Bab 5: Perselingkuhan

Gagalnya pernikahan Ellena dan putranya membuat orang tua Leo marah besar. Bagaimana tidak, gagal menjalin hubungan baik dengan keluarga itu sama artinya dengan kehilangan tambang emasnya.

Mengingat jika Nyonya Marissa adalah CEO dari Q Empire. Salah satu dari 10 perusahaan terbesar di dunia. Dan Q Empire berada di posisi ke 5.

Mampu menjalin hubungan baik dengan keluarga itu tentu saja bisa mendatangkan banyak keuntungan yang berlipat ganda pada perusahaannya. Dan ada kemungkinan besar jika Leo akan ditunjuk sebagai pemimpin karena menikahi salah satu putri mereka.

Tapi nasi telah menjadi bubur. Semua harapan dan impian mereka hanya tinggal angan-angan saja. Karena Leo telah menghancurkan segalanya karena berselingkuh dengan putri tertua keluarga Valerie.

"Ma, Pa. Kalian tidak perlu kecewa padaku. Pernikahanku dan Ellena memang telah gagal. Tetapi aku memiliki satu tiket emas untuk masuk ke dalam keluarga Valerie, karena Ella sedang mengandung anakku, darah dagingku!!"

"Apa?! Kau serius?" Leo mengangguk.

"Aku dan Ella sudah lama menjalin hubungan. Tujuanku menikahi Ellena adalah supaya aku bisa dekat dengan anakku. Dan kalian tenang saja, aku bisa memastikan keluarga Kim kita bisa masuk ke dalam keluarga Valerie melalui jalur aman."

"Dasar anak bodoh, kenapa baru bilang sekarang?! Seharusnya kau memberitahu kami sejak awal, jadi Mama dan Papa tidak perlu sampai sepanik ini. Ya sudah, pergilah ke kamarmu untuk istirahat. Mama akan segera menyiapkan makan malam yang sangat enak untukmu."

"Oke, Ma."

-

-

Berkali-kali Taun Su menelan salivanya melihat tubuh Ella yang begitu menggoda. Wanita itu memakai celana pendek dan tank top putih yang memperlihatkan bentuk tubuhnya. Dibagian perutnya tampak membuncit akibat usia kandungannya yang sudah memasuki bulan ke 5 menjelang 6.

Tuan Su menghampiri Ella lalu memegang pundaknya, membuat wanita itu terkejut bukan main. Sontak Ella menoleh dan langsung menghela napas lega setelah melihat siapa yang berdiri dibelakangnya.

"Pa, kau mengejutkanku saja." Ucap Ella sambil mengusap dadanya.

"Ella, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Tuan Su.

"Tidak ada, Pa. Hanya membereskan barang-barang ini saja," jawabnya.

Ella kebingungan dan merasa risih ketika sang ayah menyentuh bagian kulit terbukanya karena tank top yang dia pakai. "Pa, apa yang kau lakukan?" Ella menyentak tangan ayahnya. Tuan Su tersenyum miring.

"Ella, kau memiliki kulit yang sangat halus dan wangi. Sangat berbeda jauh dengan Marissa yang sebagian kulitnya mulai mengendur dan keriput. Kulitmu begitu kencang dan terawat dengan baik." Ujar Tuan Su sambil sesekali mengecup kulit punggung dan bahu Ella.

Ia pun semakin risih dengan apa yang dilakukan oleh sang ayah. "Pa, jangan seperti ini. Tidak baik, aku adalah putrimu, putri kandungmu!!"

Tuan Su mengangkat kepalanya dan membalas tatapan Ella. "Siapa bilang kau putri kandungku? Kau bukan putri kandungku, Ella. Aku memang pernah berhubungan dengan ibumu, tapi dia tidak sampai hamil. Dan kau adalah putri ibumu dengan suaminya. Sedangkan aku hanya selingkuhannya. Suatu ketika orang tuamu mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat, kemudian aku yang membawamu masuk ke rumah ini sebagai putriku." Ujar Tuan Su menjelaskan.

Meskipun hanya sekilas saja. Namun keterkejutan terlihat jelas di kedua mata Ella. Dia terkejut bukan main mendengar apa yang Tuan Su katakan.

"Ja..Jadi maksud Papa aku ini hanya anak pungut?!" Ella menatap ayahnya tak percaya. Tuan Su mengangguk membenarkan. "Lalu kenapa kau begitu baik padaku, padahal aku bukan putri kandungmu?!"

Tuan Su memeluk Ella sambil sesekali mengecup bahu dan dada terbukanya. "Itu karena aku menyukaimu, Ella. Kau itu sangat mempesona, untuk itu jadilah kekasih gelap Papa. Dan Papa bisa memberikan apapun yang kau mau. Saham milik Papa diperusahaan bisa jadi milikmu semuanya, bagaimana?" Tuan Su membelai pipi Ella dengan senyum miring tercetak dibibirnya.

Ella tersenyum remeh. "Sepertinya aku tidak memiliki pilihan lain selain menerimanya. Asal kau membawa keuntungan bagiku, kenapa tidak." Jawabnya lalu memeluk leher Tuan Su.

Baru juga mereka hendak berciuman. Tapi sebuah teguran dari arah pintu mengejutkan keduanya. "Wah, wah, wah, ternyata dua sampah yang baru saja membuat kesepakatan untuk berselingkuh." Ucap orang itu sambil membawa sebuah handycam untuk merekam kegiatan mereka berdua.

"Ellena, kau~?!!"

"Ini bisa menjadi bukti yang sangat akurat supaya kalian di tendang dari keluarga Valerie oleh Mama. Dan kau Pa, sebagai putrimu aku sungguh merasa malu. Kau tak lebih baik dari seekor binatang, dan kau Ella, kau benar-benar murahan yang tak memiliki harga diri sama sekali!!"

Tuan Su menggeleng. "Itu tidak benar, Ell. Ini tidak seperti yang kau bayangkan. Dia yang menggoda pada terlebih dulu, percayalah pada Papa, Nak. Karena Papa tidak mungkin mengkhianati mamamu!!"

"Sayang sekali apa yang Papa katakan sangat bertolak belakang dengan yang terekam di dalam handycam ini!! Atau mungkin yang tadi bicara itu adalah kloningmu?! Hahaha, lucu sekali. Baiklah, aku tidak akan mengganggu kalian berdua, selamat bersenang-senang," ucapnya dan pergi begitu saja.

Ellena menutup pintu kamar Ella dan menguncinya dari luar. Membuat keduanya menjadi sangat panik dan ketakutan. Bagaimana jika Ellena sampai melapor pada ibunya, maka riwayat mereka berdua bisa habis. Tuan Su terutama, dia bisa ditendang keluar dari keluarga Valerie.

"Ellena, kau benar-benar sangat keterlaluan!!!"

-

-

Nyonya Marissa dan Kevin berjalan beriringan meninggalkan ruang rapat. Kerja sama antara dua perusahaan besar itu kembali terjalin. Proyek yang Kevin ajukan pada ibu mertuanya itu akhirnya disetujui.

Bukan karena Kevin adalah menantu keluarga Valerie, tetapi murni karena bisnis. Karena Nyonya Marissa tidak pernah mencampur urusan pekerjaan dan urusan pribadi.

Sudah menjelang waktu makan siang, dan nyonya Marissa mengajak menantunya itu untuk makan siang bersama.

Dan disini mereka sekarang. Berada disebuah restoran mewah yang letaknya tak terlalu jauh dari perusahaan Q Empire. "Oya, Key, bagaimana hubunganmu dengan Ellena? Baik-baik saja bukan?" Tanya Nyonya Marissa mengawali pembicaraan.

"Sangat baik, Ma. Kenapa Mama bertanya begitu?"

Nyonya Marissa menggeleng. "Tidak, Mama hanya takut kalian menjadi saling canggung saja setelah apa yang terjadi dimasa lalu. Lalu apakah gadis itu tidak menyulitkanmu mengingat sifat manjanya yang melebihi batas normal."

"Sama sekali tidak, Ma. Aku sudah terbiasa dengan sikap Manja Ellena padaku. Jadi aku tidak merasa heran apalagi terkejut," ujarnya.

Nyonya Marissa tersenyum lebar mendengar jawaban menantunya. Sebagai seorang Ibu, kebahagiaan putrinya adalah segala-galanya. Dan ia merasa lega karena kini Ellena berada di pelukan orang yang tepat.

Dia tidak peduli dengan opini publik yang mengatakan jika Ellena adalah seorang perebut suami orang. Karena pada faktanya, Ella-lah yang telah merebut Kevin lebih dulu dari Ellena. Dan Ellena hanya mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi hak miliknya.

"Mama lega mendengarnya,"

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Fitriyani

Fitriyani

y ampuunn,,,apa2 an itu....

2023-02-22

1

Fitriyani

Fitriyani

iewwww....
bpknya trgoda liat ank nya sndri....🤦

2023-02-22

1

DhilaZiya Ulyl

DhilaZiya Ulyl

dasar serakah....... 😠😠😠😠

2022-10-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!