Kaki polos Sora mencengkram pasir laut berwarna putih itu, dengan tangannya Sora meraih pasir dan meremas ke tangannya. Seolah benda mati itu adalah Kenan yang dengan tega mengkhianati dirinya.
Ryan yang memerhatikan cara Sora memperlakukan pasir tersebut langsung memasang senyuman manis yang tidak pernah dilihat oleh Sora.
"Apa yang kau lihat?" dengus Sora, ia merasa tidak nyaman diperhatian oleh muridnya itu.
"Aku tidak menyangka sedewasa apa pun seseorang, dia akan menjelma seperti kanak-kanak yang melankolis saat dia patah hati," jawab Ryan masih dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. Hingga Sora yang biasa kesal pada pemuda ini menjadi tersipu malu.
"Tahu apa kau tentang patah hati? Bukankah kau hanya bisa mempermainkan wanita saja?"
"Aku pernah patan hati." Ryan mulai mengungkapkan isi hatinya pada Sora. Ia tampan menghela napas pendek. "Dia kakak kelasku, dulu. Ketika aku masih duduk di kelas satu. Dia kelas tiga, tapi sayang dia meninggalkanku begitu saja. Kudengar dia melanjutkan studinya di London."
Terbaca sudah, ternyata memang Ryan penyuka wanita yang lebih tua. Banyak sekali alasan beberapa pria suka wanita yang lebih tua, salah satunya adalah karena wanita yang lebih tua memiliki lebih banyak pengalaman hidup.
"Sudah terlihat." Sora bergumam, matanya lurus ke depan menatap hamparan lautan nan biru di depan matanya.
"Terlihat apa?" Ryan bertanya tidak sabar mendengar jawaban dari Sora.
"Terlihat jelas kau suka wanita yang lebih tua. Tapi maaf Ryan, aku tidak suka brondong. Terlalu manis dan menyakitkan."
"Aku yakin sebentar lagi kau akan menjadi milikku. Aku yakin itu."
Sora terkekeh, meremehkan ucapan muridnya. "Aku bukan tipe wanita yang mudah jatuh cinta, apalagi Kenan sudah membuatku patah hati. "
Tiba-tiba hujan kembali turun, dan membuat mereka masuk ke dalam mobil untuk berlindung dari air hujan yang turun secara bersamaan laksana masa yang sedang tawuran.
Ryan memerhatikan baju Sora yang putih karena basah, sehingga menciptakan jiplakan pakaian dalamnya yang berwarna merah.
"Sora... Kau... Kau.... " Ryan mencoba membuang muka dari pemandangan indah di depan matanya.
"Kau apa?" Sora yang mengerti mengikuti arah mata Ryan yang menuju ke arah dadanya. "Oh... Tuhan! Apa yang kau lihat, Ryan!" pekik Sora mulai gusar, secara impulsif Sora menutupi jiplakan dadanya ketika Ryan mulai menelan ludah.
Namun, dengan begitu gentlemen-nya Ryan ia mengambil jaket di bagian kursi belakang, dan mengerikannya pada Sora.
"Pakai itu! Aku tidak mau membangkitkan sesuatu yang tidak harus aku lakukan jika kau tidak mau!" ucap Ryan.
Secara spontan Sora menutupi bagian bajunya yang terlihat, agar mata Ryan tidak leluasa menyusuri bentuk tubuhnya.
Setidaknya Sora tahu, meskipun Ryan tipe murid yang kurang ajar, tapi dia masih memiliki etika soal hal-hal seperti ini. Contohnya dia tidak akan melakukan itu jika tidak dilandasi suka sama suka.
Ryan mulai menjalankan mobilnya menjauh dari lokasi pantai untuk pulang ke rumah.
Selama perjalanan Sora melirik ke arah Ryan mencuri pandang pada pria itu, dan celakanya Ryan menyadarinya.
"Apakah kau mau melakukannya? Aku bisa mencari hotel terdekat jika kau mau?" goda Ryan pada gurunya.
"Tutup mulutmu, Ryan. Lebih baik kau konsentrasi menyetir!" ucap Sora dengan nada ketus.
Entah mengapa, Ryan pintar mengambil cela untuk Sora, konon katanya memang benar jika wanita selalu mengedepankan perasaan, hingga dia bisa tertarik dengan pria yang bertipe humoris dan badboy seperti Ryan. Berkali-kali Sora mengutuk dirinya di dalam hati ketika ia mulai memerhatikan Ryan. Ataukah ini hanya sekadar pelarian patah hati Sora saja? Entahlah?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Yunia Afida
sora otw terpikat ama ryan
2023-11-11
0
Ass Yfa
Sora ....siapkan hatimu...kalau tetnyata tetpikat berondong manis kayak Ryan
2022-12-26
0
Ig & fb : Karlina_Sulaiman
brondong kalau tanggung jawab gak apa sora
2022-12-12
0