Mimpimu Terlalu Besar Mas

Happy reading...

Bunga baru saja selesai membersihkan diri, setelah itu dia pun menggunakan piyama tidur nya dan berjalan keluar kamar untuk menuju dapur dan membuat jus untuk dirinya.

Saat Bunga sampai di dapur, dia melihat Nara sedang meminum teh sendirian. Tetapi Bunga yang melihat itu tidak berniat untuk menyapa Nara sama sekali, dia melewati wanita itu begitu saja dan Mulai mengambil buah yang ada di kulkas dan mencucinya.

Sementara itu Nara yang melihat Bunga melewatinya begitu saja tanpa menoleh atau bahkan bertanya kepadanya, membuat Nara mencebikan bibirnya.

Nara pun melanjutkan minum tehnya sambil sesekali melirik ke arah Bunga, menatap wanita itu dari atas sampai bawah menilai penampilan Bunga.

Tidak Nara pungkiri ada rasa iri di dalam hatinya saat melihat penampilan Bunga yang terkesan cantik natural tanpa make up. Sedangkan Nara adalah wanita yang full dengan make up.

Selesai membuat jus, Bunga pun membawanya untuk menuju ruang tamu, tetapi langkahnya terhenti akibat ucapan Nara.

"Ada ya, seorang tamu yang tidak dihargai. Baru kali ini aku bertamu di rumah orang, tapi berasa Tidak dianggap dan tidak dihargai," ujar Nara menyindir Bunga.

Mendengar sindiran dari Nara, Bunga kemudian melirik ke arah wanita itu dengan tatapan sinis, kemudian dia pun duduk di hadapan Nara.

"Apa kamu bilang tadi? Saya tidak menghargai kamu! Sebenarnya saya bisa saja menghargai tamu, tapi tergantung tamu itu siapa, dan bagaimana?" Jawab Bunga dengan nada santai namun terkesan menusuk hati Nara.

Setelah mengatakan itu, Bunga pun melanjutkan kembali jalannya ke ruang tamu, dia tidak memperdulikan cebikan dari Nara.

'Aku tidak akan membiarkan kamu menginjak-nginjak harga diriku, di dalam rumahku sendiri. Aku akan buat kamu bagaikan hidup di neraka di rumah ini! Kita lihat saja, permainan apa yang akan aku mainkan. Dan kita lihat, seberapa kuat kamu dan juga masih Ilham bermain-main di belakangku?' batin Bunga sambil menyeringai.

Saat mengetahui jika Ilham membawa Nara ke rumahnya, Bunga memang sudah mempersiapkan sebuah rencana. Awalnya rencana itu akan dia buat untuk mempermalukan Ilham dan juga Nara, tetapi ternyata Ilham sangat berani membawa Nara ke rumahnya dan bahkan mengizinkan Nara untuk tinggal serumah dengan dirinya.

Akhirnya mau tidak mau, rencana yang sudah disusun oleh Bunga dari jauh-jauh hari harus dia pikirkan kembali, dan Bunga tidak ingin salah langkah. Dia tidak ingin membiarkan dua Duri di dalam hidupnya bahagia.

Sementara itu di meja makan, Nara mengepalkan tangannya dia tidak terima dengan ucapan Bunga, tapi mau tidak mau Nara pun hanya bisa diam karena Bunga tahunya dia adalah sepupunya Ilham, bukan madunya.

"Lihat saja, aku akan merebut Mas Ilham dari kamu. Dan aku akan membuat Mas Ilham membenci kamu dan menceraikan kamu! Aku tidak akan pernah membiarkan kamu bahagia bersama dengan mas Ilham!" geram Nara dengan sorot mata yang begitu tajam penuh kebencian.

*************

Malam ini semua sudah kumpul di meja makan, termasuk juga Nara dan Azam. Mereka bahkan duduk berada di samping Ilham.

Saat Bunga akan mengambil makanan untuk Ilham, tiba-tiba saja disela oleh Nara. "Ini Mas makanannya, aku sudah ambilkan," ucap Nara sambil mendorong piring ke hadapan Ilham yang sudah dia isi dengan nasi dan juga lauk pauk kesukaan Ilham.

Bunga sedikit tercengang melihat perlakuan Nara. 'Ternyata wanita ini sangat berani. Bahkan dia dengan terang-terangan melakukan itu di hadapanku. Baiklah, jika itu permainan mu akan aku ikuti,' batin Bunga sambil menatap jijik ke arah Nara dan juga ilham.

Sedangkan ilham yang diperlakukan seperti itu oleh Nara menjadi salah tingkah, dia merasa tidak enak kepada Bunga sekaligus takut jika Bunga akan curiga.

"Kamu seharusnya jangan melakukan ini Nara! Kan ada Bunga, istri aku. Dan dia bisa melakukannya," ujar ilham kepada Nara.

"Ya, aku cuma ingin membantu kamu saja sih Mas. Lagipula Mbak Bunga ini lelet sekali tidak cekatan dalam melayani suami." jawab Nara dengan angkuh, namun terkesan menyindir kearah Bunga.

Mendengar itu Bunga diam sambil menyendok sayur dalam oiringnya, kemudian dia mulai memakan sayur yang ada di sendok dan memakan nya. Bunga pun menatap kearah Nara dan juga ilham bergantian.

"Tapi, apa yang dikatakan Nara itu ada benarnya juga sih, Mas. Mungkin nanti kalau aku sibuk, Nara bisa ngurusin kamu! Lagi pula dia itu sepupu rasa istri kan?" Sindir Bunga dengan nada cuek.

Uhuuk...

Uhuuuk...

Ilham tersedak makanannya saat mendengar sindiran Bunga, dan dengan cekatan Nara memberikan air minum kepada Ilham dan langsung diteguk habis oleh pria itu.

"Maksud kamu apa?" tanya Ilham kepada Bunga, sambil melirik istri pertamanya itu.

"Tidak ada maksud apa-apa sih, Mas. Ya mungkin apa yang dikatakan Nara itu ada benarnya. Lagipula Nara bisa bantuin aku buat ngurusin kamu? Kan dia itu sepupu, tapi rasanya seperti istri, Mas. Bisa mengerjakan dan juga melayani kamu."

"Maksud kamu apa sih? Nggak usah ngajak ribut deh! Jelas-jelas Nara ini adalah sepupu aku!" geram Ilham yang mulai terpancing emosinya, tetapi sebenarnya dia ingin memutar balikan fakta agar Bunga tidak mendesak dirinya.

Bunga tidak menanggapi ucapan Ilham, dia fokus kepada makan malamnya, walaupun sebenarnya selera Bunga sudah hilang tetapi dia tidak ingin sakit dan menyiksa badannya sendiri.

Setelah makan malam selesai, Bunga pun langsung beranjak ke kamarnya untuk tidur. Dia malas sekali jika harus melihat bagaimana Nara yang selalu mencuri-curi perhatian Ilham, dan seakan Nara sengaja melakukan itu untuk membuat Bunga cemburu.

"Mas, kamu itu harusnya memperkenalkan aku sebagai istri kedua kamu, Mas. Bukannya sepupu kamu! Kamu lihat sendiri kan tadi, bagaimana responnya Mbak Bunga sama aku? Sepertinya dia tidak menyukai aku, Mas!" kesal Nara saat berada di kamarnya bersama dengan Ilham.

"Sabar dong Sayang, aku kan lagi mencari time yang tepat untuk memperkenalkan kamu sebagai istriku juga kepada Bunga."

"Time yang tepat, kapan Mas? Dari kemarin kamu terus bilang seperti itu terus, tapi sampai sekarang mana? Kamu belum juga bilang kepada Mbak Bunga kalau aku ini istri kamu."

"Iya sayang, kamu harus sabar ya! Nanti pasti aku kenalkan kamu sebagai istriku juga kepada Bunga."

Mendengar itu Bara pun langsung bergelayut manja dan duduk di pangkuan ilham, kemudian tangannya bergerak mengelus wajah dan juga leher ilham, membuat pria yang ada di hadapannya itu merasakan desiran di dalam tubuhnya dan mulai lepas kendali.

Saat tengah asyik bercu-mbu mesra, kemudian ilham pun melepaskan pangutan bibirnya pada Nara, lalu dia pun berdiri.

"Loh, kenapa Mas? Kok udahan sih! Padahal kan kita baru mulai?" bingung Nara sambil menatap Ilham dengan Tatapan yang menggoda.

"Maaf sayang, bukannya aku tidak mau. Tapi aku takut kalau nanti Bunga tiba-tiba masuk ke sini, dan mau memergoki kita. Kalau gitu aku balik ke kamar dulu ya."

Setelah mengatakan itu ilham pun berlalu keluar dari kamar yang ditempati oleh Nara dan juga Azam, dan dia berjalan menuju di mana kamar dia dan Bunga berada.

"Awas aja kamu ya, Mas. Gara-gara Bunga, hasrat aku tidak tersalurkan. Lihat saja, aku akan membuat kamu membenci wanita itu dan aku akan membuat kamu hanya menjadi milikku satu-satunya!" geram Nara sambil menatap pintu kamar yang sudah tertutup.

Ilham masuk ke dalam kamarnya dan dia melihat Jika Bunga sudah tidur di bawah hangatnya selimut yang tebal, padahal Siapa yang tahu jika Bunga sebenarnya tidak tidur. Dia hanya pura-pura tertidur saja saat mendengar pintu kamar terbuka.

Ilham duduk di samping Bunga, kemudian dia menatap wajah cantik istrinya lalu satu tangannya mengusap kepala Bunga dan mengecup kening Bunga dengan lembut. "Maafkan aku sayang, aku sudah menyakiti kamu. Jika waktu bisa diputar, aku tidak ingin melakukan ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, aku hanya bisa berharap jika suatu hari nanti kamu mengetahui semuanya, kamu akan bisa menerima Nara dan juga Azam di dalam hidup kamu!" gumam Ilham sambil menatap wajah cantik Bunga yang tertidur pulas.

Setelah mengatakan itu, Ilham pun membaringkan tubuhnya di samping Bunga dan memejamkan matanya menjemput alam mimpi. Setelah beberapa menit Bunga pun membuka kembali matanya dan melirik ke arah Ilham sambil tersenyum miring.

'Apa kamu bilang Mas? Aku akan menerima Nara dan juga Azam? Mimpi kamu terlalu besar Mas. Mana ada seorang istri yang disakiti dan dikhianati, bisa menerima madunya? Dan kamu dengan seenak jidat dan gampangnya bilang seperti itu? Itu tidak akan pernah terjadi dalam hidup kamu Mas, tidak akan pernah!' batin Bunga sambil menatap ke arah Ilham.

Bersambung. ....

Terpopuler

Comments

Vannya.bee@gmail.com Septiani.bee

Vannya.bee@gmail.com Septiani.bee

sadarrr woiii...naratel,mna ad ad istri yg suka ma selingkuhan suamiii. Mabok kok y g sdar2

2023-06-10

1

Sukliang

Sukliang

dasar pelakor jslanv murahan

2023-02-20

0

Nasi Uda menjadi bubur kk Ilham .. rasakan ?!!!!!

2022-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Hinaan Ibu Mertua
2 Hutang
3 Nota Belanja
4 Sebuah Foto
5 Bohong
6 Mengelak
7 Aku butuh Anak
8 Apa Kita Bisa Bertemu Lagi?
9 Mulai Menyelidiki
10 Membalikan Fakta
11 Tak Akan Ada Maaf
12 Kau Ingin Meracuniku, Hah!
13 Pertemuan Pertama
14 Mimpimu Terlalu Besar Mas
15 Ini Baru Permulaan
16 Kepergok
17 Aurora Sakit
18 Mama Setuju Kamu Dengan Dia
19 Menjadikan Alat
20 mencoba mempengaruhi
21 Rencana Bunga
22 Mulai Jengah Dengan Kalian
23 Kemarahan Ilham
24 Kebongkar Juga
25 Kamu Egois
26 Sebuah Kebenaran Yang Mengejutkan
27 Menemui Pengacara
28 Sahabat Lama
29 Ular Berkepala Dua
30 Permintaan Aurora
31 Datang Ke Kantor Bagas
32 Datang Ke Kantor Bagas
33 Tidak Pernah Merasakan Dari Kecil
34 Pergi
35 Di Ikuti
36 Bekerja Sama Dengan A.S Group
37 Surat Gugatan
38 Jailnya Tina
39 permintaan Aurora
40 Mulai Menyelidiki
41 Perasaan Apa Ini?
42 Rindu Yang Berat
43 Ancaman Nara
44 Pria Bodoh
45 Promo Novel: Kau Rela Ku Lepas
46 Resmi Bercerai
47 Mami Merindukanmu Nak!
48 Makan Siang
49 Sebuah Kado
50 Bingung
51 Darimana Dia Tahu?
52 Rebutan
53 Bersaing Secara Sehat
54 Seperti Tom And Jerry
55 Untuk Apa Bapak Bertemu Putri Saya?
56 Marahlah Pada Papi, Nak.
57 Akar Masalah 1
58 Pergi
59 Takut
60 Ledekan Sang Mami
61 Kalah Cepat
62 Stategi Yang Bagus
63 Hampir Ketahuan
64 Pangeran
65 Tak Perduli
66 Promo Novel: Al-fatihah Pembuka Jodoh
67 Tidak Bisa Memaafkan
68 Mengetahui Kebenaran
69 Pujian Sang Pujaan Hati
70 Modus Bagas
71 Dia Adalah Kakaku
72 Kehilangan jejak
73 Wanita Tidak Tahu Diri
74 Masih Terbayang
75 Kedatangan Penggangu
76 Emangnya Permen
77 Promo Novel: SUNDIRAH
78 Pesan Itu Lagi
79 Demi Masa Depan
80 Mami Setuju
81 Bab 79
82 Siapa Mereka
83 Bukan Keluarga Biasa
84 Mulai Menyelidiki
85 Gagal
86 Kaget
87 Bekerja Sama
88 Putri Ajaib
89 Lagi dan Lagi
90 Tamu Tak Diundang
91 Kekesalan Bunga
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Pasangan Serasi
96 Beri Aku Waktu
97 Kemarahan Ilham
98 Pergi
99 Tamu Spesial
100 Kamu Sangat Cantik
101 Dinner Nanti Malam
102 Will You Marry Me?
103 Kenapa Kamu Lakuin Ini Padaku?
104 Melahirkan
105 Pak Duda Bisa Cemburu Juga
106 Permintaan Tante Farah
107 Penyesalan Ilham
108 Mengamen
109 Aku Sudah Memaafkanmu
110 Hancurnya Hati Ardi
111 Kasihan
112 Kamu Harus Kuat
113 Hari Bahagia double B
114 Promosi Novel: OBSESI SANG PEWARIS
115 Kehilangan Pekerjaan
116 Peneror Yang Tak Tau Waktu
117 Vitamin Bagas
118 Jangan Ganggu Mama dan Papa
119 Berubah
120 Memberi Pelajaran
121 Sakit
122 Hamil
123 Memutar Balikan Fakta
124 Harus Bijak
125 Permintaan Maaf
126 Rasa Tak Suka
127 Bermain
128 Tak Mau Egois
129 Bertemu Kirana
130 Ceritalah
131 Kedatangan Ferdi
132 Semobil
133 Jangan Gugup
134 Membantu Ardi
135 Terjadi
136 Harus Ke Jepang
137 Ujian Cinta Kita
138 Antara Bunga Dan Karina
139 Mataku Kelilipan
140 Lamaran Tina
141 Menemui Orang Tua Riko
142 Jalan Sama Calon Mertua
143 Bau
144 Sebuah Wasiat
145 Bangun Mas!
146 Tidak Mungkin
147 Jurang yang sama
148 (S2) Pria Sinting
149 S2 super women
150 S2. Siapa Dia
151 S2. Keputusan Papa
152 S2. Tamu Spesial
153 S2. Ternyata Dia
154 S2. Tekad
155 S2. Bab 154
156 S2. Bab 155
157 Bab 156
158 S2. Bab 157
159 S2. Bab 158
160 S2. Jujur
161 S2. Perasaan Tak Enak
162 Disiram Air Panas
163 S2. Semakin Membencimu
164 Masa Lalu Aurora
165 Cemburu Dan Takut
166 Perkataan Menohok
167 Fitnah
168 Pelajaran Untuk Rere
169 S2. TERLAMBAT
170 S2. PESAWAT JATUH
171 S2. Sebuah Mobil
172 S2. DITOLONG RYAN
173 S2. Pria Asing
174 S2. DIIKUTI
175 S2. BERHASIL KABUR
176 S2. TERTANGKAP
177 S2. Waktu 3 Hari
178 S2. Mati Bunuh Diri
179 S2. firasat
180 S2. Diculik
181 S2. Tujuan Menculik
182 S2. Akan Menikahi Secepatnya
183 S2. Pertama Kali
184 S2. Pemandangan Tak Terduga
185 S2. Meminta maaf
186 S2. Menolong
187 S2. Kasus sama
188 S2. Tetap Waspada
189 Hamil
190 S2. Bibit Pelakor
191 S2. Aku Mau Kamu Jujur
192 S2. Kemarahan Aurora
193 S2. Ada Bom
194 S2. Soal Rika
195 S2. Sudah Tahu
196 S2. Membatalkan
197 S2. Bumil Ngidam
198 S2. Reuni
199 S2. Ternyata Kamu
200 S2. Merindukanmu
201 S2. Menyusul
202 Diserang
203 END S2.
204 S3. Kepulangan Arjuna
205 S3. Memergoki
206 S3. Waktunya Pensiun
207 S3. Rania
208 S3. Tidak Jaim
209 S3. Ciuman Pertama
210 S3. Pengemis Cinta
211 S3. Uang Berbicara
212 S3. GEER
213 S3. Undangan Party
214 S3. Menyenggol
215 S3. Juna Hanya Milikku
216 S3. Hutang 500juta
217 S3. Zaman Sudah Modern
218 S3. Meminjam Uang
219 S3. Makan Malam
220 S3. Tamu Tak Diundang
221 S3. Wanita Itu
222 S3. Anisa, bukan Aisha
223 S3. Menyelidiki Anisa
224 S3. Menemui di Cafe
225 S3. Temani Aku Makan!
226 S3. Maksud Anda?
227 S3. Mendesak
228 S3. Titisan Siti Nurbaya
229 S3. Calonnya Juna
230 S3. Terbongkar Alasan Nisa
231 S3. Bertemu Aisha
232 S3. Terungkap
233 S3. Wanita Gila
234 S3. Mengajak Makan Malam
235 S3. Melamar
236 S3. Fitnah
237 S3. Mengantar Pulang
238 S3. MENINGGAL
239 S3. Menikah
240 S3. Meminta Maaf
241 S3. Kabar Bahagia
242 S3. Tak Mau Jauh
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Hinaan Ibu Mertua
2
Hutang
3
Nota Belanja
4
Sebuah Foto
5
Bohong
6
Mengelak
7
Aku butuh Anak
8
Apa Kita Bisa Bertemu Lagi?
9
Mulai Menyelidiki
10
Membalikan Fakta
11
Tak Akan Ada Maaf
12
Kau Ingin Meracuniku, Hah!
13
Pertemuan Pertama
14
Mimpimu Terlalu Besar Mas
15
Ini Baru Permulaan
16
Kepergok
17
Aurora Sakit
18
Mama Setuju Kamu Dengan Dia
19
Menjadikan Alat
20
mencoba mempengaruhi
21
Rencana Bunga
22
Mulai Jengah Dengan Kalian
23
Kemarahan Ilham
24
Kebongkar Juga
25
Kamu Egois
26
Sebuah Kebenaran Yang Mengejutkan
27
Menemui Pengacara
28
Sahabat Lama
29
Ular Berkepala Dua
30
Permintaan Aurora
31
Datang Ke Kantor Bagas
32
Datang Ke Kantor Bagas
33
Tidak Pernah Merasakan Dari Kecil
34
Pergi
35
Di Ikuti
36
Bekerja Sama Dengan A.S Group
37
Surat Gugatan
38
Jailnya Tina
39
permintaan Aurora
40
Mulai Menyelidiki
41
Perasaan Apa Ini?
42
Rindu Yang Berat
43
Ancaman Nara
44
Pria Bodoh
45
Promo Novel: Kau Rela Ku Lepas
46
Resmi Bercerai
47
Mami Merindukanmu Nak!
48
Makan Siang
49
Sebuah Kado
50
Bingung
51
Darimana Dia Tahu?
52
Rebutan
53
Bersaing Secara Sehat
54
Seperti Tom And Jerry
55
Untuk Apa Bapak Bertemu Putri Saya?
56
Marahlah Pada Papi, Nak.
57
Akar Masalah 1
58
Pergi
59
Takut
60
Ledekan Sang Mami
61
Kalah Cepat
62
Stategi Yang Bagus
63
Hampir Ketahuan
64
Pangeran
65
Tak Perduli
66
Promo Novel: Al-fatihah Pembuka Jodoh
67
Tidak Bisa Memaafkan
68
Mengetahui Kebenaran
69
Pujian Sang Pujaan Hati
70
Modus Bagas
71
Dia Adalah Kakaku
72
Kehilangan jejak
73
Wanita Tidak Tahu Diri
74
Masih Terbayang
75
Kedatangan Penggangu
76
Emangnya Permen
77
Promo Novel: SUNDIRAH
78
Pesan Itu Lagi
79
Demi Masa Depan
80
Mami Setuju
81
Bab 79
82
Siapa Mereka
83
Bukan Keluarga Biasa
84
Mulai Menyelidiki
85
Gagal
86
Kaget
87
Bekerja Sama
88
Putri Ajaib
89
Lagi dan Lagi
90
Tamu Tak Diundang
91
Kekesalan Bunga
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Pasangan Serasi
96
Beri Aku Waktu
97
Kemarahan Ilham
98
Pergi
99
Tamu Spesial
100
Kamu Sangat Cantik
101
Dinner Nanti Malam
102
Will You Marry Me?
103
Kenapa Kamu Lakuin Ini Padaku?
104
Melahirkan
105
Pak Duda Bisa Cemburu Juga
106
Permintaan Tante Farah
107
Penyesalan Ilham
108
Mengamen
109
Aku Sudah Memaafkanmu
110
Hancurnya Hati Ardi
111
Kasihan
112
Kamu Harus Kuat
113
Hari Bahagia double B
114
Promosi Novel: OBSESI SANG PEWARIS
115
Kehilangan Pekerjaan
116
Peneror Yang Tak Tau Waktu
117
Vitamin Bagas
118
Jangan Ganggu Mama dan Papa
119
Berubah
120
Memberi Pelajaran
121
Sakit
122
Hamil
123
Memutar Balikan Fakta
124
Harus Bijak
125
Permintaan Maaf
126
Rasa Tak Suka
127
Bermain
128
Tak Mau Egois
129
Bertemu Kirana
130
Ceritalah
131
Kedatangan Ferdi
132
Semobil
133
Jangan Gugup
134
Membantu Ardi
135
Terjadi
136
Harus Ke Jepang
137
Ujian Cinta Kita
138
Antara Bunga Dan Karina
139
Mataku Kelilipan
140
Lamaran Tina
141
Menemui Orang Tua Riko
142
Jalan Sama Calon Mertua
143
Bau
144
Sebuah Wasiat
145
Bangun Mas!
146
Tidak Mungkin
147
Jurang yang sama
148
(S2) Pria Sinting
149
S2 super women
150
S2. Siapa Dia
151
S2. Keputusan Papa
152
S2. Tamu Spesial
153
S2. Ternyata Dia
154
S2. Tekad
155
S2. Bab 154
156
S2. Bab 155
157
Bab 156
158
S2. Bab 157
159
S2. Bab 158
160
S2. Jujur
161
S2. Perasaan Tak Enak
162
Disiram Air Panas
163
S2. Semakin Membencimu
164
Masa Lalu Aurora
165
Cemburu Dan Takut
166
Perkataan Menohok
167
Fitnah
168
Pelajaran Untuk Rere
169
S2. TERLAMBAT
170
S2. PESAWAT JATUH
171
S2. Sebuah Mobil
172
S2. DITOLONG RYAN
173
S2. Pria Asing
174
S2. DIIKUTI
175
S2. BERHASIL KABUR
176
S2. TERTANGKAP
177
S2. Waktu 3 Hari
178
S2. Mati Bunuh Diri
179
S2. firasat
180
S2. Diculik
181
S2. Tujuan Menculik
182
S2. Akan Menikahi Secepatnya
183
S2. Pertama Kali
184
S2. Pemandangan Tak Terduga
185
S2. Meminta maaf
186
S2. Menolong
187
S2. Kasus sama
188
S2. Tetap Waspada
189
Hamil
190
S2. Bibit Pelakor
191
S2. Aku Mau Kamu Jujur
192
S2. Kemarahan Aurora
193
S2. Ada Bom
194
S2. Soal Rika
195
S2. Sudah Tahu
196
S2. Membatalkan
197
S2. Bumil Ngidam
198
S2. Reuni
199
S2. Ternyata Kamu
200
S2. Merindukanmu
201
S2. Menyusul
202
Diserang
203
END S2.
204
S3. Kepulangan Arjuna
205
S3. Memergoki
206
S3. Waktunya Pensiun
207
S3. Rania
208
S3. Tidak Jaim
209
S3. Ciuman Pertama
210
S3. Pengemis Cinta
211
S3. Uang Berbicara
212
S3. GEER
213
S3. Undangan Party
214
S3. Menyenggol
215
S3. Juna Hanya Milikku
216
S3. Hutang 500juta
217
S3. Zaman Sudah Modern
218
S3. Meminjam Uang
219
S3. Makan Malam
220
S3. Tamu Tak Diundang
221
S3. Wanita Itu
222
S3. Anisa, bukan Aisha
223
S3. Menyelidiki Anisa
224
S3. Menemui di Cafe
225
S3. Temani Aku Makan!
226
S3. Maksud Anda?
227
S3. Mendesak
228
S3. Titisan Siti Nurbaya
229
S3. Calonnya Juna
230
S3. Terbongkar Alasan Nisa
231
S3. Bertemu Aisha
232
S3. Terungkap
233
S3. Wanita Gila
234
S3. Mengajak Makan Malam
235
S3. Melamar
236
S3. Fitnah
237
S3. Mengantar Pulang
238
S3. MENINGGAL
239
S3. Menikah
240
S3. Meminta Maaf
241
S3. Kabar Bahagia
242
S3. Tak Mau Jauh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!