Sebuah Foto

Happy reading

Setelah kepergian suaminya, Bunga terduduk di meja makan sambil melamun. Bahkan makanan pagi ini terasa begitu hambar di mulut Bunga.

Saat dia tengah melamun, tiba-tiba ponselnya berdering dan ternyata itu adalah sahabatnya, Tina.

"Halo, assalamualaikum Tin."

"Waalaikumsalam Bunga! Kamu apa kabar hari ini? Sibuk nggak?" Tanya Tina di seberang telepon sana.

"Alhamdulillah baik, tidak sih. Memangnya kenapa?" Tqnya Bunga kembali.

"Nggak apa-apa, Bunga aku cuma mau ngajakin kamu aja buat makan siang, bisa kan siang ini kita bertemu? Sebenarnya, ada yang mau aku bicarain juga sih! Tapi itu pun kalau kamu bisa?"

Bunga mengerutkan dahinya saat mendengar ucapan Tina, sepertinya ada hal Serius yang ingin Tina bicarakan. Karena Bunga mendengar dari nada bicara Tina begitu sangat serius.

"Iya Insya Allah aku bisa. Yasudah, nanti kamu kirim aja tempat dan alamatnya di mana, nanti aku ke sana oke."

Jam menunjukkan pukul 09.00 pagi, dan jam 10.00 nanti Bunga akan berangkat menuju sebuah cafe. Dimana dia dan juga Tina sudah janjian untuk bertemu.

***************

Bunga pun mengendarai mobilnya menuju salah satu Cafe, untuk bertemu dengan Tina, dan sesampainya di sana Bunga melihat ke sekeliling Cafe, dan mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Bunga...!" Panggil Tina sambil Melambaikan tangannya ke arah Bunga.

Bunga tersenyum, kemudian dia pun menghampiri sahabatnya itu, lalu mereka pun berpelukan dan bersipika-cipiki.

"Ya ampun, Ibu Bos udah lama banget kamu nggak pulang ke sini! Gimana kabar kamu, baik kan? Seneng deh, akhirnya kita bisa ketemu dan ngobrol lagi kayak gini," ucap Bunga sambil memegang kedua tangan Tina.

"Iya, baru kemarin kok aku sampai. Udah yuk, kita duduk pesan makanan dulu, aku juga sudah mesen minuman nih tadi," ujar Tina mengajak Bunga untuk duduk di kursi.

Lalu mereka pun memesan makanan. "Sebenarnya ada apa sih Tin? Kok sepertinya dari nada bicara kamu, ada hal penting yang ingin kamu sampaikan ya sama aku?" Tanya Bunga dengan satu alis terangkat, dan tatapan menyipit ke arah sahabatnya itu.

Kebetulan Tina dan juga Bunga adalah sahabat dari SMP, dan saat kuliah mereka harus terpisah. Karena Tina harus melanjutkan kuliahnya di Jerman.

Dan saat ini, Tina menjadi seorang janda. Karena dia sudah diceraikan oleh suaminya, dan suaminya itu selingkuh dengan sekretarisnya.

Mendengar pertanyaan Bunga, Tina terdiam. Dia seperti menimbang tentang apa yang akan dia ucapkan kepada sahabat lamanya itu, hanya saja Bunga tidak mungkin menyimpan sesuatu sendiri.

Akhirnya bunga pun memberikan sebuah foto di layar ponselnya, kemudian dia menggeser ponselnya ke arah Bunga.

"Lihatlah! Bukankah ini suamimu?" Tanya Tina kepada Bunga.

Bunga mengambil ponsel Tina, kemudian dia menatap gambar yang ada di hadapannya. Dahinya mengkerut saat melihat Ilham sedang merengkuh seorang wanita, namun dengan bayi dalam gendongan mereka.

Hati bunga seketika menjadi sakit, bagaikan di tusuk 1000 anak panah. Tetapi dia mencoba untuk berpositif thinking. "Iya sih, ini Mas Ilham. Tapi wanita ini siapa?" Tanya Bunga dengan penasaran, sambil menatap ke arah Tina.

"Aku tidak tahu wanita itu siapa? Kebetulan waktu itu aku akan meeting bersama dengan klien dari Eropa, tetapi aku melihat suami kamu sedang makan siang bersama wanita lain, dan mereka begitu sangat mesra. Bahkan suami kamu begitu akrab dengan bayi itu! Begitu sangat menyayangi bayi itu. Tina, aku ingin bertanya kepadamu! Apa rumah tangga kamu dan juga Ilham baik-baik saja?"

Mendengar penjelasan Tina, hati Bunga seketika hancur. Matanya terpejam dengan dada yang mulai terasa sesak, Bunga bahkan meneguk ludahnya beberapa kali, mencoba meredakan rasa sesak yang ada di dalam dadanya saat ini.

"Rumah tangga aku dan juga Mas Ilham baik-baik saja Tin. Tapi, apa kamu yakin Mas Ilham begitu mesra dengan wanita ini?" Tanya Bunga memastikan kepada Tina.

"Aku tidak mungkin berbohong! Aku tidak mungkin membuat sahabatku hancur, jika hanya sebuah kesalahpahaman. Aku tahu, mungkin saat ini kalian belum diberikan anak. Tetapi entah kenapa, perasaanku menjadi tidak enak Bunga. Entah kenapa, aku merasa Jika suami kamu itu selingkuh, dan wanita itu adalah selingkuhannya."

Bagaikan disambar petir di siang bolong, tubuh Bunga seketika menjadi lemas mendengar ucapan Tina. Dia menggeleng dengan cepat, mencoba menolak semua ucapan Tina. Tetapi melihat foto yang ada di tangannya, Bunga melihat jika saat itu Ilham Tengah tersenyum bahagia sambil menggendong bayi dan merengkuh wanita yang ada di sampingnya.

Satu Tetes air mata lolos dari mata indah milik Bunga. Tina yang melihat itu pun segera merengkuh sahabatnya ke dalam pelukannya. Dia tahu, mungkin ini akan terjadi saat dia memberitahukannya kepada Bunga. Tetapi sebagai sahabat, Tina juga tidak bisa diam saja melihat sahabatnya harus disakiti.

"Aku tahu, mungkin ini berat bagi kamu! Tapi sebaiknya kamu selidiki dan tanyakan dulu kepada Ilham, siapa wanita ini? Maaf, bukan aku ingin membuat keluarga kamu hancur. Hanya saja aku sudah tahu bagaimana rasanya diselingkuhi. Kamu kan tahu, aku pernah berada di posisi itu, dimana suamiku memilih wanita lain dan berselingkuh di belakangku. Padahal hubungan kami harmonis, dan ternyata suamiku menutupi perselingkuhannya dengan sifat harmonis dan juga romantisnya,"

"Tapi Mas Ilham tidak mungkin selingkuh, Tin. Dia tidak mungkin menduakan aku! Walaupun kami belum punya anak, tapi tidak ada sedikitpun hal aneh dari Mas Ilham," ucap Bunga sambil menghapus air matanya.

Selama ini memang rumah tangga Bunga dan juga Ilham baik-baik saja, layaknya seperti pengantin biasa yang baru saja menikah. Tidak ada hal aneh, hanya mungkin tadi pagi saja tentang nota pembelanjaan itu.

Seketika Bhnga kaget, dia ingat dengan nota belanja tas yang Ilham beli. "Iya, tadi pagi itu aku nemuin nota belanja tas wanita seharga 4 juta. Tapi herannya Mas Ilham tidak pernah memberikan aku tas mahal itu?" Bingung Bunga sambil mengerutkan dahinya mengingat kejadian tadi pagi.

Tina mengusap pundak Bunga dengan lembut, kemudian menatap sahabatnya itu dengan Tatapan yang serius. "Bunga, kamu ini wanita yang baik. Kamu wanita polos, kamu istri yang baik dan juga sholehah. Jika Ilham selingkuh dari kamu, sungguh Dia sangat merugi. Jika memang ada kejanggalan dari Ilham, maka jangan ragu untuk menyelidikinya Bunga. Terkadang perbuatan dan juga sikap yang manis di depan itu, hanya untuk menutup sebuah luka. Kamu ingat kan Mas Hendrik, mantan suamiku? Dia baik, penuh cinta. Dia sangat menyayangi aku, bahkan hampir setiap minggu dia membelikanku hadiah. Tapi ternyata apa? Ternyata semua itu hanya untuk menutupi semua kebohongan dia, dan juga selingkuhannya! Kamu harus menyelidiki ini Bunga! Aku tahu, mungkin ini sangat berat bagi kamu, tapi tidak ada salahnya jika kita harus waspada."

Tina memberikan nasihat kepada sahabatnya, karena dia pun pernah merasakan bagaimana rasanya diselingkuhi. Jadi dia tidak ingin sahabatnya itu merasakan apa yang dia rasakan dulu.

Sedangkan Bunga terdiam mendengar penjelasan dan juga nasihat dari Tina. Dia bingung dengan pikirannya saat ini. Haruskah dia menyelidiki Ilham, atau percaya sepenuhnya kepada Ilham.

Selama ini bunga selalu percaya 1000% kepada Ilham, tidak pernah ada rasa curiga sedikit pun kepada suaminya itu. Karena Bunga yakin jika Ilham Setia kepadanya.

"Aku boleh ya meminta fotonya?" Pinta Bunga kepada Tina.

"Iya boleh, nanti aku kirim ya ke WA kamu."

Bunga mengangguk, kemudian tak lama makanan mereka pun datang, dan mereka mulai memakan makanan itu. Walaupun sebenarnya selera Bunga sudah hilang, tetapi dia tidak mau membuat sahabatnya itu kecewa.

'Jika memang kamu selingkuh di belakang aku Mas! Aku benar-benar kecewa sama kamu! Apakah aku bisa bertahan, dan masih bisa bersama dengan kamu? Jika kenyataannya kamu pun sudah mencintai wanita lain. b

Bahkan sudah mempunyai anak dari wanita lain? Apa sebegitu nggak ingin kah, kamu mempunyai benih dari rahimku Mas? Sampai-sampai kamu harus selingkuh seperti itu? Aku harap foto Ini hanya salah paham, dan aku harap wanita itu bukanlah Selingkuhan kamu,c batin Bunga sambil memakan makanannya.

Tidak Bunga pungkiri, hatinya saat ini begitu hancur. Dadanya masih terasa sangat sesak, bahkan tulang-tulang Bunga pun terasa begitu lemas. Dia bahkan tidak bisa merasakan makanan yang ada di mulutnya saat ini, karena rasanya begitu terasa hambar.

Bersambung. .........

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

hrs percaya

2023-02-20

1

Vivi Bidadari

Vivi Bidadari

Kemungkinan" bisa saja terjadi bungan sdh ada bukti dari sahabat mu sbaiknya kamu selidiki ga salah juga kan...

Jika benar Ilham selingkuh kamu sdh bisa mengambil keputusan lanjut atak berakhir

2023-01-27

1

Aysah Alin

Aysah Alin

SMA perasaanmu SMA aku bunga ,aku LDR an ma suami ,tpi knyataan ny dia mlah udh nikah lgi di sna ,hancur bnget

2023-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Hinaan Ibu Mertua
2 Hutang
3 Nota Belanja
4 Sebuah Foto
5 Bohong
6 Mengelak
7 Aku butuh Anak
8 Apa Kita Bisa Bertemu Lagi?
9 Mulai Menyelidiki
10 Membalikan Fakta
11 Tak Akan Ada Maaf
12 Kau Ingin Meracuniku, Hah!
13 Pertemuan Pertama
14 Mimpimu Terlalu Besar Mas
15 Ini Baru Permulaan
16 Kepergok
17 Aurora Sakit
18 Mama Setuju Kamu Dengan Dia
19 Menjadikan Alat
20 mencoba mempengaruhi
21 Rencana Bunga
22 Mulai Jengah Dengan Kalian
23 Kemarahan Ilham
24 Kebongkar Juga
25 Kamu Egois
26 Sebuah Kebenaran Yang Mengejutkan
27 Menemui Pengacara
28 Sahabat Lama
29 Ular Berkepala Dua
30 Permintaan Aurora
31 Datang Ke Kantor Bagas
32 Datang Ke Kantor Bagas
33 Tidak Pernah Merasakan Dari Kecil
34 Pergi
35 Di Ikuti
36 Bekerja Sama Dengan A.S Group
37 Surat Gugatan
38 Jailnya Tina
39 permintaan Aurora
40 Mulai Menyelidiki
41 Perasaan Apa Ini?
42 Rindu Yang Berat
43 Ancaman Nara
44 Pria Bodoh
45 Promo Novel: Kau Rela Ku Lepas
46 Resmi Bercerai
47 Mami Merindukanmu Nak!
48 Makan Siang
49 Sebuah Kado
50 Bingung
51 Darimana Dia Tahu?
52 Rebutan
53 Bersaing Secara Sehat
54 Seperti Tom And Jerry
55 Untuk Apa Bapak Bertemu Putri Saya?
56 Marahlah Pada Papi, Nak.
57 Akar Masalah 1
58 Pergi
59 Takut
60 Ledekan Sang Mami
61 Kalah Cepat
62 Stategi Yang Bagus
63 Hampir Ketahuan
64 Pangeran
65 Tak Perduli
66 Promo Novel: Al-fatihah Pembuka Jodoh
67 Tidak Bisa Memaafkan
68 Mengetahui Kebenaran
69 Pujian Sang Pujaan Hati
70 Modus Bagas
71 Dia Adalah Kakaku
72 Kehilangan jejak
73 Wanita Tidak Tahu Diri
74 Masih Terbayang
75 Kedatangan Penggangu
76 Emangnya Permen
77 Promo Novel: SUNDIRAH
78 Pesan Itu Lagi
79 Demi Masa Depan
80 Mami Setuju
81 Bab 79
82 Siapa Mereka
83 Bukan Keluarga Biasa
84 Mulai Menyelidiki
85 Gagal
86 Kaget
87 Bekerja Sama
88 Putri Ajaib
89 Lagi dan Lagi
90 Tamu Tak Diundang
91 Kekesalan Bunga
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Pasangan Serasi
96 Beri Aku Waktu
97 Kemarahan Ilham
98 Pergi
99 Tamu Spesial
100 Kamu Sangat Cantik
101 Dinner Nanti Malam
102 Will You Marry Me?
103 Kenapa Kamu Lakuin Ini Padaku?
104 Melahirkan
105 Pak Duda Bisa Cemburu Juga
106 Permintaan Tante Farah
107 Penyesalan Ilham
108 Mengamen
109 Aku Sudah Memaafkanmu
110 Hancurnya Hati Ardi
111 Kasihan
112 Kamu Harus Kuat
113 Hari Bahagia double B
114 Promosi Novel: OBSESI SANG PEWARIS
115 Kehilangan Pekerjaan
116 Peneror Yang Tak Tau Waktu
117 Vitamin Bagas
118 Jangan Ganggu Mama dan Papa
119 Berubah
120 Memberi Pelajaran
121 Sakit
122 Hamil
123 Memutar Balikan Fakta
124 Harus Bijak
125 Permintaan Maaf
126 Rasa Tak Suka
127 Bermain
128 Tak Mau Egois
129 Bertemu Kirana
130 Ceritalah
131 Kedatangan Ferdi
132 Semobil
133 Jangan Gugup
134 Membantu Ardi
135 Terjadi
136 Harus Ke Jepang
137 Ujian Cinta Kita
138 Antara Bunga Dan Karina
139 Mataku Kelilipan
140 Lamaran Tina
141 Menemui Orang Tua Riko
142 Jalan Sama Calon Mertua
143 Bau
144 Sebuah Wasiat
145 Bangun Mas!
146 Tidak Mungkin
147 Jurang yang sama
148 (S2) Pria Sinting
149 S2 super women
150 S2. Siapa Dia
151 S2. Keputusan Papa
152 S2. Tamu Spesial
153 S2. Ternyata Dia
154 S2. Tekad
155 S2. Bab 154
156 S2. Bab 155
157 Bab 156
158 S2. Bab 157
159 S2. Bab 158
160 S2. Jujur
161 S2. Perasaan Tak Enak
162 Disiram Air Panas
163 S2. Semakin Membencimu
164 Masa Lalu Aurora
165 Cemburu Dan Takut
166 Perkataan Menohok
167 Fitnah
168 Pelajaran Untuk Rere
169 S2. TERLAMBAT
170 S2. PESAWAT JATUH
171 S2. Sebuah Mobil
172 S2. DITOLONG RYAN
173 S2. Pria Asing
174 S2. DIIKUTI
175 S2. BERHASIL KABUR
176 S2. TERTANGKAP
177 S2. Waktu 3 Hari
178 S2. Mati Bunuh Diri
179 S2. firasat
180 S2. Diculik
181 S2. Tujuan Menculik
182 S2. Akan Menikahi Secepatnya
183 S2. Pertama Kali
184 S2. Pemandangan Tak Terduga
185 S2. Meminta maaf
186 S2. Menolong
187 S2. Kasus sama
188 S2. Tetap Waspada
189 Hamil
190 S2. Bibit Pelakor
191 S2. Aku Mau Kamu Jujur
192 S2. Kemarahan Aurora
193 S2. Ada Bom
194 S2. Soal Rika
195 S2. Sudah Tahu
196 S2. Membatalkan
197 S2. Bumil Ngidam
198 S2. Reuni
199 S2. Ternyata Kamu
200 S2. Merindukanmu
201 S2. Menyusul
202 Diserang
203 END S2.
204 S3. Kepulangan Arjuna
205 S3. Memergoki
206 S3. Waktunya Pensiun
207 S3. Rania
208 S3. Tidak Jaim
209 S3. Ciuman Pertama
210 S3. Pengemis Cinta
211 S3. Uang Berbicara
212 S3. GEER
213 S3. Undangan Party
214 S3. Menyenggol
215 S3. Juna Hanya Milikku
216 S3. Hutang 500juta
217 S3. Zaman Sudah Modern
218 S3. Meminjam Uang
219 S3. Makan Malam
220 S3. Tamu Tak Diundang
221 S3. Wanita Itu
222 S3. Anisa, bukan Aisha
223 S3. Menyelidiki Anisa
224 S3. Menemui di Cafe
225 S3. Temani Aku Makan!
226 S3. Maksud Anda?
227 S3. Mendesak
228 S3. Titisan Siti Nurbaya
229 S3. Calonnya Juna
230 S3. Terbongkar Alasan Nisa
231 S3. Bertemu Aisha
232 S3. Terungkap
233 S3. Wanita Gila
234 S3. Mengajak Makan Malam
235 S3. Melamar
236 S3. Fitnah
237 S3. Mengantar Pulang
238 S3. MENINGGAL
239 S3. Menikah
240 S3. Meminta Maaf
241 S3. Kabar Bahagia
242 S3. Tak Mau Jauh
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Hinaan Ibu Mertua
2
Hutang
3
Nota Belanja
4
Sebuah Foto
5
Bohong
6
Mengelak
7
Aku butuh Anak
8
Apa Kita Bisa Bertemu Lagi?
9
Mulai Menyelidiki
10
Membalikan Fakta
11
Tak Akan Ada Maaf
12
Kau Ingin Meracuniku, Hah!
13
Pertemuan Pertama
14
Mimpimu Terlalu Besar Mas
15
Ini Baru Permulaan
16
Kepergok
17
Aurora Sakit
18
Mama Setuju Kamu Dengan Dia
19
Menjadikan Alat
20
mencoba mempengaruhi
21
Rencana Bunga
22
Mulai Jengah Dengan Kalian
23
Kemarahan Ilham
24
Kebongkar Juga
25
Kamu Egois
26
Sebuah Kebenaran Yang Mengejutkan
27
Menemui Pengacara
28
Sahabat Lama
29
Ular Berkepala Dua
30
Permintaan Aurora
31
Datang Ke Kantor Bagas
32
Datang Ke Kantor Bagas
33
Tidak Pernah Merasakan Dari Kecil
34
Pergi
35
Di Ikuti
36
Bekerja Sama Dengan A.S Group
37
Surat Gugatan
38
Jailnya Tina
39
permintaan Aurora
40
Mulai Menyelidiki
41
Perasaan Apa Ini?
42
Rindu Yang Berat
43
Ancaman Nara
44
Pria Bodoh
45
Promo Novel: Kau Rela Ku Lepas
46
Resmi Bercerai
47
Mami Merindukanmu Nak!
48
Makan Siang
49
Sebuah Kado
50
Bingung
51
Darimana Dia Tahu?
52
Rebutan
53
Bersaing Secara Sehat
54
Seperti Tom And Jerry
55
Untuk Apa Bapak Bertemu Putri Saya?
56
Marahlah Pada Papi, Nak.
57
Akar Masalah 1
58
Pergi
59
Takut
60
Ledekan Sang Mami
61
Kalah Cepat
62
Stategi Yang Bagus
63
Hampir Ketahuan
64
Pangeran
65
Tak Perduli
66
Promo Novel: Al-fatihah Pembuka Jodoh
67
Tidak Bisa Memaafkan
68
Mengetahui Kebenaran
69
Pujian Sang Pujaan Hati
70
Modus Bagas
71
Dia Adalah Kakaku
72
Kehilangan jejak
73
Wanita Tidak Tahu Diri
74
Masih Terbayang
75
Kedatangan Penggangu
76
Emangnya Permen
77
Promo Novel: SUNDIRAH
78
Pesan Itu Lagi
79
Demi Masa Depan
80
Mami Setuju
81
Bab 79
82
Siapa Mereka
83
Bukan Keluarga Biasa
84
Mulai Menyelidiki
85
Gagal
86
Kaget
87
Bekerja Sama
88
Putri Ajaib
89
Lagi dan Lagi
90
Tamu Tak Diundang
91
Kekesalan Bunga
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Pasangan Serasi
96
Beri Aku Waktu
97
Kemarahan Ilham
98
Pergi
99
Tamu Spesial
100
Kamu Sangat Cantik
101
Dinner Nanti Malam
102
Will You Marry Me?
103
Kenapa Kamu Lakuin Ini Padaku?
104
Melahirkan
105
Pak Duda Bisa Cemburu Juga
106
Permintaan Tante Farah
107
Penyesalan Ilham
108
Mengamen
109
Aku Sudah Memaafkanmu
110
Hancurnya Hati Ardi
111
Kasihan
112
Kamu Harus Kuat
113
Hari Bahagia double B
114
Promosi Novel: OBSESI SANG PEWARIS
115
Kehilangan Pekerjaan
116
Peneror Yang Tak Tau Waktu
117
Vitamin Bagas
118
Jangan Ganggu Mama dan Papa
119
Berubah
120
Memberi Pelajaran
121
Sakit
122
Hamil
123
Memutar Balikan Fakta
124
Harus Bijak
125
Permintaan Maaf
126
Rasa Tak Suka
127
Bermain
128
Tak Mau Egois
129
Bertemu Kirana
130
Ceritalah
131
Kedatangan Ferdi
132
Semobil
133
Jangan Gugup
134
Membantu Ardi
135
Terjadi
136
Harus Ke Jepang
137
Ujian Cinta Kita
138
Antara Bunga Dan Karina
139
Mataku Kelilipan
140
Lamaran Tina
141
Menemui Orang Tua Riko
142
Jalan Sama Calon Mertua
143
Bau
144
Sebuah Wasiat
145
Bangun Mas!
146
Tidak Mungkin
147
Jurang yang sama
148
(S2) Pria Sinting
149
S2 super women
150
S2. Siapa Dia
151
S2. Keputusan Papa
152
S2. Tamu Spesial
153
S2. Ternyata Dia
154
S2. Tekad
155
S2. Bab 154
156
S2. Bab 155
157
Bab 156
158
S2. Bab 157
159
S2. Bab 158
160
S2. Jujur
161
S2. Perasaan Tak Enak
162
Disiram Air Panas
163
S2. Semakin Membencimu
164
Masa Lalu Aurora
165
Cemburu Dan Takut
166
Perkataan Menohok
167
Fitnah
168
Pelajaran Untuk Rere
169
S2. TERLAMBAT
170
S2. PESAWAT JATUH
171
S2. Sebuah Mobil
172
S2. DITOLONG RYAN
173
S2. Pria Asing
174
S2. DIIKUTI
175
S2. BERHASIL KABUR
176
S2. TERTANGKAP
177
S2. Waktu 3 Hari
178
S2. Mati Bunuh Diri
179
S2. firasat
180
S2. Diculik
181
S2. Tujuan Menculik
182
S2. Akan Menikahi Secepatnya
183
S2. Pertama Kali
184
S2. Pemandangan Tak Terduga
185
S2. Meminta maaf
186
S2. Menolong
187
S2. Kasus sama
188
S2. Tetap Waspada
189
Hamil
190
S2. Bibit Pelakor
191
S2. Aku Mau Kamu Jujur
192
S2. Kemarahan Aurora
193
S2. Ada Bom
194
S2. Soal Rika
195
S2. Sudah Tahu
196
S2. Membatalkan
197
S2. Bumil Ngidam
198
S2. Reuni
199
S2. Ternyata Kamu
200
S2. Merindukanmu
201
S2. Menyusul
202
Diserang
203
END S2.
204
S3. Kepulangan Arjuna
205
S3. Memergoki
206
S3. Waktunya Pensiun
207
S3. Rania
208
S3. Tidak Jaim
209
S3. Ciuman Pertama
210
S3. Pengemis Cinta
211
S3. Uang Berbicara
212
S3. GEER
213
S3. Undangan Party
214
S3. Menyenggol
215
S3. Juna Hanya Milikku
216
S3. Hutang 500juta
217
S3. Zaman Sudah Modern
218
S3. Meminjam Uang
219
S3. Makan Malam
220
S3. Tamu Tak Diundang
221
S3. Wanita Itu
222
S3. Anisa, bukan Aisha
223
S3. Menyelidiki Anisa
224
S3. Menemui di Cafe
225
S3. Temani Aku Makan!
226
S3. Maksud Anda?
227
S3. Mendesak
228
S3. Titisan Siti Nurbaya
229
S3. Calonnya Juna
230
S3. Terbongkar Alasan Nisa
231
S3. Bertemu Aisha
232
S3. Terungkap
233
S3. Wanita Gila
234
S3. Mengajak Makan Malam
235
S3. Melamar
236
S3. Fitnah
237
S3. Mengantar Pulang
238
S3. MENINGGAL
239
S3. Menikah
240
S3. Meminta Maaf
241
S3. Kabar Bahagia
242
S3. Tak Mau Jauh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!