Seperti negara-negara lain yang menawarkan pemandangan unik di pagi hari dan suasana berbeda di malam hari, berada di Beijing belum lengkap tanpa menyaksikan pesonanya setelah matahari terbenam. Karena di kawasan Tiongkok yang satu ini banyak di temukan hal-hal menarik untuk dilakukan di malam untuk bisa melihat sisi lain Kota Terlarang.
Baik menjelajahi pasar malam untuk berbelanja dan mencicipi makanan maupun sekedar ingin bersenang-senang dari satu bar ke bar lain, kehidupan malam kota ini selalu siap untuk menemani siapa pun yang menginjakkan kaki di kota ini.
Ini adalah malam kelima mereka berada di kota Beijing, China. Tak ingin membuat Ellena terus-terusan merasa bosan berada di rumah, akhirnya Kevin memutuskan untuk membawanya pergi jalan-jalan keluar.
Sebenarnya Kevin merasa kurang nyaman berada di luar rumah dengan keadaannya saat ini, pasti akan banyak pasang mata yang memperhatikannya tapi ia tidak peduli. Yang terpenting baginya adalah Ellena merasa senang.
Dan disini mereka sekarang. Kevin membawa Ellena mendatangi Danau Houhai. Jalan-jalan santai di tepi danau di sepanjang gang di Houhai sambil menikmati pemandangan indah bernuansa damai.
Sambil menikmati pantulan cahaya warna-warni dari bar di sekitar Danau Houhai, menghirup angin malam atau sekedar melihat orang-orang berlalu-lalang di sekitar objek wisata yang terkenal ini. "Aku tidak menyangka jika ada tempat seindah ini disini." Ucap Ellena dengan mata penuh kekaguman.
Kevin mendekati istrinya lalu memeluk Ellena dari belakang. "Kau menikmatinya?" Wanita itu mengangguk. "Jika kau betah disini, kita bisa tinggal lebih lama lagi."
Ellena mengangkat wajahnya dan menatap Kevin penuh tanya. "Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu di Seoul? Apa tidak masalah membiarkan semua pekerjaanmu terbengkalai?" Ia menatap Kevin dengan serius.
Kevin menggeleng. "Masih ada Sean yang bisa dipercaya, selama ada dia semua akan baik-baik saja." Jelasnya.
"Jika demikian aku rasa tidak masalah." Balas Ellena.
Kemudian Ellena menyandarkan kepala belakangnya pada dada bidang Kevin yang tersembunyi dibalik singlet putih dan vest warna mocca-nya. Mereka saling diam menikmati keindahan danau yang dihiasi oleh lampu warna-warni.
Wanita itu menutup matanya rapat-rapat, menikmati dua hal sekaligus. Pelukan hangat Kevin dan sejuknya semilir angin malam. Ellena berharap kebahagiaan yang dia rasakan ini agar jangan cepat berakhir. Masih banyak hal yang ingin dia lakukan bersama Kevin, mengukir banyak kenangan manis dan indah supaya bisa mereka ceritakan pada anak cucunya kelak.
"Key, aku lapar. Bagaimana kalau kita cari cemilan," Ellena melepaskan pelukannya lalu menatap Kevin penuh harap.
Pria itu menepuk kepala Ellena kemudian mengangguk mengiyakan. "Baiklah,"
Baru juga beberapa langkah mereka berjalan. Mata Kevin menangkap siluet beberapa pria yang tak asing baginya. Mereka sedang membuat keributan dengan memalak kedai-kedai yang berjajar disepanjang danau. Tangannya terkepal kuat, siapa mereka berani mencari masalah di wilayah kekuasaannya. Apa mereka semua sudah bosan hidup?!
"Ell, tunggu sebentar. Aku mau ke toilet dulu, kau tunggu disini dan jangan pergi kemana-mana." Ucap Kevin yang kemudian dibalas anggukan oleh Ellena.
Kevin menghampiri para berandalan itu dengan menahan tangan salah satu dari mereka ketika ingin memukul pemilik kedai yang menolak untuk memberikan uangnya. Mereka pun menoleh dan menatap Kevin dengan tajam.
"Siapa kau, berani-beraninya ikut campur urusan kami?! Apa kau ingin jadi pahlawan kesiangan?" Ucap pria itu seraya menyentak tangan Kevin yang mencengkram pergelangan tangannya.
"Siapa yang mengizinkan kalian membuat masalah dan keributan di tempat ini? Dan jika kalian masih ingin hidup lebih lama, sebaiknya segera tinggalkan tempat ini!!" Pinta Kevin memberi peringatan.
Mereka bertiga menyeringai sinis. "Jika kami menolak kau mau apa?! Ingin menghukum dan menghabisi kami? Hei bung, sebaiknya jangan macam-macam kau hanya sendiri dan kami bertiga. Kau dengan tangan kosong dan kami bersenjata, jadi sebaiknya jangan cari masalah dengan kami bertiga!!"
"Besar mulut!!" Tanpa banyak bicara, Kevin menarik lengan pria itu lalu membantingnya ke tanah. Membuat kedua temannya terkejut dan sontak mundur.
Mereka secara bersamaan mengangkat senjatanya dan menodongkan pada Kevin. Belum sempat mereka melepaskan tembakannya, senjata yang mereka pegang terlepas begitu saja setelah terkena tendangan Kevin. Dan Kevin mengambil alih keadaan. Sebuah revolver mengarah pada mereka.
"Katakan selamat datang pada neraka!!"
Dorr...
Dorr..
Dorr..
Tiga tembakan dilepaskan. Membuat ketiganya tumbang seketika, darah seketika mengucur deras dari lukanya dan menggenangi tubuh ketiganya. Apa yang Kevin lakukan tentu tak banyak menarik perhatian karena dia memasang peredam di dalam senjata apinya.
Meskipun ada beberapa orang yang melihatnya, akan tetapi mereka tak berani melakukan apapun. Mereka memilih diam dan menutup mata seolah tak melihat apa-apa, tentang Kevin beranjak dari tempat itu dan kembali pada Ellena.
"Ayo,"
"Kenapa lama sekali?" Tanya Ellena nanti banyak Kevin di depannya.
"Toilet di sini lumayan antri, jadi aku ke toilet yang ada di ujung sana," jawab Kevin berdusta. Karena tidak mungkin Kevin mengatakan yang sebenarnya. Jika ia pergi untuk membunuh para pembuat onar. Bisa-bisa Ellena syok dan terkejut jika mengetahuinya.
-
-
PLAKKK...
Tamparan keras berkali-kali mendarat pada wajah Ella. Wanita itu mulai kesal dengan sikap dan perilakunya, Ella benar-benar menguji kesabarannya yang sekarang sudah habis. "Cepat pegangi dia, Tuan Wang sudah menunggu!!"
"Baik Madam,"
"Jangan memaksaku, karena sampai kapanpun aku tidak Sudi bekerja padamu!!"
"Diam dan jangan banyak bicara lagi kau betina!! Menurut saja, kalau tidak ingin bernasib buruk dan kehilangan kecantikanmu itu!! Apalagi Bos sudah memberi wewenang padaku untuk melakukan apapun padamu Jika kau sampai berani membangkang dan membuat masalah di tempat ini!!" Ucap wanita yang dipanggil madam itu menegaskan.
Ella menatap wanita itu dengan sinis. "Kau terus saja menyebut kata Bos, kalau begitu pertemukan aku dengannya. Aku ingin tahu siapa bosmu itu, siapa sebenarnya orang gila yang telah mengirimku ke tempat seperti ini!!"
"Bukankah selama ini kau suka dan hobi bermain dengan banyak laki-laki, lalu kenapa sekarang kau malah tersinggung karena berada di tempat bordir ini?! Bukankah seharusnya kau bersyukur karena di tempat ini bisa mendapatkan pria seperti apapun yang kau inginkan. Dan kau juga bisa mendapatkan banyak uang!!" Ujar wanita itu panjang lebar.
Ella tak memberikan respon apapun, dia malah membuang muka ke arah lain. Memang benar apa yang wanita itu katakan, tetapi bukan seperti ini yang dia inginkan. Dia memang bisa disebut sebagai predator pria, karena memiliki hobi celap-celup sana-sini. Tetapi semua itu atas keinginannya sendiri, perintah dari orang lain seperti ini.
"Aku akan memberimu waktu untuk berpikir. Dan jangan pernah berharap jika kau bisa keluar dari tempat ini, karena siapapun yang sudah masuk kemari tidak mungkin bisa keluar lagi!!"
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Tuti Tyastuti
lanjut
2022-10-23
1
📴🍀⃟🐍 🥜⃫⃟⃤
udahhh jalani aja Ella.. kan kesukaan mu d tusuk siapapun😂
2022-10-14
1
Triiyyaazz Ajuach
hobi celap celup kok mau dapetin Kevin jelas ogahlah Kevin
2022-10-12
1