"Apa ini?!"
Ella melempar ponselnya setelah melihat sebuah rekaman video dimana Ellena yang sedang bercumbu mesra dengan Kevin. Mereka berdua sedang bergulat dan bercumbu panas dengan taburan bunga mawar merah dan putih di atas tempat tidur.
Wanita itu tidak terima. Ia adalah istri pertamanya, bahkan Kevin tak pernah mau menyentuhnya tapi malam ini ia malah bergulat panas dengan Ellena yang baru dinikahinya hari ini.
Ella meninggalkan kamarnya dan hendak membuat perhitungan dengan mereka berdua, dia hendak memberi pelajaran pada adiknya yang sudah berani merebut suaminya. Namun langkahnya di hentikan oleh Nyonya Marissa.
"Mau kemana kau?" Nyonya Marissa menahan lengan Ella ketika hendak masuk ke dalam kamar pengantin Ellena dan Kevin.
Ella mencoba melepaskan cengkraman Nyonya Marissa pada pergelangan tangannya tapi tidak bisa. Cengkraman Nyonya Marissa terlalu kuat.
"Lepaskan, Ma. Biarkan aku membuat perhitungan dengan mereka berdua. Kenapa kau malah membela dan membenarkan perbuatan putrimu itu yang sudah menjadi orang ketiga dalam pernikahanku dan Kevin?!"
"Kau mau menyebut Ellena sebagai pelalor?! Apa kau lupa jika sebelum menikah denganmu, Kevin dan Ellena sudah berpacaran sejak mereka sama-sama duduk sekolah menengah akhir. Kemudian kau mengatakan sambil menangis jika Kevin telah menghamilimu sehingga mereka berpisah karena dia harus menikahimu!!"
Ella menggeleng. "Aku mengatakan yang sebenarnya, Ma. Dia memang telah meniduri dan menghamiliku, dan anak yang ada di dalam kandunganku adalah benar anaknya!!" Ella menegaskan.
"Kenapa kau begitu percaya diri, Ella? Semua akan terbukti setelah anak itu dilahirkan. Ingat Ella, hubungan yang diawali dengan kebohongan tak akan berkahir happy ending. Jadi jangan banyak bermimpi jika kau akan bahagia dengan pernikahanmu itu!! Pergilah dan kembalilah ke kamarmu. Sebaiknya jangan pernah ganggu mereka!!"
"MAMA!!" bentak Ella marah.
Ella menghentakkan kakinya. Dengan emosi berapi-api. Dia mengurungkan niatnya untuk membuat perhitungan dengan Ellena dan Kevin. Selama ada Nyonya Marissa, akan sangat sulit baginya untuk menyingkirkan Ellena dari sisi suaminya.
-
-
"Aaahhhh..."
Des*han liar berkali-kali keluar dari sela-sela bibir Ellena ketika Kevin mencumbunya semakin dalam. Ciumannya semakin liar dan panas ketika bibir Kiss Able-itu mulai menemukan titik ternikmat Ellena.
Jari-jari lentik Ellena terus meremas rambut Kevin dan sedikit menekan kepalanya. Kevin mencumbunya semakin dalam. Beberapa tanda kepemilikan terlihat dibeberapa bagian tubuhnya. Mulai dari leher, bahu sampai buah dadanya.
Ellena tak menolak sama sekali ketika Kevin mengajaknya bercinta. Ia justru menyambutnya dengan senang hati, apalagi mereka berdua melakukannya atas dasar cinta bukan hanya karena nafsu sesaat saja.
Dan setelah puas bermain-main di butir anggur milik Ellena. Kemudian ciuman Kevin turun ke bagian perutnya, mengecupnya dan menjilatinya hingga membuat perut Ellena mengencang. Tak cukup sampai disitu saja, Kevin juga menurunkan ciumannya sampai ke area sensitive-nya.
"Aaaahhh..." Kepala Ellena terangkat dan matanya membulat ketika lidah Kevin bermian-main di dalam sana. Ellena merasakan sensasi geli dan juga rasa seperti tersengat listrik. "Ke...Kevin, hentikan!! Jauhkan kepalamu dari sana," pinta Ellena.
"Kenapa, Sayang? Bukankah kau menikmatinya, hm." Ucap Kevin menyeringai.
"Aaahh, sebaiknya jangan ditunda lagi. Ce..cepat masukkan saja." Pinta Ellena terbata-bata.
Pria itu menyeringai. "Kenapa, Sayang? Apa kau sudah tidak kuat lagi, hm?" Kemudian Kevin kembali mengecup bibir Ellena. Hanya sebuah kecupan singkat saja. "Baiklah, ayo kita kepuncaknya."
Glukk...
Susah payah Ellena menelan salivanya saat melihat benda asing yang sudah berdiri tegak dan mengeras itu sedang dimainkan oleh Kevin.
Dalam hatinya dia merasa lega, pasalnya ukuran sosis berurat Kevin ternyata tidaklah semengerikan yang dia bayangkan tadi. Ukuranya masih normal, tidak besar dan juga tidak terlalu kecil. Tapi Ellena ragu apakah benda asing itu bisa masuk ke dalam Miss-nya yang teramat sangat sempit.
"Kenapa kau terlihat tegang sekali, sayang?" Ucap Kevin seraya menempatkan ujung sosisnya di Miss Ellena.
"A...Apakah itu bisa muat ke dalam sini? Pasti sangat menyakitkan ya?" Ia menatap Kevin ragu-ragu.
"Yakinlah jika milikku pasti muat padamu. Awalnya memang sakit, tapi setelahnya kau akan merasakan sensasi yang sangat luar biasa. Kau tidak bisa berhenti setelah merasakannya, begitulah yang aku dengar dari si tiang dan maniak dolar." Ujar Kevin.
Setelah mengatakan kalimat itu. Lalu Kevin menempatkan kembali miliknya di depan Miss Ellena lalu mendorongnya secara perlahan-lahan namun pasti. "Aaahhh.." membuat Ellena menjerit karena rasa sakit dan terbakar yang ia rasakan secara bersamaan.
Kevin tersentak kaget melihat lelehan bening mengalir dari sudut mata Ellena. "Apa sesakit itu?" Ellena mengangguk. "Tapi maaf, sayang. Aku tidak bisa berhenti."
"Kalau begitu lanjutkan, aku masih bisa menahannya." Ucap Ellena meyakinkan. Dan Kevin pun tidak lagi ragu.
Jadi-jari lentik Ellena mencengkram sprei yang ada dibawahnya ketika Kevin menusukkan miliknya lebih dalam dari sebelumnya. Dalam sekali hentakan, Kevin dapat menembus dinding pertahan Ellena.
Tampak sebuah cairan merah segar mengalir dari Miss Ellena ketika Kevin menarik sosis beruratnya keluar dari lubang sempit itu. Kevin menatapnya dengan cemas. "Ell, kau baik-baik saja?" Ellena mengangguk.
"Lanjutkan lagi, terlalu tanggung untuk menghentikannya sekarang." Ucapnya.
"Baiklah."
Mereka pun melanjutkan kegiatan panasnya yang sempat tertunda. Yang saat ini sedang disaksikan oleh seseorang di suatu ruangan. Orang itu terbakar amarah dan cemburu melihat bagaimana panasnya Kevin dan Ellena yang saling mencumbu.
-
-
"Aaarrrkkkhhhh!!! Brengs*k, sialan kalian berdua!!"
Ella tengah mengamuk di kamarnya. Dia melihat semua kegiatan yang dilakukan oleh Kevin dan Ellena. Ella benar-benar tidak terima dengan penghianatan yang dilakukan oleh suami dan adiknya. Seharusnya dia yang berada di posisi Ellena.
Susah payah Ella mendapatkan Kevin, sampai-sampai dia harus menggunakan cara licik dan kotor untuk membuat pria itu menikahinya. Dengan meminta orang lain menghamilinya demi meyakinkan Kevin jika yang dia kandung adalah benar anaknya.
"Kalian berdua benar-benar tidak punya hati. Ellena, Kevin, kalian berdua penghianat!!"
Dan teriakan keras Ella sampai ke telinga Tuan Su. Ia pun segera menemui putrinya dan mendapati kamar Ella yang sudah seperti kapal pecah. Tuan Su tentu saja sudah tau apa yang membuat Ella sampai semarah ini.
"Ella!!" Kaget tuan Su melihat darah segar terus keluar dari luka di telapak kaki Ella yang tertusuk pecahan kaca. "Kau terluka, Nak?! Darahmu banyak sekali?" Panik Tuan Su.
"Pa!! Aku sakit hati, aku kecewa. Mereka berdua sudah mengkhianatiku, Pa!! Aku tidak bisa menerimanya, aku tidak terima dengan penghianatan mereka!!" Teriak Ella dan berhambur ke pelukan ayahnya.
Tuan Su mengusap punggung Ella dengan gerakan baik turun. "Tenang, Nak. Kau masih memiliki Papa. Dan Papa pasti akan membantumu untuk memisahkan mereka berdua. Jangan takut, Ella. Papa ada dipihakmu!! Kau pasti akan kembali pada Kevin, dan Ellena akan segera tersingkir dari sisinya. Jadi percayalah pada Papa."
"Ya, Pa. Aku percaya padamu!!"
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Bei Ming.liancheng{CSKT}
ayah bodoh,, baru kali ini liat seorang ayah bodohnya kebangetan
2023-07-05
3
Fitriyani
lagian bego,udh jls ky GT,msh d liatin jg...🤭
2023-02-22
1
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
mereka itu keluarga model apa sich suami istri sdh gak sejalan,anak2 saling menikung dan balas dendam, rumah tangga macam apa seperti itu adkah kedamaian didlm nya untuk apa dipertahankan klo harus hidup sprti dineraka selalu panas hati dan terbakar cemburu....
2022-11-09
2