"Madam, dia sudah ada di sini,"
Wanita itu lantas mengangguk. "Persilahkan dia masuk," lalu pandangan wanita itu bergulir pada Ella yang hanya menatap sinis padanya. Tapi dia tidak peduli dia sudah terbiasa dengan tatapan Ella yang seperti itu. "Lebih baik persiapkan mentalmu, Bos sudah tiba dan dia ada di sini!!"
"Bagus sekali Jika dia ada di sini, karena kebetulan aku memang ingin bertemu dengan b*jingan itu!!" balas Ella menimpali.
Cklekkk...
Terdengar suara pintu dibuka dari luar, seorang pria memasuki ruangan tersebut dan menghampiri dua wanita yang baru saja terlibat perdebatan kecil. Kedua mata Ella membelalak setelah mengetahui siapa pria itu.
"Kris, kenapa orang itu bisa kau?!"
Sedangkan Kris hanya menyeringai sinis."Heh, kenapa kau terkejut Ella?! Apa ini sungguh kejutan yang sangat tak kau sangka-sangka?!"ucap Kris dengan seringnya yang sama.
"Lalu apa tujuanmu menyekap ku di sini?!"Ella menatap Kris penasaran.
"Agar aku bisa memanfaatkanmu, karena bagaimanapun juga kau bisa menghasilkan banyak uang untukku. Kevin membuangmu di pinggir hutan, jadi aku pikir sangat disayangkan jika orang sepertimu tidak dimanfaatkan dengan baik!!" Ujar Kris menimpali.
"Kau iblis!! Sebenarnya kesalahan apa yang telah aku perbuat pada keluargamu, sampai-sampai kalian memperlakukanku seperti ini?!" Ella menatap Kris dengan marah.
Terus mendekati wanita itu lalu mencengkeram rahangnya. "Ingin tahu apa pada keluarga Xi kami? Kau sudah membuat kesalahan yang sangat besar dengan memisahkan Kevin dan Ellena. Apa kau tahu akibat yang kau timbulkan dari keserakahanmu itu?! Kok memisahkan dua hati yang saling mencintai dengan paksa, kau membuang harapan seorang ibu untuk memiliki seorang putri yang dia inginkan!! Itulah kesalahan yang kau lakukan pada keluarga Xi kam!!"
Ella menata pria di depannya tak percaya."Jadi karena hal itu, lalu kenapa balasanmu begitu kejam. Kau memperlakukan aku dengan tidak manusiawi, kau iblis Kris!! Kau benar-benar iblis!!"
Kris tersenyum meremehkan. "Aku anggap itu sebagai pujian, jadilah orang yang berguna untukku maka kau akan mendapatkan ketenangan dalam hidup ini. Tapi Jika kau berani membanggakan dan menimbulkan masalah, maka jangan salahkan jika aku sampai bersikap kasar padamu!!" Ucap Kris dan pergi begitu saja.
Ella berteriak dan memaki Kris dengan keras. Namun sayangnya teriakan Ella tak dihiraukan oleh Kris sama sekali, dia bersikap dingin dan acuh ketika meninggalkan Ella di ruangannya.
Kris dan Kevin tak ada bedanya, mereka sama-sama pria yang tak memiliki hati nurani pada siapapun yang berani mengusik ketenangan keluarganya. Hanya saja mereka melakukannya dengan cara yang berbeda. Tetapi satu hal yang membuat mereka sama, yakni mereka sama-sama dingin dan tak berhati.
-
-
Elena membuka perban yang menutup luka di wajah suaminya, hatinya mencelos melihat keadaan wajah Kevin saat ini. Beberapa bekas luka tampak menghiasi wajah tampannya, dan semua itu disebabkan oleh dirinya.
Meskipun Kevin tak menyalahkannya, tetapi Ellena tetap tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada Kevin. "Kenapa ekspresimu jadi begitu?" Kevin menatap Ellena kebingungan.
"Sekarang wajahmu jadi tidak tampan lagi. Bekas luka ini pasti tidak akan hilang dan membekas, pasti ini akan sangat mengganggu penampilanmu!!" Ucap Ellena sambil mengoleskan obat pada luka-luka itu.
"Kau masih menyalahkan dirimu sendiri?" Ellena menggeleng. "Lalu apa maksud dari ucapanmu itu?!"
Wanita berdarah Korea-America itu mengambil nafas panjang dan membelahnya dengan kasar. "Aku memang tidak menyalahkan diriku lagi, tapi fakta tidak bisa ditutupi apalagi diubah, Kevin!! Jika kau terluka karena diriku, karena keegoisanku, karena sikap kekanak-kanakanku!! Ujar Ellena memamaparkan.
Kevin menghela nafas panjang. Dia tidak tahu lagi bagaimana caranya membuat Ellena berhenti menyalahkan dirinya sendiri."Baiklah, ini memang salahmu dan kau yang membuatku jadi seperti ini. Apa kau puas?!"
Elena tersenyum lebar mendengar apa yang Kevin katakan, dan memang kata-kata itu yang ia harapkan. "Begini kan lebih baik, aku jadi merasa tenang sekarang. Akhirnya kau mengakui jika memang diriku yang salah." Ujar Ellena.
Kevin mendengus geli. Pria itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ellena yang sedikit kekanakan itu. Sudut bibir Kevin tertarik keatas. Dengan gemas dia menjitak kepala coklat Ellena. Bukannya kesal dan marah, wanita itu malah terkekeh geli.
"Sudah lanjutkan!!"
"Baik, Tuan Muda!!" Balas Ellena dan lagi-lagi dia mendapatkan jitakan cinta dari suaminya. Ellena terkekeh, dia mengusap kepalanya yang baru saja dijitak oleh Kevin dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Usai mengobati dan mengganti perban di wajah Kevin. Kemudian Ellena pergi menemui ibu mertuanya yang sedang sibuk di dapur menyiapkan makan malam. Dia hendak membantunya, meskipun Ellena sendiri sadar jika dirinya tidak bisa memasak sama sekali. Tapi setidaknya ada hal berguna yang bisa dia lakukan daripada hanya diam dan menunggu saja.
Kedatangan elena disambut senyum hangat oleh Nyonya Xi. Ibu tiga anak itu mempersilahkan menantu kesayangan untuk bergabung bersamanya dan Kyra. "Sedang Mama dan Jiejie masa, aromanya sangat lezat dan menggugah selera."
"Hari ini Mama sengaja membuat makanan tradisional China, mumpung kau masih di sini jadi Mama ingin memamerkan keahliannya dalam memasak makanan China." Ujar Kyra menuturkan.
Kedua mata elena berbinar-binar mendengar apa yang kakak iparnya katakan. "Sungguh, Ma?" Nyonya Xi mengangguk. "Wah Aku tidak sabar ingin segera mencicipinya, dari aromanya saja sudah kelihatan jika ini sangat lezat." Tutur Ellena.
"Supaya cepat selesai, ayo cepat bantu Mama." Ellena tersenyum lebar dan mengangguk mengiyakan.
Dan sementara itu...
Di kamarnya. Kevin sedang berbincang dengan seseorang melalui panggilan telfon. Dilihat dari percakapan mereka, sepertinya Kevin dan orang itu membahas sesuatu yang sangat penting. "Kau memang yang paling bisa aku andalkan, aku akan mentraktirmu minum untuk bantuanmu ini!!"
Dan setelah mengatakan kalimat itu. Kevin memutuskan sambungan telfonnya begitu saja. Dia memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya dan melenggang pergi meninggalkan kamarnya.
-
-
Beberapa kali teror datang dan mengganggu hidup Nyonya Marissa. Dia tidak tau siapa orang gila yang sudah berani mencari masalah dengannya. Ia sedang menyelidikinya, dan tertangkap sosok pria misterius pada tekanan CCTV. Tapi tak terlihat seperti apa mukanya karena tertutup masker dan tudung Hoodienya.
Ini adalah teror kedua yang dia terima dan hal itu membuat Nyonya Marissa sangat risih. Dia ingin segera menemukan orang itu dan mengirimnya ke dalam penjara. "Nyonya, saya rasa pelakunya bukan orang jauh. Sepertinya orang itu mengenal Anda dan keluarga ini dengan baik." Ucap seorang pria yang berdiri disamping ibu satu anak itu.
Marissa menoleh kearah asisten pribadinya."Segera temukan orang itu bagaimana pun caranya. Aku ingin dia ada dihadapanku hari ini juga!!" Pinta Nyonya Marissa menuntut.
Pria itu mengangguk. "Baik, Nyonya."
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Sri Rahayu
kyk nya Tuan Su...suami nyonya Marisa sendiri yg meneror nya 😇😇😇
2022-11-21
2
WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹
dihhh siapa yg nyari ulah lg dengan meneror mama Marissa
2022-10-14
1
Triiyyaazz Ajuach
kayaknya yg neror Marisa itu Hwan dech
2022-10-12
1