Dring....
"Halo?"
"Bunda,ini Akira!"
"Astaga sayang kau kemana saja!?"
"Sebenarnya aku sedang dirumah teman bunda,tolong sampaikan permintaan maafku pada Asa karna malam ini aku menginap,besok aku akan pulang!"
"Hahhh...kau membuat Jio dan Asa sangat khawatir sayang,hati-hati dan jangan lupa makan oke.Besok bunda akan menyuruh Jio menjemputmu."
"Tidak usah bunda,aku bisa pulang sendiri,selamat malam bunda."
"Selamat malam sayang,mimpi yang indah."
Tit...
"Apa itu kakak bun?"tanya Jio.
"Ya itu kakakmu."
"Jadi Akira kemana bu?"tanya Asa.
"Katanya dia menginap dirumah teman besok dia akan pulang."
"Apa dia kerumah Haru duluan tanpaku,dasar dia memang pelupa."ucap Asa geram karna Akira sempat melupakannya.
Sedangkan Jio tampak memikirkan sesuatu.
"Sudahlah ini sudah malam,Asa sebaiknya kamu pulang karna ini sudah malam.Kita semua mungkin lelah tapi syukurlah Akira baik-baik saja,hah anak itu memang membuat ibu cemas tapi nanti kalau anak itu pulang akan ibu marahi karna pergi tanpa memberi kabar dulu pada orang rumah."
"Baik bu Asa akan pulang."ucap Asa setelah berpamitan pada ibunya Akira.
"Jio kamu harus tidur besok kan masih sekolah,jangan terlalu khawatir pada kakakmu ya."
"Iya bun."
...
Akira lalu pergi kekamar Clara.
Soal itu dia sudah mendapat izin dari Shella,saat perjalanan dia malah bertemu David.
"Kamu mau kemana?"
"Kekamar Clara om."
"Ngapain?"
"Yah tidur lah om."ucap Akira enteng membuat David menepuk jidatnya.
"Jangan tidur disana,Clara gak suka kalau ada orang asing tidur dikamarnya."
"Tapi om percaya deh sama aku,Clara itu pengen ditemenin terus om karna dia kesepian disana."ucapan terakhir Akira membuat David terdiam.
Terkadang dia tak mengerti dengan jalan pikiran Akira.
"Baiklah,tapi ingat kalau terjadi apa-apa langsung teriak."
"Emang aku cewek om kan aku cowok!"
"Kalo kamu gak teriak kamu mau digigit sama Clara sampai kulit kamu itu lepas?"
Akira mengeleng takut membuat David yang melihatnya terkekeh kecil sambil mengelus kepala anak itu.
"Makanya harus teriak."
"Iya om,aku bakal teriak kenceng banget sampe tetangga om kaget nanti!"
Setelah itu David lalu pergi.
Dan Akira entah kenapa dia merasa takut kekamar Clara padahal tadi dia anak pemberani.
Gara-gara om David nakutin dia pake ancaman kulitnya lepas kan Akira gak mau kalo dia bangun nanti tinggal tulang aja.
...
Malam hari memang terasa dingin,dan untungnya Akira tidur disofa yang dibawakan David untuknya dan selimut tebal dari Shella.
Dia masih belum tidur dan masih memandang Clara yang dari tadi memperhatikannya dan mengeram rendah padanya.
Apa anak itu berniat menggigitnya lagi?
Sudah cukup dua belas gigitannya di lengan tangan kanan dan kirinya.
Entah apa alasan nanti yang dia buat saat dia pulang rumah,bundanya itu mendapati putra tampannya babak belur karna seorang anak kecil yang mempunyai gangguan jiwa.
"Hei apa kau akan terus memandangku seperti itu?"
"Grrr..."
"Aku bukan orang jahat yang akan melukaimu oke,tapi kau malah menggigit tanganku hingga rasanya tanganku ngilu."
"......."
"Namaku Akira,umurku lebih tua darimu jika kau mau kau bisa memanggilku kak Akira.
Setelah kau sembuh kita akan bermain sepuasnya diluar,bukankah diluar sangat bebas ketimbang ruang kamarmu yang sepi dan kosong ini?kau tau berada kamar terus akan membuatmu bosan,aku tipe orang yang tak bisa diam dan selalu keluar rumah dulu saat kecil aku anak yang nakal.
Apa kau mau mendengar masa kecilku?"
"Grrrr...."
"Geramanmu kuanggap iya oke,baiklah kita mulai...tapi dari mana dulu ya?
Oh ya saat itu umurku tiga tahun,aku mempunyai adik bernama Jio yang baru berumur satu tahun.
Sebenarnya ibu sih yang menceritakannya,kalo umurku segitu aku mana ingat.
Kata ibu dulu aku itu lari,saking cepatnya lariku ayah bahkan sampai kalah mengejarku,kau tau apa yang membuatku lari dari ayah?yaitu obat pahit yang berwarna merah itu,aku tidak suka minum obat!tapi karna waktu itu aku demam setelah hujan-hujanan jadinya malam hari aku demam tinggi.
Satu lagi saat umurku lima tahun seperti umurmu sekarang,dulu aku suka donat saking sukanya dengan kue yang tengahnya berlubang itu aku menangis seharian karna donatku dimakan ayah saat ayah pulang kerja dan tak sengaja memakannya.
Padahal itu hanya satu donat tapi aku menangis keras saat itu hahaha...."
Akira menghela napas dan menatap Clara yang masih menatapnya dengan tatapan lugu khas anak kecil.
Entah kenapa perasaan sedih muncul dihatinya....
Dia ingin melihat Clara bisa mempunyai masa kecil yang bahagia sepertinya,bukan gadis yang terkurung dalam kamarnya karna penyakit gangguan jiwanya.
"Saat itu umurku enam tahun,dulu aku sangat suka bersepeda hingga pernah aku bermain sepeda sampai malam hari dan tersesat dijalan,saat itu aku ketakutan dan panik karna tak bisa kembali kerumah...aku pikir aku akan mati kelaparan karna waktu itu juga aku lapar karna seharian tidak makan.
Hiks...kau tau,Jio yang menemukanku dengan menenteng sepeda barunya,dia hiks rela menjalan lama untuk menjemputku dan membawaku pulang dan menggendongku hingga kakinya lecet.
Walau sebenarnya kakiku juga lecet karna terlalu lama mengayuh sepeda tetapi aku tau kalau Jio masih tak bisa menaiki sepedanya.
Malam itu aku juga drop karna asmaku kambuh dan kulihat jio menangis histeris melihatku ambruk dipelukan bunda.
Jika aku mengingatnya aku sedih melihat perjuangan Jio waktu itu,dia pasti sangat lelah menggendongku juga.
Aku tak peduli rasa sakitku tapi Jio meninggalkan sepeda barunya pemberian ayah waktu itu,dia pasti sedih...
Tapi dia malah mengkhawatirkan ku,sejak saat itu aku sangat menyayangi Jio walau dulu aku juga menyayangi tapi aku ingin menjadi kuat untuk menjaga Jio seperti dia menjagaku.
Aku ingin melindungi....
Adikku.
Hiks...hiks kenapa air matanya tambah deras dan tak mau berhenti hiks.
Bagaimana ini...hiks?"
Akira mengusap kedua pipinya yang sudah basah dengan air matanya.
Entah kenapa jika dia teringat pada adiknya hal itu membuatnya sedih.
Mungkin benar kata orang,perasaan suadara itu murni karna sebuah ikatan yang terjalin hingga mereka merasa kehilangan ketika jauh dengan saudaranya.
Clara yang melihat Akira menangis gadis itu hanya diam.
Mulut gadis itu terbuka seolah ingin mengatakan sesuatu.
"Jangan...nangis...."ucapnya terbata membuat Akira yang mendengarkan terkejut walau ucapan gadis itu pelan dan lirih.
"Kau bilang jangan menangis kan?"
Gadis kecil itu mengangguk kaku seolah mengerti perkataannya.
Akira lalu tersenyum.
"Lihat sekarang aku tidak menangis,dan akan selalu tersenyum untukmu."ucap Akira dengan senyuman manis dibibirnya.
"Kau mau sembuh kan?"
Lagi-lagi gadis kecil menjawabnya dengan anggukan kecil.
"Kau harus melupakan masa lalumu biarkan yang berlalu telah berlalu,waktu yang terlewat memang tak bisa diputar kembali.Namun kenangan dari masa lalu juga masih berbekas diotak seseorang yang merasa sakit,oleh karna itu kehadiranku disini adalah untuk membantumu menyembuhkan luka batinmu.Jadi Clara mohon bantuannya ya...."
"Em!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Mandala Qawwiy
syukurlah lo kasih kabar ke nyokap lo kalau ngak bisa jantungan itu bunda lo.
2023-03-15
0
@Risa Virgo Always Beautiful
Akira makanya kamu jangan hujan hujanan supaya ngga demam tinggi
2023-03-15
0
༄㉿ᶻ⋆𝓥𝓲𝓭𝔂𝓪
eh aku ternyata kirain bunda siapa ternyata kamu
2023-03-14
0