"Ini keputusan yang benar, Sora. Kau tidak perlu merasa bersedih." Sora berbicara lirih, hanya untuk menguatkan dirinya sendiri.
Atmosfer berubah menjadi canggung kala para guru memerhatikan dirinya setelah ia selesai berbicara dengan Ryan. Mereka bisa menangkap perbincangan antara guru dan murid itu tidak berakhir dengan baik-baik. Tak sedikit dari mereka Mengembuskan aroma gosip yang sangat malas sekali untuk didengar.
Sora kembali memilih merapikan buku yang akan dipakai untuk mengajar. Gaby yang melihat sahabatnya tampak tidak baik-baik saja tersenyum dari jauh, seolah menguatkan gadis itu, kemudian pergi melaksanakan tugasnya mengajar.
Sora keluar dengan menenteng beberapa buku dan tasnya, dan ikut keluar dari neraka berwujud ruang guru tersebut.
Gadis itu menghela napas ketika akan masuk ke ruang kelas, ia memutar knop pintu, anehnya Sora tidak mendengar keriuhan yang biasa diciptakan oleh anak-anak muridnya ketika gurunya belum datang. Seolah ada yang meminta mereka untuk tetap tenang.
Ia melangkahkan kakinya masuk dan melihat pemandangan yang tidak biasa, para murid itu tampak sedang membaca buku seolah benar-benar tengah berkonsentrasi pada mata pelajaran. Namun, pandangan Sora teralihkan saat ia menangkap pemandangan yang tidak menyenangkan. Sang guru melihat Ryan tengah duduk bersama murid yang pernah mengisi hari-harinya—Bella. Mereka tampak begitu mesra dan seolah tidak memedulikan Sora yang sudah berdiri dan masuk ke dalam ruangan.
"Selamat pagi." Sora duduk di kursi dan menata buku di atas meja.
"Selamat pagi, Miss." Semuanya tampak begitu serentak menjawab ucapan Sora.
"Sudah siap ulangan hari ini?"
"Sudah, Miss."
Sora mulai membagikan kembali kertas-kertas ulangan satu persatu. Saat ia sampai di meja Ryan, Sora berhenti sejenak. Lalu berbisik pada muridnya itu.
"Jangan kecewakan aku, kau harus kerjakan benar-benar, Ryan."
Bukannya menanggapi Sora, Ryan malah membuang muka, dan tersenyum pada Bella. Sora yang melihat itu merasakan dadanya yang sesak. Hatinya begitu memanas, untuk pertama kalinya Sora melihat Ryan begitu acuh pada dirinya.
Sora hanya bisa diam dan tetap profesional dalam menjalankan tugasnya.
Semua siswa mengerjakan ulangan dengan begitu tenang dan serius. Namun, pandangan Sora tidak bisa lepas dari sosok yang duduk di kursi siswa, yang memasang sikap antipati pada dirinya.
Ini yang bukan Sora inginkan. Ia memang tidak bisa menerima Ryan sebagai kekasihnya. Namun, Sora hanya ingin Ryan tetap dekat dengannya sebagai guru dan murid sebagaimana mestinya.
~o0o~
Jam pelajaran Sora telah selesai, dua jam tak terasa Sora lalui di kelas Ryan dengan begitu tenang. Namun, tetap dengan hati yang mengganjal.
Saat Sora tengah merapikan buku-bukunya, dan para siswa sudah keluar untuk pergi ke kantin. Tiba-tiba suara seorang yang tidak asing membuat Sora berhasil mendongakkan kepala.
"Miss...."
"Ya... Oh... Bella. Ada apa?" tanya Sora, sembari merapikan buku dan kertas ulangannya.
"Maaf, Miss. Aku merebut Ryan darimu."
Perkataan Bella membuat Sora menghentikan aktifitasnya.
"Aku tidak peduli, apa yang sudah kalian perbuat, sejauh mana hubungan kalian. Tapi aku pastikan, Ryan akan selamanya menjadi milikku." Bella berbalik badan dan pergi meninggalkan Sora yang tidak bisa membalas perkataan muridnya itu.
Apa yang sudah Bella ketahui tentang hubungan Sora dan Ryan? Kenapa dia tampak begitu kesal dengan Sora. Padahal gadis itu sudah menekan egonya sendiri. Ia sangat mencintai Ryan, tapi dia mencoba melepaskan Ryan begitu saja, hanya karena dia tidak ingin di cap egois.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Yunia Afida
bella g semudah itu
2023-11-11
0
qian maulana
ryan km kembali ke bella utk membuat miss sora cembukur ya
2022-12-06
0
🐊PREDATOR POTEK Kᵝ⃟ᴸ
wajar lah ryan acuh, karna dia merasa sudah tidak di inginkan lagi oleh dirimu 😒
2022-12-04
0