Haru nama yang cocok untuk karakter kedua.
Mempunyai kepribadian sedikit tengil dan perhatian pada orang terdekatnya.
Namanya Kensou Haru Madya,anak sulung dan mempunyai adik perempuan bernama Hana Makaira.
Hana adalah adik tirinya,sebenarnya ayah kandungnya telah meninggal dan ibunya menikah lagi dengan seorang duda yang mempunyai anak bernama Hana.
Hubungan keluarga Haru agak renggang semenjak satu rumah dengan ayah tirinya.
Walau begitu ayah tirinya juga baik tapi entah kenapa sang ibu lebih perhatian pada Hana.
Katakanlah Haru iri karna ibunya lebih menyayangi Hana ketimbang dirinya.
Byurr!!
"Uhuk-uhuk!"Aku (Haru) langsung terbatuk saat merasakan air dingin yang mengenai wajahku.
Dengan terpaksa aku membuka mata padahal aku belum sempat mengumpulkan nyawa,aku melihat adik perempuanku yang baru menginjak 7 tahun itu duduk di diatas tubuhku dengan membawa ember kecil.
Dia tertawa saat melihat ekspresiku.
"Kau!dasar setan kecil!"ucapku langsung menyingkirkan tubuh bulatnya itu diatas tubuhku.
Aku lihat dia memiringkan kepala binggung saat aku memarahinya tapi aku tak peduli,tidurku terganggu karnanya.
Samar-samar aku mendengar suara langkah kaki yang tergesa kearah kamarku.
Bisa kulihat diambang pintu ibuku berdiri disana.
"Oh Astaga Hana!mama mencarimu dari tadi sayang."ucap ibu langsung menghampiri Hana dan memeluknya.
Kapan aku mendapat pelukan seperti itu?batinku.
"Haru!cepat jemur kasurmu basah itu kedepan!apa kau tak ingat hari ini kau ke kampus?!kenapa belum siap-siap hah dasar anak pemalas!"bentak ibu membuatku tersenyum miris.
"Maaf ma,Haru lupa."
"Alasan,biar saja jadi anak pengangguran!mama buang kamu kepanti nanti!"
"Yaampun mama kok tega banget sih mau naruh Haru kepanti?"ucapku memegang dadaku dramatis.
"Makanya jadi anak tu jangan pemalas!lama-lama mama cepat tua ngomelin kamu terus."
"Kan mama udah tua."gumamku.
"Apa kamu bilang!"
"Hehe iya ma nanti aku mandi terus jemur kasurnya."
Setelah itu ibu pergi sambil mengendong Hana keluar kamarku.
Lagi-lagi aku yang kena marah.
Hana memang masih kecil,tapi kan ini salahnya.Aku bukannya marah pada Hana tapi jika seorang ibu sendiri tak mengerti perasaan anak lainnya hal itu membuatnya sakit hati karna berarti ibunya memang sudah tak mempercayainya lagi dan lebih percaya pada anak yang bukan kandungnya sendiri.
Dia tak bisa membayangkan bagaimana kalau Hana sudah besar nanti.
Jika Hana melakukan kesalahan apa ibunya masih berpihak pada adik tirinya itu?
Seandainya ayahnya masih ada dan ibunya tak akan menikah lagi.
Saat ayahnya masih ada,dulu ibunya itu sangat menyayanginya,memberikan perhatian lebih yang membuatnya menjadi anak manja bahkan dia akan menangis sebentar jika ditinggal ibunya.
Aku menghela napas memikirkan itu lebih baik aku cepat mandi dan menjemur kasurku yang basah sebelum kena marah lagi.
Berandai-berandai hanya membuat ilusi yang tidak nyata.
Dan semua perubahan itu tak akan pernah berpengaruh pada keluarganya.
Semuanya hanya kepalsuan dan dia membenci itu.
Karna kepalsuan itu membuat hatinya yang sakit terobati walau hanya sedikit,dan tetap tergantung pada ilusi sempurna yang tidak akan pernah terjadi dalam kehidupan didunia nyata.
...
Seperti biasa aku hanya akan diam dimeja makan.
Kulihat ibu sedang menyuapi Hana dan bercanda dengan ayah tiriku.
Mereka seolah melupakanku.
Rasanya sakit dan menyebalkan,untung aku tidak ada riwayat penyakit asma mungkin aku sudah sesak dari tadi melihat pemandangan harmonis itu.
Ah aku jadi teringat Akira teman baikku itu.
Seandainya yang menjadi adikku adalah Akira dan bukan Hana,mungkin aku akan bahagia dan tak merasakan rasa sakit akhir-akhir ini.
"Aku sudah selesai ma,aku berangkat dulu."ucapku lalu menyalami tangan mama dan ayah.
"Hati-hati dijalan Haru,jangan ngebut."ucap ayah perhatian.
Sementara ibu dia masih sibuk dengan Hana.
Kenapa selalu Hana yang menjadi pusat ibu sekarang?
Tak mau memikirkan hal itu lagi aku menatap ayah tiriku dan tersenyum.
"Makasih pa."
...
Aku kekampus mengunakan motor ninja,sebenarnya motor itu adalah milik dari almarhum ayahku.
Tapi aku merawatnya dan menjaganya untuk mengingat kenangan manis bersama ayah.
Saat aku mengunakannya aku selalu merasa bersama ayah.
Aku sangat merindukan ayah.
Oh ya,sebenarnya aku berasal dari Jepang namun kuliah di Jakarta.
Jadi keluargaku pindah kekota jakarta karna urusan bisnis pekerjaan.
Bersamaan ketika motorku masuk kedalam gerbang sekolah kulihat mobil yang cukup familiar.
Kulihat Akira keluar dari mobil dan aku langsung menghampiri dan menyapanya setelah memarkirkan motorku.
"Akira!"
...
Kantin.
"Haru!!"
Ini sudah ketiga kalinya Akira memanggil nama Haru tapi pemuda blonde itu tetap melamun.
Hingga akhirnya Asa yang melihatnya pun jengah dan memukul kepala Haru itu hingga pemuda itu terkejut.
"Aduh!siapa yang mukul kepalaku?"
"Aku."
"Eh Asa,kenapa?"
"Haru kenapa melamun?"tanya Akira membuat pemuda itu terdiam.
Melihat temannya itu diam Akira menghela napas.
Pasti temannya itu memikirkan tentang keluarganya.
Atau mungkin almarhum ayahnya?
"Haru!nanti aku dan Asa main kerumahmu ya."ucapan Akira membuat Haru heran.
"Tumben,tapi kalo kalian mau kerumahku sih terserah aja."
"Ya gak papa,sekali-kali juga main."ucap Akira lalu mengambil donat yang dibelikan Haru dan memakannya.
"Iya jadi Asa juga mau ikut?"
Mendapat anggukan dari perempuan itu membuat Haru yakin kalau ada hubungan dengan dua sahabatnya itu.
Dari dulu dia curiga semenjak berteman dengan Akira,dia juga mengenal Asa.
Entah kenapa Akira bisa dekat dengan perempuan cuek seperti Asa itu.
"Boleh gak aku tanya sesuatu..."
"Tanywa apwa?"ucap Akira tak jelas karna pipi anak itu penuh.
"Kalian berdua pacaran gak sih?"
"Uhuk!"Akira langsung tersedak dengan suapan keduanya membuat Asa yang duduk disampingnya mengelus punggung pemuda itu.
"Lagian aku binggung,kenapa kalian berdua bisa dekat?banyak yang ngira kalau kalian berdua tu kayak orang pacaran."ucap Haru karna dia sering mendengar gosip para perempuan yang membicarakan kedekatan Asa dan Akira bahkan rumor tentang mereka pacaran pun sudah menyebar luas hingga menjadi trending di tiktok.
"Kita gak pacaran kok,kita berdua cuma tetangga sama temenan gitu aja."ucap Akira menjelaskan lalu meminum jus jeruk entah milik siapa.
Tapi tentu saja Haru tak akan percaya dengan mudah dan masih memasang pose curiganya.
Dan itu dilihat Asa membuat gadis cantik itu menghela napas.
"Kau mau kita berdua pacaran?oke pulang sekolah nanti aku bakal nembak Akira."ucapan asal Asa sukses membuat Akira tersedak es batu.
"Uhuk!uhuk!"
"Serius!kenapa harus pas pulang?gak langsung aja mumpung orangnya ada disamping tuh."ucap Haru bersemangat.
Ternyata anak itu sangat mendukung kedua sahabatnya itu berpacaran.
Dari dulu kan dia itu shipper Asa sama Akira,gak ada yang tau lho.
Padahal dia sering mengambil foto dua sahabatnya itu diam-diam sampe banyak tersimpan dikardus,lumayan kan bisa dijual buat fans terus dapet duit banyak buat nabung di BRI nanti.
Ciri-ciri pebisnis dari kecil Haru ini.
"Kalian ngomong apa sih,Asa jangan bercanda dong nanti dianggap serius lagi sama orang."ucap Akira malu karna suara Asa tadi cukup keras sehingga orang-orang kantin langsung melihat kearah mereka.
Asa hanya diam.
"Ya kan itu bagus,jadi gak ada yang deketin Asa lagi atau minta buat jadi pacar karna udah ada pawangnya.Kalian berdua cocok kok."ucap Haru dengan enteng.
"Tap-hmpt!"
"ASTAGA KENAPA KALIAN CIUMAN DIISINI HARUSNYA DI TEMPAT SEPI!!!"
Dan berakhir teriakan menggelegar dari Haru dan dua orang sedang berciuman tidak tau tempat.
...
(Dalam bahasa Jepang arti nama Haru adalah musim semi)(
(Visual karakter Haru.)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
@✍️Tulisan 💞 💌
memang sangat cocok thor, aku juga menyukai nama itu..
2023-03-15
0
🥀
kayak nya si adek unyeng unyeng nya ada dua deh, jadi agak bisin emosyenel gitu. sini mak cek, bakal bener. tidur disiram gitu kek dapat hadiah nomolok ya. kaget, gelagapan + pusing ya kak
2023-03-15
0
Nadia
mau marah susah ...tapi emosi karna lagi tidur di guyur..kalau marah pasti di omelin ibunya...wkkwkwk pastinya berada di tempat yang serba salah tuh saat ini
2023-03-01
0