Spesial side story(Akira & Jio)

Akira kecil itu sangat mengemaskan.

Lucu seperti anak kucing.

Dan manis karna sifatnya.

Tapi tak bisa diam.

Bagaimana mendeskripsikannya?

Intinya dia seperti buntalan bakpao yang bisa berjalan.

"Jio!"

Nah baru saja dibicarakan buntalan itu menghampiri sang adik yang tengah anteng duduk disofa dengan meminum susu kotaknya.

Umur mereka masih 7 tahun,tapi sudah sangat aktif berlari-lari hingga membuat sang ayah encok, siapa lagi kalau bukan Akira.

"Hm?"sang adik hanya menjawab dengan deheman saja,ngomong-ngomong dia masih menyedot susu kotaknya.

"Ayo main kelual!"

Kakaknya itu mengajaknya bermain, padahal baru sejam yang lalu sebelum mereka dimandikan oleh ibunya mereka juga bermain petak umpet,dan berakhir Akira yang menangis kencang karna tak menemukan adiknya dan mengira adiknya dimakan ayahnya,ada-ada saja si Akira ini padahal Jio cuma sembunyi dibawah meja kok.

"Main apa?jangan petak umpet!"ucap Jio melihat mata kakaknya itu masih bengkak.

"Kalo gak main petak umpet telus main apa?"tanya Akira.

"Terserah kakak,aku ikut saja."ucap Jio juga merasa bosan karna susu kotaknya sudah habis.

Dengan pose lucu sambil memiringkan kepalanya kekiri dan jari telunjuknya didagu Akira  berpikir.

"Gimana kalo main monstel!monstelnya ayah!"

"Ayah kerja kak,jangan ganggu ayah."ucapnya melihat sang ayah tak jauh duduk dari sana sambil memangku laptop.

Tentu dia tau kesibukan sang ayah,entah kenapa ayahnya itu juga jarang kekantor dan mengerjakan semua pekerjaannya dirumah,mungkin karna ingin memenuhi janjinya untuk mengajak kedua anaknya berlibur setelah putranya itu libur sekolah.

Karna jika Akira sudah meminta sesuatu maka anak itu akan keras kepala bahkan dia pernah kecewa berat karna menunggu ayahnya tak pulang sampai besok saat berkerja dikantor.

Alhasil putranya itu merajuk tak berbicara padanya selama seminggu,membuat sang ayah uring-uringan karna tak bisa bermain lagi dengan salah putranya yang manisnya gak pake kuadrat.

"Kalau gitu Jio jadi alien telus lawan supel helonya kakak!"ucap Akira sambil menunjukan boneka hijau berotot setelah memberi adiknya itu pistol mainan.

"Ayo supel helo belaksi!huwaaa!!!!gllll gll.."dengan menirukan raksasa kakaknya itu berjalan sambil melompat-lompat dan menghentakkan kakinya kelantai sampai berbunyi dak ...dak..

Tak lupa geraman-geraman yang dibuat mulut kecilnya.

Entah kenapa Jio jadi gemas pada kakaknya itu.

"Jio ayo tembak!kenapa diem aja!"

Melihat adiknya itu diam membuat Akira binggung tapi dia langsung merebut pistol yang diberikannya pada Jio kembali.

"Jio mau ganti pelan ya,oke kakak jadi alien dan Jio jadi supel helo!"ucapnya mengira kalau adiknya itu tak mau jadi alien jelek yang ada tv.

Setelah itu Akira lalu berguling-guling di lantai hingga bajunya kusut.

"Dol dol dol piyuuuu!!!"ucapnya seolah menembak laser kearah Jio dan empu hanya menatap datar sang tingkah sang kakak.

"Huwaa supel helo Jio kuat!pistol kakak udah habis tenaga!"ucap Akira karna pistol itu tak mengeluarkan cahaya atau bunyi lagi,mungkin sudah rusak karna berkali-kali di penyet kakaknya itu saat berguling-guling.

"Hah..hah...hah capek!"kakaknya itu ngos-ngosan dilantai sekarang posisinya tengkurap.

Lalu tangan kakaknya itu bergerak seirama kakinya seolah berenang tapi seperti anak kura-kura yang ngesot.

"Belenang!ayo Jio ikut kakak belenang!"

Jio mengeleng,sepertinya dia harus membawa kakaknya kepantai agar tak ngesot dilantai,kasian ibunya nanti harus tiap hari mencuci baju putih kakaknya yang kotor.

Sedangkan sang ayah yang diam-diam melihat kelakukan putranya itu menahan tawa.

Astaga kenapa putranya itu sangat lucu...

Berbeda dengan sang adik yang dari tadi melihat kakaknya bermain sendiri.

...

Jio kecil itu sangat manis dan tampan.

Dari kecil bahkan banyak orang mengira wajah Jio mirip dengan sang ayah,sedangkan kakaknya itu mirip dengan ibu.

Jio juga manis apalagi saat tertawa dan menghibur sang kakak saat sedih.

Pulang sekolah saat memasuki jenjang SMP.

Jio tau kakaknya itu sangat menyukai yang namanya basket,bahkan sering mengajaknya bermain basket dihalaman rumah dan ayahnya yang peka juga membuat lapangan basket untuk kakaknya dengan syarat tidak berlebihan karna dari kecil kakaknya itu mempunyai asma keturunan sang ibu.

Saat itu kakaknya pulang sekolah dengan wajah murung.

Hal itu membuatnya binggung karna biasanya kakaknya itu akan datang sambil tersenyum lebar dan memeluknya.

Namun kini kakaknya itu langsung masuk kekamar tanpa mengatakan apa-apa.

Jio yang kebetulan saat itu menonton tv langsung menuju kamar.

Di dalam dia melihat kakaknya itu sudah ada diatas ranjang dengan berselimut.

Dia lalu menghampiri buntalan itu.

"Kakak!"ucapnya seraya menguncang tubuh kakaknya.

Tapi tak ada jawaban,tak mau menyerah Jio langsung menyingkap paksa selimut itu karna khawatir kakaknya itu sesak nafas nanti.

"Jio?"

Yang pertama kali dia lihat adalah sembab mata Akira dan isakan kecil terdengar di bibirnya.

"Kenapa?apa ada yang menganggu kakak disekolah?"tanya Jio mengelus lembut rambut kakaknya itu yang lepek karna keringat.

"Ugh hiks...bukan itu hiks karna semua orang berlaku baik padaku,tapi hiks aku gagal karna kalah saat pertandingan basket,aku membuat timku kalah Jio hiks."

"Kak itu hanya pertandingan bukan kehidupan,jika seseorang kalah dalam pertandingan itu merupakan hal wajar karna pertandingan itu bisa dilakukan beberapa kali,tapi ketika seseorang menyerah pada kehidupan dia tak akan pernah mendapat kesempatan karna hidup hanya ada satu nyawa dan satu kesempatan.Aku ikut merasa sedih karna mengerti perasaan kakak tapi disisi lain yang membuatku sedih juga sebenarnya adalah karna kakak menangis,aku memang orang yang pendiam dan cuek tapi aku selalu memperhatikan kakak.

Kakak yang tak pernah bosan berbicara padaku walaupun aku hanya diam,dan selalu membuatku tersenyum jika aku merasa sedih.

Aku tidak seperti kakak yang bisa membuat orang lain tertawa tapi aku bisa berjanji kalau aku tak akan pernah meninggalkan kakak dan selalu di samping kakak.

Mungkin kakak merasa aneh denganku hari ini karna aku berbicara panjang tapi aku ingin mengungkapkan semua perasaan yang kupendam selama ini.

Aku sangat sayang pada kakak jadi jangan pernah menyerah ya kak."

Mendengar ucapan Jio membuat Akira diam.

Dia tak pernah menyangka kalau adiknya selama ini begitu memperhatikan ya.

Dia pikir diamnya seseorang adalah karna sifat tak peduli dari orang itu menutup dirinya dari sekitarnya.

Tapi Jio berbeda,dia memang cuek tapi begitu peduli pada orang terdekatnya.

Bahkan jika melihat orang sekitarnya susah dia juga tak segan-segan untuk membantu orang itu.

"Jio...hiks...kau memang adikku!"

Dan hari itu ditutup Akira yang menangis kencang sambil memeluk Jio dan menempeli adiknya itu seharian membuat kedua orang tuanya heran dan sang ayah yang iri pada Jio karna Akira tak mau menempelinya lagi.

...

Akira itu mempunyai asma.

Tapi anak itu selalu enerjik dan tak kenal waktu saat bermain membuat semua keluarganya khawatir padanya.

Seperti saat usianya sepuluh tahun,anak itu baru pulang sekolah dan izin pada bundanya untuk bermain dengan teman-temannya ditaman kota.

"Bunda!"

"Ya sayang?"sang ibu yang baru saja memasak menghampiri putranya itu yang masih menggunakan seragam sekolahnya.

"Aku mau main sama teman-teman bunda,gak jauh kok cuma taman kota yang ada didekat rumah Asa bunda."

"Sayang kamu baru pulang sekolah lho,besok aja ya sekarang mandi terus tidur."

"Tapi bunda Akira kan udah janjian sama teman-teman kata ayah kita gak boleh mengingkari janji yang udah dibuat!"

"Sayang kamu juga habis latihan basket kan gak capek apa?"

"Akira gak capek bunda."

Jio yang baru saja turun dari tangga melihat kakaknya itu dan bundanya.

"Kakak mau kemana?"tanya Jio.

"Kakak mau main sama teman-teman kakak!"ucap Akira padahal dilihat dari dekat wajah kakaknya itu sudah pucat.

"Gak,gak boleh kakak harus istirahat!"perintah Jio membuat Akira melotot garang namun hal itu sangat mengemaskan karna tatapan Akira tidak ada seramnya sama sekali.

"Gak mau,Akira mau main...bunda!!!"ucapnya kini merengek pada ibunya lalu memeluk kaki wanita yang melahirkannya itu.

"Sayang wajah kamu pucat banget,jangan bikin Jio dan bunda khawatir yuk mainnya dikamar aja ya,jangan diluar nanti bunda telpon teman-teman kamu."ucap sang bunda mengendong sang putra,walaupun putranya itu itu sudah besar tapi badannya tetap mungil.

"Gak mau gak mau hiks hiks...."ucap Akira yang memberontak digendongan bundanya.

"Kak!"teriak Jio panik saat melihat kakaknya itu kesusahan menghirup udara dan membuat sang ibu juga terkejut.

"Astaga sayang,Jio telpon ayah kamu suruh ayah pulang sekarang!"ucap ibunya sambil menepuk-nepuk pipi Akira karna anak itu mulai kehilangan kesadarannya.

"Baik bun!"

Dan berakhir pemuda manis itu dibawa kerumah sakit untuk memulihkan kesehatannya.

...

Jio itu punya kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya adalah dia anak yang pintar dan jenius,dia juga bisa melakukan banyak hal seperti anak multitalent lainnya.

Pernah Akira tak sengaja merusak pegangan oven milik bundanya karna bermain-main,Akira lalu menangis sambil berlari kearah Jio dan mengadukan karna tak mau dimarahi sang bunda,dan dengan mudahnya Jio memperbaikinya membuat sang kakak melongo tak percaya karna adiknya yang masih kecil sudah bisa memperbaiki pegangan oven yang dia rusak seperti montir profesional.

Tapi kekurangan Jio adalah memulai pertemanan,dia tak akan bisa mengajak orang berteman kecuali orang itu yang mendekatinya untuk berteman dengannya.

Saat kecil Jio itu pendiam,jadi tak banyak yang mendekati anak itu hingga dia selalu terlihat sendiri dan tak punya teman bermain selain Akira.

Jio juga sangat pemilih,maksudnya dia seolah bisa membaca ekspresi seseorang saat mendekatinya berbeda dengan sang kakak yang disebut anak ramah dan sosial butterfly pada semua orang.

Anak itu mempunyai daya tarik sendiri yang membuat orang lain menyukainya.

Jio yang introvert dan Akira yang ekstrovert begitulah kita menyebutnya.

Walau memiliki perbedaan tipe sifat tapi kedua saudara itu mencoba melengkapi satu sama lain.

Seperti Jio yang selalu melindungi sang kakak.

Dan Akira yang menutupi kekurangan sang adik.

Seperti saat Asa dan Haru berkunjung kerumah Akira,mereka berdua pasti akan bertemu dengan Jio yang selalu menempeli kakaknya itu kemanapun.

Dulu Jio masih kecil dan seperti anak bebek yang mengikuti induknya yaitu Akira.

Umur Jio masih empat tahun.

"Kakak!kakak!"

Jio kecil terus memanggil sang kakak yang tampak sibuk bermain dengan kedua teman barunya.

"Hai Jio!"sapa Haru dibalas angin lalu dan Jio lalu memeluk Akira yang saat itu sedang bermain masak-masakan dengan Asa.

"Jio kok bangun?tadi kan bobo sama bunda."ucap Akira binggung karna adiknya itu tiba-tiba sudah didepannya dan memeluknya erat seolah tak membiarkannya pergi.

Jio berkedip polos lalu menangkup wajah kakaknya hingga membuat bibir Akira mengerucut lucu.

"Jio mau main sama kakak!"

"Kita main belsama teman kakak ya."ucap Akira yang masih cadel padahal sang adik yang berumur lebih dibawahnya saja sudah mengucap kata dengan benar.

Hal itu terkadang membuat orang-orang binggung siapa yang adik dan kakak.

Ya gimana gak binggung kan?kalian juga binggung gak?

"Gak mau Jio maunya sama kakak aja."ucap Jio membuat kedua teman Akira menghela napas.

Jio kecil memang selalu melakukan itu,yaitu memonopoli kakaknya saat kakaknya itu bermain dengan kedua temannya seolah-olah anak kecil itu mau menunjukkan kalau Akira hanya menyayanginya bukan orang lain.

Kayak adik posesif sama kakak bukan kakak posesif sama adiknya.

"Tapi kan kakak main sama teman kakak Jio."

"Kakak gak sayang lagi sama Jio?"

Ucapan sang adik membuat Akira panik karna melihat kedua mata adiknya itu mulai berkaca-kaca sedangkan kedua temannya saling berpandangan.

"Akira aku pulang aja deh,kayaknya Jio mau main main kamu kasian adikmu itu..."ucap Asa.

"Iya aku ngalah,besok kita main disekolah aja..."ucap Haru sedikit menyindir Jio,namun ingatkan Haru kalo Jio itu anak yang cuek dengan sindiran apalagi pujian.

Anak itu tak peduli orang mengomentari hidupnya toh yang menjalani dia bukan orang lain.

Akira yang mendengarnya merasa tak enak dengan kedua temannya itu tapi melihat mata bulat adiknya yang berkaca-kaca membuatnya tak tega.

"Oke aku antar kalian kedepan ya,Jio tunggu kakak nanti kita main mobil-mobilan."

"Yeay!!!"

Satu untuk Jio dan kosong untuk Asa dan Haru.

...

(Kalo ingat masa kecil  itu pasti rasanya pengen diulang,kadang author mikir kalo seandainya sekarang masih kecil mungkin gak akan pengen cepat besar lagi wkwk...

Namanya juga kepikiran aja itu tapi serius sih gak pengen cepat besar.

Waktu yang dulu terbuang sia-sia itu pengen aku perbaiki meskipun hal itu gak akan bisa merubah masa depan yang sudah ada.

Tapi keinginanku kalau kembali kemasa lalu adalah merasakan hal-hal  itu.

Hal-hal dunia kecil dan terkadang disebut konyol,karna namanya anak kecil kan belum tau apa-apa tentang yang dipikirin oleh orang dewasa.

Bahkan dulu aku juga sering main bikin keluarga-keluarga palsu sama teman-teman.

Kayak ceritanya udah punya anak,suami,nenek sama kakek wkwk lucu banget dah kalo diingat.)

(Bonus visual bayi Akira dan Jio.Hayo tebak mana Akira sama mana Jio???)

Terpopuler

Comments

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Jio kamu adik yang baik karena menghibur kakak kamu

2023-03-15

0

𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡

𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡

supel helo Powel langer apa utlamen Akira. Aku iku main ya aku jadi mostel nya. lah aku ikut cedal ya😅🤣

2023-03-15

0

𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡

𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡

si Akira ini mana ada Bapaknya makan si jio emang Bapakmu Godzilla apa. Haduh bikin gemes aja nih anak tak toet nanti✌️

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Akira
2 Haru
3 Asa
4 I karakter utama : anak aneh?
5 Bab 2 karakter utama
6 Bab 3 karakter utama
7 Bab 4 karakter utama
8 Bab 5 karakter utama
9 Bab 6 karakter utama
10 Spesial side story(Akira & Jio)
11 Bab 7 karakter utama
12 Bab 8 karakter utama: Empat preman!
13 Bab 9 karakter utama
14 Bab 10 karakter utama
15 Bab 11 karakter utama
16 II Karakter kedua: Haru dengan dunianya.
17 Bab 12 karakter kedua
18 Bab 13 karakter kedua
19 Bab 14 karakter kedua
20 Bab 15 karakter kedua: Kampus!!
21 Bab 16 karakter kedua
22 Bab 17 karakter kedua: Amarah dan takut.
23 Bab 18 karakter kedua
24 Bab 19 karakter kedua: Bertemu sosiopat!
25 Bab 20 karakter kedua: Apa Jio psikopat?
26 Bab 21 karakter kedua
27 Self harm
28 III Karakter ketiga: Kencan?
29 Bab 22 karakter ketiga: Dunia Asa.
30 Bab 23 karakter ketiga
31 Bab 24 karakter ketiga
32 Bab 25 karakter ketiga
33 Bab 26 karakter ketiga: Keluarga Maurinho
34 Bab 27 karakter ketiga
35 Bab 28 karakter ketiga
36 Side story(Akira & Asa)
37 Bab 29 karakter ketiga: Memori Asa.
38 Bab 30 Bertemu sikembar V!
39 Bab 31 Apa maksud Jio?
40 Bab 32 Apa maksud Jio?
41 Bab 33 Balapan liar!
42 Bab 34 Akira diculik!
43 Bab 35 Anak angkat?
44 Bab 36 Luka dihati Alex?
45 Bab 37 Curhatan hati Jio
46 Bab 38 Tak terjadi
47 Bab 39 Rumor berantai
48 Simple things
49 Bab 40 Peneror malam
50 Bab 41 Haru dan ibunya
51 The best trio karakter S2
52 Bab 42 Cerita lama
53 Bab 43 Curhatan Akira
54 Bab 44 Buku benang merah
55 Bab 45 Makna mimpi
56 Bab 46 Dia berbeda
57 Bab 47 Dia sudah kembali
58 Q&A (Author)
59 Bab 48 Pembalasan dendam
60 Bab 49 Pertemuan terakhir
61 Bab 50 Pemanis kehidupan
62 Imagination Fantasy
63 Bab 51 Berandal kampus
64 Bab 52 Kesepakatan
65 Bab 53 Kecurigaan Akira
66 Bab 54 Masa lalu Andrew
67 Bab 55 Kemarahan Gavin
68 Bab 56 Kekhawatiran Asa
69 Bab 57 Kawan or Rival?
70 Bab 58 Kemunculan Gavin
71 Bab 59 Rencana
72 Bab 60 Menerima tantangan?
73 Bab 61 Pacar yang manis
74 Bab 62 Akhir teror
75 Side story (Weekend!)
76 Side story (Weekend 2)
77 Bab 63 Bastian Maxi Alexis
78 Bab 64 Sekolah angker
79 Bab 65 Kejanggalan
80 Bab 66 Dua kasus yang terhubung
81 Bab 67 Alasan Andre
82 Bab 68 Cat merah
83 Bab 69 Death Game
84 Bab 70 Sebuah fakta
85 Bab 71 Petak umpet
86 Bab 72 Tertangkap!
87 Bab 73 Kisah horor
88 Bab 74 Menghilang
89 Bab 75 Rencana kabur
90 Bab 76 Terlambat
91 Bab 77 Siapa pelakunya?
92 Bab 78 Emosi Asa
93 Bab 79 Permintaan Akira
94 Bab 80 Anak baru
95 Bab 81 Kemarahan Jio
96 Bab 82 Jio dan Kanoa
97 Bab 83 Liburan Haru
98 Bab 84 Kematian Marsha
99 Bab 85 Babak baru
100 Bab 86 Kedatangan Clara
101 Bab 87 Kakek yang sedih
102 Bab 88 Pelelangan manusia
103 Jaguar dan Akira
104 Haru sang penyelamat
105 Saksi itu adalah Asa
106 Side story(Haru & Akira)
107 Kita bertiga adalah
108 Menyamar
109 Nyaris tertangkap
110 Kemarahan Jio
111 Bukti palsu
112 Sebuah peringatan
113 Bertemu TXT
114 Rahasia Asa
115 Penyergapan
116 Arsa selamat
117 Sekte aneh
118 Hana dalam bahaya!
119 Malam mencekam
120 Telpon darurat
121 Kekhawatiran Haru
122 Menemukannya
123 Sebuah jebakan
124 Kejadian lalu
125 Hasya Micella
126 Tanda bintang
127 Teman Asa yang buruk
128 Mimpi buruk Akira
129 Keanehan yang mulai terjadi
130 Melihat masa depan
131 Korban tabrak lari
132 Penjelasan Akira
133 Mengambil resiko
134 Dare Haru
135 Mematahkan kutukan
136 Musuh dalam selimut
137 Teman pengkhianat
138 Kencan Haru dan Hasya
139 Insiden berdarah
140 Jio kritis
141 Mimpi buruk Akira (Season 3)
142 Pangeran tidur
143 Wasiat Asa
144 Sifat Asa yang langka
145 Kabar mengejutkan dari Akira
146 Waktunya duo hacker beraksi
147 Rahasia gelap
148 Milikku tetap milikku!
149 Apa itu Yandere?
150 Side story(Kenangan pertama)
151 Rencana pergi ke Vila
152 Side story(Kenangan kedua)
153 Menginap di Vila Asa
154 Kejadian malam hari
155 Rencana licik Asa
156 Senjata makan tuan
157 Kakak Asa yang hilang
158 Masa lalu Devan & Asa
159 Hukuman Rico
160 Perasaan yang sama
161 Keputusan mutlak
162 Peninggalan lama
163 Sebuah petunjuk
164 Kelebihan Akira?
165 Siapa Sagara?
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Akira
2
Haru
3
Asa
4
I karakter utama : anak aneh?
5
Bab 2 karakter utama
6
Bab 3 karakter utama
7
Bab 4 karakter utama
8
Bab 5 karakter utama
9
Bab 6 karakter utama
10
Spesial side story(Akira & Jio)
11
Bab 7 karakter utama
12
Bab 8 karakter utama: Empat preman!
13
Bab 9 karakter utama
14
Bab 10 karakter utama
15
Bab 11 karakter utama
16
II Karakter kedua: Haru dengan dunianya.
17
Bab 12 karakter kedua
18
Bab 13 karakter kedua
19
Bab 14 karakter kedua
20
Bab 15 karakter kedua: Kampus!!
21
Bab 16 karakter kedua
22
Bab 17 karakter kedua: Amarah dan takut.
23
Bab 18 karakter kedua
24
Bab 19 karakter kedua: Bertemu sosiopat!
25
Bab 20 karakter kedua: Apa Jio psikopat?
26
Bab 21 karakter kedua
27
Self harm
28
III Karakter ketiga: Kencan?
29
Bab 22 karakter ketiga: Dunia Asa.
30
Bab 23 karakter ketiga
31
Bab 24 karakter ketiga
32
Bab 25 karakter ketiga
33
Bab 26 karakter ketiga: Keluarga Maurinho
34
Bab 27 karakter ketiga
35
Bab 28 karakter ketiga
36
Side story(Akira & Asa)
37
Bab 29 karakter ketiga: Memori Asa.
38
Bab 30 Bertemu sikembar V!
39
Bab 31 Apa maksud Jio?
40
Bab 32 Apa maksud Jio?
41
Bab 33 Balapan liar!
42
Bab 34 Akira diculik!
43
Bab 35 Anak angkat?
44
Bab 36 Luka dihati Alex?
45
Bab 37 Curhatan hati Jio
46
Bab 38 Tak terjadi
47
Bab 39 Rumor berantai
48
Simple things
49
Bab 40 Peneror malam
50
Bab 41 Haru dan ibunya
51
The best trio karakter S2
52
Bab 42 Cerita lama
53
Bab 43 Curhatan Akira
54
Bab 44 Buku benang merah
55
Bab 45 Makna mimpi
56
Bab 46 Dia berbeda
57
Bab 47 Dia sudah kembali
58
Q&A (Author)
59
Bab 48 Pembalasan dendam
60
Bab 49 Pertemuan terakhir
61
Bab 50 Pemanis kehidupan
62
Imagination Fantasy
63
Bab 51 Berandal kampus
64
Bab 52 Kesepakatan
65
Bab 53 Kecurigaan Akira
66
Bab 54 Masa lalu Andrew
67
Bab 55 Kemarahan Gavin
68
Bab 56 Kekhawatiran Asa
69
Bab 57 Kawan or Rival?
70
Bab 58 Kemunculan Gavin
71
Bab 59 Rencana
72
Bab 60 Menerima tantangan?
73
Bab 61 Pacar yang manis
74
Bab 62 Akhir teror
75
Side story (Weekend!)
76
Side story (Weekend 2)
77
Bab 63 Bastian Maxi Alexis
78
Bab 64 Sekolah angker
79
Bab 65 Kejanggalan
80
Bab 66 Dua kasus yang terhubung
81
Bab 67 Alasan Andre
82
Bab 68 Cat merah
83
Bab 69 Death Game
84
Bab 70 Sebuah fakta
85
Bab 71 Petak umpet
86
Bab 72 Tertangkap!
87
Bab 73 Kisah horor
88
Bab 74 Menghilang
89
Bab 75 Rencana kabur
90
Bab 76 Terlambat
91
Bab 77 Siapa pelakunya?
92
Bab 78 Emosi Asa
93
Bab 79 Permintaan Akira
94
Bab 80 Anak baru
95
Bab 81 Kemarahan Jio
96
Bab 82 Jio dan Kanoa
97
Bab 83 Liburan Haru
98
Bab 84 Kematian Marsha
99
Bab 85 Babak baru
100
Bab 86 Kedatangan Clara
101
Bab 87 Kakek yang sedih
102
Bab 88 Pelelangan manusia
103
Jaguar dan Akira
104
Haru sang penyelamat
105
Saksi itu adalah Asa
106
Side story(Haru & Akira)
107
Kita bertiga adalah
108
Menyamar
109
Nyaris tertangkap
110
Kemarahan Jio
111
Bukti palsu
112
Sebuah peringatan
113
Bertemu TXT
114
Rahasia Asa
115
Penyergapan
116
Arsa selamat
117
Sekte aneh
118
Hana dalam bahaya!
119
Malam mencekam
120
Telpon darurat
121
Kekhawatiran Haru
122
Menemukannya
123
Sebuah jebakan
124
Kejadian lalu
125
Hasya Micella
126
Tanda bintang
127
Teman Asa yang buruk
128
Mimpi buruk Akira
129
Keanehan yang mulai terjadi
130
Melihat masa depan
131
Korban tabrak lari
132
Penjelasan Akira
133
Mengambil resiko
134
Dare Haru
135
Mematahkan kutukan
136
Musuh dalam selimut
137
Teman pengkhianat
138
Kencan Haru dan Hasya
139
Insiden berdarah
140
Jio kritis
141
Mimpi buruk Akira (Season 3)
142
Pangeran tidur
143
Wasiat Asa
144
Sifat Asa yang langka
145
Kabar mengejutkan dari Akira
146
Waktunya duo hacker beraksi
147
Rahasia gelap
148
Milikku tetap milikku!
149
Apa itu Yandere?
150
Side story(Kenangan pertama)
151
Rencana pergi ke Vila
152
Side story(Kenangan kedua)
153
Menginap di Vila Asa
154
Kejadian malam hari
155
Rencana licik Asa
156
Senjata makan tuan
157
Kakak Asa yang hilang
158
Masa lalu Devan & Asa
159
Hukuman Rico
160
Perasaan yang sama
161
Keputusan mutlak
162
Peninggalan lama
163
Sebuah petunjuk
164
Kelebihan Akira?
165
Siapa Sagara?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!