Happy reading
Setelah kepergian suaminya, Bunga terduduk di meja makan sambil melamun. Bahkan makanan pagi ini terasa begitu hambar di mulut Bunga.
Saat dia tengah melamun, tiba-tiba ponselnya berdering dan ternyata itu adalah sahabatnya, Tina.
"Halo, assalamualaikum Tin."
"Waalaikumsalam Bunga! Kamu apa kabar hari ini? Sibuk nggak?" Tanya Tina di seberang telepon sana.
"Alhamdulillah baik, tidak sih. Memangnya kenapa?" Tqnya Bunga kembali.
"Nggak apa-apa, Bunga aku cuma mau ngajakin kamu aja buat makan siang, bisa kan siang ini kita bertemu? Sebenarnya, ada yang mau aku bicarain juga sih! Tapi itu pun kalau kamu bisa?"
Bunga mengerutkan dahinya saat mendengar ucapan Tina, sepertinya ada hal Serius yang ingin Tina bicarakan. Karena Bunga mendengar dari nada bicara Tina begitu sangat serius.
"Iya Insya Allah aku bisa. Yasudah, nanti kamu kirim aja tempat dan alamatnya di mana, nanti aku ke sana oke."
Jam menunjukkan pukul 09.00 pagi, dan jam 10.00 nanti Bunga akan berangkat menuju sebuah cafe. Dimana dia dan juga Tina sudah janjian untuk bertemu.
***************
Bunga pun mengendarai mobilnya menuju salah satu Cafe, untuk bertemu dengan Tina, dan sesampainya di sana Bunga melihat ke sekeliling Cafe, dan mencari keberadaan sahabatnya itu.
"Bunga...!" Panggil Tina sambil Melambaikan tangannya ke arah Bunga.
Bunga tersenyum, kemudian dia pun menghampiri sahabatnya itu, lalu mereka pun berpelukan dan bersipika-cipiki.
"Ya ampun, Ibu Bos udah lama banget kamu nggak pulang ke sini! Gimana kabar kamu, baik kan? Seneng deh, akhirnya kita bisa ketemu dan ngobrol lagi kayak gini," ucap Bunga sambil memegang kedua tangan Tina.
"Iya, baru kemarin kok aku sampai. Udah yuk, kita duduk pesan makanan dulu, aku juga sudah mesen minuman nih tadi," ujar Tina mengajak Bunga untuk duduk di kursi.
Lalu mereka pun memesan makanan. "Sebenarnya ada apa sih Tin? Kok sepertinya dari nada bicara kamu, ada hal penting yang ingin kamu sampaikan ya sama aku?" Tanya Bunga dengan satu alis terangkat, dan tatapan menyipit ke arah sahabatnya itu.
Kebetulan Tina dan juga Bunga adalah sahabat dari SMP, dan saat kuliah mereka harus terpisah. Karena Tina harus melanjutkan kuliahnya di Jerman.
Dan saat ini, Tina menjadi seorang janda. Karena dia sudah diceraikan oleh suaminya, dan suaminya itu selingkuh dengan sekretarisnya.
Mendengar pertanyaan Bunga, Tina terdiam. Dia seperti menimbang tentang apa yang akan dia ucapkan kepada sahabat lamanya itu, hanya saja Bunga tidak mungkin menyimpan sesuatu sendiri.
Akhirnya bunga pun memberikan sebuah foto di layar ponselnya, kemudian dia menggeser ponselnya ke arah Bunga.
"Lihatlah! Bukankah ini suamimu?" Tanya Tina kepada Bunga.
Bunga mengambil ponsel Tina, kemudian dia menatap gambar yang ada di hadapannya. Dahinya mengkerut saat melihat Ilham sedang merengkuh seorang wanita, namun dengan bayi dalam gendongan mereka.
Hati bunga seketika menjadi sakit, bagaikan di tusuk 1000 anak panah. Tetapi dia mencoba untuk berpositif thinking. "Iya sih, ini Mas Ilham. Tapi wanita ini siapa?" Tanya Bunga dengan penasaran, sambil menatap ke arah Tina.
"Aku tidak tahu wanita itu siapa? Kebetulan waktu itu aku akan meeting bersama dengan klien dari Eropa, tetapi aku melihat suami kamu sedang makan siang bersama wanita lain, dan mereka begitu sangat mesra. Bahkan suami kamu begitu akrab dengan bayi itu! Begitu sangat menyayangi bayi itu. Tina, aku ingin bertanya kepadamu! Apa rumah tangga kamu dan juga Ilham baik-baik saja?"
Mendengar penjelasan Tina, hati Bunga seketika hancur. Matanya terpejam dengan dada yang mulai terasa sesak, Bunga bahkan meneguk ludahnya beberapa kali, mencoba meredakan rasa sesak yang ada di dalam dadanya saat ini.
"Rumah tangga aku dan juga Mas Ilham baik-baik saja Tin. Tapi, apa kamu yakin Mas Ilham begitu mesra dengan wanita ini?" Tanya Bunga memastikan kepada Tina.
"Aku tidak mungkin berbohong! Aku tidak mungkin membuat sahabatku hancur, jika hanya sebuah kesalahpahaman. Aku tahu, mungkin saat ini kalian belum diberikan anak. Tetapi entah kenapa, perasaanku menjadi tidak enak Bunga. Entah kenapa, aku merasa Jika suami kamu itu selingkuh, dan wanita itu adalah selingkuhannya."
Bagaikan disambar petir di siang bolong, tubuh Bunga seketika menjadi lemas mendengar ucapan Tina. Dia menggeleng dengan cepat, mencoba menolak semua ucapan Tina. Tetapi melihat foto yang ada di tangannya, Bunga melihat jika saat itu Ilham Tengah tersenyum bahagia sambil menggendong bayi dan merengkuh wanita yang ada di sampingnya.
Satu Tetes air mata lolos dari mata indah milik Bunga. Tina yang melihat itu pun segera merengkuh sahabatnya ke dalam pelukannya. Dia tahu, mungkin ini akan terjadi saat dia memberitahukannya kepada Bunga. Tetapi sebagai sahabat, Tina juga tidak bisa diam saja melihat sahabatnya harus disakiti.
"Aku tahu, mungkin ini berat bagi kamu! Tapi sebaiknya kamu selidiki dan tanyakan dulu kepada Ilham, siapa wanita ini? Maaf, bukan aku ingin membuat keluarga kamu hancur. Hanya saja aku sudah tahu bagaimana rasanya diselingkuhi. Kamu kan tahu, aku pernah berada di posisi itu, dimana suamiku memilih wanita lain dan berselingkuh di belakangku. Padahal hubungan kami harmonis, dan ternyata suamiku menutupi perselingkuhannya dengan sifat harmonis dan juga romantisnya,"
"Tapi Mas Ilham tidak mungkin selingkuh, Tin. Dia tidak mungkin menduakan aku! Walaupun kami belum punya anak, tapi tidak ada sedikitpun hal aneh dari Mas Ilham," ucap Bunga sambil menghapus air matanya.
Selama ini memang rumah tangga Bunga dan juga Ilham baik-baik saja, layaknya seperti pengantin biasa yang baru saja menikah. Tidak ada hal aneh, hanya mungkin tadi pagi saja tentang nota pembelanjaan itu.
Seketika Bhnga kaget, dia ingat dengan nota belanja tas yang Ilham beli. "Iya, tadi pagi itu aku nemuin nota belanja tas wanita seharga 4 juta. Tapi herannya Mas Ilham tidak pernah memberikan aku tas mahal itu?" Bingung Bunga sambil mengerutkan dahinya mengingat kejadian tadi pagi.
Tina mengusap pundak Bunga dengan lembut, kemudian menatap sahabatnya itu dengan Tatapan yang serius. "Bunga, kamu ini wanita yang baik. Kamu wanita polos, kamu istri yang baik dan juga sholehah. Jika Ilham selingkuh dari kamu, sungguh Dia sangat merugi. Jika memang ada kejanggalan dari Ilham, maka jangan ragu untuk menyelidikinya Bunga. Terkadang perbuatan dan juga sikap yang manis di depan itu, hanya untuk menutup sebuah luka. Kamu ingat kan Mas Hendrik, mantan suamiku? Dia baik, penuh cinta. Dia sangat menyayangi aku, bahkan hampir setiap minggu dia membelikanku hadiah. Tapi ternyata apa? Ternyata semua itu hanya untuk menutupi semua kebohongan dia, dan juga selingkuhannya! Kamu harus menyelidiki ini Bunga! Aku tahu, mungkin ini sangat berat bagi kamu, tapi tidak ada salahnya jika kita harus waspada."
Tina memberikan nasihat kepada sahabatnya, karena dia pun pernah merasakan bagaimana rasanya diselingkuhi. Jadi dia tidak ingin sahabatnya itu merasakan apa yang dia rasakan dulu.
Sedangkan Bunga terdiam mendengar penjelasan dan juga nasihat dari Tina. Dia bingung dengan pikirannya saat ini. Haruskah dia menyelidiki Ilham, atau percaya sepenuhnya kepada Ilham.
Selama ini bunga selalu percaya 1000% kepada Ilham, tidak pernah ada rasa curiga sedikit pun kepada suaminya itu. Karena Bunga yakin jika Ilham Setia kepadanya.
"Aku boleh ya meminta fotonya?" Pinta Bunga kepada Tina.
"Iya boleh, nanti aku kirim ya ke WA kamu."
Bunga mengangguk, kemudian tak lama makanan mereka pun datang, dan mereka mulai memakan makanan itu. Walaupun sebenarnya selera Bunga sudah hilang, tetapi dia tidak mau membuat sahabatnya itu kecewa.
'Jika memang kamu selingkuh di belakang aku Mas! Aku benar-benar kecewa sama kamu! Apakah aku bisa bertahan, dan masih bisa bersama dengan kamu? Jika kenyataannya kamu pun sudah mencintai wanita lain. b
Bahkan sudah mempunyai anak dari wanita lain? Apa sebegitu nggak ingin kah, kamu mempunyai benih dari rahimku Mas? Sampai-sampai kamu harus selingkuh seperti itu? Aku harap foto Ini hanya salah paham, dan aku harap wanita itu bukanlah Selingkuhan kamu,c batin Bunga sambil memakan makanannya.
Tidak Bunga pungkiri, hatinya saat ini begitu hancur. Dadanya masih terasa sangat sesak, bahkan tulang-tulang Bunga pun terasa begitu lemas. Dia bahkan tidak bisa merasakan makanan yang ada di mulutnya saat ini, karena rasanya begitu terasa hambar.
Bersambung. .........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
terkadang perempuan terlalu naif sih yah
2024-08-28
0
Sukliang
hrs percaya
2023-02-20
1
Vivi Bidadari
Kemungkinan" bisa saja terjadi bungan sdh ada bukti dari sahabat mu sbaiknya kamu selidiki ga salah juga kan...
Jika benar Ilham selingkuh kamu sdh bisa mengambil keputusan lanjut atak berakhir
2023-01-27
1