Happy reading
Pagi hari Bunga terbangun dari tidurnya, saat mendengar kumandang adzan yang mulai menggema, menyerukan agar semua umat muslim melaksanakan kewajibannya di pagi hari sebelum matahari terbit di ufuk timur.
Setelah shalat subuh, Bunga pun turun ke bawah untuk membuatkan sarapan. Karena dia tahu, Ilham pasti pulang. Insting dia tidak pernah salah tentang Ilham, karena insting seorang istri itu sangat kuat.
Bunga memasak sarapan dibantu oleh asisten rumah tangga yang bekerja di sana, setelah makanan jadi Bunga pun duduk di meja makan sambil meminum tehnya, dia akan menunggu Ilham.
Benar saja feeling Bunga, tepat jam 07.00 pagi Ilham datang dan menuju meja makan di mana Bunga berada. Melihat itu Bunga langsung mencium tangan suaminya.
"Sudah pulang Mas! Bagaimana lemburnya?" Tqnya Bunga berbasa-basi dia tidak ingin langsung to the point, karena dia ingin melihat kejujuran Ilham sampai mana.
"Yah begitulah, cukup melelahkan," jawab Ilham sambil duduk di meja makan.
Bunga tersenyum, kemudian dia mulai mengambilkan sarapan untuk Ilham. Lalu dia pun duduk di samping Ilham, sambil mengaduk-aduk nasi gorengnya.
"Mas, apa aku boleh bertanya sesuatu?" Tanya Bunga sambil menatap ke arah Ilham.
"Tentu sayang, apa itu?" Tanya Ilham balik, sambil memakan sarapannya tanpa melihat ke arah Bunga.
"Kamu yakin, semalam lembur? Kamu nggak lagi nyembunyiin sesuatu kan dari aku?"
Uhuuk
Uuhuuk
Uhuuk
Mendengar ucapan Bunga, Ilham sampai tersedak makanannya. Kemudian dia pun mengambil air minum yang ada di hadapannya, dan meneguknya sampai habis. Lalu Ilham menatap ke arah Bunga dengan tatapan menyipit dan dahi mengkerut.
"Maksud kamu apa? Kamu nggak percaya sama suami kamu? Aku ini kerja buat kamu! Kenapa kamu malah curiga begitu!" Ketus Ilham dengan nada yang sedikit meninggi.
Bunga cukup kaget saat Ilham membentaknya, pasalnya selama ini Ilham selalu lemah lembut kepadanya, tidak pernah sama sekali membentak dirinya. Dan itu semakin membuat Bunga curiga, jika suami yang selama ini ya percaya sedang menyembunyikan sesuatu yang besar.
"Aku bukannya menuduh kamu yang tidak-tidak, Mas. Semalam aku ke kantor kamu, aku mau nganterin makan malam buat kamu. Tapi kata satpam, bahkan kamu tidak ke kantor dari pagi! Lalu kamu ke mana? Kenapa kamu nggak bilang sama aku, kalau kamu pergi? Setidaknya kan aku tidak cemas," jelas Bunga sambil melipat kedua tangannya di depan dada, dan menatap ke arah Ilham.
Gluk
Ilham meneguk ludahnya dengan kasar, saat mendengar penjelasan dari Bunga. Dia tidak menyangka jika istrinya akan mengecek ke kantor, dan sialnya Ilham tidak memikirkan itu. Seharusnya dia bilang kepada satpam Jika dia lembur.
Seketika Ilham terdiam, dia bingung harus menjawab apa. Karena saat ini otaknya sedang buntu, dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia katakan kepada Bunga, karena salah sedikit saja Bunga pasti akan mengetahui pernikahan dia dengan Nara.
"Kenapa diam, Mas? Kenapa wajah kamu tegang begitu? Jawab dong, aku kan lagi bertanya. Kemana kamu kemarin seharian? Kenapa kamu bilang kamu bekerja, sedangkan kamu tidak ke kantor! Dan kamu bilang, kamu libur? Apa ada yang kamu sembunyikan dari aku, Mas? Apa ada wanita lain di belakang aku?" Tanya Bunga dengan nada yang santai.
Dia tidak ingin terbawa emosi dulu, dia ingin mengorek semuanya dulu, sebelum itu baru dia akan mengambil keputusan, langkah apa yang akan Bunga ambil setelah mengetahui kenyataan yang sesungguhnya.
Braak
Ilham menggebrak meja makan dengan sorot mata yang begitu tajam menatap ke arah Bunga. "Kamu itu ya, suami baru pulang kerja, dan kamu langsung nuduh yang tidak-tidak! Aku memang kemarin tidak ke kantor, karena aku harus keluar kota untuk meeting. Aku kan sudah bilang sama kamu, kalau aku ada meeting. Apa aku harus bilang gitu sama kamu? Apa aku harus mengatakan, aku ke mana di mana dan sama siapa? Kamu itu seperti mengekang aku dalam Sangkar Emas!" Bentak Ilham sambil menunjuk wajah bunga.
Bunga Sampai terperanjat kaget saat Ilham membentaknya. Dia tidak menyangka jika Ilham benar-benar semarah ini, kemudian Bunga pun berdiri dan menatap Ilham kembali.
"Apa kamu bilang, Mas? Aku mengurung kamu di Sangkar Emas? Apa tidak salah? Harusnya itu kebalikannya. Lagi pula, aku hanya bertanya kamu ke mana? Setidaknya kasih kabar, biar aku tidak khawatir. Kenapa kamu bisa semarah ini kalau hanya untuk meeting saja! Aku kan bertanya baik-baik. Aku tidak marah, tapi aku bertanya dengan baik loh, Mas!" Bunga menekan setiap perkataannya sambil menatap tajam ke arah Ilham.
"Terserah... Capek aku lama-lama sama kamu setelah mengatakan itu Ilham pun pergi dari meja makan menuju kamar karena dia ingin menghindari pertanyaan bunga yang lain.
Dia tidak mau jika Bunga sampai tahu, jika dia sudah menikah dengan Nara. Rasanya Ilham belum siap untuk mengatakan hal itu, karena Ilham masih mempunyai rasa cinta kepada Bunga. Dan sebenarnya Ilham tidak tega untuk membentak Bunga, hanya saja kejadian tadi sengaja dia lakukan untuk menutupi semua kebohongannya.
Bunga meneteskan air matanya, air mata yang sedari tadi dia tahan untuk tidak keluar, dan ternyata sudah tidak bisa dia bendung lagi. Terlebih saat ilham membentak nya dengan nada tinggi, membuat sisi lembut Bunga hancur dan tersakiti.
"Melihat reaksimu, aku sangat yakin Mas, kamu telah menyembunyikan sesuatu dariku! Aku akan mencari tahu itu, jika memang kamu mempunyai selingkuhan di belakangku. Dan mereka adalah anak dan istrimu selain aku, maka aku tidak akan pernah memaafkanmu, Mas. Aku tidak akan pernah memaafkan seorang penghianat," gumam Bunga sambil menghapus air matanya dengan kasar.
Sedangkan di dalam kamar, Ilham menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Kemudian dia menatap foto pernikahan dia dengan Bunga. Ada rasa sesal yang begitu dalam di hati Ilham, saat melihat bagaimana wajah sedih Bunga saat dia membentaknya tadi.
'Maafkan aku sayang! Aku benar-benar tidak bermaksud ingin menyakitimu. Tetapi, aku belum siap mengatakan jika aku sudah menikah dengan Nara. Dan aku berharap, saat waktu itu tiba, kamu dan Nara bisa saling menerima satu sama lain. Karena Nara adalah wanita yang baik, dia juga Ibu dari anakku!' batin Ilham sambil mengusap foto pernikahannya dengan Bunga.
Bersambung. . ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
dibohongi itu sangat menyakitkan yah
2024-08-28
0
Putri Ayu
wkwkkw di mana ada wanita baik² nikah sama laki orang.. dasar kutu kupret
2024-01-18
1
Dandelion
jgn ngadi2 ilham...nara wanita baik2..yg namanya wanita baik2 gk bakal merusak kebahagiaan wanita lainnya masse...hihihi
2023-07-16
1