Mobil SUV berwarna hitam membelah jalanan kota yang basah karena hujan. Gawatnya kini Sora benar-benar berada di tangan murid kurang ajar ini. Hatinya sedang terluka dan tidak baik-baik saja. Di tambah dia harus memikirkan cara lepas dari anak kurang ajar ini.
"Kau mau bawa aku ke mana, Ryan?!" desis Sora.
Ryan mengabaikan nada amarah dari gurunya. Dan memilih terus konsentrasi dengan setir kemudinya.
Sora resah, dia hampir berpikir apakah dia akan melompat saja dari mobil ini, dan meminta bantuan jika dia sedang diculik muridnya sendiri. Meski ini terdengar seperti lelucon. Namun, memang inilah kenyataan yang sebenarnya.
"Jangan pernah berpikir untuk lompat, Sora! Pintu sudah terkunci secara otomatis. Jika kau berteriak silakan saja! Aku jamin hingga pita suaramu putus tak akan ada yang bisa mendengarkan ocehanmu!" Ucapan Ryan membuat Sora pasrah. Memang betul tidak akan ada celah di mana dia harus kabur atau sekadar keluar dari mobil ini.
"Kau bisa melepaskanku! Aku tidak akan memperpanjang urusan kita!" Suara Sora bergetar, dan itu sungguh membuat Ryan makin tertantang untuk menggoda gurunya ini.
Sementara geleyar rasa takut menguasai diri Sora, hingga mencengkeram perutnya kuat-kuat.
"Aku akan membawa dirimu ke suatu tempat yang indah, dan aku yakin kau tidak pernah pergi ke sana." Ryan berucap sembari memerhatikan setir kemudinya.
Sora bergeming dan menolak berkomentar. Dia hanya ingin sendiri di dalam kamar dan menangis sepuasnya, tentu saja karena Kenan pria yang paling ia cintai tega menusuknya dari belakang.
Mobil Ryan sudah memasuki area hutan yang entah Sora sendiri tidak tahu di mana ini, bahkan bisa dibilang gadis itu tidak pernah tahu tempat seperti ini. Padahal sejak menempuh pendidikan di universitas, Sora dipastikan selalu hiking ketika akhir pekan untuk membunuh kebosanan saat dia sedang letih dengan kuliahnya.
Sora hanya bisa pasrah dan mengutuk dirinya sendiri karena kalah dengan anak berusia sembilan belas tahun seperti Ryan.
Ryan bukan sengaja mengendarai mobil SUV. Tapi memang mobil ini adalah kendaraan yang paling ia sukai. Meski di. Rumahnya terparkir beberapa jenis mobil.
Tak lama Sora mendengar suara pantai dengan deburan ombak yang memanjakan telinga Sora. Anehnya seperti dunia sihir. Hujan yang sempat mengguyur pun kini telah reda berganti awan yang cerah meski tidak ada matahari yang tampak.
Ryan menghentikan mobilnya tepat di depan pantai yang terlihat sepi seolah ini adalah pantai pribadi milik Ryan.
Tiba-tiba Ryan juga melepaskan kunci pintu otomatis, dan melepaskan Sora begitu saja, agar dia bisa menikmati udara pantai di tempat ini.
"Menangislah sampai kau puas. Aku akan menemanimu hingga sedihmu reda," anjur Ryan yang tentu saja membuat Sora tidak menyangka. Dia kira dirinya akan di bawa ke suatu tempat dan Ryan akan berbuat jahat pada dirinya. "Kenapa kau menatapku seperti itu? Kau pikir aku jahat? Aku tidak pernah melakukan itu dengan paksaan. Aku suka melakukannya dengan sukarela dan tentu suka sama suka."
Sora keluar dari mobil, dia sengaja melepaskan sepatunya dan meninggalkannya di dalam mobil Ryan.
Dia tidak menyangka ada pantai seindah ini dan belum terjamah dengan manusia, Sora menghirup udara segar itu kuat-kuat. Merasakan deburan ombak yang menerpa kakinya.
Sora ingin menangis. Namun, dia urungkan. Tempat ini terlalu bagus untuk menangisi lelaki rongsokan seperti Kenan. Hidup harus tetap berjalan, dan Sora yakin pasti akan ada masanya dia mendapatkan pendamping yang lebih baik dari pria yang sudah memacarinya selama empat tahun itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Ass Yfa
Ryan dewasa larna keadaan...tdk ada tempt bermanja untuknya...
2022-12-26
1
qian maulana
jgn mudah luluh ma ryan miss
2022-12-05
0
🐊PREDATOR POTEK Kᵝ⃟ᴸ
uluh uluhh ryan dewasa banget yachh..
2022-12-04
0