Happy reading
Sepulang dari cafe setelah pertemuan ya dengan Tina, Bunga pun mampir ke suatu tempat, di mana tempat itu adalah ladang tabungan bagi Bunga dan juga Tina.
Tepat jam 04.00 sore Bunga pun sampai di rumah, dan baru saja dia memarkirkan mobilnya ternyata sudah ada seseorang yang sedang menunggu dia di teras dengan wajah garang dan juga sorot mata yang tajam sambil melipat tangan di depan dada.
Bunga menghela nafasnya dengan pelan saat melihat orang itu yang sedang menunggu dirinya, dan orang itu tidak lain adalah mertuanya sendiri.
"Assalamualaikum," ucap Bunga sambil menyalami tangan tante Farah.
Namun sayang, tangan Bunga malah langsung ditepis oleh tante Farah. Bunga hanya bisa diam saja menerima perlakuan itu, sebenarnya dia cukup lelah tetapi belum saatnya Bunga melawan.
"Dari mana kamu? Dasar Istri Durhaka tidak tahu diri. Bukannya diam di rumah, malah keluyuran gak jelas. Mertua Datang bukannya disambut, malah pergi!" geram tante Farah dengan sorot mata yang begitu tajam.
"Maaf Mah, tadi Bunga habis ketemu sama teman," jawab Bunga dengan nada santai.
Mendengar itu, tante Farah semakin geram. Kemudian dia mencengkram lengan Bunga dengan keras hingga membuat wanita itu sedikit meringis.
"Dasar kamu ya, alasan saja bertemu dengan teman! Atau jangan-jangan... Kamu bertemu dengan selingkuhan!" tuduh tante Farah dengan nada yang begitu marah kepada Bunga.
"Tidak Mah! Bunga tidak punya selingkuhan. Bunga tadi habis bertemu dengan sahabat Bunga, Tina." jawab Bunga menjelaskan sambil menggelengkan kepalanya, tetapi tante Farah tidak percaya kemudian dia mendorong tubuh Bunga hingga tersungkur ke lantai.
"Banyak alasan! Kau pikir saya akan percaya dengan ucapan kamu, hah! Lebih baik sekarang kamu masuk dan buatkan saya minum, saya haus!" titah tante Farah dengan nada membentak ke arah Bunga.
Bunga pun bangkit lalu berjalan masuk ke dalam rumah, sebenarnya hati dia sangat sakit diperlakukan kasar terus menerus oleh mertuanya, tetapi walau bagaimanapun tante Farah adalah ibu mertua Bunga dan patut untuk dihormati oleh Bunga. Walau terkadang setiap ucapan dan juga perilakunya sangatlah menyakitkan.
"Ini Mah minumnya," ucap Bunga sambil menaruh gelas di hadapan tante Farah.
Dengan angkuh tante Farah pun mengambil gelas itu kemudian meminumnya, tapi baru saja Gelas itu menempel di bibirnya, tante Farah langsung menyiram jus jeruk buatan Bunga ke arah wajah Bunga, hingga membuat sebagian tubuh wanita itu menjadi basah dan juga lengket.
"Kamu mau meracuni saya hah! Jus seperti ini kamu kasih kepada saya? Dasar menantu tidak tahu diri!" bentak tante Farah.
Bunga sangat kaget saat wajahnya disiram oleh jus, Tetapi lagi-lagi dia hanya bisa meredam emosinya kemudian dia pun mengelap wajahnya dengan tisu.
"Bunga tidak mau meracuni Mama, tetapi memang jus ini alami bunga buat dari jeruk. Kenapa Mama malah siram ke wajah Bunga?" tanya Bunga dengan heran, tetapi dari nada bicaranya Dia sedikit marah namun dia Tahan.
Setelah mendapat cacian dan Makian dari ibu mertuanya, Bunga pun bergegas masuk ke kamar untuk berganti pakaian karena saat ini pakaian Bunga sangat kotor, dan dia pun akan sekaligus membersihkan badannya yang terasa lengket terlebih wajahnya.
Tante Farah menatap kepergian Bunga dengan senyum Seringai di bibirnya, entah apa yang merasuki wanita paruh baya itu hingga dia begitu sangat membenci Bunga.
"Lihat saja, aku akan membuat hidup kamu lebih menderita daripada ini. Dan aku akan membuat hidup Kamu bagaikan di neraka, wanita sialan!" gumam tante Farah, menatap penuh kebencian ke arah Bunga yang semakin hilang di balik anak tangga.
****************
Di tempat lain Ilham sedang menyelesaikan pekerjaannya, tetapi tiba-tiba ponselnya berdering dan ternyata itu adalah telepon dari Nara.
"Iya, halo sayang," ucap Ilham saat telepon tersambung
"Tapi sayang, hari ini kan jatah aku bersama dengan Bunga?"
"Oke oke... Baiklah, aku akan menginap di rumah kamu malam ini." Setelah mematikan ponsel Ilham mengusap wajahnya dengan kasar.
Tadi Nara menghubungi Ilham dan memaksa Ilham untuk pulang dan menginap malam ini di rumahnya, dengan alasan jika Azzam sangat merindukan Ilham, padahal itu hanya alibi Nara agar Ilham tidak pulang ke rumah Bunga.
Tidak Ilham sangka, jika mempunyai dua istri itu sangat merepotkan. Apalagi dalam mode sembunyi, jika mungkin dalam mode terang-terangan Ilham akan dengan leluasa Membagi waktu, tetapi ini Bunga sama sekali tidak tahu tentang pernikahannya bersama dengan Nara.
"Aku harus secepatnya mengenalkan Nara kepada Bunga, tapi bagaimana caranya? Bagaimana caranya agar mereka bisa satu rumah dan aku tidak capek-capek harus bolak-balik ke rumah Nara dan juga Bunga? Aduh... Otakku serasa mau pecah." gerutu Ilham sambil mengacak-ngacak rambutnya karena merasa pusing.
Bersambung. . ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
kalo uda punya ibu mertua yang terus-menerus membully kamu dengan sikapnyanya sih memang kamu harus bersiap-siap sih Bunga tuk meninggalkan si Ilhamlebih cepat
2024-08-28
0
Uthie
Nahhh.. itu lah... bagi yg punya 2 istri dengan sembunyi2, yg ada bukan nya bahagia.. tapi mumet kan 😜😂
2024-01-09
1
Mampus Luh Ilham ... bermain api ... bingung kan cara memadamkan nya apa lagi apinya udah besar 😂😂😂😂😂
2022-12-04
1