Ting...
Sebuah pesan singkat masuk ke dalam ponsel Ellena, sebuah kiriman video dari nomor yang tak dikenal membuatnya penasaran. Tanpa membuang waktu, Ellena pun segera membuka pesan tersebut. Dan alangkah terkejutnya dia, saat mengetahui isi dalam rekaman video itu.
Jantung Ellena hampir saja copot, rasanya dia tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh matanya. Sebuah video yang menunjukkan dimana Ella yang sedang bercocok tanam dengan seseorang didalam mobil.
Akan tetapi bukan itu yang membuat Ellena terkejut, melainkan perut Ella yang tampak rata, dan di samping mereka bercinta tampak sebuah perut palsu yang memiliki tonjolan di bagian depannya. Ternyata selama ini Ella telah membohongi semua orang dengan mengatakan jika dirinya hamil.
Ellena menyeringai tajam, dia memiliki senjata ampuh untuk membuat wanita itu tak berkutik lagi. Dan video kiriman dari orang misterius yang ia dapatkan bisa Ellena gunakan untuk menghancurkan Ella.
Sebenarnya Ellena sangat penasaran pada orang yang bercinta Ella. Tidak penting siapapun dia, yang terpenting adalah kartu As Ella kini ada ditangannya.
"Serius sekali, memangnya video apa yang sedang kau lihat?" tanya Kevin sekeluarnya dia dari kamar mandi.
Lantas Ellena menoleh, iya mengangkat ponselnya lalu menunjukkan sebuah rekaman video yang dikirimkan oleh seseorang padanya. "Ternyata kita semua sudah tertipu selama ini, Ella tidak hamil. Kehamilannya adalah palsu, dan saat ini dia sedang bercinta dengan seseorang yang tidak aku kenal,"
Kevin memicingkan matanya. Dia mengenali betul mobil itu. Itu adalah mobil milik keluarganya. Yang artinya, orang yang sedang bercinta dengan Ella adalah sopir pribadi ibunya. Kevin mendecih sinis.
"Aku mengenal siapa pria itu, dia adalah Tony sopir pribadi mama."
Lalu Ellena melihatnya sekali lagi untuk memastikan yang dikatakan Kevin benar atau tidak. Dan benar, orang itu adalah Tony, pria yang menjemput mereka bertiga di bandara. Sungguh Ellena tidak menyangka jika Ella lebih gampang dari yang ia bayangkan.
"Semua sudah terbukti, dan video itu bisa aku gunakan untuk menjebak wanita itu jauh-jauh dari kehidupanku!! Dan sudah tidak ada alasan lagi untuk mempertahankan rumah tanggaku dengan Ella. Aku akan segera menceraikannya!!"
"Tidak boleh!!" Ellena menyelah cepat. "Aku pokoknya tidak setuju kau menceraikannya sekarang!! Enak saja, setelah dia merebut kebahagiaanku lalu aku akan melepaskannya begitu saja, itu tidak akan terjadi!! Aku masih belum puas melihatnya tersiksa, untuk waktu yang sangat lama aku ingin membuat dia terjebak di dalam neraka buatanku!!"
Ya benar sekali, Ellena memang tidak akan melepaskan Ella begitu saja setelah apa yang dia lakukan padanya. Wanita itu harus menerima pembalasannya, dan Ellena masih belum puas apa yang ia lakukan sekarang. Membuat Ella tersiksa lahir dan batin, adalah tujuan utamanya.
Kevin menepuk kepala coklat Ellena dan menganggukkan kepala. Apapun keputusan Ellena, dia akan mendukungnya. "Baiklah, jika itu memang keinginanmu."
Ellena tersenyum lebar. Lalu ia mengangkat kedua tangannya dan memeluk leher Kevin, dua pasang mata berbeda warna milik mereka saling bersirobok. "Mana ciuman untukku?"
Kevin menarik tengkuk Ellena lalu mengecup singkat bibirnya tanpa pagutan dan lum*tan. Dan itu membuat Ellena tak puas sama sekali, dengan segera Ellena mengambil alih ciuman tersebut. Wanita itu memagut dan mel*mat bibir Kevin, atas dan bawah bergantian. Ciuman itu begitu dalam dan menuntut.
Tak suka didominasi, Kevin mengambil alih ciuman itu sepenuhnya. Sebelah tangan Kevin menekan tengkuk Ellena dan tangan satu lagi memeluk pinggang rampingnya. Jarak diantara mereka terbunuh sepenuhnya. Hanya kain yang melekat ditubuh masing-masing menjadi pembatas.
Dan ciuman mereka harus berakhir, oleh kedatangan seseorang. "Ellena!!" Buru-buru Ellena mendorong Kevin menjauh darinya lalu dia menghampiri sosok wanita yang berjalan menghampirinya. Kemudian mereka berpelukan.
Sedangkan Kevin hanya bisa mendecih sebal, bagaimana tidak, permainannya dengan Ellena yang baru dimulai harus berakhir karena kedatangan kakak keduanya. Malas mendengar obrolan para wanita. Kevin pun memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan meninggalkan mereka berdua.
-
-
"Tony. Itu tadi sangat luar biasa. Kau tidak hanya memiliki senjata tempur yang panjang dan besar, tetapi tenagamu juga seperti kuda. Dan aku menyukainya." Ucap Ella setelah percintaan mereka berdua.
Tony menyeringai, dikecupnya bibir merah dan berisi Ella. "Apakah Nona menikmatinya?" Ella mengangguk. "Jika Nona menginginkannya lagi, saya selalu siap kapan pun Nona membutuhkannya!!" Ucap Tony sambil memainkan bukit kembar Ella selama beberapa detik sebelum menarik kembali tangannya dari pakaian wanita itu.
Kemudian Ella mengeluarkan segepok uang dari dalam tasnya dan memberikannya pada Tony. "Bayaran untukmu, lain kali kau harus memuaskanku lagi. Ketika aku membutuhkan kehangatanmu. Jalankan kembali mobilnya, bawa aku jalan-jalan keliling kota ini!!"
"Baik Nona, dengan senang hati,"
-
-
Nasib sial benar-benar dialami oleh Su Hwan. Kehidupannya berubah 180° dari sebelum dia didepak keluar dari mansion mewah milik istrinya. Kini Hwan hidup menggelandang.
Jangankan tempat tinggal, untuk makan pun ia kesulitan. Hwan tinggal di kolong jembatan, semua kartu yang dia miliki telah dibekukan oleh istrinya. Karena semua harta yang dia miliki selama ini adalah milik Nyonya Marissa, dia tidak memiliki apa-apa.
"Hei, Paman. Sebaiknya jangan tidur disitu lagi, itu adalah tempat kami. Pergi dan cari tempat lain!!" Beberapa pemuda menghampiri Su Hwan dan memintanya untuk pergi.
"Tapi aku yang lebih dulu disini, jadi kalian saja yang pergi. Ini tempatku dari beberapa malam yang lalu!!" Hwan menolak untuk pergi.
"Oh, jadi kau ingin kami hajar ya?!"
Hwan menggeleng. "Tidak-tidak, baiklah aku akan pergi sekarang juga." Ucapnya dan pergi begitu saja. Melawan mereka yang masih muda tentu saja Hwan bisa kalah telak, ia tidak ingin babak belur dihajar oleh mereka bertiga.
Dan sementara itu. Ada sepasang mata yang melihatnya dari kejauhan. Bukannya perihatin melihat apa yang menimpa Su Hwan, dia malah tersenyum lebar melihat penderitaan pria itu. Ada kepuasan tersendiri dari senyum yang dia uraikan.
"Jalankan kembali mobilnya." Pintanya.
"Baik, Nyonya."
-
-
Suara berisik yang berasal dari ruang keluarga menyambut kepulangan Ella di rumah Kevin. Wanita itu memicingkan matanya melihat sosok wanita muda yang sedang berbincang dengan Ellena. Wajahnya mirip Kevin, dan Ella sangat yakin jika dia adalah kakak kedua Kevin. Kyra.
Ella merapikan penampilannya. Dengan tenang dia menghampiri mereka berdua."Halo kakak ipar, senang sekali akhirnya aku bertemu langsung denganmu." Ucap Ella dengan ramah.
Keduanya mengangkat wajahnya dan menatap sekilas pada Ella. Bukannya membalas sapaan Ella, dia malah mengambilkannya dan kembali berbincang dengan Ellena. Ella menghentakkan kakinya kesal, dengan emosi ia meninggalkan mereka berdua. Sedangkan Ellena menyeringai melihatnya.
"Ella, kau tidak akan pernah menang dariku!!"
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Tuti Tyastuti
emang enak😂😂😂
2022-10-23
1
fifid dwi ariani
trus ceria
2022-10-23
1
Triiyyaazz Ajuach
sukurin Hwan skrg jadi gelandangan, siap" menderita aja Ella
2022-10-12
1