Episode 4: Rasa Kagum

Jam tengah berganti dengan cepat, saat ini terlihat disalah satu ruangan tertentu, Natasya terlihat sangat serius ketika mendengarkan penjelasan dari Pengawalnya itu, mengaguk setuju dengan usul yang dikatakan oleh Pengawalnya itu.

"Owh, astaga, ini benar-benar sangat bagus,"

Alex masih menatap kearah dokumen lalu,mulai menjukan salah satu hasil analisisnya itu pada Natasya.

"Benar, coba lihat ini dengan metode ini kita bisa mengurangi beban biaya yang membengkak, ran akan bisa menyelesaikan proyek ini lebih cepat daripada sebelumnya,"

Natasya yang duduk agak jauh dari Alex itu, tidak bisa melihat dokumen yang Alex lihat, jadi dirinya lebih mendekat kearah Alex, hingga saat ini posisi duduk mereka berdekatan tanpa celana, agar Natasya juga melihat apa yang Alex lihat.

Dan sebagai seorang Pria normal, didekati seorang wanita dengan jarak yang begitu dekat seperti itu, jelas membuat Alex sedikit bergetar, apalagi setelah mencium aroma parfum dari Natasya yang di kombinasikan dengan aroma Natasya sendiri yang sangat wangi dan semerbak.

Alex hampir menahan nafasnya ketika Natasya mendekatinya, rambut Natasya yang sedikit disingkirkan kearah kiri itu malah membuat Alex bisa melihat leher putih Natasya, seolah hal-hal ini membuat konstruksi Alex buyar.

Melihat Alex menjadi diam, Natasya yang tidak menyadari pergolakan di hati Alex itu bertanya dengan ingin tahu,

"Ada apa, Alex? Kenapa kamu tidak melanjutkan?"

Tatapan mereka bertemu, ketika Alex ketahuan menatap Natasya itu, dia segera mengalihkan pandangannya dan kembali menatap dokumen yang ada di tangannya kembali berkonsentrasi tentang apa yang dirinya katakan tadi.

"Benar, solusi yang terbaik adalah seperti ini yang sudah aku tuliskan dalam dokumen ini, kuyakin klaien enakan puas dengan ini,"

Alex kembali mempersenyasikan hasil analisisnya itu.

Sedangkan Natasya lihat mengangguk puas mendengarkan kata-kata Alex.

Melihat bagaimana Pria disampaignya ini dan menjelaskan semuanya dengan detail dan sangat baik ini, jelas membuat Natasya sedikit terkesima.

Ekspresi seriusnya dan bagaimana dia menjabarkan masalah-masalah ini sedikit demi sedikit dan menjelaskan pada dirinya dengan baik soal solusinya, terlihat sangat keren bagi Natasya.

Astaga, Alex ini nyata sangat pintar terlihat bagaimana dia menjelaskan semua ini dengan baik.

Belum lagi, Natasya memandang wajah Alex yang terlihat sangat tampan itu, sebuah pesona laki-laki dewasa yang mengagumkan.

Hal ini jelas membuat Natasya entah kenapa merasa senang sendiri.

Dirinya sangat beruntung bisa bertemu dengan Pria ini.

Ya walaupun dirinya juga masih memiliki banyak pertanyaan soal identitas pria itu, namun itu tidak masalah sama sekali.

tidaknya untuk saat ini pria ini berada di sisinya berada di sampingnya untuk mendukung dirinya, ini membuat Natasya puas.

"Terimakasih Alex, aku akan coba bertemu dengan Klaien dan menjelaskan ini,"

"Tentu saja, saya merasa semakin cepat semakin baik,"

"Tunggu, aku akan mencoba menelepon Klaien dan meminta janji bertemu,"

"Tentu saja, mari nanti Nona mulai mempersenyasikan ulang apa yang barusan kita bahas ini, saya akan segera untuk menyiapkan Powerpoint untuk Presentasi ini,"

Mendengar bagaimana Alex ini ingin mempersiapkan segalanya demi dirinya ini, membuat Natasya semakin kagum.

Astaga...

Dia sangat baik sekali dan cekatan.

Mungkin di masa lalu dia juga seorang pegawai kantor yang profesional, jadi dia terbiasa menjadi hal-hal ini.

Atau mungkin dia merupakan Asisten dari seseorang, apakah pilihannya untuk menjadikan Alex sebagai Bodyguardnya itu adalah keputusan yang salah?

Sebenarnya Alex juga sangat cocok jika dijadikan assistant.

Namun sebelumnya dirinya melihat bagaimana Alex bisa berkelahi dengan baik indah bisa melindungi dirinya kini dari gangguan preman dan orang-orang jahat.

"Astaga, Alex memang sangat keren dan hebat, dia mengerti semua ini dan membantuku dengan baik,"

Alex yang tiba-tiba mendapatkan pujian itu dan merasa dari tadi di tatap oleh Natasya itu, telinganya menjadi sedikit memerah karena malu, dia segera memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan rasa malu di wajahnya itu.

Natasya juga melihat bagaimana telinga Alex menjadi sedikit memerah, merasa Alex ternyata juga punya sisi yang mengemaskan.

"Ini tentu saja bukan apa-apa, aku hanya ingin membalas kebaikanmu,"

"Tentu saja, Alex sangat hebat dalam membantuku,"

Semakin dipuji, telinga Alex menajdi semakin memerah.

Dan hal itu jelas membuat Natasya sedikit candu, owh sepertinya Alex ini sebenarnya sangat suka untuk dipuji.

Membuat Natasya tiba-tiba kepikiran untuk mengelus rambut Alex atau mencubit sedikit telinganya yang memerah itu.

Tapi jelas, Natasya menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal itu, hal-hal yang cukup tidak senonoh.

Sejenak ada kecanggungan disana, namun Natasya segera mengambil ponselnya untuk menghubungi klain yang di maksud, dan membuat beberapa jarak dengan Alex.

Yang membuat Alex sedikit lega, karena bisa memenangkan jantungnya yang dari tadi berdetak tidak karuan.

Natasya yang menelepon Klaien itu, segera mendapatkan balasan.

"Baik-baik, sore ini? Tentu saja saya bisa, saya akan ke kantor Bapak nanti,"

Setelah membuat janji dan beberapa basa-basi itu, Natasya lalu menutup teleponnya.

"Nanti sore kita akan ke PT Y untuk mengurus hal-hal ini, semoga saja mereka puas dengan solusi cita dan tidak jadi membatalkan project ini dengan perusahaan kita,"

"Ya, ini tidak akan lama saya akan membantu menyiapkan hal-hal yang diperlukan,"

"Tentu saja, Terimakasih banyak Alex,"

"Tentu saja Nona,"

####

Sore itu, sesuai janji yang telah dibuat dengan PT Y, Natasya yang sudah menyiapkan semua bahan Presentasi, segera bersiap pergi dan tentu saja dia mengajak Alex.

Selama perjalanan menuju Kantor itu, Alex yang melihat Natasya itu, lihat ada sedikit rasa ragu dari wajah itu, lalu Alex mencoba memberikan semangat.

"Saya yakin Nona pasti juga, ndak perlu cemas dan khawatir semuanya akan baik-baik saja,"

Mendengar kata-kata itu, Natasya hanya tersenyum, sangat senang ada seseorang berada di sampingnya yang bisa di sininya percayai.

"Ya, tinggal satu langkah lagi dan masalah ini semoga segera selesai,"

Dan begitulah, tak lama sampai mereka tiba di gedung Perusahaan PT Y.

Natasya dengan keberaniannya, lalu mulai memasuki Gedung itu, juga ruang rapat yang sudah dipersiapkan sebelum nya oleh PT Y.

Ketika mereka sampai di ruangan itu ruangan itu masih kosong, tanya beberapa pegawai mempersilahkan Natasya masuk.

Natasya menunggu disana untuk waktu yang cukup lama.

Jelas, dari bagaimana Kaien ini membuat Natasya menunggu, Kaien ini sepertinya tidak memiliki respon yang baik apa yang akan dirinya tawarkan ini.

Dan ini tiba-tiba membuatnya cemas, bagaimana jika nanti dirinya gagal untuk menyakinkan Klaein ini?

Alex sekali lagi menatap Nonanya itu,

"Aku juga akan membantu Nona untuk menyakinkan Klaein, no tidak akan sendiri saat berbicara nanti jadi, tidak apa-apa,"

Sekali lagi mendapatkan semangat itu, Natasya mulai kembali menjaga fokusnya dan menenangkan diri.

Ya Alex udah membantunya sampai sejauh ini, dirinya jelas tidak bisa gagal.

Dan ketika Natasya memikirkan itu, Kalien Besar itu segera tiba di Ruangan itu.

Ini aday CEO PT Y, Natasya pertama-tama memperkenalkan dirinya dan memberikan beberapa basa-basi.

Setelahnya, Natasya mulai mencoba mempresentasikan hal-hal yang dirinya siapkan sebelumnya.

Kecemasan tentu saja ada karena semua ini benar-benar sangat mendadak dan hanya dirinya hafalkan dari pagi tadi hingga sore ini.

Persiapan nya benar-benar sangat pas-pasan, itu bukan karena ada Alex, Natasya di citra aku apakah benar benar bisa menyelesaikan hal mendesak ini hari ini.

Dan setelah Natasya mulai Perestasi dan menjelaskan Strategi-strategi bisnis ini, Pak CEO itu mulai bertanya beberapa hal.

Natasya emang sudah menduga pertanyaan-pertanyaan itu, yang tadi sempat dibahas juga dengan Alex, tidak mengira bahwa daftar pertanyaan ini benar-benar sesuai apa yang Alex katakan.

Natasya bisa menjelaskan semuanya dengan baik, jadi Alex gak perlu turun tangan untuk membantunya hanya duduk manis di situ menemani Natasya.

"Sangat bagus, aku tidak mengira jika ada strategi semacam itu. Tentu saja, aku merasa akan ada hal baik jika aku terus melanjutkan kerjasama. Nona Natasya ini sangat pintar dan hebat,"

"Pak Presdir bisa saja, Bapak terlalu berlebihan,"

"Tidak-tidak, jadi aku menunggu kerjasama dengan mu untuk kedepannya,"

"Terimakasih Banyak Bapak, kamu tetap mempercayakan Proyek ini pada perusahaan kami,"

Natasya lalu mulai berjabat tangan dengan CEO itu, setelahnya mereka langsung berpamitan meninggalkan ruangan itu.

Dan begitu mereka berdua sampai di tempat Parkir yang sepi, Natasya yang tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya itu, langsung memeluk Alex dengan semagat.

"Astaga, semua ini ternyata benar-benar berhasil. Alex kamu sungguh sangat hebat sekali aku benar-benar berterima kasih padamu, kamu sangat keren!!"

Pelukan tiba-tiba itu jelas membuat jantung Alex hampir copot karena terkejut.

Sampai-sampai, dirinya tidak tahu harus merespon seperti apa.

Natasya yang memeluk Alex secara refleks itu, tiba-tiba juga merasa malu dengan tindakannya yang Impulsif.

Ya mau bagaimana lagi dirinya hanya sangat senang, dengan semua hal ini, karena Alex ini benar-benar sangat mengagumkan.

Seolah-olah jika ada pria ini yang berada di sampingnya tidak akan ada masalah yang tidak selesai.

Natasya lalu lepaskan pelukan itu dengan canggung.

"Pokoknya, kamu adalah yang terbaik Alex!!" Pujinya lagi, yang membuat telinga Alex sekali lagi menjadi merah karena sedikit malu dengan pujian itu.

Terpopuler

Comments

trie

trie

alex mulai jstuh cinta ....
thor bukan ny alex kecil itu berwajah dingin seperti antony walaupun dia sangat tampan

2022-10-05

2

❣️ᴍᴜᴛɪ Hiat

❣️ᴍᴜᴛɪ Hiat

Alex,,,,Alex masih suka aj di puji

2022-10-04

7

Wina Yuliani

Wina Yuliani

hati hati telingamu gosong alex... ini baru permulaan, dasar c pangeran baper 😁😁😁😁😁

2022-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: CEO Smith Group
2 Episode 2: Sebuah Insiden
3 Episode 3: Ingatan Yang Hilang
4 Episode 4: Rasa Kagum
5 Episode 5: Sepupu Natasya
6 Episode 6: Bukan Laki-laki Bayaran
7 Episode 7: Hal-hal Rumit
8 Episode 8: Ada Aku
9 Episode 9: Salah Tingkah
10 Episode 10: Rasa Ingin Tahu
11 Episode 11: Memperhatikanmu
12 Episode 12: Rasa Iri dan Benci
13 Episode 13: Pesta Malam
14 Episode 14: Sakit Hati
15 Episode 15: Dansa
16 Episode 16: Sebuah Ciuman
17 Episode 17: Acara Pemakaman
18 Episode 18: Hal-hal Familiar
19 Episode 19: Sebuah Fitnah
20 Episode 20: Alexander Smith
21 Episode 21: Hal-hal Tidak Terduga
22 Episode 22: Kenangan Masalalu
23 Episode 23: Rencana Natasya
24 Episode 24: Penyelidikan
25 Episode 25: Rahasia
26 Episode 26: Alena Smith
27 Episode 27: Teman Baru
28 Episode 28: Pertemuan Tidak Terduga
29 Episode 29: Tolong di Rahasiakan
30 Episode 30: Menyembunyikan Identitas
31 Episode 31: Masalah di Kantor
32 Episode 32: Meminta Bantuan
33 Episode 33: Sedikit Lega
34 Episode 34: Gosip di Kantor
35 Episode 35: Jalan Yang di Pilih
36 Episode 36: Hanya Berdua
37 Episode 37: Kenangan Masalalu
38 Episode 38: Kekecewaan
39 Episode 39: Bimbang
40 Episode 40: Rapat Direksi
41 Episode 41: Perasaan Rumit
42 Episode 42: Rencana Perjodohan
43 Episode 43: Bersembunyi
44 Episode 44: Hal tidak terduga
45 Episode 45: Marah
46 Episode 46: Seandainya
47 Episode 47: Kencan Buta
48 Episode 48: Membantu
49 Episode 49: Dari Awal Lagi
50 Episode 50: Dekat
51 Episode 51: Keras Kepala
52 Episode 52: Tidak Bisa di Biarkan
53 Episode 53: Tidak Bisa
54 Episode 54: Rencana Natasya
55 Episode 55: Dasar Aneh
56 Episode 56: Rindu
57 Episode 57: Kejutan
58 Episode 58: CEO Baru
59 Episode 59: Curiga
60 Episode 60: Terungkap
61 Episode 61: Harapan Terindah
62 Novel Baru Series: Kisah Alena Smith
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Episode 1: CEO Smith Group
2
Episode 2: Sebuah Insiden
3
Episode 3: Ingatan Yang Hilang
4
Episode 4: Rasa Kagum
5
Episode 5: Sepupu Natasya
6
Episode 6: Bukan Laki-laki Bayaran
7
Episode 7: Hal-hal Rumit
8
Episode 8: Ada Aku
9
Episode 9: Salah Tingkah
10
Episode 10: Rasa Ingin Tahu
11
Episode 11: Memperhatikanmu
12
Episode 12: Rasa Iri dan Benci
13
Episode 13: Pesta Malam
14
Episode 14: Sakit Hati
15
Episode 15: Dansa
16
Episode 16: Sebuah Ciuman
17
Episode 17: Acara Pemakaman
18
Episode 18: Hal-hal Familiar
19
Episode 19: Sebuah Fitnah
20
Episode 20: Alexander Smith
21
Episode 21: Hal-hal Tidak Terduga
22
Episode 22: Kenangan Masalalu
23
Episode 23: Rencana Natasya
24
Episode 24: Penyelidikan
25
Episode 25: Rahasia
26
Episode 26: Alena Smith
27
Episode 27: Teman Baru
28
Episode 28: Pertemuan Tidak Terduga
29
Episode 29: Tolong di Rahasiakan
30
Episode 30: Menyembunyikan Identitas
31
Episode 31: Masalah di Kantor
32
Episode 32: Meminta Bantuan
33
Episode 33: Sedikit Lega
34
Episode 34: Gosip di Kantor
35
Episode 35: Jalan Yang di Pilih
36
Episode 36: Hanya Berdua
37
Episode 37: Kenangan Masalalu
38
Episode 38: Kekecewaan
39
Episode 39: Bimbang
40
Episode 40: Rapat Direksi
41
Episode 41: Perasaan Rumit
42
Episode 42: Rencana Perjodohan
43
Episode 43: Bersembunyi
44
Episode 44: Hal tidak terduga
45
Episode 45: Marah
46
Episode 46: Seandainya
47
Episode 47: Kencan Buta
48
Episode 48: Membantu
49
Episode 49: Dari Awal Lagi
50
Episode 50: Dekat
51
Episode 51: Keras Kepala
52
Episode 52: Tidak Bisa di Biarkan
53
Episode 53: Tidak Bisa
54
Episode 54: Rencana Natasya
55
Episode 55: Dasar Aneh
56
Episode 56: Rindu
57
Episode 57: Kejutan
58
Episode 58: CEO Baru
59
Episode 59: Curiga
60
Episode 60: Terungkap
61
Episode 61: Harapan Terindah
62
Novel Baru Series: Kisah Alena Smith

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!