Hari-hari sekali lagi berlalu, dengan Natasya menyibukkan dirinya di kantor agar melupakan semua kesedihan yang dirinya memiliki.
Juga, bagaimana sejak ciuman itu, Natasya dan Alex di cukup canggung satu sama lain.
Natasya tidak berani bertanya pada Alex tentang ciuman itu, ya mungkin itu hanya karena terbawa suasana.
Lagipula, saat ini Alex si kehilangan ingatan nya dan tidak ingat tentang jadi dirinya yang sebenarnya.
Dirinya tidak ingin memanfaatkan dan mengabil keuntungan dari Alex yang hilang ingatan itu.
Dirinya juga berusaha untuk melupakan ciuman itu.
Kangen terkadang ciuman itu masih berputar-putar dalam benaknya, bagaimana ternyata dirinya juga cukup menikmati ciuman singkat itu.
Fakta bahwa dirinya tercatat juga memiliki keinginan untuk Alex, jelas membuat Natasya merasa ragu.
Namun yang namanya perasaan memang bisa datang tiba-tiba bahkan tanpa dirinya sempat berpikir banyak.
Rasa jantungnya yang berdetak berlebih kencang setiap kali Alex tadi jarak yang cukup dekat padanya.
Natasya cukup familiar dengan perasaan ini hanya saja....
Dirinya masih sedikit ragu tentang hal ini.
Dirinya mulai berpikir, apakah ini hanya perasaan sesaat, perasaan pelarian setelah hatinya di sakiti?
Ketika hatinya kosong, kebetulan ada Alex disana?
Memikirkan kemungkinan sini, Natasya merasa dirinya orang yang cukup buruk.
Ini tidak bisa, dirinya tidak boleh memanfaatkan Alex, Alex saat ini seperti kertas kosong yang tidak tahu apa-apa, dan tidak ingat apa-apa.
Alex mungkin saja melakukannya karena rasa ingin tahu saja?
Terlalu pusing memikirkan hal itu, Natasya lagu segera kembali menatap dokumen-dokumen nya.
Sampai tiba-tiba, ponselnya berbunyi.
Natasya lalu segera menatap kearah ponselnya, rasa sedikit kaget ketika melihat nomor yang menelepon nya.
Ini adalah nomor Ayahnya?
Tumben, Ayahnya ini menelepon?
Kira-kira ada apa dia sampai menelepon seperti itu?
Biasanya jika Ayahnya menelepon, dia pasti hanya akan marah-marah tidak jelas.
Dengan perasaan ragu dan enggan, Natasya akhirnya mengangkat telepon itu dan mencoba menjawabnya dengan ramah.
"Hallo, Ayah, ada apa? Kenapa tiba-tiba menelepon?"
'Hallo, juga Natasya, Ayah punya permintaan untukmu,'
Ketika mendengar kata-kata yang langsung ke intinya itu, kurang lebih sini mirip dengan apa yang dirinya kira.
Namun kali ini apa permintaannya?
"Iya, Ayah. Permintaan apa itu?"
Ini bukan sesuatu seperti Ayahnya tiba-tiba ingin menjodohkannya atau menyuruhnya pergi ke Kencan Buta bukan?
'Kosongkan jatwalmu sore ini,'
Mendengar itu, Natasya memiliki perasaan yang buruk, jangan bilang dugaan nya benar?
"Kenapa dengan itu, Ayah?"
'Nanti Sore, tolong gantikan Ayah untuk menghadiri Pemakaman salah satu Rekan Bisnis kita,'
"Pemakaman? Siapa itu?"
'Salah satu, Kerabat dari Keluarga Anderson Group itu, Aku dengar itu salah satu calon Pewaris mereka yang menjanjikan, nasipnya begitu malang, terlibat Kecelakaan ketika masih muda seperti ini, sampai meninggal,'
"Masih muda?"
'Kabarnya, dia seumuran denganmu, Aku juga tidak begitu tahu siapa itu, karena Keluarga mereka cukup misterius, tidak pernah mengungkapkan Iseng Keluarga mereka ke Publik. Jadi jangan banyak bertanya, penting nanti kamu datang saja,'
"Baiklah, aku akan datang mewakili Ayah,"
'Nanti Ayah akan kirimkan alamatnya datanglah ke sana nanti jam empat, sampaikan belasungkawa Ayah, Ayah tidak bisa datang karena hari ini Ayah juga ada acara di luar kota,'
"Tentu Ayah,"
Panggilan itu segera berakhir begitu saja, Natasya lalu mengecek jam tangannya.
Ini sudah jam 2 siang?
Acaranya apakah nanti jam 4?
Sepertinya dirinya bisa mulai bersiap lebih awal?
Barangkali tempatnya jauh.
Segera, Natasya berdiri lalu berkata pada Alex yang ada di sisi ruangan itu.
"Alex, mari kita pulang lebih awal,"
Alex lalu menatap Natasya dengan ekpersi heran dan bertanya,
"Kenapa pulang lebih awal? Tumben?"
"Hari ini kita akan pergi ke acara Pemakaman salah satu kolegan Perusahan, sepertinya tempatnya akan agak jauh jadi mari kita bersiap-siap lebih awal,"
Mendengar itu, Alex hanya mengangguk setuju dan mulai mengikuti Nonanya itu.
Sebenarnya, Alex masih memiliki banyak pikiran tentang tindakan Impulsifnya itu, walaupun Natasya tidak pernah membahas itu, Alex tahu bahwa Natasya merasa cukup tergangu dengan hal itu, terlihat dari perilakunya yang belakangan ini menghindari tatapan matanya.
Hal ini, jelas membuat dirinya terganggu.
Apakah hal yang dirinya lakukan itu malah membuat Natasya membencinya?
"Alex, apa yang kamu lakukan? Apa kamu diam saja ayo kita segera keluar dan bersiap,"
Alex yang sebelumnya sempat termenung itu, segera mengikuti Natasya.
####
Seperti yang Natasya duga, perjalanan untuk menuju tempat Acara Pemakaman itu cukup jauh, ini memakan waktu lebih dari satu jam.
Dan saat ini, mereka berdua sudah sampai disalah satu Masion Mewah, terlihat ada bendera putih disana, dan orang-orang berpakaian hitam mulai berdatangan dan memasuki Rumah Mewah itu.
Dari dalam mobil, terlihat sekali suasana yang cukup sedih.
"Alex, kamu sebaiknya tunggu di mobil, ini benar-benar tidak akan lama, aku hanya akan menyapa mereka menujukan belasungkawa, lalu akan segera pulang,"
"Ya, Nona. Aku akan menunggu di sini,"
Setelah itu, Natasya langsung bergegas keluar dari mobil, ke halaman Rumah itu.
Dan tidak lama sampai Natasya mulai menyapa beberapa orang yang sepertinya penerima Tamu.
Ada seorang Gadis muda yang kira-kira berumur lebih muda dari pada dirinya.
"Saya Turut Berbelasungkawa,"
Gadis itu, yang saat ini masih terlihat lebam di matanya, mencoba tersenyum dan berkata,
"Ya, Terimakasih Nona,"
Natasya lihat gadis muda itu terlihat masih begitu sedih tentu saja merasa tidak nyaman dan mencoba menghibur nya.
"Ini pasti sulit untukmu, apakah yang meninggal itu... Kekasihmu?"
Natasya sedikit menyesalkan kata-katanya, mungkin kata-katanya sedikit tidak sopan?
Gadis itu lalu mengelengkan kepalanya,
"Tidak, ini adalah Kakakku... Ya ini memang begitu sulit untukku, Kakak pergi tiba-tiba, padahal dia... Dia berjanji akan pulang tepat waktu...."
Natasya di merasa tidak enak sekarang membuat gadis itu mulai menangis.
"Kamu coba tenangkan dirimu dulu,"
Namun sayangnya, gadis didepannya itu, malah menjadi semakin menagis, karena kembali teringat kepada Kakaknya.
"Hiks... Kakak...."
Dan tidak lama, sampai gadis itu pingsan, untungnya Natasya sigap dan menangkapnya.
Beberapa orang di sekitar mereka jelas menjadi panik.
"Nona Alena..."
Seorang Pelayan yang berada disana, memanggil Nonanya itu dengan panik.
Natasya sekarang menjadi bingung harus bagaimana.
Sepertinya ini salahnya, untuk membuat gadis di depannya itu teringat lagi dengan orang yang meninggal itu.
Ini pasti sangat berat.
"Aku akan membantu untuk membawanya ke kamar,"
Inilah yang bisa Natasya katakan, bagai bentuk dari rasa bersalah yang dirinya memiliki.
Jadi, dengan bantuan Pelayan itu mereka mulai membawa Alena masuk ke dalam rumah.
Di Ruang Tamu, terlihat ada sebuah Peti Mati, dengan orang-orang yang sedang berdoa di sana.
Saat inilah, Natasya melihat wajah yang familiar.
Di samping Peti Mati itu, adalah seorang wanita yang masih menangis tersedu-sedu, menatap ke arah Peti Mati disana.
Itu...
Bukankah itu, Artis Favoritnya, Emelin Smith?
Lalu apa...
Apa yang dia lakukan disini?
Tatapan mereka segera bertemu, Natasya jelas bisa melihat mata dari idolanya itu menjadi sumbang karena begitu banyak menangis, sekarang bahkan air mata masih terlihat tumpah.
Emelin yang masih begitu sedih dan terpukul itu, lalu segera menjadi panik ketika melihat putrinya pingsan.
Dia segera menghampiri mereka,
"Ada apa dengan Putriku, Alena?"
Sang Pelayan lalu menjawab,
"Nona Alena mungkin hanya terlalu lelah, iya memang belakangan ini menjadi kurang makan dan tadi dia sepertinya melewatkan makan siang karena tidak ber selera makan, Nona Alena jelas sangat terpukul dengan Kepergian Tuan Muda,"
Emelin menatap wajah Putrinya yang pingsan itu.
Ya, mau bagaimana lagi, dirinya juga tahu bahwa Putrinya ini cukup dekat dengan Kakak laki-lakinya itu, walaupun perbedaan umur mereka cukup jauh, sekitar 6 tahun, dirinya juga tahu bagaimana Putra Sulung, Alexander Smith itu selalu memanjakan adik perempuannya ini, dan sekarang Putrinya ini yang terpukul atas kepergian nya, jelas tidak hanya dirinya, namun juga Putrinya ini yang merasa sangat sedih.
Kematian Putranya Alexander Smith begitu tiba-tiba, sudah beberapa minggu sejak Kecelakaan itu, Mobilnya masuk kedalam Jurang, dan sangat susah untuk di efakuasi atau di temukan.
Lalu kemarin....
Terlalu sedih jika Emelin memikirkan soal Putranya itu.
"Aku akan segera membawanya ke kamar dan kamu segera panggil Dokter," perintah Emelin pada Pelayan itu.
Lalu segera tatapannya mengarah pada Natasya,
"Lalu kamu...."
"Saya Natasya Scarlett, Perwakilan dari Scarlett Group, mewakili Ayah dan Keluarga Saya turun berduka cinta atas kematian Putra Anda,"
Sejujurnya, Natasya juga cukup terpukul setelah mengetahui kenyataan yang barusan dirinya lihat itu.
Jika yang meninggal merupakan anak sulung, dari Artis Idolanya itu, yang kabarnya memang seumuran dengannya.
Jalas, sekarang Wanita didepannya itu cukup terpukul oleh kematian Putranya.
Natasya udah tidak tahu apakah harus merasa senang atau sedih bisa bertemu Idolanya dalam keadaan seperti ini.
"Ah, begitu. Terimakasih atas bela sungkawanya,"
"Ya, sama-sama. Tadi saya melihat Nona ini, pingsan dan ingin membantunya kembali ke kamar,"
"Terimakasih banyak, Putriku Alena masih tidak bisa menahan kepergian Putraku... Dia..."
"Nona Emelin jika anda tidak ingin bercerita sebaiknya tidak usah, ini pasti adalah hal yang berat untuk diceritakan,"
"Kamu... Kamu mengenalku?"
"Saya sebenarnya adalah pengemar berat Nona Emelin, namun saya rasa ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan hal-hal ini, sebaiknya kita membawa Putri anda masuk ke kamarnya,"
Setelah mengatakan itu, keduanya lalu segera membawa Alena yang pingsan itu ke kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KYK DISENGAJA KLO ALEX DISURUH NUNGGU DI MOBIL, BIASANYA IKUT TRUS SBAGAI BG, TRUS HRSNYA ADA FOTO ALEX DIATAS PETI MATI, RATA2 NASRANI SEPERTI ITU, KRN AKU MNTAN NASRANI, WAKTU PAMANKU MENINGGAL, FOTONYA DIPASANG DATAS PETI MATI.. TERUS INI ALEX FOTONYA GK ADA, TRUS JUGA FOTO MRK SKELUARGA JUGA GK ADA..
2024-04-15
0
Sulaiman Efendy
PASTI PEMAKAMAN SIALEX, APANYA YG MAU DIMAKAMKN, JASAD ALEX AZA TDK KTEMU
2024-04-15
1
Renireni Reni
memang di buat gini ya biar alex blm waktunya ketemu xm keluarganya
2023-04-12
2