Akira kecil itu sangat mengemaskan.
Lucu seperti anak kucing.
Dan manis karna sifatnya.
Tapi tak bisa diam.
Bagaimana mendeskripsikannya?
Intinya dia seperti buntalan bakpao yang bisa berjalan.
"Jio!"
Nah baru saja dibicarakan buntalan itu menghampiri sang adik yang tengah anteng duduk disofa dengan meminum susu kotaknya.
Umur mereka masih 7 tahun,tapi sudah sangat aktif berlari-lari hingga membuat sang ayah encok, siapa lagi kalau bukan Akira.
"Hm?"sang adik hanya menjawab dengan deheman saja,ngomong-ngomong dia masih menyedot susu kotaknya.
"Ayo main kelual!"
Kakaknya itu mengajaknya bermain, padahal baru sejam yang lalu sebelum mereka dimandikan oleh ibunya mereka juga bermain petak umpet,dan berakhir Akira yang menangis kencang karna tak menemukan adiknya dan mengira adiknya dimakan ayahnya,ada-ada saja si Akira ini padahal Jio cuma sembunyi dibawah meja kok.
"Main apa?jangan petak umpet!"ucap Jio melihat mata kakaknya itu masih bengkak.
"Kalo gak main petak umpet telus main apa?"tanya Akira.
"Terserah kakak,aku ikut saja."ucap Jio juga merasa bosan karna susu kotaknya sudah habis.
Dengan pose lucu sambil memiringkan kepalanya kekiri dan jari telunjuknya didagu Akira berpikir.
"Gimana kalo main monstel!monstelnya ayah!"
"Ayah kerja kak,jangan ganggu ayah."ucapnya melihat sang ayah tak jauh duduk dari sana sambil memangku laptop.
Tentu dia tau kesibukan sang ayah,entah kenapa ayahnya itu juga jarang kekantor dan mengerjakan semua pekerjaannya dirumah,mungkin karna ingin memenuhi janjinya untuk mengajak kedua anaknya berlibur setelah putranya itu libur sekolah.
Karna jika Akira sudah meminta sesuatu maka anak itu akan keras kepala bahkan dia pernah kecewa berat karna menunggu ayahnya tak pulang sampai besok saat berkerja dikantor.
Alhasil putranya itu merajuk tak berbicara padanya selama seminggu,membuat sang ayah uring-uringan karna tak bisa bermain lagi dengan salah putranya yang manisnya gak pake kuadrat.
"Kalau gitu Jio jadi alien telus lawan supel helonya kakak!"ucap Akira sambil menunjukan boneka hijau berotot setelah memberi adiknya itu pistol mainan.
"Ayo supel helo belaksi!huwaaa!!!!gllll gll.."dengan menirukan raksasa kakaknya itu berjalan sambil melompat-lompat dan menghentakkan kakinya kelantai sampai berbunyi dak ...dak..
Tak lupa geraman-geraman yang dibuat mulut kecilnya.
Entah kenapa Jio jadi gemas pada kakaknya itu.
"Jio ayo tembak!kenapa diem aja!"
Melihat adiknya itu diam membuat Akira binggung tapi dia langsung merebut pistol yang diberikannya pada Jio kembali.
"Jio mau ganti pelan ya,oke kakak jadi alien dan Jio jadi supel helo!"ucapnya mengira kalau adiknya itu tak mau jadi alien jelek yang ada tv.
Setelah itu Akira lalu berguling-guling di lantai hingga bajunya kusut.
"Dol dol dol piyuuuu!!!"ucapnya seolah menembak laser kearah Jio dan empu hanya menatap datar sang tingkah sang kakak.
"Huwaa supel helo Jio kuat!pistol kakak udah habis tenaga!"ucap Akira karna pistol itu tak mengeluarkan cahaya atau bunyi lagi,mungkin sudah rusak karna berkali-kali di penyet kakaknya itu saat berguling-guling.
"Hah..hah...hah capek!"kakaknya itu ngos-ngosan dilantai sekarang posisinya tengkurap.
Lalu tangan kakaknya itu bergerak seirama kakinya seolah berenang tapi seperti anak kura-kura yang ngesot.
"Belenang!ayo Jio ikut kakak belenang!"
Jio mengeleng,sepertinya dia harus membawa kakaknya kepantai agar tak ngesot dilantai,kasian ibunya nanti harus tiap hari mencuci baju putih kakaknya yang kotor.
Sedangkan sang ayah yang diam-diam melihat kelakukan putranya itu menahan tawa.
Astaga kenapa putranya itu sangat lucu...
Berbeda dengan sang adik yang dari tadi melihat kakaknya bermain sendiri.
...
Jio kecil itu sangat manis dan tampan.
Dari kecil bahkan banyak orang mengira wajah Jio mirip dengan sang ayah,sedangkan kakaknya itu mirip dengan ibu.
Jio juga manis apalagi saat tertawa dan menghibur sang kakak saat sedih.
Pulang sekolah saat memasuki jenjang SMP.
Jio tau kakaknya itu sangat menyukai yang namanya basket,bahkan sering mengajaknya bermain basket dihalaman rumah dan ayahnya yang peka juga membuat lapangan basket untuk kakaknya dengan syarat tidak berlebihan karna dari kecil kakaknya itu mempunyai asma keturunan sang ibu.
Saat itu kakaknya pulang sekolah dengan wajah murung.
Hal itu membuatnya binggung karna biasanya kakaknya itu akan datang sambil tersenyum lebar dan memeluknya.
Namun kini kakaknya itu langsung masuk kekamar tanpa mengatakan apa-apa.
Jio yang kebetulan saat itu menonton tv langsung menuju kamar.
Di dalam dia melihat kakaknya itu sudah ada diatas ranjang dengan berselimut.
Dia lalu menghampiri buntalan itu.
"Kakak!"ucapnya seraya menguncang tubuh kakaknya.
Tapi tak ada jawaban,tak mau menyerah Jio langsung menyingkap paksa selimut itu karna khawatir kakaknya itu sesak nafas nanti.
"Jio?"
Yang pertama kali dia lihat adalah sembab mata Akira dan isakan kecil terdengar di bibirnya.
"Kenapa?apa ada yang menganggu kakak disekolah?"tanya Jio mengelus lembut rambut kakaknya itu yang lepek karna keringat.
"Ugh hiks...bukan itu hiks karna semua orang berlaku baik padaku,tapi hiks aku gagal karna kalah saat pertandingan basket,aku membuat timku kalah Jio hiks."
"Kak itu hanya pertandingan bukan kehidupan,jika seseorang kalah dalam pertandingan itu merupakan hal wajar karna pertandingan itu bisa dilakukan beberapa kali,tapi ketika seseorang menyerah pada kehidupan dia tak akan pernah mendapat kesempatan karna hidup hanya ada satu nyawa dan satu kesempatan.Aku ikut merasa sedih karna mengerti perasaan kakak tapi disisi lain yang membuatku sedih juga sebenarnya adalah karna kakak menangis,aku memang orang yang pendiam dan cuek tapi aku selalu memperhatikan kakak.
Kakak yang tak pernah bosan berbicara padaku walaupun aku hanya diam,dan selalu membuatku tersenyum jika aku merasa sedih.
Aku tidak seperti kakak yang bisa membuat orang lain tertawa tapi aku bisa berjanji kalau aku tak akan pernah meninggalkan kakak dan selalu di samping kakak.
Mungkin kakak merasa aneh denganku hari ini karna aku berbicara panjang tapi aku ingin mengungkapkan semua perasaan yang kupendam selama ini.
Aku sangat sayang pada kakak jadi jangan pernah menyerah ya kak."
Mendengar ucapan Jio membuat Akira diam.
Dia tak pernah menyangka kalau adiknya selama ini begitu memperhatikan ya.
Dia pikir diamnya seseorang adalah karna sifat tak peduli dari orang itu menutup dirinya dari sekitarnya.
Tapi Jio berbeda,dia memang cuek tapi begitu peduli pada orang terdekatnya.
Bahkan jika melihat orang sekitarnya susah dia juga tak segan-segan untuk membantu orang itu.
"Jio...hiks...kau memang adikku!"
Dan hari itu ditutup Akira yang menangis kencang sambil memeluk Jio dan menempeli adiknya itu seharian membuat kedua orang tuanya heran dan sang ayah yang iri pada Jio karna Akira tak mau menempelinya lagi.
...
Akira itu mempunyai asma.
Tapi anak itu selalu enerjik dan tak kenal waktu saat bermain membuat semua keluarganya khawatir padanya.
Seperti saat usianya sepuluh tahun,anak itu baru pulang sekolah dan izin pada bundanya untuk bermain dengan teman-temannya ditaman kota.
"Bunda!"
"Ya sayang?"sang ibu yang baru saja memasak menghampiri putranya itu yang masih menggunakan seragam sekolahnya.
"Aku mau main sama teman-teman bunda,gak jauh kok cuma taman kota yang ada didekat rumah Asa bunda."
"Sayang kamu baru pulang sekolah lho,besok aja ya sekarang mandi terus tidur."
"Tapi bunda Akira kan udah janjian sama teman-teman kata ayah kita gak boleh mengingkari janji yang udah dibuat!"
"Sayang kamu juga habis latihan basket kan gak capek apa?"
"Akira gak capek bunda."
Jio yang baru saja turun dari tangga melihat kakaknya itu dan bundanya.
"Kakak mau kemana?"tanya Jio.
"Kakak mau main sama teman-teman kakak!"ucap Akira padahal dilihat dari dekat wajah kakaknya itu sudah pucat.
"Gak,gak boleh kakak harus istirahat!"perintah Jio membuat Akira melotot garang namun hal itu sangat mengemaskan karna tatapan Akira tidak ada seramnya sama sekali.
"Gak mau,Akira mau main...bunda!!!"ucapnya kini merengek pada ibunya lalu memeluk kaki wanita yang melahirkannya itu.
"Sayang wajah kamu pucat banget,jangan bikin Jio dan bunda khawatir yuk mainnya dikamar aja ya,jangan diluar nanti bunda telpon teman-teman kamu."ucap sang bunda mengendong sang putra,walaupun putranya itu itu sudah besar tapi badannya tetap mungil.
"Gak mau gak mau hiks hiks...."ucap Akira yang memberontak digendongan bundanya.
"Kak!"teriak Jio panik saat melihat kakaknya itu kesusahan menghirup udara dan membuat sang ibu juga terkejut.
"Astaga sayang,Jio telpon ayah kamu suruh ayah pulang sekarang!"ucap ibunya sambil menepuk-nepuk pipi Akira karna anak itu mulai kehilangan kesadarannya.
"Baik bun!"
Dan berakhir pemuda manis itu dibawa kerumah sakit untuk memulihkan kesehatannya.
...
Jio itu punya kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya adalah dia anak yang pintar dan jenius,dia juga bisa melakukan banyak hal seperti anak multitalent lainnya.
Pernah Akira tak sengaja merusak pegangan oven milik bundanya karna bermain-main,Akira lalu menangis sambil berlari kearah Jio dan mengadukan karna tak mau dimarahi sang bunda,dan dengan mudahnya Jio memperbaikinya membuat sang kakak melongo tak percaya karna adiknya yang masih kecil sudah bisa memperbaiki pegangan oven yang dia rusak seperti montir profesional.
Tapi kekurangan Jio adalah memulai pertemanan,dia tak akan bisa mengajak orang berteman kecuali orang itu yang mendekatinya untuk berteman dengannya.
Saat kecil Jio itu pendiam,jadi tak banyak yang mendekati anak itu hingga dia selalu terlihat sendiri dan tak punya teman bermain selain Akira.
Jio juga sangat pemilih,maksudnya dia seolah bisa membaca ekspresi seseorang saat mendekatinya berbeda dengan sang kakak yang disebut anak ramah dan sosial butterfly pada semua orang.
Anak itu mempunyai daya tarik sendiri yang membuat orang lain menyukainya.
Jio yang introvert dan Akira yang ekstrovert begitulah kita menyebutnya.
Walau memiliki perbedaan tipe sifat tapi kedua saudara itu mencoba melengkapi satu sama lain.
Seperti Jio yang selalu melindungi sang kakak.
Dan Akira yang menutupi kekurangan sang adik.
Seperti saat Asa dan Haru berkunjung kerumah Akira,mereka berdua pasti akan bertemu dengan Jio yang selalu menempeli kakaknya itu kemanapun.
Dulu Jio masih kecil dan seperti anak bebek yang mengikuti induknya yaitu Akira.
Umur Jio masih empat tahun.
"Kakak!kakak!"
Jio kecil terus memanggil sang kakak yang tampak sibuk bermain dengan kedua teman barunya.
"Hai Jio!"sapa Haru dibalas angin lalu dan Jio lalu memeluk Akira yang saat itu sedang bermain masak-masakan dengan Asa.
"Jio kok bangun?tadi kan bobo sama bunda."ucap Akira binggung karna adiknya itu tiba-tiba sudah didepannya dan memeluknya erat seolah tak membiarkannya pergi.
Jio berkedip polos lalu menangkup wajah kakaknya hingga membuat bibir Akira mengerucut lucu.
"Jio mau main sama kakak!"
"Kita main belsama teman kakak ya."ucap Akira yang masih cadel padahal sang adik yang berumur lebih dibawahnya saja sudah mengucap kata dengan benar.
Hal itu terkadang membuat orang-orang binggung siapa yang adik dan kakak.
Ya gimana gak binggung kan?kalian juga binggung gak?
"Gak mau Jio maunya sama kakak aja."ucap Jio membuat kedua teman Akira menghela napas.
Jio kecil memang selalu melakukan itu,yaitu memonopoli kakaknya saat kakaknya itu bermain dengan kedua temannya seolah-olah anak kecil itu mau menunjukkan kalau Akira hanya menyayanginya bukan orang lain.
Kayak adik posesif sama kakak bukan kakak posesif sama adiknya.
"Tapi kan kakak main sama teman kakak Jio."
"Kakak gak sayang lagi sama Jio?"
Ucapan sang adik membuat Akira panik karna melihat kedua mata adiknya itu mulai berkaca-kaca sedangkan kedua temannya saling berpandangan.
"Akira aku pulang aja deh,kayaknya Jio mau main main kamu kasian adikmu itu..."ucap Asa.
"Iya aku ngalah,besok kita main disekolah aja..."ucap Haru sedikit menyindir Jio,namun ingatkan Haru kalo Jio itu anak yang cuek dengan sindiran apalagi pujian.
Anak itu tak peduli orang mengomentari hidupnya toh yang menjalani dia bukan orang lain.
Akira yang mendengarnya merasa tak enak dengan kedua temannya itu tapi melihat mata bulat adiknya yang berkaca-kaca membuatnya tak tega.
"Oke aku antar kalian kedepan ya,Jio tunggu kakak nanti kita main mobil-mobilan."
"Yeay!!!"
Satu untuk Jio dan kosong untuk Asa dan Haru.
...
(Kalo ingat masa kecil itu pasti rasanya pengen diulang,kadang author mikir kalo seandainya sekarang masih kecil mungkin gak akan pengen cepat besar lagi wkwk...
Namanya juga kepikiran aja itu tapi serius sih gak pengen cepat besar.
Waktu yang dulu terbuang sia-sia itu pengen aku perbaiki meskipun hal itu gak akan bisa merubah masa depan yang sudah ada.
Tapi keinginanku kalau kembali kemasa lalu adalah merasakan hal-hal itu.
Hal-hal dunia kecil dan terkadang disebut konyol,karna namanya anak kecil kan belum tau apa-apa tentang yang dipikirin oleh orang dewasa.
Bahkan dulu aku juga sering main bikin keluarga-keluarga palsu sama teman-teman.
Kayak ceritanya udah punya anak,suami,nenek sama kakek wkwk lucu banget dah kalo diingat.)
(Bonus visual bayi Akira dan Jio.Hayo tebak mana Akira sama mana Jio???)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
@Risa Virgo Always Beautiful
Jio kamu adik yang baik karena menghibur kakak kamu
2023-03-15
0
𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡
supel helo Powel langer apa utlamen Akira. Aku iku main ya aku jadi mostel nya. lah aku ikut cedal ya😅🤣
2023-03-15
0
𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡
si Akira ini mana ada Bapaknya makan si jio emang Bapakmu Godzilla apa. Haduh bikin gemes aja nih anak tak toet nanti✌️
2023-03-15
0