Episode 14: Sakit Hati

Di depan Aula Hotel itu, Alex tenggelam dalam lamunan nya, menatap bagaimana Natasya di gandeng oleh Pria lain didepan matanya.

Alex segera menatap kearah bawah, terlihat menunduk, meratapi bahwa dirinya tidak berhak untuk sakit hati seperti ini.

Siapa dirinya di mata Natasya?

Hanya seorang Bodyguard, tidak lebih dan tidak kurang.

Ukhh, hanya karena mendapatkan perlakuan baik, dirinya menjadi terlalu terbawa perasaan.

Dia terlalu tengelam dalam lamunannya, sampai-sampai tidak menanggapi panggilan Natasya.

Natasya awalnya berjalan dengan Rafael disampingnya perasaan sedikit tidak tenang.

"Kak Rafael tidak perlu untuk merangkul ku seperti itu,"

Rafael yang mendengar itu, lalu tersenyum dan berkata,

"Kenapa Memang? Di hari Ulang Tahunku ini, aku hanya ingin merangkul Adikku yang berharga,"

Mendengar itu, Natasya tidak tahu apakah harus sedih atau harus senang.

Adik...

Begitulah, orang yang merangkulnya ini mengagapnya.

Seorang adik, seorang teman masa kecil yang dia anggap sebagai adiknya sendiri.

Adik perempuannya yang berharga.

Sikap hangatnya itu, lebih dari perhatian seperti seorang Kakak pada Adiknya, tidak ada perasaan di dalamnya seperti apa yang dirinya rasakan pada pria itu.

Hanya memikirkan ini membuat dirinya merasa sedih.

Tentang, bagaimana perasaannya ini, udah jelas akan ditolak bahkan sebelum dirinya mengatakannya.

Perasaan cinta diam-diam sudah lama dirinya pendam.

Namun, Pria yang disukainya gak pernah menganggap dirinya sebagai seorang wanita, hanya menanggap dirinya sebagai adik perempuannya.

Menggagap dirinya seperti Adik Kecilnya yang selalu dia lindungi.

Kebaikan yang selama ini dirinya dapatkan, yang membuat dirinya kadang salah paham.

Natasya sekarang mulai menarik nafasnya mencoba menstabilkan emosi tidak berarti di dalam hatinya.

"Aku hanya tidak ingin melihat orang lain salah paham tentang hubungan kita,"

Rafael yang mendengar itu, lalu mulai tertawa,

"Salah paham apa? Semua yang aku undang dan yang berada di sini adalah teman-teman kita, mereka jelas sudah paham bagaimana hubungan kita, bahwa kamu ini sudah aku anggap saudara perempuan ku sendiri,"

"Tapi tetap saja, aku hanya tidak ingin ada rumor yang aneh beredar dan tantanganku,"

Rafael lalu mulai melepaskan rangkulannya.

"Baik-baik, adikku,"

"Kita bahkan bukan saudara kenapa kamu selalu menganggapku sebagai adikmu?"

"Di mataku, Natasya akan selalu menjadi Adik Perempuanku yang berharga,"

Dan ketika kata-kata itu diucapkan secara langsung di depan Natasya, seperti sebuah ironi di mana perasaannya langsung ditolak.

"Kalau begitu, Kakak sebaiknya masuk duluan saja, aku akan menyusul nanti,"

"Baik-baik, jangan lupa nikmati pesta ini," kata Rafael sambil melambaikan tangannya dan masuk ke dalam gedung.

Setelahnya, Natasya lalu teringat Alex, ada alasan kenapa dirinya ingin membawa Pria itu disisinya terutama malam ini.

Natasya mulai menengok ke arah belakang.

Namun ternyata, Alex tidak ada di belakangnya, ada beberapa jarak beberapa meter di antara mereka.

Dirinya bisa melihat saat ini, Alex berdiri dan terdiam di jarak yang tidak begitu jauh itu.

"Alex..."

Namun panggilan itu sepertinya tidak sampai pada orangnya.

Natasya segera menghampiri Alex.

"Hey? Alex? Ada apa denganmu? Kenapa kamu diam saja dari tadi?"

Mendengar suara panggilan dari dekat, Alex akhirnya tersadar dari lamunan nya, kan sekarang menatap gadis yang berada di depannya.

"Tidak ada, hanya tiba-tiba kepalaku sedikit pusing,"

Tentu saja itu hanya sebuah alasan yang dibuatnya.

Namun hal itu ternyata malah membuat Natasya khawatir,

"Apa? Kepalamu pusing? Astaga, bagaimana ini? Kamu kan sebelumnya terbentur sampai hilang ingatan, bagaimana jika ini kambuh dan bisa menjadi lebih parah,"

Melihat nada penuh khawatir itu, Alex lagi merasa sedikit bersalah karena dirinya pura-pura sakit.

Dirinya memang sakit, namun yang sakit bukan kepalanya, hatinya yang sakit.

"Ini sudah lebih baik sekarang, mungkin aku tidak begitu baik karena suasana terlalu ramai,"

Natasya lalu menatap sekeliling, mana sepertinya para tamu undangan sudah mulai berdatangan.

"Apakah kita perlu istirahat ditempat yang tenang?"

"Tidak perlu itu hanya akan merepotkan mu. Lalu bagaimana dengan Pria yang tadi?"

"Ah? Soal Kak Rafael? Aku sudah menyuruhnya pergi dulu,"

"Kenapa kamu menyuruhnya pergi dulu? Bukankah ini hari Ulang Tahun nya? Harusnya kamu sebagai Kekasihnya mendampingi dia bukan?"

Mendengar itu, Natasya lalu mulai tertawa,

"Astaga, Kekasih apa? Aku bukan kekasihnya, lebih mirip aku ini hanya dia anggap sebagai adik perempuannya, tidak lebih dan tidak kurang,"

"Apakah itu benar?"

Tiba-tiba setelah mendengar jawaban itu, Alex entah kenapa menjadi lega.

"Jangan bilang kamu cemburu atau sesuatu?"

Natasya terlihat ini menggoda pria itu dan bercanda dengannya untuk menghilangkan rasa sedih di hatinya.

"Tentu saja tidak,"

Setelahnya merdeka bercakap-cakap sebentar, lalu Natasya mulai menggandeng Alex dan masuk kedalam.

Sebelum masuk, mereka berdua diberikan topeng untuk mereka pakai, karena ini adalah pesta topeng.

Ketika mereka sampai di dalam suasana ternyata sudah sedikit ramai berbeda dengan di luar yang masih angak sepi.

Natasya melihat-lihat sekitar, dan apanya kembali bertemu dengan Rafael saat ini sedang menyapa tamu.

Berikutnya, Natasya juga mulai mendekat kearah Rafael, untuk memberikan ucapan selamat secara resmi.

Namun ternyata ketika dirinya sampai, Natasya melihat Rafael tengah menggandeng seorang gadis.

Gadis itu terlihat merangkul mesra Rafael, dan gadis itu terlihat familiar.

"Rafael sayang, lihat itu siapa yang datang, ini Natasya, adik Sepupuku,"

Rafael tersenyum ramah, lalu segera berkata,

"Ya aku sudah bertemu dengan dia sebelumnya di pintu masuk,"

Natasya menatap tidak percaya kepada dua orang itu.

Florencia lalu tartawa dan segera berkata,

"Ah begitu, jadi Rafael kamu tadi sudah sempat memberitahukan soal hubungan kita kepada Natasya?"

"Belum, Aku belum memberitahunya, rencananya memang baru akan aku katakan sekarang sebagai kejutan,"

Natasya mendengarkan percakapan mereka berdua, dengan rasa tidak percaya.

Jelas, ekpersi Natasya menunjukan wajah pucat, Florencia yang melihat wajah pucat itu jelas merasa sangat senang.

Dia langsung berkata,

"Natasya, sekarang aku adalah Kekasih Kak Rafael,"

Mendengar hal itu secara langsung, Natasya jelas merasa sangat syok.

"Benar, maaf memberitahumu soal itu," kata Rafael sambil tersenyum canggung.

Natasya mendengar itu tentu saja merasa sangat terpukul dengan kejutan itu namun dirinya tidak ingin memperlihatkan wajah yang menyedihkan di depan Florencia, dirinya segera mencoba tersenyum dan berkata,

"Selamat untuk kalian berdua kalau begitu semoga hubungan kalian bisa berjalan lancar sampai ke pelaminan,"

"Terimakasih, Natasya. Kamu adalah adikku yang paling baik,"

Natasya coba memaksakan senyumannya itu bahkan berramah tamah dan terlihat sekali tidak merasa ganggu sedikitpun.

Florencia yang melihat senyuman itu jelas merasa sangat kesal, dia mulai berpikir,

'Dasar Sok Kuat, Aku jelas tahu bagaimana kamu selama ini pemendam perasaan pada Kak Rafael, melihat saja Aku sekarang sudah mendapatkan dia,'

Berikutnya, Alex yang menyadari situasi tidak nyaman itu, mencoba mencari alasan untuk mengajak Natasya pergi dari sana,

"Nona Natasya, bukankah tadi Nona harus? Mari kita ke bagian minuman dulu, dan Tuan Muda Rafael dan Nona Florencia, kami berdua segera permisi dulu,"

Alex segera menggandeng Natasya pergi dari sana.

Dan baru ketika mereka berdua berada di tempat yang cukup sepi, di sekitar pinggiran dekat dinding, Natasya menghilangkan senyuman wajahnya.

Ya, namun dari jauh Natasya masih bisa melihat bagaimana saat ini, Rafael dan Florencia mulai naik ke atas panggung seperti sepasang pasangan romantis, untuk membuka pesta ini.

Dan musik mulai berbunyi, pesta ini adalah pesta dansa, dan diawali dengan mereka berdua yang mulai berdansa di sana.

Hati Natasya benar-benar merasa sakit ketika melihat itu.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LO SUKA RAFAEL ATAU SUKA ALEX... HATI KOQ PLIN PLAN
.. ANEHHHH

2024-04-15

0

Renireni Reni

Renireni Reni

ada alex

2023-04-11

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: CEO Smith Group
2 Episode 2: Sebuah Insiden
3 Episode 3: Ingatan Yang Hilang
4 Episode 4: Rasa Kagum
5 Episode 5: Sepupu Natasya
6 Episode 6: Bukan Laki-laki Bayaran
7 Episode 7: Hal-hal Rumit
8 Episode 8: Ada Aku
9 Episode 9: Salah Tingkah
10 Episode 10: Rasa Ingin Tahu
11 Episode 11: Memperhatikanmu
12 Episode 12: Rasa Iri dan Benci
13 Episode 13: Pesta Malam
14 Episode 14: Sakit Hati
15 Episode 15: Dansa
16 Episode 16: Sebuah Ciuman
17 Episode 17: Acara Pemakaman
18 Episode 18: Hal-hal Familiar
19 Episode 19: Sebuah Fitnah
20 Episode 20: Alexander Smith
21 Episode 21: Hal-hal Tidak Terduga
22 Episode 22: Kenangan Masalalu
23 Episode 23: Rencana Natasya
24 Episode 24: Penyelidikan
25 Episode 25: Rahasia
26 Episode 26: Alena Smith
27 Episode 27: Teman Baru
28 Episode 28: Pertemuan Tidak Terduga
29 Episode 29: Tolong di Rahasiakan
30 Episode 30: Menyembunyikan Identitas
31 Episode 31: Masalah di Kantor
32 Episode 32: Meminta Bantuan
33 Episode 33: Sedikit Lega
34 Episode 34: Gosip di Kantor
35 Episode 35: Jalan Yang di Pilih
36 Episode 36: Hanya Berdua
37 Episode 37: Kenangan Masalalu
38 Episode 38: Kekecewaan
39 Episode 39: Bimbang
40 Episode 40: Rapat Direksi
41 Episode 41: Perasaan Rumit
42 Episode 42: Rencana Perjodohan
43 Episode 43: Bersembunyi
44 Episode 44: Hal tidak terduga
45 Episode 45: Marah
46 Episode 46: Seandainya
47 Episode 47: Kencan Buta
48 Episode 48: Membantu
49 Episode 49: Dari Awal Lagi
50 Episode 50: Dekat
51 Episode 51: Keras Kepala
52 Episode 52: Tidak Bisa di Biarkan
53 Episode 53: Tidak Bisa
54 Episode 54: Rencana Natasya
55 Episode 55: Dasar Aneh
56 Episode 56: Rindu
57 Episode 57: Kejutan
58 Episode 58: CEO Baru
59 Episode 59: Curiga
60 Episode 60: Terungkap
61 Episode 61: Harapan Terindah
62 Novel Baru Series: Kisah Alena Smith
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Episode 1: CEO Smith Group
2
Episode 2: Sebuah Insiden
3
Episode 3: Ingatan Yang Hilang
4
Episode 4: Rasa Kagum
5
Episode 5: Sepupu Natasya
6
Episode 6: Bukan Laki-laki Bayaran
7
Episode 7: Hal-hal Rumit
8
Episode 8: Ada Aku
9
Episode 9: Salah Tingkah
10
Episode 10: Rasa Ingin Tahu
11
Episode 11: Memperhatikanmu
12
Episode 12: Rasa Iri dan Benci
13
Episode 13: Pesta Malam
14
Episode 14: Sakit Hati
15
Episode 15: Dansa
16
Episode 16: Sebuah Ciuman
17
Episode 17: Acara Pemakaman
18
Episode 18: Hal-hal Familiar
19
Episode 19: Sebuah Fitnah
20
Episode 20: Alexander Smith
21
Episode 21: Hal-hal Tidak Terduga
22
Episode 22: Kenangan Masalalu
23
Episode 23: Rencana Natasya
24
Episode 24: Penyelidikan
25
Episode 25: Rahasia
26
Episode 26: Alena Smith
27
Episode 27: Teman Baru
28
Episode 28: Pertemuan Tidak Terduga
29
Episode 29: Tolong di Rahasiakan
30
Episode 30: Menyembunyikan Identitas
31
Episode 31: Masalah di Kantor
32
Episode 32: Meminta Bantuan
33
Episode 33: Sedikit Lega
34
Episode 34: Gosip di Kantor
35
Episode 35: Jalan Yang di Pilih
36
Episode 36: Hanya Berdua
37
Episode 37: Kenangan Masalalu
38
Episode 38: Kekecewaan
39
Episode 39: Bimbang
40
Episode 40: Rapat Direksi
41
Episode 41: Perasaan Rumit
42
Episode 42: Rencana Perjodohan
43
Episode 43: Bersembunyi
44
Episode 44: Hal tidak terduga
45
Episode 45: Marah
46
Episode 46: Seandainya
47
Episode 47: Kencan Buta
48
Episode 48: Membantu
49
Episode 49: Dari Awal Lagi
50
Episode 50: Dekat
51
Episode 51: Keras Kepala
52
Episode 52: Tidak Bisa di Biarkan
53
Episode 53: Tidak Bisa
54
Episode 54: Rencana Natasya
55
Episode 55: Dasar Aneh
56
Episode 56: Rindu
57
Episode 57: Kejutan
58
Episode 58: CEO Baru
59
Episode 59: Curiga
60
Episode 60: Terungkap
61
Episode 61: Harapan Terindah
62
Novel Baru Series: Kisah Alena Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!