Bohong

Happy reading.......

Setelah makan siang bersama Tina, Bunga pun pulang ke rumah. Pikirannya masih menerawang ke sebuah foto yang dia lihat, di mana senyum kebahagiaan terpancar jelas di wajah Ilham suaminya, saat menggendong bayi dan merengkuh seorang wanita dalam dekapannya.

"Aku harap jika wanita itu, dan anak itu bukanlah Selingkuhan kamu Mas! Hatiku sakit, hatiku hancur, saat harus mengingat ataupun mengetahui jika kamu telah mendua dariku Mas," gumam Bunga sambil menyetir mobilnya.

Air mata Bunga terus saja mengalir, hatinya sakit. Tidak dia pungkiri jika rasa takut saat ini tengah menyelimutinya. Entah kenapa, Bunga merasa jika apa yang dia lihat itu adalah sebuah kenyataan yang pahit, walaupun dengan sekuat tenaga Bunga membantah, tetapi fakta yang dia lihat benar-benar membuat dia hancur.

Bunga pun memarkirkan mobilnya di teras, lalu masuk ke dalam rumah. Langkahnya terasa begitu lemas, dia berjalan gontai masuk ke dalam kamar, kemudian Bunga pun duduk di tepi ranjang dan mengambil foto pernikahan dia dan juga Ilham yang berada di atas nakas di samping tempat tidur.

"4 tahun kita menikah Mas, namun aku juga belum dikarunai seorang anak. Tetapi jika kamu selingkuh karena hal itu, kenapa kamu tidak mau membicarakannya denganku Mas? Aku berharap jika foto itu bukanlah kamu, dan tidak benar adanya Mas."

Bunga mengusap foto yang ada di tangannya itu, dengan air mata yang sudah membanjiri kedua pipinya.

Sedangkan di tempat lain, Ilham sedang bermain dengan seorang anak kecil yang baru saja berusia 1 tahun, di sebuah taman yang ada di kota Bogor.

"Ayah... Kapan sih Ayah akan memperkenalkan aku ke Mbak Bunga? Kita kan udah punya Azam! Dan kita tidak bisa sembunyi terus seperti ini," ucap seorang wanita cantik sambil memeluk tubuh Ilham dari samping.

Ilham pun mengelus rambut wanita itu, kemudian mengecup keningnya. "Sabar ya Bunda! Ayah lagi cari time yang tepat, untuk memperkenalkan Bunda dan Azam. Karena Ayah juga tidak mau, jika nanti situasinya tidak terkendali, dan membuat Bunga sakit hati," tutur Ilham sambil mengusap lembut kepala wanita itu.

Wanita itu mendengus dengan kesal, kemudian melepaskan pelukannya di tubuh Ilham. Lalu menatap pria tampan itu dengan wajah cemberut.

"Lalu kapan? Walau bagaimanapun, kita harus membongkar dong pernikahan kita. Lagi pula kan pada akhirnya juga, Mbak Bunga akan sakit hati kalau mengetahui pernikahan kita? Akan sama saja, Ayah. Enggak kan dari bedanya," kesal wanita yang bernama nama Nara.

Ilham mengecup sekilas bibir wanita yang menjadi istri keduanya itu, karena dia merasa gemas melihat wajah Nara yang ditekuk.

"Jangan ngambek dong! Iya, nanti aku kenalin kamu sama Bunga secepatnya. Tapi kan aku juga harus pikirin dulu, bagaimana caranya mengenalkan kamu sama Bunga, kamu sabar ya," ucap Ilham sambil menjawil dagu Nara.

Nara dan juga Ilham sudah menikah 2 tahun, dan selama itu pula Ilham menyembunyikan pernikahannya dari Bunga. Dan sebenarnya Ilham dan juga Nara adalah sepasang kekasih sewaktu SMA, dan mereka bertemu saat Ilham membeli kue di sebuah toko dimana Nara bekerja, dan saat itulah Cinta terlarang mereka pun bersemi kembali.

Tapi terlepas dari itu semua, sebenarnya Ilham menikah dengan Nara juga karena ingin memiliki seorang anak. Sebab, sudah 2 tahun dia menikah dengan Bunga, tapi masih belum memiliki anak. Sedangkan sang Mama sudah merongrong agar Ilham segera memiliki keturunan.

Sebenarnya Ilham merasa bersalah, karena sudah menghianati Bunga. Tetapi dia juga tidak bisa berbohong, jika dia ingin mempunyai seorang anak, dan juga Ilham sangat mencintai Bunga. Tapi pernikahannya dengan Nara membuahkan hasil, yaitu Azam. Sehingga Ilham pun harus menerima kehadiran Nara kembali, apalagi dengan seorang anak yang saat ini mereka asuh.

'Maafkan aku Bunga! Aku bukannya ingin menghianatimu, tetapi aku yakin jika kamu pasti tidak mengizinkanku untuk menikah kembali. Dan aku harap, saat nanti aku memperkenalkan Nara kepadamu. Kamu dan Nara bisa berdamai, dan kalian bisa akur," batin Ilham dengan penuh harap dan juga penuh sesal kepada Bunga.

*****************

Sudah jam 07.00 malam, tetapi Ilham masih belum pulang. Sedangkan Bunga terus mondar-mandir di ruang tamu, menunggu kedatangan suaminya. Dia pun terus saja melirik ke arah jam dinding, karena begitu khawatir tidak biasanya Ilham pulang terlambat.

"Ya Allah Mas... Kamu ke mana sih? Kenapa jam segini kamu belum pulang?" Cemas Bunga sambil terus menatap ke arah jam dinding, lalu beralih menatap ke arah pintu.

Bunga pun duduk di atas sofa menunggu suaminya untuk pulang, hingga tak sadar dia pun sampai ketiduran. Dan saat Bunga membuka mata, ternyata sudah jam 10.00 malam.

"Ya Allah, sudah jam 10.00. Aku ketiduran! Aduh... Mas Ilham udah pulang belum ya?" Cemas Bunga sambil menatap jam dinding, kemudian dia pun melangkah ke pintu utama dan melihat ke arah teras melalui jendela.

Dahi Bunga mengkerut saat melihat jika mobil Ilham belum terparkir, artinya Ilham belum pulang. Dan Bunga pun semakin cemas, kemudian dia mengambil ponselnya dan mulai menelpon Ilham.

"Aduh Mas, kamu ke mana sih? Kenapa teleponku nggak diangkat-angkat," gumam Bunga dengan cemas saat telepon tersambung namun tak jua diangkat oleh Ilham.

Bunga pun tidak pantang menyerah, dia terus menelpon Ilham hingga panggilan ke 5. Dan akhirnya Ilham mengangkat telepon Bunga.

"Halo, Assalamualaikum Mas. Kamu ke mana aja? Kenapa jam segini belum pulang? Kamu di mana? Terus kenapa telepon aku nggak diangkat-angkat?" Bunga memberondong semua pertanyaan kepada Ilham, saat telepon itu diangkat oleh Ilham.

Hoooaamm

Alis Bunga bertaut heran saat mendengar di seberang sana Ilham Tengah menguap.

"Maaf ya, aku lembur di kantor dan kemungkinan malam ini aku tidak pulang, aku nginep di sini. Kamu tidur saja duluan."

Setelah mengatakan itu Ilham memutuskan teleponnya secara sepihak, padahal Bunga baru saja akan membuka mulutnya untuk bertanya 'kenapa'. Tetapi telepon sudah diputuskan oleh Ilham.

Bunga mendesah dengan pelan, sebenarnya dia merasa janggal, karena tidak biasanya Ilham lembur sampai selarut itu, dan tidak biasanya Ilham nginep di kantor.

"Ya Allah, semoga ini hanya perasaanku saja. Semoga saja memang Mas Ilham lembur di kantor. Tapi, kenapa perasaanku mengatakan sebaliknya? Seperti ada yang disembunyikan oleh Mas Ilham! Apa aku ke kantornya saja ya, aku pastikan apa ada karyawan yang lembur dan menginap di sana?" Gumam Bunga nampak berpikir dan menimbang, apakah dia harus ke kantor suaminya atau tidak.

Setelah berpikir cukup keras, Bunga pun memutuskan untuk ke kantor Ilham, dia juga membawakan makan malam untuk suaminya, tapi sebelum itu Bunga memanaskan makan malamnya dulu baru dia memasukkannya ke dalam rantang.

Dengan kecepatan sedang, Bunga mengendarai mobilnya menuju kantor Ilham, dan 20 menit kemudian dia pun sampai. Tetapi kantor itu nampak sepi, akhirnya Bunga pun turun dan bertanya kepada satpam yang berjaga di sana.

"Selamat malam Pak," ucap Bunga kepada seorang pria berbaju putih yang berseragam satpam.

"Iya selamat malam, maaf Bu Ibu kesini mau apa ya?"

"Gini Pak, apa di kantor ini masih ada yang kerja atau lembur? Tadi saya telepon suami saya, dan katanya dia malam ini lembur, dan katanya menginap di kantor. Apa benar itu Pak?" Tanya Bunga kepada satpam yang berdiri di hadapannya.

Satpam itu pun mengurutkan dahinya, dia merasa heran dengan ucapan Bunga. Pasalnya tidak ada seorang pun di kantor itu selain dirinya. "Maaf Bu! Tidak ada orang di sini, dan tidak ada yang lembur. Semua karyawan sudah pulang dari sore hari."

"Sudah pulang? Apa Mas Ilham berada di dalam, atau memang dia juga sudah pulang?" Tanya Bunga dengan wajah heran.

"Oh, ibu istrinya pak Ilham! Maaf bu, saya pikir tadi siapa. Pak Ilham sepertinya tidak datang hari ini ke kantor Bu, dari pagi saya jaga tidak melihat pak Ilham masuk ke kantor ini," jelas satpam itu yang membuat Bunga seketika terkejut.

"Tidak masuk kantor! Apa Bapak yakin?" Tanya Bunga memastikan, dan langsung dibalas anggukan oleh satpam itu. "Saya yakin Bu! Sebab saya memperhatikan karyawan yang masuk ke dalam kantor ini, dan Pak Ilham sama sekali tidak kelihatan dari pagi."

Setelah mengetahui fakta yang membuat Bunga semakin bingung, dia pun pamit kepada satpam itu untuk pulang. Tetapi saat di dalam mobil, Bunga langsung menelpon Ilham, tetapi sayang nomornya sudah tidak aktif.

'Sebenarnya ke mana kamu Mas? Kenapa kamu bohong sama aku? Kamu bilang kalau kamu bekerja, dan kamu lembur. Tetapi kenyataannya, kamu sama sekali tidak ke kantor! Ada apa sebenarnya Mas? Apa benar yang dikatakan Tina, kalau kamu itu selingkuh? Ya Allah... Betapa jahatnya kamu, jika kamu memang benar-benar selingkuh dari aku Mas.'

Bunga mengusap air matanya, kemudian dia melajukan mobilnya menuju ke rumah. Dia akan istirahat dulu malam ini, karena dia yakin besok Ilham pasti akan pulang ke rumah, dan dia akan memberondong Ilham dengan semua pertanyaan yang ada di otaknya saat ini.

Bersambung............

Terpopuler

Comments

Aiur Skies

Aiur Skies

enak di loe gak enak di Bunga, 🤧🤧👎🏻👎🏻

2024-02-28

0

Aiur Skies

Aiur Skies

eeeh dodol, waktu niat Nyelingkuhin sadar gak klo bakal ada hati yang terluka 🤬🤬🤬🤬🤬

2024-02-28

0

Putri Ayu

Putri Ayu

JD cewek jangan oon dong.. hadoh lemah bodoh lagi

2024-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Hinaan Ibu Mertua
2 Hutang
3 Nota Belanja
4 Sebuah Foto
5 Bohong
6 Mengelak
7 Aku butuh Anak
8 Apa Kita Bisa Bertemu Lagi?
9 Mulai Menyelidiki
10 Membalikan Fakta
11 Tak Akan Ada Maaf
12 Kau Ingin Meracuniku, Hah!
13 Pertemuan Pertama
14 Mimpimu Terlalu Besar Mas
15 Ini Baru Permulaan
16 Kepergok
17 Aurora Sakit
18 Mama Setuju Kamu Dengan Dia
19 Menjadikan Alat
20 mencoba mempengaruhi
21 Rencana Bunga
22 Mulai Jengah Dengan Kalian
23 Kemarahan Ilham
24 Kebongkar Juga
25 Kamu Egois
26 Sebuah Kebenaran Yang Mengejutkan
27 Menemui Pengacara
28 Sahabat Lama
29 Ular Berkepala Dua
30 Permintaan Aurora
31 Datang Ke Kantor Bagas
32 Datang Ke Kantor Bagas
33 Tidak Pernah Merasakan Dari Kecil
34 Pergi
35 Di Ikuti
36 Bekerja Sama Dengan A.S Group
37 Surat Gugatan
38 Jailnya Tina
39 permintaan Aurora
40 Mulai Menyelidiki
41 Perasaan Apa Ini?
42 Rindu Yang Berat
43 Ancaman Nara
44 Pria Bodoh
45 Promo Novel: Kau Rela Ku Lepas
46 Resmi Bercerai
47 Mami Merindukanmu Nak!
48 Makan Siang
49 Sebuah Kado
50 Bingung
51 Darimana Dia Tahu?
52 Rebutan
53 Bersaing Secara Sehat
54 Seperti Tom And Jerry
55 Untuk Apa Bapak Bertemu Putri Saya?
56 Marahlah Pada Papi, Nak.
57 Akar Masalah 1
58 Pergi
59 Takut
60 Ledekan Sang Mami
61 Kalah Cepat
62 Stategi Yang Bagus
63 Hampir Ketahuan
64 Pangeran
65 Tak Perduli
66 Promo Novel: Al-fatihah Pembuka Jodoh
67 Tidak Bisa Memaafkan
68 Mengetahui Kebenaran
69 Pujian Sang Pujaan Hati
70 Modus Bagas
71 Dia Adalah Kakaku
72 Kehilangan jejak
73 Wanita Tidak Tahu Diri
74 Masih Terbayang
75 Kedatangan Penggangu
76 Emangnya Permen
77 Promo Novel: SUNDIRAH
78 Pesan Itu Lagi
79 Demi Masa Depan
80 Mami Setuju
81 Bab 79
82 Siapa Mereka
83 Bukan Keluarga Biasa
84 Mulai Menyelidiki
85 Gagal
86 Kaget
87 Bekerja Sama
88 Putri Ajaib
89 Lagi dan Lagi
90 Tamu Tak Diundang
91 Kekesalan Bunga
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Pasangan Serasi
96 Beri Aku Waktu
97 Kemarahan Ilham
98 Pergi
99 Tamu Spesial
100 Kamu Sangat Cantik
101 Dinner Nanti Malam
102 Will You Marry Me?
103 Kenapa Kamu Lakuin Ini Padaku?
104 Melahirkan
105 Pak Duda Bisa Cemburu Juga
106 Permintaan Tante Farah
107 Penyesalan Ilham
108 Mengamen
109 Aku Sudah Memaafkanmu
110 Hancurnya Hati Ardi
111 Kasihan
112 Kamu Harus Kuat
113 Hari Bahagia double B
114 Promosi Novel: OBSESI SANG PEWARIS
115 Kehilangan Pekerjaan
116 Peneror Yang Tak Tau Waktu
117 Vitamin Bagas
118 Jangan Ganggu Mama dan Papa
119 Berubah
120 Memberi Pelajaran
121 Sakit
122 Hamil
123 Memutar Balikan Fakta
124 Harus Bijak
125 Permintaan Maaf
126 Rasa Tak Suka
127 Bermain
128 Tak Mau Egois
129 Bertemu Kirana
130 Ceritalah
131 Kedatangan Ferdi
132 Semobil
133 Jangan Gugup
134 Membantu Ardi
135 Terjadi
136 Harus Ke Jepang
137 Ujian Cinta Kita
138 Antara Bunga Dan Karina
139 Mataku Kelilipan
140 Lamaran Tina
141 Menemui Orang Tua Riko
142 Jalan Sama Calon Mertua
143 Bau
144 Sebuah Wasiat
145 Bangun Mas!
146 Tidak Mungkin
147 Jurang yang sama
148 (S2) Pria Sinting
149 S2 super women
150 S2. Siapa Dia
151 S2. Keputusan Papa
152 S2. Tamu Spesial
153 S2. Ternyata Dia
154 S2. Tekad
155 S2. Bab 154
156 S2. Bab 155
157 Bab 156
158 S2. Bab 157
159 S2. Bab 158
160 S2. Jujur
161 S2. Perasaan Tak Enak
162 Disiram Air Panas
163 S2. Semakin Membencimu
164 Masa Lalu Aurora
165 Cemburu Dan Takut
166 Perkataan Menohok
167 Fitnah
168 Pelajaran Untuk Rere
169 S2. TERLAMBAT
170 S2. PESAWAT JATUH
171 S2. Sebuah Mobil
172 S2. DITOLONG RYAN
173 S2. Pria Asing
174 S2. DIIKUTI
175 S2. BERHASIL KABUR
176 S2. TERTANGKAP
177 S2. Waktu 3 Hari
178 S2. Mati Bunuh Diri
179 S2. firasat
180 S2. Diculik
181 S2. Tujuan Menculik
182 S2. Akan Menikahi Secepatnya
183 S2. Pertama Kali
184 S2. Pemandangan Tak Terduga
185 S2. Meminta maaf
186 S2. Menolong
187 S2. Kasus sama
188 S2. Tetap Waspada
189 Hamil
190 S2. Bibit Pelakor
191 S2. Aku Mau Kamu Jujur
192 S2. Kemarahan Aurora
193 S2. Ada Bom
194 S2. Soal Rika
195 S2. Sudah Tahu
196 S2. Membatalkan
197 S2. Bumil Ngidam
198 S2. Reuni
199 S2. Ternyata Kamu
200 S2. Merindukanmu
201 S2. Menyusul
202 Diserang
203 END S2.
204 S3. Kepulangan Arjuna
205 S3. Memergoki
206 S3. Waktunya Pensiun
207 S3. Rania
208 S3. Tidak Jaim
209 S3. Ciuman Pertama
210 S3. Pengemis Cinta
211 S3. Uang Berbicara
212 S3. GEER
213 S3. Undangan Party
214 S3. Menyenggol
215 S3. Juna Hanya Milikku
216 S3. Hutang 500juta
217 S3. Zaman Sudah Modern
218 S3. Meminjam Uang
219 S3. Makan Malam
220 S3. Tamu Tak Diundang
221 S3. Wanita Itu
222 S3. Anisa, bukan Aisha
223 S3. Menyelidiki Anisa
224 S3. Menemui di Cafe
225 S3. Temani Aku Makan!
226 S3. Maksud Anda?
227 S3. Mendesak
228 S3. Titisan Siti Nurbaya
229 S3. Calonnya Juna
230 S3. Terbongkar Alasan Nisa
231 S3. Bertemu Aisha
232 S3. Terungkap
233 S3. Wanita Gila
234 S3. Mengajak Makan Malam
235 S3. Melamar
236 S3. Fitnah
237 S3. Mengantar Pulang
238 S3. MENINGGAL
239 S3. Menikah
240 S3. Meminta Maaf
241 S3. Kabar Bahagia
242 S3. Tak Mau Jauh
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Hinaan Ibu Mertua
2
Hutang
3
Nota Belanja
4
Sebuah Foto
5
Bohong
6
Mengelak
7
Aku butuh Anak
8
Apa Kita Bisa Bertemu Lagi?
9
Mulai Menyelidiki
10
Membalikan Fakta
11
Tak Akan Ada Maaf
12
Kau Ingin Meracuniku, Hah!
13
Pertemuan Pertama
14
Mimpimu Terlalu Besar Mas
15
Ini Baru Permulaan
16
Kepergok
17
Aurora Sakit
18
Mama Setuju Kamu Dengan Dia
19
Menjadikan Alat
20
mencoba mempengaruhi
21
Rencana Bunga
22
Mulai Jengah Dengan Kalian
23
Kemarahan Ilham
24
Kebongkar Juga
25
Kamu Egois
26
Sebuah Kebenaran Yang Mengejutkan
27
Menemui Pengacara
28
Sahabat Lama
29
Ular Berkepala Dua
30
Permintaan Aurora
31
Datang Ke Kantor Bagas
32
Datang Ke Kantor Bagas
33
Tidak Pernah Merasakan Dari Kecil
34
Pergi
35
Di Ikuti
36
Bekerja Sama Dengan A.S Group
37
Surat Gugatan
38
Jailnya Tina
39
permintaan Aurora
40
Mulai Menyelidiki
41
Perasaan Apa Ini?
42
Rindu Yang Berat
43
Ancaman Nara
44
Pria Bodoh
45
Promo Novel: Kau Rela Ku Lepas
46
Resmi Bercerai
47
Mami Merindukanmu Nak!
48
Makan Siang
49
Sebuah Kado
50
Bingung
51
Darimana Dia Tahu?
52
Rebutan
53
Bersaing Secara Sehat
54
Seperti Tom And Jerry
55
Untuk Apa Bapak Bertemu Putri Saya?
56
Marahlah Pada Papi, Nak.
57
Akar Masalah 1
58
Pergi
59
Takut
60
Ledekan Sang Mami
61
Kalah Cepat
62
Stategi Yang Bagus
63
Hampir Ketahuan
64
Pangeran
65
Tak Perduli
66
Promo Novel: Al-fatihah Pembuka Jodoh
67
Tidak Bisa Memaafkan
68
Mengetahui Kebenaran
69
Pujian Sang Pujaan Hati
70
Modus Bagas
71
Dia Adalah Kakaku
72
Kehilangan jejak
73
Wanita Tidak Tahu Diri
74
Masih Terbayang
75
Kedatangan Penggangu
76
Emangnya Permen
77
Promo Novel: SUNDIRAH
78
Pesan Itu Lagi
79
Demi Masa Depan
80
Mami Setuju
81
Bab 79
82
Siapa Mereka
83
Bukan Keluarga Biasa
84
Mulai Menyelidiki
85
Gagal
86
Kaget
87
Bekerja Sama
88
Putri Ajaib
89
Lagi dan Lagi
90
Tamu Tak Diundang
91
Kekesalan Bunga
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Pasangan Serasi
96
Beri Aku Waktu
97
Kemarahan Ilham
98
Pergi
99
Tamu Spesial
100
Kamu Sangat Cantik
101
Dinner Nanti Malam
102
Will You Marry Me?
103
Kenapa Kamu Lakuin Ini Padaku?
104
Melahirkan
105
Pak Duda Bisa Cemburu Juga
106
Permintaan Tante Farah
107
Penyesalan Ilham
108
Mengamen
109
Aku Sudah Memaafkanmu
110
Hancurnya Hati Ardi
111
Kasihan
112
Kamu Harus Kuat
113
Hari Bahagia double B
114
Promosi Novel: OBSESI SANG PEWARIS
115
Kehilangan Pekerjaan
116
Peneror Yang Tak Tau Waktu
117
Vitamin Bagas
118
Jangan Ganggu Mama dan Papa
119
Berubah
120
Memberi Pelajaran
121
Sakit
122
Hamil
123
Memutar Balikan Fakta
124
Harus Bijak
125
Permintaan Maaf
126
Rasa Tak Suka
127
Bermain
128
Tak Mau Egois
129
Bertemu Kirana
130
Ceritalah
131
Kedatangan Ferdi
132
Semobil
133
Jangan Gugup
134
Membantu Ardi
135
Terjadi
136
Harus Ke Jepang
137
Ujian Cinta Kita
138
Antara Bunga Dan Karina
139
Mataku Kelilipan
140
Lamaran Tina
141
Menemui Orang Tua Riko
142
Jalan Sama Calon Mertua
143
Bau
144
Sebuah Wasiat
145
Bangun Mas!
146
Tidak Mungkin
147
Jurang yang sama
148
(S2) Pria Sinting
149
S2 super women
150
S2. Siapa Dia
151
S2. Keputusan Papa
152
S2. Tamu Spesial
153
S2. Ternyata Dia
154
S2. Tekad
155
S2. Bab 154
156
S2. Bab 155
157
Bab 156
158
S2. Bab 157
159
S2. Bab 158
160
S2. Jujur
161
S2. Perasaan Tak Enak
162
Disiram Air Panas
163
S2. Semakin Membencimu
164
Masa Lalu Aurora
165
Cemburu Dan Takut
166
Perkataan Menohok
167
Fitnah
168
Pelajaran Untuk Rere
169
S2. TERLAMBAT
170
S2. PESAWAT JATUH
171
S2. Sebuah Mobil
172
S2. DITOLONG RYAN
173
S2. Pria Asing
174
S2. DIIKUTI
175
S2. BERHASIL KABUR
176
S2. TERTANGKAP
177
S2. Waktu 3 Hari
178
S2. Mati Bunuh Diri
179
S2. firasat
180
S2. Diculik
181
S2. Tujuan Menculik
182
S2. Akan Menikahi Secepatnya
183
S2. Pertama Kali
184
S2. Pemandangan Tak Terduga
185
S2. Meminta maaf
186
S2. Menolong
187
S2. Kasus sama
188
S2. Tetap Waspada
189
Hamil
190
S2. Bibit Pelakor
191
S2. Aku Mau Kamu Jujur
192
S2. Kemarahan Aurora
193
S2. Ada Bom
194
S2. Soal Rika
195
S2. Sudah Tahu
196
S2. Membatalkan
197
S2. Bumil Ngidam
198
S2. Reuni
199
S2. Ternyata Kamu
200
S2. Merindukanmu
201
S2. Menyusul
202
Diserang
203
END S2.
204
S3. Kepulangan Arjuna
205
S3. Memergoki
206
S3. Waktunya Pensiun
207
S3. Rania
208
S3. Tidak Jaim
209
S3. Ciuman Pertama
210
S3. Pengemis Cinta
211
S3. Uang Berbicara
212
S3. GEER
213
S3. Undangan Party
214
S3. Menyenggol
215
S3. Juna Hanya Milikku
216
S3. Hutang 500juta
217
S3. Zaman Sudah Modern
218
S3. Meminjam Uang
219
S3. Makan Malam
220
S3. Tamu Tak Diundang
221
S3. Wanita Itu
222
S3. Anisa, bukan Aisha
223
S3. Menyelidiki Anisa
224
S3. Menemui di Cafe
225
S3. Temani Aku Makan!
226
S3. Maksud Anda?
227
S3. Mendesak
228
S3. Titisan Siti Nurbaya
229
S3. Calonnya Juna
230
S3. Terbongkar Alasan Nisa
231
S3. Bertemu Aisha
232
S3. Terungkap
233
S3. Wanita Gila
234
S3. Mengajak Makan Malam
235
S3. Melamar
236
S3. Fitnah
237
S3. Mengantar Pulang
238
S3. MENINGGAL
239
S3. Menikah
240
S3. Meminta Maaf
241
S3. Kabar Bahagia
242
S3. Tak Mau Jauh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!