5. membersihkan pekarangan rumah

"nisa, kau itu gadis yang tidak tau malu. Sebaiknya kau menjauh dari siska.” Ucap maya membela siska dan melempar tatapan tidak suka kearah nisa.

“menjauh katamu !, kamu pikir siapa yang nyamperin duluan, pikir pakek otak sebelum bicara jangan hanya cantik, tapi benar-benar tidak berguna.” Ucap nisa sedikit geram.

[ Enak saja ia bilang menjauhi siska, emang siapa yang ngedeketin dia, kurasa wewek gombel yang setara dengannya pun tidak akan sudi untuk mendekatinya.] batin nisa.

“benar itu, kamu memang gadis yang tidak punya rasa malu..” ungkap nia lagi.

Mendengar ucapan itu, nisa menutup bukunya dan kemudian berdiri dihadapan siska dan kedua anteknya itu. sementara nisa memutar bola matanya malas, niat hati datang keperpus untuk membaca, eh malah ketemu trio ubur-ubur.

“kalau begitu katakan! Mengapa kamu memandangku,saat kamu menceritakan kisah itu ?” ucap nisa dengan wajah datar dan juga dingin, ia melipat kedua tangannya di atas dadanya.

“ya.. karena memang orang itu adalah kamu!! Perempuan ganjen dan tak tau malu!! Sudah di tolak masih aja keket ingin dekat. Seharusnya kamu itu sadar diri, kamu itu tidak level dengannya!!” ucap siska dengan menggebu-gebu.

“lalu, siapa yang cocok dengannya?, kamu..?” ucap nisa dengan santai. Tanpa mengandung emosi didalamnya.

Semua orang terkejut mendengar respon nisa yang cukup berani menjawab kata-kata siska, apa lagi, sepertinya sifatnya sudah tidak sama dengan tempo hari.

biasanya sedikit saja di provokasi, ia akan menangis atau tidak ia akan histeris, namun sepertinya tidak berlaku saat ini. Melihat situasi yang kian memanas dedi pun angkat bicara dan melerai mereka.

“sudah-sudah, ini ruang perpustakaan tempat untuk belajar, bukan tempat untuk berdebat. Kalian berempat sebaiknya ikut saya ke ruangan OSIS.” dedi angkat bicara, ia tidak ingin masalah ini semakin larut dan menyebar.

Sebenarnya dedi juga ikut terkejut melihat respon dari nisa, karena biasanya ia akan melakukan hal di luar nalar jika ia sedikit sekali di provokasi, namun sepertinya ia benaran berubah. Sifatnya sama persis seperti saat ia menemuinya tadi pagi.

Dan yang bikin heran, seharusnya ia senang karna nisa sudah tidak menempeli nya seperti permen karet lagi dan juga menganggu aktivitasnya yang membuat ia rishi.

Tapi dalam hatinya ada rasa takut, entah itu takut karena apa, ia juga tidak mengerti. Nisa pun kini beralih menatap dedi, siketos yang pernah di incar-incar oleh sang pemilik tubuh yang asli, namun sekarang pemilik aslinya sudah di non aktifkan.

“tidak perlu,! dan aku tidak akan mengikuti mu.! Sebaiknya kau nasehati perempuan yang sok tau ini, untuk tidak ikut campur urusan orang lain, karena ini sudah menyangkut masalah pribadi seseorang. Dan kamu, tidak sepantasnya kamu menjach orang lain dengan sudut pandang kamu sendiri. Kamu seorang perempuan bukan..? jadi, pahamkan itu untuk dirimu sendiri.” Ucap nisa dengan datar dan meninggalkan tempat itu.

ia sama sekali tidak mengindahkan ajakan ketua OSIS itu untuk mengikutinya keruangan OSIS. Dan tentu saja, yang hadir disana cukup terkejut dengan sikap dan ketegasan nisa.  selepas kepergian nisa, dedi kembali melihat kearah siska dan teman-temannya.

“kalian bertiga ikut saya, dan jalani hukuman kalian..” ucap dedi dengan datar. Siska berkilah.

“ngak bisa gitu donk kak, nisa aja ngak dapat hukuman, kenapa kita malah dapat hukuman.” Bantah siska.

“itu beda. Kalian taukan bahwa kalian yang mulai mencari masalah duluan. Kamu juga teriak-teriak seperti kesetanan. Kalau kamu tidak ingin dapat masalah, jangan cari masalah. Ngak ada penolakan, kalian ikut saya sekarang..!!” ucap dedi dengan ekspresi datar.

Dedi pun meninggalkan perpustakaan di ikuti oleh ketiga cewek itu. sesampainya di ruang OSIS. Dedi memasukan kasus mereka ke buku kasus dan langsung di suruh untuk membersihkan wc sekolah. Ketiganya, mau tidak mau pun harus melaksanakan hukuman itu, kalau tidak akan berurusan dengan guru Pembina OSIS.

selepas kepergian nisa dari sana,Tak lama, waktu istirahat pun berakhir, semua siswa dan siswi kembali keruangan masing-masing. Nisa pun sudah tidak ambil pusing lagi mengenai hal yang terjadi tadi.

Setelah mengikuti jam terakhir, mereka pun akhirnya pulang. Dan seperti biasa nisa dan kawan-kawan yang searah dengannya pulang dengan berjalan kaki.

***

Sepulang sekolah, terlihat dedi dan beserta kawan-kawannya yang lain menyempatkan diri menongkrong di salah satu rumah makan yag ada di dekat sekolah mereka. Tiba-tiba mereka melihat nisa dan ros lewat, mereka sedang pulang bersama dengan berjalan kaki.

“ded, sepertinya penggemar antic kamu sudah tidak ada. Bukankah sekarang, ia sudah menjelma sebagai gadis yang dingin. Huh sayang sekli. Padahal kalau di lihat-lihat, nisa cukup cantik juga.” Canda jekson. Namun dedi tidak menaggapi candaan jekson.

“tapi ded, kamu merasa ada yang kurang ngak, saat nisa tidak menempeli kamu lagi..?” Tanya hamdan lagi.

“ngak, biasa saja..” ucapnya dengan acuh tak acuh. Sebenarnya, dedi memang merasa seolah ada yang kurang ketika nisa sudah tidak mengejarnya lagi. Namun ia tidak mau ambil pusing, ia berpikir, lama-lama juga akan terbiasa.

“tapi ya. Kalau menurut aku. Sekarang itu, nisa terlihat sangat mempersona, seolah ada maknet yng menariku mendekat. Aku akan mencoba mendekatinya, sepertinya aku jatuh cinta padanya.” Timpal Hengki. Dedi mengalihkan pandangannya pada henngki.

“ngak usah basa-basi kamu ki. Jangan mempermainkan hati perempuan, kamu itu playboy.”ucap dedi ketus. Mereka saling melirk satu sama lain mendengar ucapan ketus dedi.

“lah…kenapa jadi marah ded, kamu kan ngak ada hubungan apa-apa sama dia. Jadi biarkan saja hengki mendekatinya..” ucap jekson.

Namun sudah tidak di tanggapi olehnya. Entah kenapa perasaan dedi tidak nyaman ketika mendengar hengki ingi mendekati nisa, ada perasaa tidak rela dalam hatinya.

***

Setelah nisa sampai rumah, ia tidak mengulang kebiasaan itu lagi. Ia mengganti bajunya dan makan siang, seperti biasa. Ia makan siang dengan apa adanya, kadang kala ada lauk, kadang juga harus makan pakek gula, dan anehnya nisa tidak merasa rishi dengan makanan ini, namun ia malah menikmatinya.

setiap nisa pulang, rumah dalam keadaan sepi. karena kedua orang tua nisa pastinya sedang pergi berladanga. Setelan kegiatan makannya selesai, nisa keluar dan duduk di teras rumah, sambil memikirkan sesuatu. Ia mengedarkan pandangannya di sudut-sudut pekarangan rumahnya.

[ apa yang harus aku lakukan disini. Tidak mungkin aku berdiam diri terus kan ?Sepertinya aku harus melakukan sesuatu untuk menambah uang saku, tidak mungkinkan aku harus meminta terus kepada kedua orang tua ku. Malu sama umur.. hehehe.. padahal, aku masih berumus 16 tahun. Hihi..] batin nisa sambil menertawakan keboodohanya.

Ia kembali mengedarkan pandangannya menelisik semua halaman luas yang ada di dekat rumahnya.

[coba disini ada internet, pasti aku akan mendapatkan uang dengan mudah, tapi sayangnya, aku terlempar di sebuah desa, yang bahkan akses internet maupun transportasi dan sembako disini sangat terbatas. Tapi, anehnya masyarakat disini tidak pernah mengeluh, bahkan mereka lebih terlihat bahagia dan sepertinya juga kompak, berbeda dengan kehidupan dikota yag serba ada.] batinya lagi.

[ apa aku bertani saja ya, lumayan kan di sela-sela waktu kosong seperti ini. Dari pada melamun. Mmm sebaiknya begitu, ok lah.. mulai gerak.] batinnya lagi.

Nisa pun mulai beranjak dan masuk kedalam rumah untuk mengambil beberapa alat yang akan ia gunaan. Tak ama, ia pun keluar dan  ia akan mulai mencoba mengolah pekarangan rumahnya untuk di jadikan lahan pertanian kecil-kecilan. Tanah yang ada di desa ini cukup subur, tentunya akan memberikan hasil yang baik pula.

Awalnya nisa kesulitan menggunakan alat itu, namun karea tubuh ini terbiasa jadinya ia tidak sulit untuk beradaptasi. Nisa mulai membersihkan halaman depan denga sangat cepat, sebelum menjelang sore hari, pekerjaan untuk membersihkan halaman samping rumahnya pun selesai.

“hai… akhirnya selesai juga, ternyata cukup indah kalau bersih ya,,,” ucapnya pada dirinya sendiri. Ia pun berencana akan menanam cabe dan tanama sayur lainnya nanti.

Setelah itu, ia kembali masuk kedalam rumah dan kembali melanjutkan pekerjaan mencuci piring, dan juga memasak untuk keluarganya.

“aduh.. masak apa ya untuk lauk pauknya. Begini nasip jadi bujangan…” ucap nisa sambil menggarut kepalanya. Namun ia pusing, apa yang harus ia masak sebagai campuran nasi, apa yang ia cari di situ tidak ada.

[ huh… apa yang aku cari disini tidak ada apa-apa. Bagaimana caranya memasak lauk pauk..] batinya. [ ya sudah lah, kerjakan saja apa yang ada.] nisa pun membuka pintu belakang dapur, denga tidak sengaja, matanya mengarah pada jantung pisang yang ada di samping rumahnya.

Ia melihat ada tiga buah. Ia pun berpikir untuk mengambilnya dan menjadikannya sayur untuk dimakan.

Setelaah mengambil jantung pisang dan memasaknya dengan caranya sendiri, akhirnya pekerjaan rumahnya pun selesai. Ia melanjutkan untuk bersih-besih, karena badannya sudah bau keringat akibat membersihkan pekarangan rumah tadi siang. Tak lama, setelah itu, kedua orang tua nisa pun pulang dengan rasa letih yang tidak dapat di jelaskan oleh kata-kata.

***

Setelah makan malam, nisa mengerjakan tugas sekolahnya kembali. Namun ia tidak mengerjakannya di dalam kamar, ia memilih teras rumahnya sebagai tempat mengerjakan tugasnya.

Dengan penerangan seadanya, ia mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya. Melihat nisa mengerjakan tugasnya, ibu nita pun keluar dan bergabung dengan anak gadisnya itu. sambil menemani anaknya mengerjakan pekerjaan rumahnya.

“nis.. kamu yang membersihkan pekarangan rumah kita nak..?” Tanya ibu nita.

**** bersambung***

Terpopuler

Comments

Babi Gendut

Babi Gendut

sejauh ini cerita nya bagus sih, tapi menurut aku agak aneh aja klo nama si ketos Dedi. ± gitu aja sih pendapat aku

2022-12-02

1

Saeful Anwar

Saeful Anwar

aneh gula kok di pakai buat makan jadi kolak nasi nama nya

2022-10-21

3

Septi Verawati

Septi Verawati

anak yg baik ☺☺☺

2022-09-27

2

lihat semua
Episodes
1 1 awal mula
2 2. memulai kehidupan kedua
3 3. belajar
4 4.mengunjungi perpustakaan
5 5. membersihkan pekarangan rumah
6 6. mencari obat untuk ibu
7 7. berjualan sayur
8 8. insiden di perpustakaan
9 9.
10 10. hasil uji coba
11 11.Diantar Aska pulang
12 12.clasmeting
13 13. meracik masker dari buah strawberry
14 14.berdebat
15 15. pengakuan Aska
16 16. POV Aska
17 17. pergi keladang
18 18. membuat ikan asin
19 19. kedatangan kakek dan nenek
20 20. rencana membeli alat elektronik
21 21. jalan-jalan ke kota
22 22. perampokan hotel
23 23. aksi penyelamatan
24 24. ke khawatir Nisa
25 25. membeli motor
26 26. membuat panel Surya dan kincir angin sederhana
27 27. terpilih sebagai peserta olimpiade
28 28. di tembak aska
29 29. seleksi
30 30. melawan Siska
31 31. menolong orang yang mengalami kecelakaan
32 32. nenek jam sakit
33 33. jadian
34 34. keterkejutan sahabat-sahabat Nisa
35 35. hari kompetisi
36 36. pergi tanpa kabar
37 37. rencana liburan semester
38 38. mengunjungi tempat Mbak nur
39 39. usaha baru
40 40. insiden kecil
41 41. kembali dari berlibur
42 42. nasehat seorang sahabat
43 season 1 tamat.
44 44. S2 masuk universitas
45 45. S2 kegiatan simak (silaturahmi mahasiswa baru)
46 46. S2 bertemu dengan pemilik showroom
47 47. S2 kejadian di kosan
48 48. bertemu masa lalu
49 49. jalan jalan ke negara ginseng
50 50. si mantan nelpon
51 51. ajakan Aditya
52 52. penolakan secara halus
53 53. liburan kuliah
54 54. jadi dokter dadakan
55 55. usaha Aditya
56 56. kabar yang mengejutkan
57 57. mendapat kabar peri merah
58 58. beraksi
59 59. kebenaran tentang Nisa
60 60. dijemput
61 61. pinangan formalitas
62 62. kedatangan
63 63. rencana kedepannya
64 64. Aska kembali
65 65. Dedi tak sengaja melihat Aska
66 66. kita tidak dekat
67 67. para mantan
68 68. ngak tau judul
69 69. anak angkat
70 70. paket komplit
71 71. data perusahaan di Serang
72 72. gadis perundung
73 73. Aditya kecelakaan
74 74. masa lalu tuan Anwar
75 75. mengunjungi Aditya
76 76. belum cerita
77 77. mengejar orang yang tidak dikenal
78 78. bertemu dedi
79 79. si mantan ketos
80 80. makanan keramat
81 pengumuman
82 81. adik-kakak
83 82. membantu penyelidikan
84 83. rapat direksi
85 84. pemimpin sementara
86 85. peringatan leon
87 86. kemarahan tuan Anwar
88 87. hilang ingatan
89 88. kecewanya seorang kakak
90 89. merasa hampa
91 90. bertemu mantan
92 91. nyonya Humaira khawatir
93 92. pemutusan pertunangan
94 93. panasin Aditya
95 94. cemburu
96 95. kecupan singkat
97 96. menjalani hubungan walaupun tidak ingat
98 97. begal lagi
99 98. di sidak
100 99. sarapan bersama
101 100. persiapan pindah
102 101. Ramayana
103 102. laporan
104 103. bertemu rival
105 104. jual mahal
106 105. ingin mengenal saudara kandung Nisa
107 106. meliburkan otak-otak dari berbagai pikiran
108 107. telah ingat sepenuhnya
109 108. niat baik
110 109. persiapan
111 110. kembali ke kota x ( tamat)
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1 awal mula
2
2. memulai kehidupan kedua
3
3. belajar
4
4.mengunjungi perpustakaan
5
5. membersihkan pekarangan rumah
6
6. mencari obat untuk ibu
7
7. berjualan sayur
8
8. insiden di perpustakaan
9
9.
10
10. hasil uji coba
11
11.Diantar Aska pulang
12
12.clasmeting
13
13. meracik masker dari buah strawberry
14
14.berdebat
15
15. pengakuan Aska
16
16. POV Aska
17
17. pergi keladang
18
18. membuat ikan asin
19
19. kedatangan kakek dan nenek
20
20. rencana membeli alat elektronik
21
21. jalan-jalan ke kota
22
22. perampokan hotel
23
23. aksi penyelamatan
24
24. ke khawatir Nisa
25
25. membeli motor
26
26. membuat panel Surya dan kincir angin sederhana
27
27. terpilih sebagai peserta olimpiade
28
28. di tembak aska
29
29. seleksi
30
30. melawan Siska
31
31. menolong orang yang mengalami kecelakaan
32
32. nenek jam sakit
33
33. jadian
34
34. keterkejutan sahabat-sahabat Nisa
35
35. hari kompetisi
36
36. pergi tanpa kabar
37
37. rencana liburan semester
38
38. mengunjungi tempat Mbak nur
39
39. usaha baru
40
40. insiden kecil
41
41. kembali dari berlibur
42
42. nasehat seorang sahabat
43
season 1 tamat.
44
44. S2 masuk universitas
45
45. S2 kegiatan simak (silaturahmi mahasiswa baru)
46
46. S2 bertemu dengan pemilik showroom
47
47. S2 kejadian di kosan
48
48. bertemu masa lalu
49
49. jalan jalan ke negara ginseng
50
50. si mantan nelpon
51
51. ajakan Aditya
52
52. penolakan secara halus
53
53. liburan kuliah
54
54. jadi dokter dadakan
55
55. usaha Aditya
56
56. kabar yang mengejutkan
57
57. mendapat kabar peri merah
58
58. beraksi
59
59. kebenaran tentang Nisa
60
60. dijemput
61
61. pinangan formalitas
62
62. kedatangan
63
63. rencana kedepannya
64
64. Aska kembali
65
65. Dedi tak sengaja melihat Aska
66
66. kita tidak dekat
67
67. para mantan
68
68. ngak tau judul
69
69. anak angkat
70
70. paket komplit
71
71. data perusahaan di Serang
72
72. gadis perundung
73
73. Aditya kecelakaan
74
74. masa lalu tuan Anwar
75
75. mengunjungi Aditya
76
76. belum cerita
77
77. mengejar orang yang tidak dikenal
78
78. bertemu dedi
79
79. si mantan ketos
80
80. makanan keramat
81
pengumuman
82
81. adik-kakak
83
82. membantu penyelidikan
84
83. rapat direksi
85
84. pemimpin sementara
86
85. peringatan leon
87
86. kemarahan tuan Anwar
88
87. hilang ingatan
89
88. kecewanya seorang kakak
90
89. merasa hampa
91
90. bertemu mantan
92
91. nyonya Humaira khawatir
93
92. pemutusan pertunangan
94
93. panasin Aditya
95
94. cemburu
96
95. kecupan singkat
97
96. menjalani hubungan walaupun tidak ingat
98
97. begal lagi
99
98. di sidak
100
99. sarapan bersama
101
100. persiapan pindah
102
101. Ramayana
103
102. laporan
104
103. bertemu rival
105
104. jual mahal
106
105. ingin mengenal saudara kandung Nisa
107
106. meliburkan otak-otak dari berbagai pikiran
108
107. telah ingat sepenuhnya
109
108. niat baik
110
109. persiapan
111
110. kembali ke kota x ( tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!