Gairah Liar Istri Kedua
Kebahagiaan terlihat jelas di raut gadis cantik itu, Ellena Valerie. Senyum lebar tersungging di sudut bibirnya yang terlapisi lipstick berwarna merah. Hari ini, malam ini, dia akan mengikat janji suci sehidup semati dengan sang kekasih, pria yang sudah dia pacari selama tiga tahun.
Tubuh ramping Ellena dalam balutan gaun pengantin mewah berwarna putih tulang yang terjadi ribuan manik-manik yang terbuat dari berlian dan Tiara asli. Dan harga gaun tersebut ditafsir hingga menyentuh angka lima milyaran won.
Seperti kebanyakan gadis di luaran sana, Ellena juga ingin terlihat sempurna dihari spesialnya. Memakai gaun pengantin yang super mewah dan juga pesta yang dihadiri oleh ribuan tamu undangan.
Krieettt...
Suara decitan pintu dibuka mengalihkan perhatiannya. Melihat siapa yang datang membuat sudut bibirnya tertarik keatas. Ellena menghampiri orang itu dan berhambur memeluknya.
"Ma, apa begini rasanya menjadi pengantin? Aku sangat gugup dan berdebar-debar, apa dulu ketika Mama menikah dengan papa juga merasakan apa yang aku rasakan sekarang?" Tanya Ellena pada sang ibu.
Ibu Ellena mengangguk. "Ya, memang begitu rasanya. Bahkan yang Mama rasakan dulu ketika mau menikah dengan papamu jauh lebih parah. Mama sampai harus keluar masuk toilet berkali-kali karena kebelet pipis. Bahkan setelah berada keatas altar, Mama juga harus pergi ke toilet lagi, dan itu terus terulang." Ujar Nyonya Marissa.
"Lalu bagaimana cara Mama mengatasinya?"
"Tidak ada, Mama hanya fokus pada acara untuk menghilangkan kegugupan itu." Jawab Nyonya Sarah.
"Akan aku coba. Oya, Ma. Apa Leo sudah datang?"
Nyonya Marissa menggeleng. "Sepertinya belum, kakakmu juga dari pagi tidak terlihat batang hidungnya. Sedangkan para tamu sudah datang semua."
Ting...
Sebuah pesan singkat masuk ke ponsel Ellena. Gadis itu beranjak dari hadapan sang ibu untuk melihat pesan dari siapa itu. Ternyata dari Sarah.
Penasaran kenapa kakaknya mengirimnya pesan singkat, Ellena pun segera membuka pesan tersebut. Kedua matanya membelalak sempurna setelah melihat isi pesan yang dikirim oleh kakaknya. Senyum manis di bibirnya pudar seketika.
"Ell, ada apa?" tanya Nyonya Marissa penasaran.
Ellena menoleh pada ibunya dengan air mata yang menggenang di pelupuknya. "Ma, mereka mengkhianatiku. Hiks, mereka ternyata selingkuh di belakangku dan saat ini kedua sampah itu sedang berada di Hotel." Jawab Ellena dan kemudian berhambur ke pelukan ibunya.
Nyonya Marissa pun bertanya-tanya. Mereka? Mereka siapa yang Ellena maksud? Kemudian ibu dua anak itu melepaskan pelukannya dan menatap Ellena penasaran. "Mereka, siapa?" Dengan tangan gemetar, Ellena menunjukkan foto dan video yang baru saja Ella kirim padanya.
Tubuh Nyonya Marissa gemetar hebat setelah melihat apa yang telah dilakukan oleh putri sulungnya. Dia telah bersuami dan malah merebut calon suami adiknya, sungguh semua diluar kepercayaannya, jika Ella bisa melakukan tindakan sekotor itu.
"Ellena, ini tidak bisa dibiarkan. Kakakmu sudah benar-benar keterlaluan. Ayo ikut Mama dan kita beri pelajaran padanya!!" Nyonya Marissa menarik lengan Ellena dan membawanya pergi untuk memberi pelajaran pada mereka berdua.
Dua kali Ellena dikhianati oleh kakaknya sendiri. Pertama, Ella merebut kekasihnya dengan menjebaknya telah menidurinya. Ella hamil dan mengatakan pada semua orang jika itu adalah anak dari Xi Kevin, kekasih Ellena. Dan kejadian yang sama kembali terulang, Ella kembali merebut calon suaminya bahkan mereka tidur di hari pernikahannya.
-
-
Suara derap langkah kaki menyita perhatian semua tamu undangan yang sudah memenuhi gedung pernikahan. Mereka bertanya-tanya kenapa Nyonya rumah dan sang mempelai wanita pergi meninggalkan gedung pernikahan dengan terburu-buru.
Ekspresi yang mereka tunjukkan jelas sekali jika sesuatu sedang terjadi. Nyonya Marissa yang tampak marah dan si mempelai wanita yang berlinangan air mata.
"Pa, apa yang terjadi?" Kevin menghampiri ayah mertuanya.
Tuan Su menggeleng. "Papa juga tidak tau." Jawab Tuan Su.
"Pa, ayo kita susul mereka." Tuan Su mengangguk.
Jika diperhatikan dengan baik. Kecemasan terlihat jelas pada raut wajah Kevin ketika dia melihat air mata Ellena. Bukan rahasia lagi jika sampai detik ini Kevin masih sangat mencintai gadis itu, karena sejak awal yang dia cintai adalah Ellena, bukan Ella.
Jika saja Ella tidak menjebaknya dan mengatakan sedang mengandung bayinya, pasti yang saat ini bersanding dengannya adalah Ellena. Tapi semua sudah terjadi dan tidak ada gunanya menyesali apa yang terjadi.
-
-
Dua anak manusia itu terlihat sedang bergulat pana di salah satu kamar di sebuah hotel ternama kota ini. Mereka saling memagut dan bercinta layaknya pasangan suami-istri yang sedang dimabuk cinta.
Des*han dan erangan berkali-kali keluar dari bibir si wanita ketika pria yang sedang mendominasinya itu mencumbunya dengan liar dan panas. Si pria menatap wanitanya dengan seringai menggoda.
"Kau benar-benar sangat hebat, Ella. Permainanmu sungguh luar biasa,"
Ella menangkup sisi wajah Leo dan membalas tatapan sang kekasih gelap. "Bukankah aku lebih hebat dari adikku? Ellena tidak berpengalaman sama sekali soal hubungan ranjang, jadi kau harus berterimakasih padaku, Sayang." Ucapnya lalu mengecup bibir Leo.
Brakkk...
Dobrakan keras pada pintu mengejutkan dua orang yang sedang bergulat panas itu. Mata Ella dan Leo sama-sama membelalak melihat siapa yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan marah.
"Ellena," ucap keduanya.
"Kalian berdua sungguh sangat keterlaluan!!" Teriak Ellena.
Gadis itu kemudian menghampiri Leo dan Ella lalu menampar mereka berdua bergantian. Tak hanya satu dua kali saja, tapi berkali-kali.
"Kalian berdua berani sekali melakukan kegilaan ini di belakangku. Kau Leo, ini adalah hari pernikahan kita dan kau malah asik bercinta dengan kakakku?! Dan kau Ella, apa tidak cukup kau merebut Kevin dariku?! Kenapa sekarang kau malah merebut Leo juga dariku?!" Bentak Ellena emosi.
"Ellena, lepaskan!! Sakit!!" Jerit Ella karena jambakan Ellena pada rambutnya.
"Kalian benar-benar sampah. Kalian berdua kenapa tidak mati saja. Lihat bagaimana aku akan menghancurkan kalian berdua!!"
Ellena kemudian memunguti pakaian mereka berdua lalu membuangnya keluar. Membuat Ella dan Leo menjadi sangat panik. Tak hanya pakaian saja, tetapi Ellena juga membuang ponsel, sepatu sampai dompet milik keduanya.
"Ellena, kau sudah gila ya?!" Bentak Leo emosi.
"Ya, aku memang gila dan kalianlah yang membuatku gila!!" Balas Ellena.
Nyonya Marissa dan Tuan Su masuk beberapa saat kemudian, mereka sama-sama terkejut dengan apa yang disaksikan oleh matanya. Begitu pula dengan Kevin, Kevin menggeleng seraya menyeringai meremehkan. Dia berjalan menjauh dan meninggalkan kamar itu.
Ella menjadi panik setengah mati. Dia menyambar selimut hotel lalu mengejar Kevin. "Kevin, tunggu!! Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kevin jangan pergi, dengarkan penjelasanku dulu. Aku dijebak, Kevin tunggu!!" Teriak Ella namun tak dihiraukan oleh Kevin.
Plakkk...
Ella jatuh tersungkur setelah mendapatkan tamparan keras dari ibunya. Nyonya Marissa menatapnya dengan marah dan kecewa. "Ma, kenapa kau menamparku?!"
"Ella, Mama sungguh menyesal telah melahirkan putri sepertimu!! Kau mempermalukan keluarga kita, mencoreng harkat dan martabat keluarga Su. Kau, membuat kami kecewa!!"
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Safa Almira
suka
2024-09-24
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut
2023-10-10
0
Kasiani Winanti
kok ada ya kak seperti itu👿👿
2023-01-17
0