Happy reading
Sejak kejadian kemarin membuat Ilham mendiamkan Bunga, dan tidak mengajak Bunga berbicara sama sekali. Sebenarnya Ilham hanya tidak tahu harus mengucapkan apa, karena dia takut jika Bunga akan mengungkit masalah itu lagi, dan Ilham akan terpojok. Itu sebabnya kenapa dia mendiamkan Bunga.
Sedangkan Bunga pun tidak menggubris sikap diam suaminya, biasanya jika Ilham mendiamkan Bunga walau setengah hari saja, Bunga akan merajuk kepada Ilham. Tetapi kali ini tidak, Bunga membiarkan Ilham mendiamkannya. Karena dia pun ingin menyembuhkan luka di hatinya akibat bentakan Ilham kemarin pagi.
Saat ini Ilham baru saja selesai mandi, dan dia memakai handuk yang melilit di pinggangnya. Bunga yang melihat itu merasakan desiran di dalam tubuhnya setiap kali melihat suaminya habis mandi, karena suaminya terlihat begitu tampan dengan rambut setengah basah. Tapi kali ini Bunga hanya diam saja, tidak peduli.
Biasanya Bunga akan langsung memeluk tubuh Ilham, tetapi kali ini tidak. Bunga mengambil handuk di pinggir ranjang yang sudah dia siapkan, kemudian berjalan melewati Ilham dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
'Tumben sekali Bunga tidak memeluk tubuhku? Biasanya jika aku sehabis mandi, dia akan langsung memelukku, karena dia sangat suka dengan aroma tubuhku! Apa Bunga marah ya kepadaku?' batin Ilham menerka-nerka sikap Bunga yang mendiamkannya juga,
Sedangkan di dalam kamar mandi, Bunga tengah memejamkan matanya sambil berdiri di bawah guyuran air shower. Menikmati setiap tetesan air yang membasahi kepala sampai kakinya, mencoba mendinginkan pikiran yang terasa begitu panas dan juga terasa begitu mumet.
'Aku harus menyelidiki tentang Mas, Ilham. Apakah benar jika Mas Ilham punya selingkuhan? Atau memang foto itu hanya kebetulan saja! Bahkan, aku belum memperlihatkan foto itu kepada Mas Ilham. Aku tanya seperti itu saja, dia sudah marah banget? Apalagi soal foto itu, bisa-bisa dia mendiamkanku selama satu bulan,' batin Bunga sambil menatap langit-langit kamar mandinya.
Setelah membersihkan diri, Bunga memakai jubah mandi berwarna merah, kemudian berjalan ke arah lemari ganti dan mengambil baju gantinya tanpa melihat ke arah Ilham yang sedang memperhatikan dirinya.
Gluk
Ilham menelan ludahnya dengan kasar, saat melihat Bunga dalam keadaan seperti itu. Dan entah kenapa melihat Bunga yang hanya memakai jubah baju mandi, selalu membuat darah dan has-rat ilham menyeruak. Tapi saat ini ilham sedang mendiamkan Bunga, jadi sekuat tenaga ilham pun menahan nya.
Dengan tanpa malu Bunga melepaskan jubah mandinya, lalu mengganti bajunya di hadapan Ilham. Karena itu sudah kebiasaannya, bahkan dia tidak memperdulikan tatapan liar Ilham dengan sorot mata yang sudah sayu.
'Rasain kamu Mas! Kita lihat, apakah memang kamu akan tergoda, atau kamu memang sudah tidak butuh nafkah,' batin Bunga dengan tersenyum miring, namun sangat tipis sehingga tidak terlihat oleh Ilham.
Saat akan memakai baju, tiba-tiba saja Ilham memeluk tubuh Bunga dari belakang, kemudian mulai menelusuri leher jenjang Bunga. "Sayang, kamu jangan menggoda aku seperti ini," ucap Ilham dengan suara yang purau.
Mendengar itu, kemudian Bunga membalikkan tubuhnya dan mengalungkan tangannya di leher Ilham. "Aku tidak menggodamu! Kamu kan tahu, kalau aku sering ganti baju di hadapan kamu, Mas!" Jawab Bunga dengan tatapan menggoda.
Ilham yang sudah tidak kuat pun langsung menggendong tubuh Bunga ke atas ranjang, kemudian mereka pun melakukan ritual suami istri dan mengarungi kenikmatan dunia dengan bermandikan keringat.
Tidak bunga pungkiri jika Ilham cukup hebat berada di atas ranjang. Setelah melakukan pergumulan panas, Bunga pun menggerakkan jari telunjuknya di atas dada Ilham, membuat gerakan abstrak yang tidak beraturan.
"Apa aku boleh bertanya sesuatu, Mas?" Tanya Bunga, saat Ilham baru saja memejamkan matanya karena kelelahan
"Hmmm..." Ilham hanya menjawabnya saja dengan gumaman.
Kemudian Bunga bangkit dan mengambil ponselnya, yang berada di atas nakas. Lalu dia pun membuka galeri dan memperlihatkannya kepada Ilham. "Ini siapa, Mas?" Tqnya Bunga sambil menunjukkan foto Ilham yang sedang merengkuh Nara dan juga Azam di dalam pelukannya.
Ilham membuka matanya, kemudian menatap foto yang ada di hadapannya. Seketika netranya membulat, jantungnya berdebar keras, wajahnya seketika menjadi pias dan tegang
"Kamu dapat foto Ini dari mana!" Tanya Ilham dengan sorot mata yang begitu tajam ke arah Bunga, dengan wajah yang tegang penuh ketakutan.
"Nggak perlu kamu tahu, aku dapat foto ini dari mana, Mas! Aku hanya ingin kamu jujur sama aku, siapa mereka Mas? Siapa anak dan juga wanita yang ada dalam pelukan kamu? Apakah mereka selingkuhan kamu? Jawab aku dengan jujur?" Tanya Bunga dengan tatapan memohon dan penuh intimidasi.
Gluk
Ilham menekuk ludahnya dengan kasar, saat mendengar pertanyaan Bunga. Bahkan keringat sebesar biji jagung pun, menetes dari dahi Ilham dan Bunga menyadari itu. Menyadari kegugupan dan juga wajah tegang milik suaminya.
"Tidak ada! Dia bukan siapa-siapa! Dia hanya teman aku, yang kebetulan waktu itu ketemu," kilah Ilham sambil menatap ke arah lain.
Bunga tersenyum miring mendengar itu. "Teman ya! Teman atau demen? Mana ada Mas, teman memeluk seperti ini? Apalagi ada anak bayi dalam gendongan kamu? Kamu jujur deh sama aku, Mas. Wanita ini selingkuhan kamu kan? Dan anak ini, anak Kalian kan? Jika memang itu benar Mas, aku tidak akan pernah memaafkan kamu! Aku tidak akan pernah menerima sebuah penghianatan, Mas," tegas Bunga sambil menatap kedua mata Ilham dengan tajam.
"Apaan sih kamu, gak jelas banget deh! Aku kan sudah bilang, jika dia itu temen aku. Lagian kan kamu tidak bisa memberikanku anak? Wajar dong kalau aku gendong anak itu! #ku kan juga pengen punya anak," ucap sarkas Ilham dengan nada membentak ke arah Bunga.
Hati Bunga kembali hancur, lagi-lagi Ilham meruntuhkan hatinya, menghancurkan benteng yang baru saja dia bangun dengan kata-kata kasarnya. Dan kali ini ucapan Ilham benar-benar menusuk relung hati Bunga yang paling dalam.
"Tega kamu Mas, bilang seperti itu sama aku?" Bunga berucap sambil menahan Isak tangisnya, tetapi air matanya sudah lolos dari kedua mata indah milik Bunga.
Dia tidak menyangka jika Ilham akan mengatakan hal itu kepada dia. Karena selama ini Ilham tidak pernah berkata kasar, bahkan mengungkit soal kehamilan dan juga anak. Tetapi saat ini Ilham bahkan menghancurkan hati Bunga.
"Sudahlah! Malas aku berdebat dengan kamu! Kamu tuh sekarang curigaan terus." Setelah mengatakan itu Ilham pun beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya, dan Bunga yang melihat itu pun malah semakin terisak. Bahkan saat ini wajahnya ditutup oleh bantal sambil memukul dadanya yang terasa sesak.
'Ya Allah... Apa benar wanita dan juga anak itu adalah selingkuhannya Mas Ilham? Kenapa kamu setega itu sama aku, Mas? Apa salah aku sama kamu, Mas? Aku tidak mandul, aku hanya belum dipercayakan oleh Allah untuk hamil, Mas! Tapi kenapa kamu malah mendua dari aku Mas,' batin Bunga sambil terisak dengan pilu.
Setelah Ilham berganti pakaian, dia pun keluar dari kamar dan menuju kamar tamu. Dia saat ini tidak ingin tidur dengan Bunga, karena bisa membua Bunga semakin sakit.
"Maafkan aku sayang! Aku sebenarnya tidak ingin mengatakan itu. Tetapi entah kenapa mulut ini malah berucap seperti itu, kepadamu! Maafkan aku yang telah menyakiti hatimu," gumam Ilham sambil mengacak rambutnya dengan kasar.
Dia sebenarnya tidak ingin berucap seperti itu kepada Bunga, tetapi desakan dari Bunga membuat Ilham terpaksa mengatakan hal seperti itu, dan membuat istrinya menangis. Bahkan hati Ilham pun terluka saat melihat air mata yang mengalir dari kedua mata Bunga, ingin sekali dia merengkuh tubuh itu. Tetapi egonya terlalu besar, dia takut jika Bunga mendengar detak jantungnya yang berdebar dengan keras, karena pasti Bunga akan mengetahui semuanya.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
kalo sudah mulai ada kèkerasan verbal harusnya sih Bunga jangan denial kalo suaminya sudah mengkhianati dirinya sih
2024-08-28
0
Uthie
Kenapa Jantung selalu berdetak cepat ketika kita ada melakukan suatu kesalahan?!? 😁😁
Ternyata kata Aisyah Dahlan, tubuh kita ini akan selalu bereaksi baik saat kita melakukan suatu kebaikan.. kebaikan yg membawa ketenangan, kebahagiaan, justru malah akan membuat kita jadi sehat secara Jasmani dan juga Rohani 👍
Tapii... kesalahan dan kemaksiatan justru kebalikannya!! Reaksi tubuh kita tidak bisa menerima hal yg diluar dari kesalahan baik kita pada manusia.. ataupun pada Tuhan !!
Soo.. detak jantung adalah salah satunya 👍😁
2024-01-09
2
Ayo Bunga buat Ilham menyesal...
tinggalkan diaaa datang ke Bagas ...
kenapa sampai babb ini aku merasa Bunga jodoh Bagas ya thooorr 🤭🤭
2022-12-04
1