Bab 11: Ella Kena Mental

Ella tersenyum miring saat melihat ibu mertuanya sedang berada di dapur, dia akan mulai melancarkan rencananya untuk mengambil hati Nyonya Xi. Sambil memasang wajah dan senyum ramah, dengan penuh percaya diri wanita itu menghampiri nyonya Xi.

"Ma, kau sedang memasak apa? Boleh aku membantumu? Kelihatannya masakanmu sangat lezat, aku jadi ingin belajar memasak padamu."

Nyonya Xi menatap wanita itu dengan sinis. Tatapannya tak bersahabat sama sekali ketika memandang Ella. Sungguh sangat berbeda dengan ketika dia menatap Ellena. Tatapannya hangat dan penuh kasih sayang.

"Letakkan kembali sayuran itu ditempatnya. Sebaiknya kau pergi saja, aku tidak butuh bantuanmu!! Lagipula siapa ibumu? Jangan bersikap sok akrab padaku!!" Ucap Nyonya Xi tanpa menatap lawan bicaranya.

Kedua tangan Ella terkepal kuat mendengar ucapan wanita paruh baya ini. Rasanya Ella ingin mencekiknya sampai mati, supaya dia tidak bisa bersikap dingin dan semena-mena lagi padanya.

Tak ingin semakin makan hati di dekat wanita ini. Ella pun memutuskan untuk pergi dan meninggalkan Nyonya Xi sendirian di dapur. Bukan hanya sulit mengambil hati Kevin, tetapi hati ibunya juga.

Ella berpapasan dengan Ellena. Ellena melewatinya begitu saja dan melenggang menuju dapur. Dia menghampiri Ibu Kevin, dan kedatangan Ellena disambut baik olehnya. Sungguh berbanding balik dengan sikap nyonya Xi pada Ella tadi.

"Ma, kau sedang masak apa? Aromanya enak sekali, boleh aku mencicipinya?" tanya Ellena. Nyonya Xi tersenyum seraya mengangguk.

"Tentu saja sayang, dan mama masih ingat betul makanan apa yang kau sukai. Iga bakar asam manis," ucap Nyonya Xi.

Ellena tersenyum lebar, ternyata Ibu mertuanya masih mengingat makanan kesukaannya. Dan Ellena ingat betul, dulu memasa iya dan Kevin masih berpacaran. Kevin seringkali mengajaknya mengunjungi orang tuanya di Cina, dan nyonya Xi selalu membuatkannya iga bakar asam manis.

"Bagaimana, Sayang? Enak tidak?"

Ellena mengangguk. "Seperti biasa, masakan Mama yang terbaik," ucapnya memuji.

Dan sementara itu, Ella yang melihat semuanya tampak mengepalkan tangannya. Kenapa dia bisa bersikap baik pada Ellena, tapi tidak padanya. Mereka berdua sama-sama menantunya, apalagi Iya adalah istri pertama Kevin, seharusnya nyonya Xi lebih menyayanginya daripada Ellena. Tapi yang terjadi malah sebaliknya.

"Awas saja nanti, bagaimana aku akan membuatmu menyesal karena sudah memperlakukanku dengan buruk!!" ucap Ella dan pergi begitu saja.

-

-

"Ge!!!"

Seseorang memanggil Kevin saat melihat kedatangan pria itu. Iya dan temannya terlihat bangkit dari kursinya lalu menghampiri bungsu Xi tersebut. Mereka berdua adalah Tao dan Lai, para sahabat Kevin.

"Ge, kapan kau datang? Kenapa tidak memberitahu kami?" tanya si mata panda, Tao.

"Baru siang ini, awalnya aku tidak ada rencana untuk pulang. Tapi aku merindukan mama, jadi aku memutuskan untuk mengunjunginya." Jawab Kevin.

Lei menyapukan pandangannya seperti mencari seseorang. "Kau datang sendirian, lalu di mana kakak ipar?" tanya Lei karena tak melihat batang hidung istri Kevin.

"Dia ada di rumah, Ellena kelelahan jadi aku tidak mengajaknya," jawabnya.

Tao dan Lei adalah saksi perjalanan cinta Kevin dan Ellena. Mereka selalu menjadi obat nyamuk, ketika pasangan itu pergi berkencan. Bukan salah Ellena dan Kevin juga, tapi salah mereka sendiri yang selalu ingin ikut kemanapun mereka berdua pergi. Kevin dan Ellena seperti sepasang sepatu, yang selalu bersama-sama apapun keadaannya.

Sampai suatu hari, mereka berdua mendengar jika Kevin dan Ellena telah berpisah, kevin menikah dengan perempuan lain. Dan itu membuat mereka terkejut bukan main. Lalu tiba-tiba, Kevin menyebut nama Ellena.

"Tunggu dulu, Ge. Bukankah wanita yang kau nikahi bernama Ella, lalu kenapa kamu menyebut nama Ellena?" Tao menatap Kevin penasaran.

Kevin menatap kedua sahabatnya itu bergantian. "Ya, pada awalnya yang aku nikahi memang Ella. Tapi aku dan Ellena juga sudah menikah. Ella mengacaukan pernikahannya dengan tidur bersama calon suami Ellena, dan hari itu juga kami menikah." Terang Kevin menjelaskan.

"Hah kok bisa?" tanya Lai penasaran.

"Tentu saja bisa, karena mereka berdua sudah ditakdirkan untuk berjodoh!!" jawab Tao menimpali. "Lalu bagaimana dengan istri pertamamu, Ge? Pasti kau langsung menceraikannya?" tebak Tao.

Kevin menggeleng. "Aku memang ingin menceraikannya, tapi Ellena melarangnya. Dia tidak setuju aku menceraikan Ella," jelas Kevin.

"Itu berarti kau memiliki dua istri?" tebak Lai. Kevin mengangguk.

Sebenarnya Kevin tidak sudi mempertahankan rumah tangganya dengan Ella, jika bukan karena Ellena yang memintanya, iya sudah menceraikannya sejak lama. Dan Kevin hanya mengabulkan permintaan istrinya.

-

-

Tidak tahan berada di rumah Kevin dan selalu makan hati karena sikap ibu mertuanya yang selalu dingin dan Acuh padanya, akhirnya Ella memutuskan untuk pergi jalan-jalan keluar. Terlalu lama berada di rumah hanya membuatnya stress.

Ella pergi dengan diantar oleh sopir. Sesekali Sopir itu melihat Ella melalui kaca spion, tatapannya begitu beringas dan penuh nafsu. Ella yang sadar sedang diperhatikan pun angkat bicara.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada yang aneh di wajahku?" tanyanya memastikan.

Sopir itu menggeleng. "Tidak, Nona. Saya hanya heran saja, nona begitu cantik dan menarik tapi kenapa tuan muda malah mengabaikan Anda." Ucapnya.

"Itu karena tuan mudamu bodoh!! Dia tidak bisa membedakan mana berlian dan mana butiran pasir!!" Jawabnya menimpali.

Sopir itu menyeringai sinis. Jelas-jelas tuannya memiliki selera yang sangat tinggi. Dibandingkan dengan Ella, tentu saja lebih cantik dan lebih mempesona Ellena. Hanya dengan sekali melihat saja, orang-orang pasti langsung bisa menilai Ella wanita yang seperti apa. Dan pujian yang diberikan oleh sopir itu hanya bualan saja.

"Nona, sepertinya tuan muda lebih mencintai istri keduanya. Lalu apakah Anda pernah disentuh olehnya? Pasti anda selalu merasa kedinginan dan kesepian setiap malam, apa anda tidak ingin mencari seseorang yang bisa memberikan Anda kehangatan?" Tanya Sopir itu.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kamu mau memberi kehangatan padaku?" Ella menatap si sopir dengan pandangan menyelidik.

Sopir itu menyeringai. "Jika Nona mengijinkannya kenapa tidak? Jangankan malam hari, saat ini pun oke!! Tapi Nona, kau sedang hamil, apakah tidak masalah?"

Ella tertawa. Hamil, memangnya siapa yang hamil? Aku tidak sedang hamil, apa kau juga tertipu oleh perut buncit sialanku ini?!" Kemudian Ella membuka pakaiannya dan melepas perut palsu itu dari perutnya.

Dan benar saja, dia menang tidak sedang hamil. Dan selama ini dia membohongi semua orang dengan memakai perut palsu.

Sopir itu menggelengkan kepalanya, wanita yang sedang bersamanya ini teryata sangat mengerikan. Benar-benar tipenya, nakal, liar dan mengairahkan. Tanpa membuang banyak waktu. Sopir itu melepas sabuk pengamannya dan langsung menyerang Ella.

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

astaga..... perempuan apa iniiii

2022-10-26

3

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

waduh ci Ella

2022-10-23

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2022-10-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!