Alex berada di samping gadis itu, jelas melihat perubahan ekspresi yang terlihat di wajah Natasya saat ini terlihat sangat sedih.
Hal ini membuat Alex binggung sendiri.
Bukankah tadi Natasya bilang rahasia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan pria itu?
Namun apa-apaan dengan ekspresi wajah itu?
Terlihat sekali seperti ekspresi wajah yang sedang terluka melihat orang yang dicintainya bersama orang lain.
Tapi bukankah mereka tidak memiliki hubungan?
"Natasya... Kamu tidak apa-apa? Apakah kita perlu pergi dari ruangan ini?"
Mendengar kata-kata penuh khawatir dari Alex, Natasya hanya mengangguk, lalu keduanya segera pergi dari sana, menuju ke Taman di samping Aula Hotel itu.
Disana, ada sebuah air mancur yang indah, keduanya duduk di samping air mancur itu.
Natasya masih yang saja tidak mengatakan apapun.
Alex jadi menjadi bingung harus berbuat apa dirinya tidak mengatakan apapun, membiarkan Natasya tetap diam menangkan dirinya.
Setelahnya, Natasya berkata,
"Ya, aku merasa aku sangat bodoh... Padahal aku kira awalnya aku sudah merelakan dia, melihat dia bersama dengan wanita lain kenapa hatiku begitu sakit?"
Dari sini, Alex sedikit paham, mungkin Natasya ini menyukai Rafael, mengetahui kenyataan ini, hati Alex terasa tidak nyaman.
Alex yang menyadari hatinya terasa tidak nyaman itu mulai segera mengalihkan pikirannya, sekarang bukan saatnya untuk dirinya merasa seperti ini.
Saat ini, dirinya harus mencoba fokus untuk menghibur gadis yang ada di hadapannya ini, agar dia tidak bersedih seperti ini.
Sejujurnya, melihat gadis itu mengais membuat dirinya juga merasa tidak nyaman.
Dirinya jelas ingin melihat gadis dihadapannya itu tersenyum bahagia.
Namun bagaimana caranya?
Dirinya juga tidak tahu.
Setelah berpikir sejenak, Alex lalu segera berkata,
"Terkadang semuanya tidak akan sesuai keinginan kita,"
"Namun dari semua orang, kenapa harus bersama dengan Florencia itu? Kenapa?"
Ketika mengatakan itu, air mata Natasya mulai tumpah.
Alex yang melihat Natasya mulai menagis itu, segera memeluk Natasya, mencoba menengakannya.
"Tidak apa-apa, Nona... Semua baik-baik saja, Nona pasti bisa melupakan dia,"
Natasya lalu mempererat pelukannya itu, mencoba mencari tempat dia bisa bertumpu, dan melupakan semua emosi dan sakit hati dalam hatinya.
Rasanya ternyata memang sesakit ini ketika melihat orang yang dirinya sukai selama beberapa tahun, bersama dengan orang lain.
Dirinya juga sudah lama paham bahwa perasaannya ini mungkin tidak sampai pada orang itu, namun...
Bahwa cinta yang dirinya miliki hanyalah cinta sebelah tangan.
Sekarang, Natasya tenggelam dalam pelukan itu, di kehangatan yang membuat dirinya nyaman.
Alex juga tidak banyak bereaksi, hanya bisa membiarkan Natasya untuk menangis dalam pelukannya itu.
Adegan itu berlangsung cukup lama, sampai musik dansa jadi cukup keras untuk sampai ke tempat mereka berada.
Seiring waktu berlalu, Natasya mulai sedikit bisa menenangkan pikiran dan hatinya, lalu segera melepaskan pelukan itu.
"Terimakasih banyak Alex,"
"Nona sudah tidak apa-apa?"
Natasya mencoba kembali tersenyum dan berkata,
"Tidak apa-apa sekarang, sudah menjadi lebih baik,"
"Ya, itu bagus. Tidak ada hal baik jika Nona terus menangisi Pria itu, dia yang tidak bisa melihat ketulusan dan cinta Nona, dia bahkan malah memilih Sepupu Nona yang jahat itu,"
"Pffff.... Kamu benar aku mungkin memang harus segera Move On, mulai melupakan dia,"
"Kamu pasti bisa segera melupakan dia,"
Setelahnya terjadi keheningan diantara mereka, bayinya ada alunan musik yang berasal dari Aula Hotel.
Alunan musik yang begitu indah, dan sangat harmonis, yang menenangkan jiwa.
Ini membuat Natasya memiliki sebuah ide.
"Alex?"
Mendengar panggilan Natasya itu, Alex segera menatap kearah Nataysa, dan bertanya,
"Ya? Kenapa?"
"Bagaimana menurutmu musik ini?"
Mendengar pertanyaan itu, Alex diam sebentar, mulai mendengarkan dengan seksama musik yang bisa mereka dengar dari Aula itu.
"Ini adalah permainan piano yang sangat indah,"
"Ya, kamu benar, orang yang memainkan ini benar-benar sangat hebat, aku tidak bisa bermain sebagus ini,"
"Nona bisa bermain Piano?"
"Ya, sedikit. mungkin karena aku hidup seperti ini mau tidak mau aku bahkan harus berlatih Main Piano,"
"Begitu, ini membuat ku ingin mendengarkan permainan Piano Nona,"
Mendengar permintaan tulus itu, Natasya lalu tertawa,
"Pfff.... Ini aku akan menunjukkan permainan piano ku. Ngomong-ngomong Alex, apakah kamu bisa berdansa?"
"Berdansa?"
"Ya, menari semacam itu, arti tadi orang-orang di aula,"
Alex lalu mulai mengingat adegan di mana Rafael dan Florencia itu di Aula sebelumnya.
"Aku tidak tahu jika tidak mencobanya,"
"Bagaimana kalau kita mencobanya?"
Tawaran Natasya itu benar-benar mengejutkan Alex.
"Tapi, Nona... Mungkin tidak sebaik itu,"
"Ayolah, Alex! Aku akan memandumu jadi kamu tidak usah khawatir,"
Melihat senyuman itu, Alex jelas tidak bisa menolak.
"Baiklah. Jadi dari mana harus memulainya? Sesuatu seperti Dansa ini?"
Natasya lalu mulai mengulurkan tangannya,
"Genggam tanganku,"
Mendengar perintah itu, Alex menurut dan mengegam tangan Natasya.
"Lalu berdiri,"
Keduanya lalu berdiri sesuai instruksi dari Natasya.
Setelahnya, Natasya mengambil tangan Alex yang saat ini bebas untuk memegang pinggangnya.
Alex jadi terkejut dengan gerakan tiba-tiba itu.
"Ini...."
"Memang seperti ini jika berdansa, kamu harus mendekat kearahku,"
Mendengar permintaan itu, sekali lagi Alex menurut dan mulai mendekat kearah Natasya.
"Sekarang, coba gerakan kakimu maju mundur seperti yang aku, bergerak sesuai iramaku,"
Sekali lagi, Alex mengikuti Instruksi dari Natasya, dan menjadi sangat cemas beradaptasi, ini bahkan membuat Natasya terkejut bagaimana Alex sangat baik dalam hal ini bahkan tidak melakukan kesalahan.
"Astaga, kamu benar-benar bisa berdansa sangat baik. Aku yakin kamu pernah berdansa sebelumnya,"
"Aku juga tidak begitu tahu, ya setelah mengikuti beberapa Instruksi dari Nona, tubuhku adiba ingat apa yang harus aku lakukan,"
"Itu sangat bagus,"
Keduanya, lalu mulai berdansa berdua di taman itu, menikmati suasana angin malam, bersama dengan alunan musik yang indah.
Natasya tatapan matanya tidak bisa berpaling dari pria yang ada di hadapannya.
Rasanya sangat menyenangkan ada Alex disini, yang bisa menghibur dirinya, untuk melupakan kesedihan yang dirinya miliki.
Alex ini ternyata juga sangat pintar berdansa.
Jelas, Natasya mulai berpikir, Alex ini pasti bukan orang biasa, karena tidak semua orang bisa berdansa sebaik dan sebagus ini.
Dirinya saja, untuk bisa berdansa seperti ini harus mengikuti beberapa pelatihan ketika dirinya masih muda.
Ya, karena Acara Dansa seperti ini salah satu bagian yang digunakan dalam Acara Sosial Kelas Atas.
Alex yang tahu ini, mungkinkah dia sebenarnya adalah seseorang dari Keluarga Kaya Raya?
Entahlah dirinya juga tidak tahu.
Yang jelas siapapun Alex, dirinya tidak terlalu peduli.
Yang paling penting sekarang adalah pria ini ada di sisinya bisa memberikan kehangatan dalam hatinya yang saat ini sedang sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Renireni Reni
move on nath
2023-04-11
2