Bagian 12 • Mematung

Untungnya saat pulang mengajar, Sora selalu membawa celana untuk mengantisipasi diri. Dia memang selalu memakai rok span selutut ketika ia mengajar. Tapi dia akan berganti celana jika ia pulang.

Sora naik ke kursi belakang motor Ryan. Padahal biasanya anak ini selalu bawa mobil. Lalu kenapa sekarang dia repot-repot membawa motor seperti ini. Seperti ada rencana yang akan dilancarkan oleh murid nakal ini.

Jok motor yang terlalu menjorok ke depan membuat Sora tidak nyaman. Dia terus menjaga jarak agar tubuhnya tidak menempel ke tubuh Ryan.

Ryan pun dengan nakal, kadang sengaja mengerem mendadak agar gurunya itu tidak bisa menguasai diri, dan tubuh mereka saling berhimpitan.

Saat berhenti di lampu merah, tiba-tiba tangan Ryan meraih jari lentik Sora.

"Jangan sungkan, pegangan di sini! Nanti kau jatuh." Ryan sengaja melingkarkan tangan Sora ke perutnya, membuat Sora tersentak dan wajahnya memanas karena malu.

"Jaga batasanmu, Ryan! Aku ini gurumu!" dengus Sora kesal.

"Memang kenapa? Jadi kalau pegangan seperti ini apakah itu artinya kita berkencan?" seloroh pria itu lagi.

"Bukan!" tegas Sora. Ia menolak segala yang keluar dari mulut Ryan. Ia hanya tidak mau muridnya ini berpikir macam-macam tentangnya. Hingga dia membiarkan saja posisinya seperti itu hingga mereka sampai di kediaman Matthew. Pintu gerbang terbuka, motor Ryan masuk ke dalam pelataran rumah yang seluas lapangan bola itu.

Sora turun tak lama setelah Ryan mematikan mesin motornya.

"Ayo!" ajak Ryan.

Sora mengekor muridnya itu dari belakang menjaga jarak aman antara dirinya dan Ryan.

Hingga di dalam rumah pun, si kepala pelayan menyambut Sora dengan begitu ramah.

"Terima kasih, Miss Soraya Anda bersedia datang mengajar kembali."

Ya, Sora memang sejak pertama kali mengajar privat waktu itu, gadis itu enggan datang lagi. Karena sifat kurang ajar Ryan pada dirinya. Dan kini Ryan berhasil membawanya kembali.

"Jangan ganggu kami! Aku akan belajar serius karena akan mengulang pelajaran tadi," perintah Ryan tegas.

"Baik, Tuan Muda. Siap laksanakan!" jawab si kepala pelayan.

Ryan dan Sora naik ke lantai dua, mereka menuju ruang belajar yang pertama kali Sora sambangi waktu pertama kali.

Sementara kedua orang tua Ryan kini berada di London untuk mengerjakan proyek besar memperluas jaringan bisnis di negara Ratu Elizabeth itu.

"Masuk!" ucap Ryan saat mereka berdua sudah ada depan pintu.

Sora melangkah ke dalam, dia di sambut dengan aroma terapi yang sangat menenangkan jiwanya. Sora sebelumnya tidak menyadari aroma ini karena takut dengan keberadaan Ryan yang mengganggunya.

Sora duduk di atas sofa empuk yang ada di dekat jendela, Ryan sengaja membuka gorden tidak seperti kemarin, ruangan ini tampak gelap dan kelam. Namun, kali ini berbeda, tempat ini terlihat indah dan hangat, pemandangan danau buatan di depan jendela membuat Sora tertegun.

"Rumah orang kaya memang indah!" gumam Sora pelan.

"Suatu saat kita akan tinggal di rumah mewah, Sora."

Segera Sora menoleh, karena takut salah mendengar apa yang tadi dilontarkan Ryan.

"Apa maksudmu?"

"Ya, jika kita menikah kelak. Kau akan tinggal bersamaku di rumah mewah, malah lebih mewah dari rumah ini," ujarnya lagi.

Sora terkekeh. "Kau memang tidak waras, Ryan!" Sora tampak meremehkan ucapan muridnya itu. Karena menganggap semua kalimat yang terlontar dari mulut Ryan adalah bualan seorang playboy yang tidak seharusnya dia percaya.

Tiba-tiba Ryan menubruk tubuh Sora hingga keduanya benar-benar dekat. Satu lutut Ryan naik ke sofa, sementara kaki yang satunya mencengkeram lantai. Kedua tangan mengunci tangan Sora hingga gadis itu terpaku tidak bisa bergerak. Mata mereka bahkan saling bersirobok. Suasana pun berubah membeku.

"Aku serius, aku benar-benar mencintaimu! Aku hampir gila karena tiap hari memikirkanmu, Sora! Apakah kau tidak tahu itu?" bisik Ryan di hadapan Sora hingga embusan napas Ryan menyapu wajah gadis itu.

Namun, Sora hanya terdiam menatap ke arah Ryan yang masih mendominasi keadaan. "Apa yang harus aku lakukan, agar kau percaya padaku!" ucapnya, kemudian mencium bibir Sora, menyapu langit-langit dalam mulut Sora membuat gadis itu benar-benar mematung.

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

huhuuu...kak nop nop bisa aja...bikin deg2an

2022-12-26

1

Ig & fb : Karlina_Sulaiman

Ig & fb : Karlina_Sulaiman

betul..sesad sekali

2022-12-12

0

qian maulana

qian maulana

waduh main sosor ajah kayak soang

2022-12-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!