
Bab 38 - Pengakuan
39
Bab 39 - Teman Makan Teman
40
Bab 40 - Alasan Zidan Tidak Melawan
41
Bab 41 - Perdebatan Di Telepon
42
Bab 42 - Gairah Zerin & Zidan
43
Bab 43 - Nasib Ernest
44
Bab 44 - Ruang Gelap
45
Bab 45 - Rencana Awal Go Publik
46
Bab 46 - Reaksi Orang Tua Zidan
47
Bab 47 - Malaikat Itu Kekasih Kakakku
48
Bab 48 - Rencana Balas Dendam Yang Gagal
49
Bab 49 - Ciuman Zidan
50
Bab 50 - Tentang Bali
51
Bab 51 - Amira Menghilang
52
Bab 52 - Minuman Mahal Untuk Zerin
53
Bab 53 - Gairah Di Tengah Hujan
54
Bab 54 - Gila!
55
Bab 55 - Nonton Berduaan
56
Bab 56 - Perjalanan Ke Bali
57
Bab 57 - Senjata Makan Tuan
58
Bab 58 - Zidan Berbuat Ulah Lagi
59
Bab 59 - Permainan Zidan
60
Bab 60 - Wira Tahu!
61
Bab 61 - Perihal Nikah
62
Bab 62 - Pengawasan Orang Tua
63
Bab 63 - Mata-Mata Dari Wira
64
Bab 64 - Gangguan
65
Bab 65 - Rencana Lamaran Zidan
66
Bab 66 - Lamaran Yang Terasa Begitu Tiba-Tiba
67
Bab 67 - Kamar 301
68
Bab 68 - Hari Pertunangan
69
Bab 69 - Pesan Teror Misterius
70
Bab 70 - Bisikan Kinar
71
Bab 71 - Pernikahan Super Mewah
72
Bab 72 - Masa Koas
73
Bab 73 - Akhirnya Tetap Ketahuan
74
Bab 74 - Tersebar!
75
Bab 75 - Bulan Madu Menjadi Pelarian
76
Bab 76 - Pesta Di Rumah Reza
77
Bab 77 - Insiden Setelah Pesta
78
Bab 78 - Membuat Tato
79
Bab 79 - Pasien Yang Meninggal
80
Bab 80 - Tidak Berfungsi
81
Bab 81 - Karma [1]
82
Bab 82 - Karma [2]
83
Bab 83 - Karma [3]
84
Bab 84 - Jebakan Ernest
85
Bab 85 - Lupakan Semuanya
86
Bab 86 - Mengadopsi Anak
87
Bab 87 - Seorang Anak Bernama Defan
88
Bab 88 - Aktif Kembali
89
Bab 89 - Kembalinya Gairah Cinta Zerin & Zidan
90
Bab 90 - Kematian & Kelahiran [Ending]
91
Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
92
Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
93
Bonus Chapter - Giana Pelita Dirgantara
94
Novel Genre Pria
95
Novel Genre Dark Terbaru
96
NOVEL BARU
97
Novel Baru Genre Dewasa
98
Novel Baru [Bukan Sugar Baby Biasa]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!