Di tempat, lainnya saat ini Alex yang berada di dalam mobil itu, merasa cukup bosan karena sepertinya Nonanya itu masih berada di dalam cukup lama.
Jadi, Alex memutuskan untuk mencari udara segar dan mulai keluar dari mobil itu.
"Alex mau kemana kamu?" Tanya Supir yang juga disuruh menunggu di sana.
"Aku hanya mencari beberapa udara segar, aku tidak akan lama,"
"Ya, ingat untuk jangan pergi jauh-jauh, karena Nona Natasya pasti akan segera kembali,"
"Tentu saja,"
Saat ini, Alex mulai keluar dari mobil, yang mana itu berada di Luar Gerbang, bersama dengan mobil-mobil lainnya yang terparkir.
Tepat ketika Alex keluar dari mobil, pandangannya sekilas menatap ke dalam rumah besar itu.
Entah kenapa ketika dirinya menatap rumah itu, itu terlihat cukup familiar, sekolah dirinya pernah datang ke rumah ini.
Pandangan Alex benar menjadi terpaku menatap kearah rumah itu.
Alex gak tidak tahu kenapa ketika menatap rumah itu seolah ada perasaan hangat di dalam dirinya.
Apakah dirinya pernah kesini sebelumnya sebelum Hilang Ingatan?
Tiba-tiba, Alex mulai memegangi kepalanya yang merasa sedikit pusing, mencoba mengingat lagi ingatan dalam dirinya.
Kemudian, sebuah ingatan kembali muncul.
Itu adalah percakapan antara seorang anak kecil berumur sekitar 10 sampai 12 tahuanan.
'Karena sekarang Adik Alex sudah cukup besar, mari kita akan pindah ke Rumah yang lebih besar,'
'Benarkah itu Mama?'
'Ya, kita akan tinggal di rumah yang cukup besar hingga kamu dan kedua adik kembarmu semua akan memiliki kamar sendiri-sendiri,'
'Yey!! Alex senang!! Namun Alex masih ingin satu kamar dengan adik-adikku!'
'Tidak apa-apa, nanti Kamar Alex akan cukup dekat dengan kedua adikmu jadi ketika malam hari dan kamu ingin tidur bersama mereka, kamu bisa langsung ke kamar mereka,'
'Benarkan itu Mama?'
'Tentu saja,'
Ingatan itu lagi lagi tentang seorang wanita yang sangat hangat kepadanya, yang sepertinya memang Ibu Kandungnya.
Namun sekali lagi wajah dari wanita itu masih terlihat buram dan tidak jelas.
"Jadi aku memiliki sepasang adik kembar?" Guma Alex tiba-tiba.
Merasa setidaknya dirinya bisa sedikit mengingat tentang masa lalunya tentang bagaimana dirinya ternyata memiliki sepasang adik kembar.
Berikutnya, Alex menatap rumah itu, tatapannya entah kenapa tidak bisa berpaling, sendirinya tanpa sadar mulai berjalan mendekati ke arah rumah itu.
Alex mulai berpikir, mungkin jika aku memasuki gerbang rumah itu, dirinya akan mengingat sesuatu?
Ya, jelas dirinya masih berpikir untuk mengembalikan ingatan masa lalunya walaupun ada sedikit rasa takut di sana, namun dirinya harus menghadapinya.
Dengan perlahan Alex mulai berjalan melewati gerbang, yang saat ini tidak ada yang menjaganya.
Tempat itu sebenarnya cukup sepi karena orang-orang berkumpul di dalam.
Tepat setelah memasuki gerbang itu, Alex bisa menatap betapa besar dan megah nya rumah itu.
Rumah itu memiliki sebuah taman yang sangat indah, yang penuh dengan bunga-bunga.
Alex tanpa sadar, mulai berjalan menuju taman itu, dan menatap bunga-bunga indah yang ada disana.
Entah kenapa rasanya menjadi begitu damai ketika menatap bunga-bunga di taman ini.
Rasanya taman seperti ini memang cukup familiar juga.
Namun Alex masih tidak bisa mengingat apapun.
Sebenarnya dirinya ingin masuk lebih dalam sampai ke rumah itu, namun takut Nonanya nanti malah kebingungan mencari dirinya, jadi dirinya memutuskan hanya menatap kearah rumah itu dari sana.
Namun ketika Alex menatap rumah itu lebih jauh, entah kenapa kepalanya menjadi begitu sakit.
Sangat sakit, setiap kali dirinya mencoba mengingat sesuatu, dirinya adalah rasa sakit di kepalanya.
Alex lalu mulai memegangi kepalanya yang sangat sakit itu.
Rasanya seolah tidak tahan, membuat dirinya hampir kehilangan keseimbangan.
Kenapa kepalanya berubah menjadi begitu sakit ketika dirinya ingin mengigat sesuatu?
Ini sangat menyakitkan membuat dirinya sedikit tidak tahan.
Tepat ketika Alex hampir jatuh karena kehilangan kesadaran, ada seseorang yang menangkap dirinya.
"Alex? Kenapa kamu di sini? Bukankah kamu aku suruh menunggu di mobil? Lalu ada apa denganmu?"
Natasya yang menangkap Alex itu tentu saja menjadi khawatir, apalagi setelah melihat Alex yang memegangi kepalanya itu.
Ya, dirinya tadi setelah mengantar Putri dari Artis Idolanya itu, tentu tidak berada disana lama-lama.
Dirinya hanya sempat berbicara sebentar dengan Emelin, yang menceritakan sedikit tentang kecelakaan yang dialami Putranya itu.
Sepertinya Putra Idolanya itu, terlihat Kecelakaan, dan masuk jurang, sampai mobil yang di naikinya meledak, dan ketika mobil di temukan, kabarnya ada dua Mayat yang wajahnya hampir tidak bisa dikenali, namun salah satu mayat itu ada yang memakai barang-barang yang Putranya pakai, jam tangannya.
Membuat semua orang yakin bahwa itu adalah Putra Pertama Emelin, Natasya yang mendengar cerita itu tentu saja menjadi terkejut, hal itu pasti sangat berat untuk Idolanya itu.
Apalagi setelah dirinya mendengar tentang bagaimana, jika Idolanya itu, masih tidak mempercayai jika yang meninggal itu putranya.
Ya...
Namanya juga seorang Ibu, pasti akan sangat terpukul tentang bagaimana Putra kesayangannya itu meninggal.
Sayang sekali, dirinya tidak bisa bertanya banyak, karena dokter segera datang dan memeriksa Alena, yang untungnya apaannya baik-baik saja hanya sedikit lelah dan sedikit trauma tentang kematian Kakaknya.
Setelahnya, Putra lain dari Idolanya itu datang, dan dirinya tidak lagi sempat untuk berbicara setelah melihat reuni keluarga itu, jadi daripada mengganggu dirinya memutuskan untuk segera berpamitan.
Yah, dan bahkan setelah dirinya keluar dari rumah itu, Natasya saja teringat jika dirinya lupa untuk menanyakan siapa nama orang yang meninggal, tidak perlu di tanyakan juga, bahkan dirinya lupa untuk melihat foto orang yang meninggal itu.
Sudahlah, Natasya tidak mau terlalu memikirkan itu, tepat ketika dia hampir sampai di gerbang dirinya malah melihat Alex yang memegangi kepalanya seperti hampir pingsan itu di taman dekat gerbang.
"Aku hanya sedikit pusing,"
"Astaga, Alex apakah ini cukup parah?"
"Aku tiba-tiba teringat sedikit tentang masa laluku, namun ketika aku mencoba mengingatnya lagi kepalaku menjadi begitu sakit,"
Natasya lagu melihat wajah ibu yang sekarang terlihat sedikit pucat.
Jelas, membuat Natasya tambah cemas.
"Alex, mari segera kita ke rumah sakit,"
"Tidak perlu repot-repot, setelah sedikit istirahat pasti aku baik-baik saja,"
Mendengar penolakan itu, Natasya jelas menjadi cemberut, lalu tangannya mulai memegang kedua pipi Alex, membiarkan Alex menatap langsung ke arahnya.
"Lihat, wajahmu yang pucat ini, kamu masih tidak ingin aku aja ke rumah sakit? Apakah kamu ingin aku mati khawatir?"
Alex yang mendengar kata-kata Nonanya itu, entah kenapa merasa sedikit hangat, dan merasa senang, tentang bagaimana Nonanya itu khawatir kepada dirinya.
Dan sentuhan tangan dari Nonanya itu terasa sangat hangat.
Tatapan mereka kembali bertemu, Natasya yang akhirnya sadar akan perbuatan Implusifnya tadi di segera menurunkan tangannya.
Alex ga sadar tentang lamunan yang tidak-tidak barusan.
"Ya, saya akan ikut Nona ke rumah sakit,"
"Ya, Ya, mari kita segera kesana toh kita masih memiliki banyak waktu, ku akan segera menelepon dokter untuk buat janji bertemu,"
Setelahnya mereka berdua segera masuk mobil dan menyuruh sopir menghantarkan mereka ke rumah sakit tempat biasa Alex periksa.
Pada akhirnya ketika mobil itu pergi, Alex masih menatap Rumah itu, rumah yang terlihat familiar namun dirinya tidak tahu pernah melihatnya di mana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Renireni Reni
ahh...aq kirain....gamblang banget penjelasannya....jdi gk bikin org bertanya2👍👍
2023-04-12
2