"Kevin!!"
Kevin membulatkan kedua matanya melihat Ellena yang tiba-tiba berlari lalu melompat ke dalam pelukannya. Kedua kakinya melingkari pinggangnya dan tangannya bergelayut manja pada lehernya.
Wanita itu tersenyum lebar. Membuat Kevin kebingungan dan bertanya-tanya. "Ada apa? Kenapa kau terlihat happy sekali?" Tanya lelaki itu penasaran.
Ellena menggeleng. "Tidak apa-apa, aku hanya merasa happy saja. Oya, udara malam ini begitu dingin, bagaimana kalau kita bercocok tanam. Sudah dua hari kita tidak main kuda-kudaan," ucap Ellena penuh harap.
Dengan gemas Kevin menjitak kepala coklat Ellena. Ia pikir karena apa, ternyata karena ini."Apa kau begitu ingin melakukannya?" Ellena mengangguk dengan semangat."Baiklah, tapi aku mandi dulu." Kevin mengecup singkat bibir Ellena lalu menurunkan wanita itu dari gendongannya.
Dan tentu saja Ellena kegirangan. Apalagi gairah liarnya sudah memuncak gara-gara drama yang baru saja ia tonton. Memang bukan adegan vulgar yang memperlihatkan adegan ranjang antara dua pemeran utama. Hanya sebatas ciuman saja, tetapi malah membuat hasrat Ellena meningkat drastis.
Sambil menunggu Kevin selesai mandi. Ellena segera menyiapkan diri. Wanita itu mengganti pakaiannya dengan baju haram yang dia beli saat di China, sebuah lingerie berwarna merah.
Tak hanya mengganti pakaiannya, tapi Ellena juga menyemprotkan parfum ke tubuhnya serta memolesi bibir ranumnya dengan lipstik merah. Terakhir dia tidur dengan posisi menyamping di ranjangnya, persis seperti yang ada diadegan-adegan film dewasa. Dia yakin Kevin pasti akan langsung menyerangnya setelah ini.
"Sepertinya sudah ada yang tidak sabar untuk segera bercocok tanam?" Kevin keluar dari kamar mandi dan mendapati Ellena yang telah siap tempur.
Wanita itu mempoutkan bibirnya kesal, seharusnya tanpa memastikannya sekali pun, Kevin sudah tau jika ia memang sudah siap. Kenapa suaminya itu tak ada peka-pekanya sama sekali, Ellena sungguh tak habis pikir.
"Dasar menyebalkan!! Cepat lepas handukmu itu, ayo kita bercocok tanam!!"
Kevin menyentil kening Ellena dengan gemas. Sejak kapan Ellena jadi suka memaksa seperti ini?! Apalagi itu berhubungan dengan sesuatu yang berbau erotis.
"Astaga kenapa kau tidak sabaran sekali, Ell."
Ellena tak menghiraukan ucapan suaminya. Wanita itu segera menyerang Kevin dengan mencium bibirnya. Karena terlalu tiba-tiba, nyari saja Kevin terhuyung ke belakang. Beruntung dia bisa menyeimbangkan badannya hingga mereka berdua tidak jatuh bersamaan.
Wanita itu mencium dan ******* bibir suaminya dengan keras, memagut bibir kiss able itu dengan penuh nafsu.
Meskipun awalnya Kevin terkejut dengan apa yang Ellena lakukan, namun pada akhirnya ia menerima ciuman itu dengan baik. Bahkan ciuman tersebut kini diambil alih oleh Kevin sepenuhnya, dan dia tidak mengizinkan Ellena untuk menginvasi bibirnya sekali lagi.
Posisi mereka tak lagi berdiri. Kevin mengungkung tubuh Ellena di bawah tubuh besarnya, tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Kali ini Ellena ingin agar dia yang mendominasi Kevin, dia bosan karena selalu didominasi.
Namun aksi Ellena harus terhenti ketika dia merasakan ada yang salah pada dirinya. Ellena merasa sesuatu yang hangat dan basah mengalir dari liang kew*nitaannya. Kedua matanya membelalak saat melihat lingkaran merah pada kalender bulan ini. Dengan frustasi dia berteriak...
"Yakk!! Kenapa kau harus datang di waktu yang tidak tepat?!" Wanita itu mengacak rambut panjangnya.
Padahal Ellena sudah berada di puncak nafsu liarnya, akan tetapi keinginan besarnya itu harus ia urungkan karena kedatangan tamu tak diundang di waktu yang sangat tidak tepat. Ya, benar sekali, tamu bulanan.
"Lain kali saja kita bercintanya, karena keadaan sekarang sangat tidak memungkinkan!!" Ucap Ellena seraya bangkit dari atas tubuh Kevin.
Kevin yang kebingungan melihat tingkah istrinya hanya bisa memicingkan matanya sambil menatap Ellena penuh tanya. Bukankah dia sendiri yang tadi ngotot supaya mereka berdua melakukannya, tetapi kenapa malah Ellena juga yang mengurungkan?!
Sambil memasang wajah kesal, Ellena pergi ke kamar mandi, tak lupa dia membawa pakaian ganti yang berupa gaun tidur berwarna hitam bermotif mawar. Kevin mengangkat bahunya, kemudian dia memakai pakaiannya lalu berbaring di tempat tidur. Kevin sangat lelah dan ingin segera beristirahat.
-
-
Karma, apakah itu karma? Apakah karma benar-benar ada dan nyata? Atau itu juga yang sedang menimpa Ella saat ini? Wanita itu telah memetik buah hasil dari apa yang telah Ia tanam, hidupnya yang seharusnya baik-baik saja berubah menjadi penuh derita karena kesalahannya sendiri.
Saat ini Ella terkurung di sebuah rumah bordil yang berada di negeri tirai bambu, Ella terkurung di sana dan tidak bisa keluar lagi. Nasibnya benar-benar buruk, sebuah nasib yang tidak pernah Ella pikirkan sebelumnya.
"Kenapa kau masih belum bersiap-siap juga, sementara tamu kita sudah hampir sampai?!"
Ella tak memberikan respon apapun dan hanya menatap wanita paruh baya itu dengan tetapan datar. "Aku lelah, jadi suruh orang lain saja untuk menemaninya!!" Ella menolak perintah wanita itu dan pergi begitu saja.
Tapi baru beberapa langkah dia melangkah, tubuh Ella tertarik ke belakang dan terhempas di lantai. Si madam tidak membiarkannya pergi, yang diinginkan tamunya adalah Ella, jadi dia tidak mungkin meminta orang lain untuk menggantikannya.
Wanita itu mencengkram rahang Ella. "Kau pikir kau siapa bisa mengambil keputusan dengan seenak jidatmu?! Ingat, kau hanyalah salah satu dari bonekaku. Untuk itu jadilah seorang penurut dan jangan banyak berulah. Aku sudah membayar mahal untuk membelimu!!" Kemudian wanita itu mendorong Ella hingga tersungkur ke lantai dan pergi begitu saja.
Di dalam ruangan itu Ella marah besar. Dia membanting semua barang-barang yang ada di dekatnya, Ella tidak bisa terima semua ini, ia merasa jika hal ini sangat tidak adil, dan untuk itu Ella berencana membuat perhitungan dengan Ellena. Karena Ella merasa, dialah kini dirinya mengalami ini semua.
"Ellena, aku pasti akan menghancurkanmu!!"
-
-
"Marissa Valerie!!! Cepat lepaskan dan keluarkan aku dari tempat terkutuk ini!!"
Su Hwan terus berteriak dan meminta supaya dia segera di lepaskan dan dibebaskan. Tetapi teriakannya tak ada yang mendengarkan apalagi menghiraukannya. Su Hwan terjebak di sebuah ruang bawah tanah yang sangat gelap dan pengap. Dia telah dipindahkan semalam dari tempat penyekapan sebelumnya.
Tuan Su sekarang menjadi orang yang tak berguna. Jangankan untuk melawan, untuk berjalan saja dia tidak mampu, Kevin membuat kedua kakinya tak lagi berfungsi dengan baik.
"Yakkk!! Siapa pun yang ada di luar, segera keluarkan aku dari sini!! Brengsek, cepat keluarkan aku!!" Teriak Tuan Su emosi. Tapi lagi-lagi tak ada yang mendengarkannya.
Dan mungkin sudah menjadi nasibnya harus terkurung di tempat ini selamanya!! Karena tak kan lagi ada yang mau peduli apalagi menghiraukannya.
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Tuti Tyastuti
lanjut
2022-10-23
1
Triiyyaazz Ajuach
Ella dan Hwan dpt karmanya masing"
2022-10-16
1
WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹
Masih belum kapok juga kau ini Ella
2022-10-16
1