Happy reading.......
Pagi hari Bunga seperti biasanya bangun untuk salat Tahajud, dan mengadu kepada Sang Khalik tentang masalah yang ada dalam hidupnya dan tentang perselingkuhan Ilham dan juga Nara.
"Ya Allah, jika memang Mas Ilham bukan jodohku, maka aku ikhlas untuk melepasnya. Kuatkan dan tegarkanlah hatiku ya Rabb, untuk menjalani dan membongkar semua kebusukan Mas Ilham."
Selesai salat, Bunga pun membuka ayat suci Alquran dan membacanya beberapa lembar. Karena dengan membaca ayat suci Alquran membuat hati Bunga lebih tenang dan bisa melupakan setiap masalah yang ada di dalam hidupnya yang terjadi kini.
Tepat jam 06.00 pagi, Bunga Turun ke bawah untuk membuatkan sarapan dan kopi untuk Ilham. Walaupun dia marah dan disakiti oleh Ilham, tetapi Bunga masihlah seorang istri dan tugasnya masih melayani Ilham.
"Maaf Bu, apa Bibi boleh bertanya?" tanya Bi Marti, asisten rumah tangga di rumah Bunga.
"Oh tentu saja Bi, ada apa?"
"Ituu Bu, Bibi mau tanya. Tadi pagi Bibi melihat seorang wanita masuk ke kamar tamu, dia itu siapa ya Bu?"
Mendengar itu Bunga menghela nafasnya, kemudian dia menatap wanita yang lebih tua di hadapannya itu. "Kata Mas Ilham sih sepupunya dari jauh, Oh ya Bi, aku mau minta tolong sama bibi bisa nggak?"
"Minta tolong apa itu Bu?" heran Bi Marti sambil menatap Bunga dengan tatapan menyipit.
Kemudian Bunga pun membisikkan sesuatu di telinga Bi Marti, dan membuat wanita itu mengangguk paham tetapi sejurus kemudian raut wajah wanita itu mendadak jadi bingung dan juga penuh tanda tanya.
"Apa Ibu yakin? Nanti kalau saya dimarahi Pak Ilham, bagaimana Bu?"
"Sudah, Bibi tidak usah cemas. Urusan Mas Ilham itu biar saya yang urus! Pokoknya Bibi jalankan saja apa yang tadi aku minta ya Bi!"
Di Marti pun mengangguk paham, kemudian mereka menyiapkan sarapan pagi bersama dengan senyum bahagia di wajah Bunga. Dia membayangkan apa yang akan terjadi nanti saat berada di meja makan.
'Lihat saja! Aku tidak akan membiarkanmu hidup bahagia di rumah ini. Kamu salah jika berpikir masuk ke dalam surga, justru sebaliknya. Kamu masuk ke dalam kandang singa!' batin Bunga sambil menyeringai.
**************
Semua sudah kumpul di meja makan, dan saat ini Ilham Tengah meminum kopi buatan Bunga. Sementara itu Bunga sedang duduk di samping Ilham dan menyendokkan nasi goreng ke piringnya.
Tak lama Nara datang sambil menggendong Azam, Bunga hanya menatap wanita Itu sekilas lalu kembali menyendok nasi ke piringnya untuk dirinya sendiri, kemudian dia duduk di samping Ilham.
"Selamat pagi Mas Ilham," ucap Nara kepada Ilham dengan nada manja, namun tak menyapa Bunga sama sekali.
"Pagi..." jawab Ilham dengan sungkan karena di sana ada Bunga.
Sementara itu Bunga yang mendengarnya merasa jijik, dia sebenarnya sudah muak dengan sandiwara Ilham dan juga Nara. Tetapi demi rencananya, Bunga harus menahan dulu sementara waktu amarah di dalam dirinya demi untuk memberi kedua orang itu pelajaran yang setimpal.
"Bi... Tolong bikinin aku susu dong!" pinta Nara pada Bi Marti, dan langsung dibalas anggukan oleh wanita itu.
'Pertunjukan akan segera dimulai,' batin Bunga menyeringai menatap sekilas ke arah Nara, lalu kembali fokus memakan nasi gorengnya.
Setelah susu jadi, Bi Marti membawanya ke hadapan Nara. "Ini Mbak susunya," ucap Bi Marti sambil menaruh gelas yang berisi susu di hadapan Nara.
Nara mengangguk tanpa mengucapkan terima kasih. Setelah itu Bi Marti kembali ke dapur dan Nara pun langsung meminum susu yang sudah dibuatkan oleh wanita itu.
"Oh ya, Mas. Nanti siang aku mau ngajak Azam untuk berenang, kamu mau kan nganterin aku ke sana?" pinta Nara dengan nada sedikit memohon kepada Ilham, tetapi tatapan matanya menggoda Ilham.
Ilham yang mendengar itu pun melirik ke arah Bunga, sementara yang dilirik fokus memakan nasi gorengnya sambil tersenyum penuh kemenangan di dalam hati. Entah apa yang sudah Bunga rencanakan bersama dengan Bi Marti tadi pagi.
"Aku ada meeting jam 08.00 nanti, jadi aku tidak bisa." Jawab Ilham kepada Nara.
"Please lah Mas, cuma sebentar aja kok paling 1 jam," pinta Nara.
"Kamu ini kan bisa naik grab, dan taksi juga banyak kan di depan? Kenapa tidak naik taksi saja? Kenapa harus meminta suami orang untuk menemani kamu? Kalau seperti itu sih, lebih baik kamu cepat menemukan suami kamu ya! Karena takutnya lama-kelamaan Mas Ilham itu akan tergoda sama kamu," ucap Bunga dengan nada santai, namun terkesan menyindir dua orang yang ada di hadapannya itu.
"Sayang, kamu ini bicara apa sih? Kamu nggak boleh berbicara seperti itu kepada Nara, dia di sini kan tamu."
Bunga hanya mengangkat kedua bahunya saja dengan Acuh saat mendengar jawaban Ilham, sementara itu Nara menarik salah satu sudut bibirnya dengan tatapan mengejek ke arah Bunga.
'Aku akan buat Mas Ilham membenci kamu, wanita sial*n!' batin Nara.
Saat Nara akan mengangkat suara, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang begitu sakit di perutnya. Sesuatu yang begitu melilit dan membuat Nara benar-benar tidak tahan.
"Aawwhh.... Ssshhh..." ringis Nara sambil memegangi perutnya.
"Kamu kenapa Nara?" tanya Ilham dengan panik, saat melihat wajah Nara yang meringis kesakitan.
"Ini Mas, aku tidak tahu tiba-tiba perutku sakit!" jawab Nara sambil meremas perutnya.
Ppreeeeettt...
Terdengar bunyi yang begitu nyaring disertai dengan bau yang tidak sedap dari belakang tubuh Nara, dan itu membuat Bunga dan juga Ilham seketika menutup hidung mereka.
"Ya ampun, kamu ini tidak sopan sekali sih! Masa di meja makan kamu kentut?" ledek Bunga sambil mengibaskan tangannya di depan wajah.
Nara ingin sekali menjawab ucapan Bunga, tapi lagi-lagi sesuatu keluar dari belakang tubuh Nara, yang membuat wanita itu seketika menjadi malu dan berlalu ke kamar untuk menuntaskan hajatnya.
Ilham yang melihat itu sebenarnya ingin sekali menyusul Nara ke kamar, tetapi ada Bunga, jadi dia merasa tidak enak.
Sementara itu Bunga menyeringai dengan tatapan penuh kemenangan ke arah Nara yang meninggalkan meja makan. 'Hahaha... Rasakan kamu! Ini belum seberapa, ini hanya baru permulaan saja. Kamu harus mempersiapkan mental untuk tinggal di rumah ini, karena aku akan membuat kamu lebih menderita daripada ini dasar pelakor!' batin Bunga sambil tertawa penuh kemenangan.
Memang tadi pagi Bunga meminta Bi Marti menaruh obat pencahar di minuman Bara, demi membuat wanita itu pelajaran, karena telah berani bermain main dengan dirinya.
Bersambung. . ......
Jangan Lupa Like, komen dan Bunga mawar nya ya😘😘Author maksa loh... kalau nggak, nanti author gak mau up🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
perilaku si Nara tuh ga wajar sih walo andaikan Bunga masih belum tahu hubungan dia sama Ilham sih
2024-08-28
0
Sukliang
kspok dak pelakor
2023-02-20
1
Nara jago acting knp gk hd artis aja
2022-12-04
1