Bab 10: Penolakan Nyonya Xi

Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam 25 menit, mereka bertiga tiba di bandara internasional Beijing. Sebuah mobil mewah telah menjemput mereka bertiga di luar bandara.

Kevin membukakan pintu untuk Ellena namun di dahului oleh Ella. Wanita itu masuk terlebih dulu sebelum Ellena masuk ke dalam. Ella menyeringai sinis kearah Ellena. Dia sudah sangat percaya diri jika Kevin akan duduk disebelahnya. Tapi dugaannya salah, bukan Kevin tapi Ellena yang duduk disampingnya.

"Kau pasti mengira Kevin yang akan duduk di sampingmu kan? Jangan berharap terlalu tinggi, Ella." Ellena menyeringai tajam.

Ella tak memberikan respon apapun, meskipun ekspresi wajahnya menunjukkan Jika ia sedang kesal setengah mati pada wanita di sampingnya ini. Ya, memang cuma Ellena yang selalu berhasil membuat mood Ella menjadi buruk.

"Key, bagaimana kalau kita berhenti sebentar untuk makan siang dulu. Aku lapar," rengek Ellena sambil memegangi perutnya.

Kevin menoleh ke belakang. Menatap Ellena penuh tanya. "Memangnya kau ingin makan siang di mana?" tanya Kevin.

Ellena menggeleng. "Entah, terserah kau saja. Atau mungkin kita mampir ke kedai Bibi Chen saja, sudah lama sekali aku tidak makan sup iga sapi buatannya. Lebih tepatnya sejak ada wanita tak tau diri yang merebutmu dariku!!" Ucap Ellena dan membuat perhatian Ella teralihkan. Wanita itu menoleh seketika.

"Kau menyindirku?!"

"Tidak, apa kau merasa tersindir?" Lagi-lagi Ellena menyeringai sinis pada Ella.

"Kau~!!"

"Kita sudah sampai, terserah kau mau tetap di mobil atau ikut turun. Kevin, ayo." Ellena turun lebih dulu disusul Kevin lalu Ella. Buru-buru Ellena memeluk lengan terbuka suaminya dan membawanya masuk ke dalam cafe. Sementara Ella mengekor di belakang mereka berdua.

Sesekali Ellena melirik Ella dari ekor matanya. Wanita itu kembali menyeringai, sedari tadi Ella terus menekuk wajahnya. Padahal dia adalah istri pertama Kevin, tapi suaminya itu lebih menyayangi dan peduli pada Ellena yang jelas-jelas adalah istri keduanya.

Dan setelah makan siang. Mereka melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda. Tak lupa Ellena meminta untuk mampir sebentar ke toko kue karena dia tau jika ibu Kevin sangat menyukai Cheese cake.

Kevin tak memberi tau orang tuanya tentang kepulangannya hari ini, dia ingin memberikan kejutan untuk sang ibu dengan membawa pulang menantu impiannya. Hanya kakak sulungnya yang tau jika ia akan pulang bersama istri-istrinya.

-

-

Nyonya Xi menatap penasaran pada putra sulungnya, Kris. Di perhatikan sedari tadi, putra sulungnya itu terus saja sibuk sendiri menyiapkan ini dan itu. Dan ketika ia bertanya, Kris hanya menjawab jika ada tamu yang datang hari ini.

Tentu saja iya sangat penasaran, apalagi Kris tidak mau memberitahunya. Sampai terdengar deru sebuah mobil yang memasuki halaman mansion mewahnya.

Kris tersenyum lebar. "Nah, itu dia tamunya sudah datang. Sebaiknya Mama siap-siap untuk menyambut kedatangan mereka. Aku keluar dulu, oke." Kris menepuk bahu Ibunya dan pergi begitu saja.

Nyonya Xi yang sangat penasaran memutuskan untuk mengikuti putranya dengan berjalan mengekor di belakangnya. Kedua mata Nyonya Xi membelalak melihat siapa yang datang. Ternyata putra bungsunya. Ibu tiga anak itu lalu berlari menghampiri Kevin.

"Kris, awas!! Jangan halangi jalan Mama!!" ucapnya sambil mendorong Kris dan melewatinya begitu saja. "Kevin!!" serunya dan memeluk putra bungsunya itu. Terlihat jelas jika Nyonya Xi sangat merindukannya. "Anak nakal, akhirnya kau pulang juga untuk mengunjungi Mama."

Kevin mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan ibunya. "Maaf, Ma. Karena aku baru sempat pulang sekarang. Dan aku tidak datang sendirian, tetapi aku datang dengan menantumu!!" ucapnya dan membuat senyum di bibir nyonya Xi pudar seketika.

"Maaf, Kevin. Tapi Mama tidak bisa menerimanya, karena sejak awal kami tidak pernah menyetujui pernikahan kalian berdua!! Mama mengijinkanmu untuk masuk ke rumah ini, tapi tidak dengan wanita itu!!" ucap Nyonya Xi sambil menunjuk Ella yang berdiri beberapa langkah di belakang Kevin.

Ella yang sakit hati mendengar ucapan Ibu mertuanya segera menghampiri wanita paruh baya itu. "Ma, memangnya apa salahku? Kenapa kau tidak bisa menerimaku sebagai menantumu? Suka tidak suka, mau tidak mau, kau harus bisa menerima aku sebagai bagian dari keluarga ini. Apalagi aku mengandung anak dari putramu!!" ujar Ella menegaskan.

Nyonya Xi menatap Ella dengan sinis."Kenapa kau begitu percaya diri sekali jika anak itu adalah anak Kevin?! Bisa saja kau hamil dengan orang lain tetapi mengaku jika anak itu adalah darah daging putraku!! Semua akan terbukti setelah anak itu lahir, dia benar anak Kevin atau bukan!!" Ucap Nyonya menimpali.

"Ella, cukup!! Aku membawamu kemari bukan untuk berdebat dengan Mama, jika kau tidak bisa menjaga sikapmu, sebaiknya tidur saja di hotel jangan di sini. Jika bukan karena Ellena yang memintanya, aku juga tidak sudi membawamu untuk ikut kemari!!" Kevin menengahi perdebatan ibunya dengan Ella.

Sementara itu, nyonya Xi langsung menggulirkan pandangannya pada Kevin setelah mendengar putranya itu menyebut nama seseorang yang sangat ia rindukan, Ellena. "Kevin, kau bilang siapa?" tanya Nyonya Xi memastikan.

"Ellena," jawab Kevin singkat.

"Apa dia ada di sini? Apa dia ikut denganmu? Lalu di mana dia?" tanya Nyonya Xi. Dia mencari keberadaan Ellena yang tak terlihat batang hidungnya.

"Dia di sana, Ma."

Kemudian nyonya Xi mengikuti arah tunjuk Kevin. Terlihat Ellena keluar dari mobil yang ditumpangi oleh Kevin dan juga Ella. Ibu tiga anak itu tersenyum lebar lalu menghampiri Ellena dan langsung memeluknya.

Ella menatap pemandangan di depannya itu dengan tak percaya. Nyonya Xi menolaknya mentah-mentah dan sekarang dia malah memeluk Ellena. "Apa-apaan ini? Kenapa Ibumu tidak bisa menerima aku dan malam menerima Ellena?!" Ella melayangkan protesnya pada Kevin.

Kevin menoleh dan membalas tatapan istrinya itu. "Jadi kau ingin tahu kenapa Mama bisa menerima Ellena tapi tidak menerimamu?! Karena sejak awal yang Mama inginkan menjadi menantunya adalah Ellena, bukan dirimu!!"

Kemudian Kevin beranjak dari hadapan Ella dan menghampiri kakaknya. Kedua kakak beradik itu berpelukan beberapa saat. "Omo!! Key, apa yang terjadi pada pelipis dan keningmu? Kenapa sampai diperban seperti itu?" tanya Kris penasaran.

"Hn, terjadi insiden kecil. Tapi tidak apa-apa, dan ini sudah hampir sembuh." Jawab Kevin.

Hampir satu Minggu, tetapi perban belum mau beranjak dari luka di kening dan pelipisnya. Lukanya masih basah bahkan terkadang masih mengeluarkan darah, apalagi luka jahit di pelipis nya. Itu membutuhkan waktu untuk kering dan sembuh.

Dengan sengaja Kris menyentuh perban itu sambil sedikit menekannya. Membuat Kevin memekik pelan karena kesakitan. "Kris sakit!!" serunya dan mengalihkan perhatian tiga wanita itu. Nyonya Xi, Ellena dan Ella.

Kris menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehehe, maaf. Aku pikir itu sudah tidak sakit lagi." ucapnya penuh Sesal.

"Sudah-sudah, tidak perlu berdebat lagi. Ayo masuk, kalian pasti lelah. Sebaiknya kalian berdua pergi istirahat," pinta Nyonya Xi pada Ellena dan Kevin. Keduanya tersenyum dan mengangguk. Sementara Ella ditinggal begitu saja oleh mereka, dia benar-benar diabaikan oleh Kevin dan keluarganya.

Sambil menghentakkan kakinya kesal. Ella berjalan mengekor di belakang mereka berempat, ini adalah kesempatannya, dan dia harus bisa mengambil hati ibu mertuanya lalu membuat dia membenci Ellena.

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

gx sadar"ci Ella

2022-10-23

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sukses

2022-10-23

1

WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹

WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹

mimpi mu trlalu tinggi Ella...

2022-10-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!