Balas dendam tidak akan berakhir dengan baik. Tetapi justru menciptakan masalah berkepanjangan - Auraliv.
...༻∅༺...
"Mah, cepat! Semua orang sudah menunggu!" panggil Wira yang berjalan kian mendekat.
Sudah disulitkan dengan ibunya, kini Zidan semakin panik terhadap kedatangan sang ayah. Zidan memilih masuk ke kamar mandi. Membersihkan noda lipstik yang ada di mulut serta kemeja.
Arni yang melihat, sontak mengikuti. Dia mengira wanita yang disembunyikan Zidan ada di kamar mandi. Tetapi saat Arni memeriksa semua sudut kamar mandi, dirinya tidak menemukan siapapun.
"Sudah kubilang nggak ada siapa-siapa. Mamah kenapa nggak percaya?" timpal Zidan dengan nada seakan marah.
"Eh! Yang harusnya kesal di sini itu Mamah ya. Ingat! Aku masih belum selesai sama urusan ini," tukas Arni seraya mengacungkan jari telunjuk ke wajah Zidan.
"Ada apa ini?" tanya Wira yang baru ikut bergabung. Penasaran dengan keributan yang terjadi.
"Nanti kita bicarakan. Ayo kita kembali bergabung ke ruang acara!" Arni meraih tangan Wira. Lalu menoleh ke arah Zidan. "Ayo, Zidan! Kamu juga harus ikut," sambungnya dengan tatapan tajam.
Zidan mendengus kasar. Ia segera mengikuti kedua orang tuanya. Untuk sekarang semuanya aman. Hanya saja Zidan harus membuat alasan yang tepat jika Arni kembali membahas persoalan noda lipstik.
Ketika melewati tempat tidur, Zidan menyempatkan diri melirik ke bawah. Dia berjalan dengan tenang. Ekspresinya datar agar tidak ketahuan sedang menyembunyikan sesuatu. Hingga akhirnya Zidan meninggalkan Zerin dengan pintu kamar yang tertutup.
Kini Zerin mendengus lega. Ia perlahan keluar dari kolong tempat tidur. Kemudian mengenakan dressnya kembali. Dia juga tidak lupa merapikan rambut yang berantakan.
Zerin melangkah menuju pintu. Langkahnya terhenti ketika matanya tidak sengaja melihat laptop milik Zidan. Zerin tentu mengingat perkataan Zidan yang menyebut kalau foto telanjangnya telah disalin ke laptop.
"Sepertinya aku dapat jackpot!" gumam Zerin. Dia bergegas mendekati laptop milik Zidan. Lalu mencoba membuka laptop tersebut. Namun sayang, Zerin tidak bisa membukanya dengan mudah. Hal itu karena laptop Zidan memakai kata sandi.
"Ck! Menyebalkan sekali. Kenapa harus pakai password segala?" gerutu Zerin sembari berdecak kesal. Dia mencoba memasukkan kata sandi dengan asal. Tetapi tidak ada satu pun yang berhasil.
Lelah menebak kata sandi laptop Zidan, Zerin terdiam sejenak. Hingga terlintas sesuatu dalam benaknya. Seringai lantas terukir di wajah Zerin. Tanpa pikir panjang, perempuan itu mengambil laptop Zidan dari meja.
Zerin membuka jendela. Dia langsung membuang laptop Zidan keluar jendela.
Bruk!
Laptop Zidan seketika hancur menghantam tanah berlapis semen.
"Kau orang kaya. Aku yakin kau pasti bisa membeli banyak laptop baru," geram Zerin sambil tersenyum puas. Dia mengibaskan dua telapak tangannya satu sama lain. Seolah ada debu yang dibersihkan oleh Zerin dari sana.
Puas menghancurkan bukti foto telanjangnya, Zerin memindai kamar Zidan. Dia membuka lemari. Mencoba mencari-cari sesuatu yang menarik dari sana.
Dengan hati-hati Zerin menelisik kamar Zidan. Sampai dia menaruh curiga pada sesuatu dibalik lemari. Zerin merasa ada ruangan lain di sana.
Dari dinding belakang lemari saja Zerin merasa ada yang janggal. Akibat penasaran, Zerin iseng menggeser lemari. Sampai akhirnya dia berhasil menemukan tirai misterius.
Mata Zerin membulat. Dia tentu membuka tirai mencurigakan itu. Tirai tersebut membawanya ke sebuah ruang gelap yang dipenuhi foto. Terdapat banyak kamera juga yang tersusun di beberapa sudut.
Ruang rahasia Zidan itu tidak terbilang besar. Hanya ruangan persegi berukuran 4 meter di setiap sisinya.
"Sial! Ternyata dia tidak bohong mengenai hobi mengambil foto," gumam Zerin. Dia terus melangkah masuk sambil memperhatikan foto yang terpampang.
Zerin semakin terkejut dengan foto yang ada di dalam ruangan. Bagaimana tidak? Semua foto di sana adalah foto wanita tanpa busana.
"Zidan ternyata psikopat!" Zerin bergidik ngeri. Setidaknya sekarang dia tahu kenapa Zidan selalu berusaha memancing gairahnya. Sepertinya lelaki itu memang memiliki hasrat yang tidak biasa dari pada orang pada umumnya. Parahnya, Zidan sangat pandai membuat wanita jatuh dalam permainannya.
Zerin bergegas mengambil ponsel. Dia merekam semua yang ada di ruangan. Zerin juga tidak lupa memberitahu identitas pemilik ruang gelap tersebut.
"Sekarang tunggu pembalasanku." Zerin menarik sudut bibirnya ke atas. Sekali lagi dia memperhatikan foto yang terpampang. Zerin berusaha menemukan fotonya sendiri.
Setelah mengamati baik-baik, akhirnya Zerin menemukan fotonya. Dia langsung mengambil foto itu. Lalu buru-buru keluar dari ruang gelap.
Zerin tidak lupa memposisikan lemari ke tempat semula. Selanjutnya, dia beranjak keluar dari kamar Zidan.
...***...
Waktu menunjukkan jam sebelas malam. Acara peringatan pernikahan Arni dan Wira telah selesai. Zerin dan keluarganya bersiap untuk pulang. Sedangkan Zidan, dia sibuk melenggang menuju kamar.
Bersamaan dengan itu, sebuah pesan diterima Zidan. Pupil matanya membesar tatkala menyaksikan video yang dikirimkan oleh Zerin. Karma seolah menghantam Zidan ke dalam dada.
'Kau harus membayar satu milyar agar video itu tidak tersebar. Omg, Zidan... Kau ternyata lelaki mesum sejati.' Begitulah bunyi pesan dari Zerin. Membuat Zidan merasa sangat kesal.
"Sial! Dia menjelajah kamarku seenaknya!" geram Zidan. Ia buru-buru mencari Zerin. Namun saat tiba di dapur, Zerin dan keluarganya sudah tidak ada. Zidan diberitahu kalau mereka baru saja pergi.
Zidan lantas tidak punya pilihan selain menghubungi Zerin lewat panggilan telepon.
"Kenapa? Mencariku?" sambut Zerin dari seberang telepon.
"Dengar! Kalau kau berani menyebarkannya, maka aku juga akan melakukan hal sama! Aku akan sebarkan fotomu saat di hotel!" ancam Zidan seraya menggertakkan gigi.
"Benarkah? Sebelum berucap begitu, kau sebaiknya periksa keadaan laptopmu," ujar Zerin.
Mata Zidan kembali terbelalak. Dia segera berlari ke kamar dan menemukan laptopnya sudah tidak ada.
"Sial! Kau mengambil laptopku juga?! Dasar jalanng!" maki Zidan.
"Aku tidak mengambilnya. Coba kau periksa keluar jendela."
Zidan mendengus kasar. Dia menuruti suruhan Zerin. Zidan semakin dibuat marah dengan keadaan laptopnya yang sudah hancur.
"ZERIN!!! Kau!!!" Wajah Zidan memerah padam. Dia ingin melakukan sesuatu kepada Zerin. Tetapi tidak bisa. Sebab perempuan itu sedang tidak bersamanya.
"Hahahaaa! Ternyata menyenangkan juga membuatmu marah," komentar Zerin sambil tergelak puas. "Dengar! Aku hanya minta kau untuk melunasi hutang satu milyarmu tempo hari. Dengan bunga lima ratus juta karena kau sudah menunggaknya selama beberapa hari," sambungnya.
Zidan terperangah. Dia tidak menduga Zerin mampu melakukan perlawanan. Jujur saja, Zerin adalah orang pertama yang mengetahui rahasia ruang gelapnya. Keluarganya sendiri pun tidak tahu. Zidan kebetulan membuat ruang gelap itu tanpa sepengetahuan siapapun.
"Sekarang jelas aku yang punya keuntungan besar. Kau bahkan sudah tidak punya fotoku lagi untuk memberi ancaman," cetus Zerin yang terdengar percaya diri.
Zidan tersenyum miring. Dia berkata, "Zerin, aku punya flashdisk yang masih menyimpan foto telanjangmu. Dan flashdisk kecil itu masih tersimpan sangat baik. Jadi bisa dibilang, aku masih mempunyai senjata untuk melawanmu."
Zerin terdiam seribu bahasa. Nampaknya dia terkejut mendengar pernyataan Zidan barusan.
"Jangan berbohong! Buktikan kepadaku!" tampik Zerin yang tak percaya.
Zidan mengambil flashdisk dari laci. Kemudian mencolokkannya ke televisi. Benar saja, foto Zerin tanpa busana masih dimilikinya. Sekarang foto itu terpampang di televisi. Zidan lantas memfotonya dan mengirimkan kepada Zerin.
"Arrghhh! Sebarapa banyak kau menyalin fotoku, hah!" geraman Zerin dapat didengar oleh Zidan. Keduanya masih belum mematikan panggilan telepon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
zeaulayya
Baru mau bilng good job zerin, ehh ,, ternyata psiko zidan masih punya ftonya gmn donk🤭🤣 sm” terjebak yah kalian
2022-10-10
3
Junifa
aduh lucunya mereka🤣 saling mancing - memancing akhirnya terjebak sendiri 😆
2022-10-09
1
Nunu
triple up lagi thorr .. lagi seru"nya 😁
2022-10-09
1