Bab 3 - Keperawanan Bernilai 1 Milyar

Rahasia memang bisa dijaga. Namun bisa juga mengancam dirimu - Auraliv.

...༻∅༺...

Suasana klub malam dipenuhi oleh lampu redup berwarna-warni. Zerin duduk sambil menyilangkan kaki. Dia mengenakan kaos baju ketat dan rok mini. Belahan dada dan pangkal pahanya terlihat jelas.

Demi bisa menunjang penampilan untuk berkuliah di fakultas kedokteran, Zerin rela terjun ke dunia malam. Sekarang begitulah jadinya dia. Menjalani keseharian dengan menghadapi lelaki hidung belang.

Rokok tersemat di antara jari-jemari Zerin. Dia menunggu pelanggannya yang masih dalam perjalanan.

Sebuah tangan tiba-tiba menyentuh pundak Zerin. Gadis itu reflek menoleh.

Mata Zerin terbelalak saat melihat orang yang ada di hadapannya bukan orang asing. Dia tidak lain adalah Zidan.

"Zi-Zidan..." Zerin kaget bukan kepalang. Dia juga merasa sangat malu. Mengingat pekerjaannya sebagai sugar baby selalu dirahasiakan dari semua orang.

"Hai, Rin." Zidan mengembangkan senyuman lebar. Satu alisnya terangkat.

Zerin langsung mematikan rokok. Lalu berdiri menghadap Zidan.

"Apa yang kau lakukan di sini?" timpal Zerin.

"Bukankah harusnya aku yang bertanya begitu?" balas Zidan dengan senyuman remeh. Memperhatikan penampilan Zerin dari ujung kaki sampai kepala. Lelaki itu telan ludah sendiri ketika menyaksikan lekuk tubuh Zerin yang seksi.

"A-apa maksudmu?" Kini Zerin yang meneguk salivanya sendiri. Berharap Zidan belum tahu apa-apa tentang pekerjaannya.

Reputasi adalah hal terpenting bagi Zerin. Ia akan melakukan apa saja agar reputasinya selalu terlihat baik di mata orang. Terutama di kampus.

"Awalnya aku tidak percaya kalau gadis yang kulihat adalah kau. Tapi ternyata..." Zidan geleng-geleng kepala. "Dari pakaian minim itu, aku bisa menduga apa yang sedang kau lakukan di sini," lanjutnya.

Zerin terkesiap. Sekarang dia dapat mengira kalau Zidan sudah tahu kalau dirinya memiliki pekerjaan yang tidak-tidak.

Dengan cepat Zerin meraih tangan Zidan. Membawa lelaki itu jauh dari keramaian. Tepatnya ke sebuah lorong menuju toilet.

"Aku mohon, rahasiakan apa yang kamu tahu dari siapapun. Terutama dari ibuku," mohon Zerin. Ia selalu beranggapan kalau Zidan merupakan pemuda baik seperti kedua orang tuanya. Sebab keluarga Dirgantara memang dikenal memiliki reputasi sangat bagus di mata semua orang. Termasuk Zerin sendiri.

"Aku sudah membantu merahasiakan identitasmu. Tapi kalau masalah ini, sepertinya kau harus membayar." Zidan menyilangkan tangan di dada. Sedikit mencondongkan wajahnya ke hadapan Zerin. Hingga jarak wajah di antara keduanya hanya helat beberapa inci.

"Membayar?" Mata Zerin menampakkan binar getir.

"Iya. Kau harus membayar," terang Zidan sambil melayangkan tatapan tajam. Tatapan itu sukses membuat gadis di hadapannya mundur satu langkah.

Deg!

Zerin terhenyak. Ia tidak menyangka sosok Zidan yang dikiranya akan baik, ternyata bersikap begitu. Setelah dipikir-pikir, kehadiran Zidan di klub malam memang terasa janggal. Dia yakin lelaki itu sudah biasa datang ke diskotik.

"Kau tidak hanya menerima Om-om itu kan?" ujar Zidan.

"Maksudmu?" sahut Zerin. Masih tak mengerti.

Zidan berseringai. Dia mendekatkan mulut ke telinga Zerin.

"Kau pasti tahu. Aku tidak perlu menjelaskan..." desis Zidan sembari mengaitkan anak rambut Zerin ke daun telinga. Lalu membaui aroma khas dari gadis itu.

Semenjak menyaksikan Zerin mengenakan pakaian seksi, Zidan mulai tertarik kepada gadis tersebut. Terlebih malam itu dia memang tengah mencari wanita bayaran untuk bercinta dengannya.

"Kau menginginkan jasaku?" Zerin memastikan.

"Bisa dibilang begitu. Ayo kita ke hotel. Kita bisa melakukannya di sana," usul Zidan yang tampak tenang.

Mata Zerin membulat, ketika merasakan tangan Zidan menyingkap roknya. Menyentuh lembut area pangkal pahanya.

Darah disekujur badan Zerin berdesir hebat. Ia bahkan sampai reflek menutup mata.

"Dari responmu, aku yakin kau juga menginginkanku." Zidan lagi-lagi berbisik.

"Tapi aku masih perawan! Kau pikir aku akan menyerahkannya semudah itu? Setelah perjuanganku untuk mempertahankannya dari Om-Om itu?!" tukas Zerin panjang lebar.

"Bwahahaha!" Zidan malah tergelak lepas. "Perawan? Kau pikir aku percaya? Bagaimana mereka bisa puas saat bersamamu?! Jelas itu tidak mungkin!" tambahnya tak percaya.

"Terserah apa katamu. Tapi aku tidak akan menyerahkan keperawananku semudah itu!" balas Zerin.

Zidan tersenyum miring. "Jadi kau tidak peduli kalau aku akan menyebarkan rahasiamu?" tukasnya. Membuat Zerin langsung merasa tertohok.

Zerin berpikir keras. Jika dia menolak, pasti Zidan akan menyebarkan rahasianya. Usai cukup lama menimbang-nimbang, Zerin akhirnya membuat keputusan akhir.

"Lima ratus juta! Kau bisa memakai jasaku. Tapi aku tidak bersedia melakukan hubungan intim!" kata Zerin.

Zidan terkekeh. Namun itu tidak berlangsung lama. Dia segera merubah mimik wajahnya menjadi serius. "Katakan kepadaku, bagaimana kau memuaskan gairah pelangganmu tanpa berhubungan intim?" tanya-nya.

"Aku yakin kau tahu," jawab Zerin.

Zidan lantas berpikir. Sampai atensinya tertuju ke arah bibir Zerin. Kini dia mengerti bagaimana cara gadis itu memuaskan para lelaki hidung belang.

"Kau melakukan oral sek-s?" tebak Zidan. Ia mengusap kasar wajahnya. Dirinya tidak menyangka Zerin yang tampak polos bisa seliar itu. "Wow... Sudah berapa pisang yang kau makan, Rin?" timpalnya dengan tatapan remeh.

"Jangan coba-coba menghinaku! Aku begini bukan berarti tidak punya harga diri!" tegas Zerin.

"Tapi aku yakin kau akan menyerahkan harga dirimu jika aku membayar mahal! Bagaimana jika aku tawarkan satu milyar untuk membeli keperawananmu." Zidan memasukkan dua tangan ke saku celana. Menanti jawaban Zerin sambil tersenyum. Dia yakin gadis seperti Zerin pasti akan goyah ketika mendengar jumlah uang yang banyak.

Zerin terdiam seribu bahasa. Satu milyar tentu adalah jumlah besar yang pernah ditawarkan kepadanya. Apalagi Zidan menawarkannya dengan jaminan akan merahasiakan segalanya. Termasuk mengenai pekerjaan Zerin sebagai sugar baby.

Kebetulan juga Zerin sangat memerlukan uang yang banyak sekarang. Selain untuk biaya kuliah, tetapi juga membayar hutang mendiang sang ayah.

"Tik tok, tik tok. Kau mau bercinta denganku, atau memilih semua rahasiamu disebarkan?" Zidan mendesak.

"Ba-baiklah! Satu milyar. Aku akan melakukannya," kata Zerin. Membuat senyuman Zidan sontak melebar.

"Bagus. Akhirnya aku menemukan wanita yang tepat," ucap Zidan sembari membelai rambut Zerin. Keduanya segera pergi ke hotel terdekat.

...***...

Zidan dan Zerin baru saja memasuki kamar. Zidan tampak sudah melepas pakaian atasan. Namun tidak untuk Zerin yang terlihat mematung di tempat.

"Kau kenapa? Gugup?" tanya Zidan.

"Menurutmu?" balas Zerin. Berlagak seolah baik-baik saja. Padahal dia merasa sangat berat untuk menyerahkan keperawanannya. Keraguan juga sempat menghantui Zerin untuk merubah pikiran. Tetapi karena Zidan mengetahui semua rahasianya, dia merasa menolak adalah pilihan terburuk.

"Kau mau aku yang melepas pakaianmu?" tawar Zidan sembari mendekat.

"Tidak. Aku bisa sendiri," tolak Zerin. Dia segera melepas pakaian satu per satu.

Zidan terus memperhatikan. Dia terlihat masih mengenakan celana pendek. Zidan belum sepenuhnya melepas pakaian.

Ketika Zerin sudah menanggalkan seluruh pakaian di badannya, saat itulah Zidan menyerang dengan ciuman bibir yang ganas. Dua tangan pria itu menelisik setiap jengkal tubuh Zerin. Memberikan getaran kuat pada seluruh pori-pori Zerin.

"Mmmph..." Zerin bergumam nikmat. Nafasnya dan Zidan mulai memburu.

Puas menikmati bibir Zerin, Zidan beralih ke ceruk leher. Sedangkan tangannya sibuk mencengkeram dua buah dada Zerin yang terbilang besar.

"Akh..." Zerin merasa tubuhnya begitu ringan. Dia yang tadinya sempat takut, secara alami menikmati semua permainan Zidan. Dirinya berpegang erat pada punggung Zidan yang kokoh. Saat itulah lelaki tersebut mendorongnya ke ranjang. Tubuh Zerin yang polos tanpa sehelai kain itu terhempas ke benda empuk tersebut.

Zerin menggigit bibir bawahnya. Dua kakinya menggeliat tidak karuan. Ia menatap Zidan seolah menginginkan sentuhan lebih.

Zidan berseringai. Atensinya tidak terlepas dari gadis tanpa pakaian yang sedang telentang di ranjang. Dia tiba-tiba beranjak. Membuat Zerin sontak mengerutkan dahi. Apa lelaki itu sengaja mempermainkannya? Kegelisahan kembali menyelimuti Zerin.

Zidan meraih celananya yang tergeletak di lantai. Ia mengambil ponsel dari saku celana. Lalu kembali ke hadapan Zerin.

"Kau mau apa?" tanya Zerin seraya duduk tegak.

Zidan tidak menjawab. Dia justru mendorong Zerin agar bisa kembali telentang. Gadis itu sontak terhempas ke ranjang lagi.

Cekrek!

Sebuah foto diambil oleh Zidan. Zerin tentu tidak menduga akan hal itu.

"Sial! Kau mengambil fotoku?!" geram Zerin tak terima.

"Kau tenang saja. Aku tidak akan menyebarkannya. Biasanya aku menggunakan kamera. Tapi karena kameranya tidak terbawa, jadi aku menggunakan ponsel. Aku akan jadikan ini sebagai koleksiku," ujar Zidan.

Zerin terperangah tak percaya. Zidan ternyata lebih hina dari yang dirinya duga.

"Kau psiko! Aku tidak--" ucapan Zerin terhenti saat tangan Zidan sigap membekapnya.

Zidan bergegas melepas celana. Sampai dia benar-benar telanjang seperti Zerin. Lalu memposisikan diri berada di atas badan gadis tersebut.

Terpopuler

Comments

Indri Ani40

Indri Ani40

bentar..bentar licik si zidan😄😄😄😄, photo ITU bs dijadikn senjata

2023-09-24

0

lovely

lovely

s Zidan penjahat kelamin parahhhh Lo zerin dapat s Zidan ktiban sial realnya 😠🥵

2022-12-25

0

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

uhhhh zidan udah celap celup tp zerin mulut atas aja yg nga perawan klau dibawah masih perawan.

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Rahasia Zerin
2 Bab 2 - Berbeda 180°
3 Bab 3 - Keperawanan Bernilai 1 Milyar
4 Bab 4 - Kelicikan Zidan
5 Bab 5 - Penghargaan Dari Zidan
6 Bab 6 - Bersikap Normal
7 Bab 7 - Antrian Lelaki Pemuja Zerin
8 Bab 8 - Terjebak Permainan
9 Bab 9 - Noda Lipstik
10 Bab 10 - Pembalasan Bar-Bar Zerin
11 Bab 11 - Bermulanya Kesepakatan
12 Bab 12 - Money & Naked Women
13 Bab 13 - Larangan Zidan
14 Bab 14 - Bertemu Di Gym
15 Bab 15 - Pil Untuk Zerin
16 Bab 16 - Semalaman Di Mobil
17 Bab 17 - Gigitan Vampir
18 Bab 18 - Bogem Zerin
19 Bab 19 - Kekhawatiran Zerin
20 Bab 20 - Sakit
21 Bab 21 - Ketika Dirimu Diam
22 Bab 22 - Berhenti Saja?
23 Bab 23 - Bertemu Pamannya Adi
24 Bab 24 - Jati Diri Zerin Yang Sebenarnya
25 Bab 25 - Hati Nurani Yang Telah Lama Terkubur
26 Bab 26 - Bantuan Zidan
27 Bab 27 - Ancaman Zidan
28 Bab 28 - Sama-Sama Bingung
29 Bab 29 - Kopi
30 Bab 30 - Music, Making Love, & Mothers
31 Bab 31 - Di Restoran Jepang
32 Bab 32 - Ketahuan Ibu
33 Bab 33 - Kekhawatiran Zerin
34 Bab 34 - Zidan Selalu Punya Cara
35 Bab 35 - Cemburu?
36 Bab 36 - Model Kampus Baru
37 Bab 37 - Dibuang Seperti Sampah
38 Bab 38 - Pengakuan
39 Bab 39 - Teman Makan Teman
40 Bab 40 - Alasan Zidan Tidak Melawan
41 Bab 41 - Perdebatan Di Telepon
42 Bab 42 - Gairah Zerin & Zidan
43 Bab 43 - Nasib Ernest
44 Bab 44 - Ruang Gelap
45 Bab 45 - Rencana Awal Go Publik
46 Bab 46 - Reaksi Orang Tua Zidan
47 Bab 47 - Malaikat Itu Kekasih Kakakku
48 Bab 48 - Rencana Balas Dendam Yang Gagal
49 Bab 49 - Ciuman Zidan
50 Bab 50 - Tentang Bali
51 Bab 51 - Amira Menghilang
52 Bab 52 - Minuman Mahal Untuk Zerin
53 Bab 53 - Gairah Di Tengah Hujan
54 Bab 54 - Gila!
55 Bab 55 - Nonton Berduaan
56 Bab 56 - Perjalanan Ke Bali
57 Bab 57 - Senjata Makan Tuan
58 Bab 58 - Zidan Berbuat Ulah Lagi
59 Bab 59 - Permainan Zidan
60 Bab 60 - Wira Tahu!
61 Bab 61 - Perihal Nikah
62 Bab 62 - Pengawasan Orang Tua
63 Bab 63 - Mata-Mata Dari Wira
64 Bab 64 - Gangguan
65 Bab 65 - Rencana Lamaran Zidan
66 Bab 66 - Lamaran Yang Terasa Begitu Tiba-Tiba
67 Bab 67 - Kamar 301
68 Bab 68 - Hari Pertunangan
69 Bab 69 - Pesan Teror Misterius
70 Bab 70 - Bisikan Kinar
71 Bab 71 - Pernikahan Super Mewah
72 Bab 72 - Masa Koas
73 Bab 73 - Akhirnya Tetap Ketahuan
74 Bab 74 - Tersebar!
75 Bab 75 - Bulan Madu Menjadi Pelarian
76 Bab 76 - Pesta Di Rumah Reza
77 Bab 77 - Insiden Setelah Pesta
78 Bab 78 - Membuat Tato
79 Bab 79 - Pasien Yang Meninggal
80 Bab 80 - Tidak Berfungsi
81 Bab 81 - Karma [1]
82 Bab 82 - Karma [2]
83 Bab 83 - Karma [3]
84 Bab 84 - Jebakan Ernest
85 Bab 85 - Lupakan Semuanya
86 Bab 86 - Mengadopsi Anak
87 Bab 87 - Seorang Anak Bernama Defan
88 Bab 88 - Aktif Kembali
89 Bab 89 - Kembalinya Gairah Cinta Zerin & Zidan
90 Bab 90 - Kematian & Kelahiran [Ending]
91 Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
92 Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
93 Bonus Chapter - Giana Pelita Dirgantara
94 Novel Genre Pria
95 Novel Genre Dark Terbaru
96 NOVEL BARU
97 Novel Baru Genre Dewasa
98 Novel Baru [Bukan Sugar Baby Biasa]
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 - Rahasia Zerin
2
Bab 2 - Berbeda 180°
3
Bab 3 - Keperawanan Bernilai 1 Milyar
4
Bab 4 - Kelicikan Zidan
5
Bab 5 - Penghargaan Dari Zidan
6
Bab 6 - Bersikap Normal
7
Bab 7 - Antrian Lelaki Pemuja Zerin
8
Bab 8 - Terjebak Permainan
9
Bab 9 - Noda Lipstik
10
Bab 10 - Pembalasan Bar-Bar Zerin
11
Bab 11 - Bermulanya Kesepakatan
12
Bab 12 - Money & Naked Women
13
Bab 13 - Larangan Zidan
14
Bab 14 - Bertemu Di Gym
15
Bab 15 - Pil Untuk Zerin
16
Bab 16 - Semalaman Di Mobil
17
Bab 17 - Gigitan Vampir
18
Bab 18 - Bogem Zerin
19
Bab 19 - Kekhawatiran Zerin
20
Bab 20 - Sakit
21
Bab 21 - Ketika Dirimu Diam
22
Bab 22 - Berhenti Saja?
23
Bab 23 - Bertemu Pamannya Adi
24
Bab 24 - Jati Diri Zerin Yang Sebenarnya
25
Bab 25 - Hati Nurani Yang Telah Lama Terkubur
26
Bab 26 - Bantuan Zidan
27
Bab 27 - Ancaman Zidan
28
Bab 28 - Sama-Sama Bingung
29
Bab 29 - Kopi
30
Bab 30 - Music, Making Love, & Mothers
31
Bab 31 - Di Restoran Jepang
32
Bab 32 - Ketahuan Ibu
33
Bab 33 - Kekhawatiran Zerin
34
Bab 34 - Zidan Selalu Punya Cara
35
Bab 35 - Cemburu?
36
Bab 36 - Model Kampus Baru
37
Bab 37 - Dibuang Seperti Sampah
38
Bab 38 - Pengakuan
39
Bab 39 - Teman Makan Teman
40
Bab 40 - Alasan Zidan Tidak Melawan
41
Bab 41 - Perdebatan Di Telepon
42
Bab 42 - Gairah Zerin & Zidan
43
Bab 43 - Nasib Ernest
44
Bab 44 - Ruang Gelap
45
Bab 45 - Rencana Awal Go Publik
46
Bab 46 - Reaksi Orang Tua Zidan
47
Bab 47 - Malaikat Itu Kekasih Kakakku
48
Bab 48 - Rencana Balas Dendam Yang Gagal
49
Bab 49 - Ciuman Zidan
50
Bab 50 - Tentang Bali
51
Bab 51 - Amira Menghilang
52
Bab 52 - Minuman Mahal Untuk Zerin
53
Bab 53 - Gairah Di Tengah Hujan
54
Bab 54 - Gila!
55
Bab 55 - Nonton Berduaan
56
Bab 56 - Perjalanan Ke Bali
57
Bab 57 - Senjata Makan Tuan
58
Bab 58 - Zidan Berbuat Ulah Lagi
59
Bab 59 - Permainan Zidan
60
Bab 60 - Wira Tahu!
61
Bab 61 - Perihal Nikah
62
Bab 62 - Pengawasan Orang Tua
63
Bab 63 - Mata-Mata Dari Wira
64
Bab 64 - Gangguan
65
Bab 65 - Rencana Lamaran Zidan
66
Bab 66 - Lamaran Yang Terasa Begitu Tiba-Tiba
67
Bab 67 - Kamar 301
68
Bab 68 - Hari Pertunangan
69
Bab 69 - Pesan Teror Misterius
70
Bab 70 - Bisikan Kinar
71
Bab 71 - Pernikahan Super Mewah
72
Bab 72 - Masa Koas
73
Bab 73 - Akhirnya Tetap Ketahuan
74
Bab 74 - Tersebar!
75
Bab 75 - Bulan Madu Menjadi Pelarian
76
Bab 76 - Pesta Di Rumah Reza
77
Bab 77 - Insiden Setelah Pesta
78
Bab 78 - Membuat Tato
79
Bab 79 - Pasien Yang Meninggal
80
Bab 80 - Tidak Berfungsi
81
Bab 81 - Karma [1]
82
Bab 82 - Karma [2]
83
Bab 83 - Karma [3]
84
Bab 84 - Jebakan Ernest
85
Bab 85 - Lupakan Semuanya
86
Bab 86 - Mengadopsi Anak
87
Bab 87 - Seorang Anak Bernama Defan
88
Bab 88 - Aktif Kembali
89
Bab 89 - Kembalinya Gairah Cinta Zerin & Zidan
90
Bab 90 - Kematian & Kelahiran [Ending]
91
Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
92
Bonus Chapter - Defan Pratama Dirgantara
93
Bonus Chapter - Giana Pelita Dirgantara
94
Novel Genre Pria
95
Novel Genre Dark Terbaru
96
NOVEL BARU
97
Novel Baru Genre Dewasa
98
Novel Baru [Bukan Sugar Baby Biasa]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!